TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
Oleh :
Adapun komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan
padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik. Limbah anorganik
adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau diuraikan
tetapi dalam jangka waktu yang lama. Bahan yang diuraikan berasal dari sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaruhi, seperti mineral, minyak bumi dan berasal
dari proses industri, seperti botol, plastik, dan kaleng. Limbah organik dapat
dimanfaatkan baik secara langsung (contohnya untuk makanan ternak) maupun
secara tidak langsung melalui proses daur ulang (contohnya pengomposan dan
biogas). Limbah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik,
logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah
terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill, pembakaran (incineration), atau
penghancuran (pulverisation).
KESIMPULAN
Kegiatan di laboratorium kimia dapat menghasilkan berbagai jenis bahan
pencemar seperti limbah cair. Akumulasi limbah cair dalam tanah atau pembuangan
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Berdasarkan kajian toksikologi
lingkungan di laboratorium kimia, dapat disimpulkan bahwa banyak factor yang
harus diperhatikan pada saat bekerja di laboratorium kimia, selain itu menjadi suatu
hal yang sangat penting untuk menerapkan K3 di laboratorium kimia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Barrow, C. (2006). Environmental management for sustainable development.
Routledge.
2. Environmental Management Guide For Small Laboratories, EPA 233-B-00-001,
dalam LS&EM V7, No.5
3. Larastika, Widya. 2011. Studi Awal Karakterisasi dan Pengolahan Limbah
Bahan Berbaha dan Beracun (B3) di Universitas Indonesia (Studi Kasus:
Beberapa Laboratorium di FT, FMIPA, FK, dan FKG). [Skripsi]. Jakarta :
Universitas Indonesia
4. Lasia, I. K., Wiratini, N. M., & Budiada, I. K. (2012, December).
MEMBANGUN CITRA LABORATORIUM KIMIA RAMAH
LINGKUNGAN. In Prosiding Seminar Nasional MIPA.
5. Malayadi, Fiar. 2017. Karakteristik Dan Sistem Pencemaran Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Laboratorium Universitas Hasanuddin Makasar.
Makasar : Universitas Hasanuddin
6. Merck. Material Safety Data Sheet Asam Sulfat MSDS. Available from: URL :
https://www.merckmillipore.com/Web-AT-Site/de_DE/-/EUR/ShowDocument-
File?ProductSKU=MDA_CHEM-
117048&DocumentType=MSD&DocumentId=117048_SDS_ID_ID.PDF&Doc
umentUID=942175&Language=ID&Country=ID&Origin=null
7. MilliporeSigma. Material Safety Data Sheet Chloroform MSDS. Available from:
URL : https://t.ly/rpaj
8. Moran, L. dan Masciangioli, T., 2010, Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Kimia, The National Academies Press, Washington, DC., 2010
9. Pertiwi, F. C., & Yuliyanto, E. (2017). Analisis Pengetahuan Konsep (K3)
Laboratorium Kimia Di MAN 2 Kota Semarang. In PROSIDING SEMINAR
NASIONAL & INTERNASIONAL.
10. Rahmawati, D., & Alpiana, A. (2018). IDENTIFIKASI LIMBAH KIMIA
LABORATORIUM KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MATARAM. Jurnal Ulul Albab, 22(1).
11. Sekarwinahyu, M. (2010). Manajemen Laboratorium. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka repository.
12. Smartlab. Material Safety Data Sheet Hydrochloric Acid MSDS. Available from
URL:http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_HYDROCHLORIC_ACID_0.5_N
_in_Demin_(INDO)_.pdf
13. Smartlab. Material Safety Data Sheet Formaldehide MSDS. Available from
URL:
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_FORMALDEHYDE_SOLUTION.pdf
14. Smartlab. Material Safety Data Sheet Potassium Permanganate MSDS. Available
from
URL:http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_LITMUS_(POTASSIUM_PERM
ANGANATE)_(INDO).pdf
15. Smartlab. Material Safety Data Sheet Sodium Hydroxide MSDS. Available from
URL:http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_SODIUM_HYDROXIDE_PELLE
TS_(INDO).pdf
16. Smartlab. Material Safety Data Sheet Ammonia MSDS. Available from URL :
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_AMMONIA_SOLUTION_(INDO).pdf
17. SUHARTO, F. R. (2013). BEKERJA DENGAN BAHAN KIMIA MELALUI
MANAJEMEN BAHAN KIMIA DAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM KIMIA. JURNAL
INFO KESEHATAN, 11(2), 441 - 451. Tersedia pada URL:
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/view/29
18. Sulman, L., & Irawan, J. (2016). Pengelolaan Limbah Kimia di Laboratorium
Kimia PMIPA FKIP UNRAM. Jurnal Pijar MIPA, 11(2).
19. Sumampouw, OJ. (2015). Diktat Pencemaran Lingkungan. Diakses tanggal 14
April 2022 tersedia pada URL : https://t.ly/ps6Z
20. Sunarto. TT. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LABORATORIUM KIMIA. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
21. TSAMARATUR, R. (2013). KARAKTERISASI DAN UJI TOKSISITAS AKUT
EKSTRAK ETANOL BUAH KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.)
Hassk.) TERHADAPMENCIT PUTIH JANTAN (Doctoral dissertation,
Universitas Andalas).
22. Undang-undang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jakarta:
Kementerian Lingkungan Hidup.
23. Undang-undang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
24. Wahyuni dan Syamsir. 2020. Modul Praktikum Toksikologi Lingkungan.
Samarinda: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
25. Widjajanti, E. (2009). Penanganan limbah laboratorium kimia. Yogyakarta:
FMIPA UNY.