Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Drive Test
Drive test merupakan suatu proses pengukuran sistem komunikasi untuk
mengumpulkan data atau informasi secara real time dilapangan tentang
kualitas sinyal BTS, dari arah pemancar / BTS ke handphone (MS) atau
sebaliknya dengan menggunakan handphone yang sudah memiliki fitur khusus
untuk pengukuran ini. Proses drive test biasanya di lakukan secara bergerak
(mobile) dengan menggunakan mobil. Atau dengan kata lain bisa dikatakan
bahwa drive test merupakan proses pengukuran kondisi suatu jaringan operator
telekomunikasi sehingga hasilnya bisa diketahui kualitas dari jaringan tersebut.
Dalam drive test juga terbagi menjadi 2 yaitu drive test voice atau dual mode
dan drive test data atau triple mode untuk drive test dual mode bisa dilakukan
dengan menggunakan laptop yang sudah terinstal aplikasi tems dan
menggunakan hp sony k800, sedangkan untuk triple mode biasanya
menggunakan hp Samsung yang sudah terinstal aplikasi nemo handy. Untuk
aplikasi aplikasi yang digunakan dalam proses drive test biasanya sudah
memiliki lisensi yang tidak bisa digunakan atau di unduh oleh semua orang.
berikut tentang tujuan dari drive test
• Untuk mengetahui kondisi di lapangan tentang parameter-parameter yang
menyangkut jaringan tersebut apakah sesuai dengan planning yang
sebelumnya sudah di rencanakan.
• Untuk mengetahui performa dari jaringan tersebut.
• Dapat mengetahui adanya faktor lain (interferensi lain) yang dapat
mempengaruhi jaringan tersebut.
• Untuk mengukur kualitas sinyal.
• Untuk mengetahui kondisi dari jaringan tetangga/rival/provider lain
(Benchmarking) [1].
Pada gambar 2.1 merupakan gambar perangkat yang digunakan untuk
melakukan drive test secara umum yaitu ada Laptop, GPS, USB hub, inverter,

Prodi D3TT - IT Telkom Purwokerto 6 18201001


PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BAB II

handphone android yang sudah terinstal Nemo Handy, handphone Sony K800,
Kabel data, dan Charger.

Gambar 2. 1 Perangkat Drive Test 4G LTE


Gambar 2.1 merupakan gambar perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam
melakukan drive test.
B. Mode Drive Test
Mode yang digunakan dalam melakukan drive test yaitu:
a. Idle Mode
Merupakan pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam
keadaan idle atau berhenti (tidak melakukan panggilan/SMS). Mode ini
biasanya dilakukan hanya untuk mengetahui kuat sinyal (signal strength)
pada suatu area yang terindikasi low signal.
b. Dedicate Mode
Merupakan pengukuran kualitas sinyal yang diterima oleh MS dalam
keadaan dedicate atau bergerak (melakukan proses pengunduhan data).
Mode ini dilakukan untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas data.
c. QoS Mode
Merupakan pengukuran kualitas sinyal yang diikuti dengan
pendudukan kanal dengan metode call set up dan call end dengan
command sequence tertentu.
C. Metode Drive Test
Metode yang digunakan untuk melakukan drive test pun mempunyai 4
metode yang disesuaikan dengan kegunaannya masing-masing yaitu:
a. Cluster Metode
Cluster biasanya dipakai oleh operator untuk mengetes jaringan
seluler dalam satu wilayah yang besar yang terdiri dari beberapa site.

Prodi D3TT - IT Telkom Purwokerto 7 18201001


PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BAB II

Biasanya metode ini digunakan untuk tolak ukur dari sebuah wilayah
disekitranya.
b. Benchmark Metode
Benchmark adalah metode drive test untuk membandingan jaringan
dari sebuah operator dengan jaringan dari operator lain dalam satu cluster.
c. Single Site Verification (SSV)
Single Site Verification merupakan salah satu metode drive test yang
dilakukan untuk satu site saja. Metode ini dilakukan pada site yang
bermasalah 16 ataupun site-site yang baru dibangun untuk mengetahui
seberapa jarak jangkau dari site tersebut dan apakah menggangu dari site-
site yang ada didekatnya. SSV ini dilakukan untuk memastikan site tersebut
dalam keadaan yang optimal dan proposional.
d. Optimasi
Merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya kualitas dalam
pengecekan (service quality) pada site yang sudah jadi. Maka dari itu
sangat penting untuk dilakukan drive test [2].
D. LTE (Long Term Evolution)
Long Term Evolution, atau LTE, merupakan standar baru untuk
meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan saat ini. LTE memakai radio
yang berbeda, namun tetap menggunakan dasar jaringan GSM/EDGE dan
UMTS/HSPA. LTE sering disebut dengan istilah 4G (generasi keempat), untuk
membedakan dengan jaringan 3G. Kecepatan maksimum LTE untuk proses
mengunduh bisa mencapai 299.6 Mbps dan untuk proses mengunggah bisa
mencapai 75.4 Mbps. Operator seluler yang menyediakan jaringan ini, masih
membatasi kapasitas dan kecepatan untuk pelanggannya. Pemerintahan di suatu
negara juga punya cara yang berbeda untuk mengatur rentang pita frekuensi.
Pada dasarnya LTE bisa berjalan di seluruh frekuensi. Namun penyelenggaraan
jaringan LTE di setiap negara, bisa jadi berada pada spektrum frekuensi yang
berbeda. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan spektrum frekuensi yang diatur
oleh pemerintah dan operator seluler yang mendapatkan lisensi LTE. Selain itu,
beberapa frekuensi juga digunakan untuk layanan lain seperti siaran TV analog

Prodi D3TT - IT Telkom Purwokerto 8 18201001


PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BAB II

pada frekuensi 700 MHz dan frekuensi 2.600 MHz digunakan untuk layanan
televisi satelit berlangganan [3].
E. Parameter Drive Test LTE
Tahapan untuk mengalisa dapat mengerti parameter yang digunakan untuk
menganalisa hasil dari drive test. Hasil pengukuran drive test dapat ditampilkan
dalam bentuk data statistik yang bisa merepresentasikan distribusi RSRP,
SINR, dan throughput atau dalam bentuk peta yang bisa menggambarkan
secara visual distribusi RSRP dan SINR pada jalur drive test yang dilalui.
Berikut ini penjelasan parameter-parameter drive test pada jaringan LTE yang
terdiri dari:
a. RSRP (Reference Signal Received Power), RSRP merupakan parameter
drive test LTE untuk menentukan besar daya yang digunakan.
Didefinisikan sebagai rata-rata linier daya yang dibagikan pada resource
elements yang membawa informasi reference signal dalam rentang
frekuensi bandwidth yang digunakan. RSRP berfungsi untuk memberikan
informasi ke user mengenai kuat sinyal pada suatu sel berdasarkan
perhitungan pathloss dan mempunyai peran penting dalam proses handover
dan cel selection - reselection.

Gambar 2. 2 Simulasi User Menerima Sinyal


b. SINR adalah rasio perbandingan antara sinyal utama yang dipancarkan
dengan interferensi dan noise yang timbul (tercampur dengan sinyal utama).
SINR tidak didefinisikan pada standard spesifikasi 3GPP dan pada jaringan
nilai SINR tidak dilaporkan ke jaringan oleh UE. Parameter SINR sering
digunakan oleh vendor atau operator untuk menentukan relasi antara kondisi
akses radio frekuensi dengan throughput yang diterima oleh user.
c. Throughput merupakan jumlah bit persatuan waktu yang diterima oleh suatu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan. Throughput memiliki satuan bit

Prodi D3TT - IT Telkom Purwokerto 9 18201001


PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BAB II

per second (bps), jumlah throughput merupakan jumlah rata-rata bit yang
diterima untuk semua terminal pada sebuah jaringan. Operator Telkomsel
menerapkan threshold rata-rata throughput pada jaringan LTE adalah
sebesar 10 Mbps.
d. PCI (Physical Cell ID), PCI merupakan cara untuk mengidentifikasi pada
fisik cell dalam jaringan LTE. Setiap cell melakukan broadcast penandaan
identifikasi berupa PCI yang dipakai oleh perangkat untuk mengidentifikasi
cell (melibatkan frekuensi dan waktu) dalam prosedur handover.
F. Pengukuran Performa LTE
Pengukuran performa dari jaringan 4G LTE ini dilakukan untuk dapat
dilakukannya optimasi jaringan, untuk mendapatkan nilai performan dari
jaringan dapat melihat dari 2 aspek penting yaitu:
a. KPI (Key Performance Indicator)
KPI merupakan salah satu indikator terpenting yang digunakan untuk
menentukan baik buruknya suatu jaringan. Ada 3 kategori yang digunakan
dalam KPI ini yaitu Accesbility, Retainbility, dan Integrity.
b. User Experince
User Experience ini adalah indikator yang diberikan langsung oleh
pengguna atau pelanggan jaringan operator seluler mengenai baik atau
buruknya kualitas jaringan yang berada di tempatnya. Semua kegiatan yang
berkaitan dengan optimasi harus mengacu kepada nilai standar KPI yang
telah ditetapkan oleh operator jaringan. Sehingga kegiatan pelaksaan
optimasi dapat dilakukan tidak sembarangan. User experience juga berperan
penting karena itu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dari optimasi
[4].
G. Software Drive test LTE
Ada beberapa software yang dapat digunakan untuk drive test, namun pada
PT Picotel Nusantara Semarang ini menggunakan dua software untuk drive test
dan report data yaitu ada Nemo Handy dan Nemo Analyzer.
a. Nemo Handy
Nemo Handy adalah suatu perangkat yang digunakan pada saat
melakukan drive test. Bentuk dari nemo handy ini adalah sebuah telepon

Prodi D3TT - IT Telkom Purwokerto 10 18201001


PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BAB II

genggam atau handphone yang didalamnya telah terdapat aplikasi atau


software khusus yang bernama Nemo Handy. Orang yang melakukan drive
test biasanya menyusun script terlebih dahulu pada nemo handy sesuai
dengan kebutuhan drive test. Pada gambar 2.3 merupakan gambar logo dari
nemo handy

Gambar 2. 3 Logo Nemo Handy


b. Nemo Analyzer
Nemo Analyzer adalah software yang digunakan untuk menganalisa
hasil dari drive test yang mana di dalamnya dapat menganalisa tentang
parameter-parameter yang sesuai dengan KPI. Dalam Nemo Analyzer data
yang dianalisis adalah berupa logfile dari Nemo Handy yang sebelumnya
digunakan untuk drive test. Pada gambar 2.4 merupakan tampilan dari nemo
analyser [5].

Gambar 2. 4 Tampilan Nemo Analyzer

Prodi D3TT - IT Telkom Purwokerto 11 18201001

Anda mungkin juga menyukai