Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA.

2022 / 2023

STRUKTUR BANGUNAN LANJUT

NAMA : TARAFIKA ANGGRAINY PUTRI KABALMAY


NIM : 19.84.0205

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA


1. Potensi yang dimiliki site
a. Potensi yang dimiliki site baik karena dekat dengan pemukiman warga.
b. Sirkulasi jalan utama yang berada di depan site cukup lebar namun tidak telalu ramai sehingga
tidak terjadi kemacetan dan akses jalan menjadi mudah.
c. Vegetasi yang baik dan lebat pada site cocok dengan fungsi site.
d. Keadaan di sekitar tapak yang dapat menjadi pendukung tampilan bangunan.

2. Akses menuju site dan jalur sirkulasi


Jalan utama menuju site adalah Jalan
Cendrawasih dengan dengan lebar jalan 5
– 6 meter.
Jl. Alamanda dan jalan Tunjang I merupakan jalan
kampung sehingga intensitas kendaraan yang
melewati cukup rendah dengan lebar jalan 4-5 meter.
Mayoritas pengguna transportasi yang melintasi jalan yaitu
kendaraan roda 2 dan 4 yang dilalui 2 arah.
3. Analisis view
a. View from site
V1 : Potensi maksimum dimana mengarah langsung ke Jalan Jl.
Tunjang 1.
V2 : Potensi minimum dimana mengarah ke Sungai & lahan
kosong yang dipenuhi vegetasi.
V3 : Potensi minimum dimana mengarah ke Pepohonan &
perumahan warga.
V4 : Potensi maksimum dimana mengarah langsung ke
Cendrawasih.
b. View to site
V1 : Tampilan bangunan sisi ini diekspos secara minimum,
dapat digunakan sebagai ruang kelas dan ruang guru
V2 : Tampilan pada sisi ini tidak terlalu di ekspos.
Dapat digunakan sebagai area kebun & kandang sapi
V3 : Tampilan pada sisi ini tidak terlalu di ekspos. Dapat
digunakan sebagai area ruang service.
V4 : Tampilan bangunan di sisi ini harus diekspos secara
maksimum, dengan adanya Jl. Cendrawasih yang dilalui 2
arah. Dapat digunakan sebagai area bangunan utama sekolah
dengan fasad yang menarik.
4. Ukuran dan konteks site

Lokasi site berada di Jl. Pojok, Condongcatur, Kec. Depok,


Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Luas pada site adalah 10.000 m².
5. Sirkulasi kendaraan dan pedestrian
 Sirkulasi kendaraan di sekitar site merupakan sirkulasi
kendaraan dua arah namun belum terdapat sirkulasi
khusus untuk pejalan kaki berupa trotoar di tepi jalan.
 Garis berwarna merah merupakan jalur sirkulasi untuk
kendaraan keluar.
 Garis berwarna kuning merupakan jalur sirkulasi untuk
kendaraan masuk yang dipisah agar tidak terjadi
kemacetan antar kendaraan yang ingin keluar dan ingin
masuk.
 Garis berwarna biru merupakan jalur sirkulasi bagi
pejalan kaki (pedestrian).

6. Kebisingan di sekitar site


 Garis pink : Tingkat kebisingan dari arah utara cukup
tinggi karena berdekatan dengan Jl. Cendrawasih yang
dilalui 2 arah dan pemukiman yang cukup padat.
Sebagai solusi, dapat diberi Pohon cemara dan tanaman
pagar di utara site agar meminimalisir tingkat
kebisingan serta berfungsi sebagai filter udara alami.
 Garis biru (timur) : Tingkat kebisingan dari arah timur
cukup tinggi karena berdekatan dengan Jl. Tunjang 1
yang dilalui 2 arah. Dapat diberi Pohon cemara dan
tanaman pagar di utara site agar meminimalisir tingkat
kebisingan serta berfungsi sebagai filter udara alami.

 Garis berwarna merah merupakan jalur sirkulasi untuk


 Garis biru (barat) : Tingkat kebisingan dari arah barat site rendah karena berdekatan dengan lahan kosong
yang dipenuhi vegetasi & hanya ada beberapa rumah, cocok untuk ruang yang membutuhkan ketenangan
seperti Auditorium
 Garis hijau : Tingkat kebisingan dari arah selatan site rendah karena berdekatan dengan hutan, cocok untuk
ruang yang membutuhkan ketenangan seperti Mushola, UKS, Ruang Rapat dan Perpustakaan

7. Karakter dan ciri vegetasi


Site dikelilingi oleh vegetasi liar berupa pohon dengan
ketinggian 2-15 m dan rumput dengan ketinggian 10-50 cm.

8. Kondisi tanah dan kontur


Kontur pada site cenderung landai, semakin menurun ke arah
selatan. Kondisi tanah pada kontur cukup baik dan tidak
berlumpur.

9. Kondisi iklim
a. Angin pada site

Arah angin pada site dari arah barat daya menuju timur laut
dengan kecepatan 8 km/jam

b. Lintasan matahari
 Sisi barat site akan mendapatkan cahaya matahari siang
hingga sore.
 Sisi barat site akan mendapatkan cahaya matahari pagi
hingga siang.

c. Curah hujan dan kelembapan

10.Tautan lingkungan
Terdapat sungai Gajah Wong yang mengalir dari selatan menuju utara site

11.Drainase
Terdapat drainase (selokan) pada utara site.

12.Peraturan daerah pada site


a. Peraturan GSB
Peraturan Garis Sempadan bangunan terhadap kelas jalan di wilayah kabupaten Sleman ialah :
1. Jalan daerah tepi lingkungan jalan kabupaten, jarak bangunan dari as jalan 11,5 meter.
2. Jalan antar lingkungan (A) dan (B), 9 meter dan 8 meter.
3. Jalan lingkungan I jalan desa, jarak bangunan dari as jalan 6 meter.
4. Jalan lingkungan II, jarak bangunan dari as jalan 5,5 meter.
5. Jalan lingkungan III antar rumah, jarak bangunan dari as jalan 5 meter.
6. Jalan lingkungan IV, jarak bangunan dari as jalan 4,5 meter.
7. Jalan kampung/pedesaan, jarak bangunan dari as jalan 3,5 meter.
b. Peraturan KDB
KDB sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 dipergunakan sebagai faktor untuk
mengklasifikasikan bangunan Gedung berdasarkan lokasi. Klasifikasi berdasarkan lokasi tersebut
meliputi :
1. Bangunan gedung di lokasi renggang dengan KDB 30% sampai dengan 45%
2. Bangunan gedung di lokasi sedang dengan KDB diatas 45% sampai dengan 60%
3. Bangunan gedung di lokasi padat dengan KDB diatas 60%
c. Peraturan KLB
Tingkat ketinggian lantai bangunan , meliputi:
1. Bangunan gedung bertingkat rendah, yaitu jumlah lantai bangunan gedung sampai dengan 4
(empat) lantai dan/atau dengan ketinggian plafon lantai teratas paling tinggi 16 (enam belas) meter
dari peil lantai dasar;
2. Bangunan gedung bertingkat sedang, yaitu jumlah lantai bangunan gedung 5 (lima) lantai sampai
dengan 8 (delapan) lantai dan/atau dengan ketinggian plafon lantai teratas paling tinggi 32 (tiga
puluh dua) meter dari peil lantai dasar;
3. Bangunan gedung bertingkat tinggi, yaitu jumlah lantai bangunan gedung lebih dari 8 (delapan)
lantai dan atau dengan ketinggian plafon lantai teratas lebih dari 32 (tiga puluh dua) meter dari peil
lantai dasar.

d. Peraturan KDH
 KDH paling sedikit sebesar 30% (tiga puluh persen) dari luas tanah untuk nilai KDB 0% (nol
persen) sampai dengan 30% (tiga puluh persen).

 KDH paling sedikit sebesar 20% (duapuluh persen) dari luas tanah untuk nilai KDB 31%
(tiga puluh satu persen) sampai dengan 70% (tujuh puluh persen).

 KDH paling sedikit sebesar 10% (sepuluh persen) dari luas tanah untuk nilai KDB 71%
(tujuh puluh satu persen) sampai dengan 100% (seratus persen)
e. Peraturan BKB
 Bangunan gedung bertingkat rendah, yaitu jumlah lantai bangunan gedung sampai dengan 4
(empat) lantai dan/atau dengan ketinggian plafon lantai teratas paling tinggi 16 (enam
belas) meter dari peil lantai dasar.
 Bangunan gedung bertingkat sedang, yaitu jumlah lantai bangunan gedung 5 (lima) lantai
sampai dengan 8 (delapan) lantai dan/atau dengan ketinggian plafon lantai teratas paling
tinggi 32 (tiga puluh dua) meter dari peil lantai dasar.
 Bangunan gedung bertingkat tinggi, yaitu jumlah lantai bangunan gedung lebih dari 8
(delapan) lantai dan atau dengan ketinggian plafon lantai teratas lebih dari 32 (tiga puluh
dua) meter dari peil lantai dasar.

Anda mungkin juga menyukai