Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau
melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas.
Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan
monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang
dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun
kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak
sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal
dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas
yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga
hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga
dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Terna, perdu atau pohon dengan daun-daun pipih, bangun garis atau pita. Bunga selalu
berkelamin tunggal, telanjang atau mempunyai tenda bunga, biasanya tersusun dalam
karangan bunga berupa tongkol majemuk atau bongkol. Bunga jantan dengan 1-banyak
benang sari, bunga betina dengan bakal buah beruang 1-banyak, tiap ruang berisi 1-banyak
bakal biji. Dalam kandung lembaga umumnya terdapat lebih dari 3 sel antipoda. Buah
menyerupai buah keras, biji mempunyai endosperm.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksudkan dengan ordo Arecales.
2. Apa yang dimaksudkan dengan ordo Pandanales.
C. TUUAN
1. Untuk mengetahui ordo Arecales.
2. Untuk mengetahui ordo Pandanales.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ordo Arecales
a) Famili arecaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang
sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang
dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan dengan
sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama
yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang
sama besar yang keluar dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi
atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya
besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang
atau roset akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun
berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang
berduri. Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya
menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang
poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya
dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya membentuk yang
disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang,
tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau pada batang dibawah roset daun,
kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang bunga,
seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran.
Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan
dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya
tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina seperti genting. Benang sari
biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 (3- banyak) atau
hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin
jarang berduri. Familia Arecaceae diwakili oleh tanaman Cocos nucifera
(Kelapa)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Aracaceales
Family : Aracaceae
Genus : Cocos
Cocos nucivera
Ciri-ciri : Cocos nucifera habitusnya berupa pohon monopodial yang menjulang tinggi ke
atas atau berbelok mengikuti arah matahari, dengan bentuk atau segi penampangnya yang
bulat, terdapat ruas-ruas, jarang yang mempunyai cabang.
Cocos nucifera memiliki daun majemuk dengan letak roset batang, mempunyai
pelepah pertulangannya sejajar dengan bentuk memanjang atau pita, tepi daun rata, ujung
daunnya runcing dan pangkal daun yang berpelepah.
Perbungaannya terletak pada ketiak, ketika muda terlihat seperti tongkol dalam
seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral, masing-masing dengan 200-300
bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga betina dekat bagian pangkal yang
gundul. Bunga jantan 1-3 menyatu, melekat, berwarna kuning muda, bunga betina soliter,
jauh lebih besar dari bunga jantan. (Proseanet. 2013)
Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang bisa hidup hingga puluhan tahun
lamanya, tanaman yang banyak tumbuh diarea pantai, namun tidak hanya dipantai saja
banyak tumbuhan kelapa yang hidup didaerah perumahan.
Pohon kelapa atau Cocos nucifera ini termasuk salah satu pohon yang kaya akan
manfaat, semua bagian pada pohonnya bisa dimanfaatkan, seperti pada bagian daunnya yang
digunakan sebagai bahan pembungkus yang dianyam, pada akarnya yang bisa dijadikan
bahan baku pembuatan bir, dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil dari Cocos
nucifera ini.
a) Familia Pandanaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar
dan rumbuh tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat,
pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang
yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita dengan
tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya,
tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang biasanya ada 3, bunga berkelamin tunggal,
telanjang tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang
atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan
atau tanpa putik yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu
bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atau 2
ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil. bunga
betina tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Familia
Pandanaceae diwakili oleh tanaman Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Pandanus amaryllifolius
Deskripsi tanaman :
Morfologi :
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Arecidae family Pandanaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu dengan pola
percabangan menggarpu atau dikotom serta segi penampang batangnya bulat berbuku – buku
menjalar. (Dasuki, 1992: 20) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya equitant, bentuk
daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtuse), bagian tepi daun rata
(entire), permukaan daun licin, Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai
daun hanya memiliki helaian saja. (Tjitrosoepomo, 2009: 7) Berakar gantung (radix aereus),
tumbuh menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Majemuk,
bentuk bongkol, warnanya putih. Buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4 - 7,5 cm,
dinding buah berambut, warnanya jingga.
Perkembangbiakan
Tumbuhan ini berkembang biak dengan pemisahan tunas-tunas muda, yang tumbuh di
antara akar-akarnya.
Pandan wangi biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu
makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut
rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Pandan wangi selain sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku
pembuatan minyak wangi. Daunnya harum kalau diremas atau diiris-iris, sering digunakan
sebagai bahan penyedap, pewangi dan pemberi warna hijau pada masakan atau
penganan.Irisan daun pandan muda dicampur bunga mawar, melati, cempaka dan kenanga,
sering diselipkan di sanggul supaya rambut menjadi harum, atau diletakkan di antara pakaian
dalam lemari.Daun pandan yang diiris kecil-kecil juga digunakan untuk campuran bunga
rampai atau bunga tujuh rupa.
Habitat :
Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di
kebun.Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak
lembap, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 m dpl.Perdu
tahunan, tinggi 1-2 m.
Manfaat
a) Familia Araceae
Familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam
tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat,
jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk
setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai
roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau
perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi
upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar
tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap,
bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin
tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas
tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan
bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang
berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-
segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu
menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul.
Familia Araceae diwakili oleh tanaman Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) .
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass: Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Anthurium crystalinum
Deskripsi tanaman : Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah tanaman berdaun indah
ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema,
philodendron,keladi hias, dan alokasia. tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau
tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan
menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.(Anonim, 2013)
Morfologi :
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Arecidae family Araceae. Spesies ini memiliki habitus herba pola percabangan
monopodial, bentuk penampang batangnya bulat berair. (Tjitrosoepomo, 2009: 72) Jenis daun
tunggal, duduk daun roset batang (equitant), bentuk daun jantung (cordaate), ujung daun
meruncing (accminautus), pangkal daunnya jantung (cordate), pertulangan menjari
(palmatus) keputih-putihan, tepi daun bergelombang (undulate). Akarnya serabut. (Dasuki,
1992: 20) Bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol
yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal,
bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian
rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian
bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau
berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan
bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kelopak bulat
halus, kepala sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu
massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Distribusi
seksnya dioceous. Perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan
generative dengan biji. Kuping gajah berkhasiat sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan
mulut. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
2. Ordo Pandanales
Terna, perdu atau pohon dengan daun-daun pipih, bangun garis atau pita. Bunga selalu
berkelamin tunggal, telanjang atau mempunyai tenda bunga, biasanya tersusun dalam
karangan bunga berupa tongkol majemuk atau bongkol. Bunga jantan dengan 1-banyak
benang sari, bunga betina dengan bakal buah beruang 1-banyak, tiap ruang berisi 1-banyak
bakal biji. Dalam kandung lembaga umumnya terdapat lebih dari 3 sel antipoda. Buah
menyerupai buah keras, biji mempunyai endosperm.
a. Suku Pandanaceae
Semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan tumbuh teggak, bercabang-
cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat. Pada pangkal batang terdapat
akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari
cabang-cabangnya. Daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam,
duri-duri kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral yang
biasanya ada 3. Bunga berkelamin tunggal, telanjang, tersusun sebagai bunga tongkkol yang
bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang
besar, seringkali berwarna. Bungan jantan dengan atau tanpa putik yang rudimenter,
mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang,
tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atas 2 ruang sari yang masing-
masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang lebih kecil. Bunga betina tanpa benang sari
mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Bakal buah menumpang beruang 1,
bebas atau berlekatan dengan bakal buah di dekatnya membentuk kelompok-kelompok bakal
buah dengan kelpala putik yang menjadi satu atau tetap terpisah-pisah, duduk langsung pada
bakal bua hatau pada tangkai putik yang pendek. Buahnya buah batu atau menyerupai buah
buni, terkumpul menjadi buah ganda. Biji kecil, mempunyai endospem berdaging dan
lembaga yang kecil.
Suku ini mempunyai warga yang jumlahna seluruhnya ditaksir antara 200-300 jenis,
terbagi dalam 3 marga, tertama tersebar di daerah tropika, di tepi-tepi pantai dan sungai-
sungai, tetapi tidak terdapat di amerika. Contoh-contoh:
b. Suku Sparganiaceae
Terna air parenial, mempunyai rimpang dan batang di atas tanah yang sederhana atau
bercabang-cabang. Daun bangun pita, panjang, kaku atau terkulai, di air tegak atau
mengapung, pangkal berupih, biasanya tersusun dalam 2 baris pada pangkal batang. Bunga
berkelamin tunggal, terkumpul dalam bongkol-bongkol yang bulat dan terpisah-pisah, bunga
jantan di bagian atas dan bunga betina pada setiap bunga majemuk, tiap bunga mempunyai
hiasan bunga yang terdiri atas 3-6 segmen, berupa sisik-sisik tipis seperti membran yang
memanjang. Bunga jantan dengan 3 benang sari atau lebih, tangkai sari beba atau untuk
sebagian berlekatan, kepala sari memanjang, serbuk sari bulat. Bunga betina dengan bakal
buah yang duduk, tidak betangkai daun menyempit pada bagian bawahnya, beruang 1-2, tiap
tuang berisi 1 bakal biji. Buahnya buah keras atau buah batu yang berdesak-desakan dalam
suatu kelompokan, tanpa tangkai buah, tidak membuka bila telah masak. Biji dengan kulit biji
yang tipis, mempunyai endosperm bertepung dengan lembaga ditengahnya.
Suku ini hanya terdiri atas 1 marga, semuanya meliputi antara 20-30 jenis yang
bersifat kosmopolit. Contoh:
c. Suku Typhaceae
Terna air, parenial, di rawa-rawa atau telaga, mempunyai rimpang yang merayap dan
batang-batang sederhana, tinggi dengan bagian bawah terendam air. Daun sempit, bangun
garis atau pita memanjang, agak tebal seprti sepon, biasanya tersusun dalam 2 baris atau
merpakan rozet akar.
Bunga berkelamin tunggal, dalam jumlah besar, tersusun rapat dalam tongkol yang
berbentuk silinder dengan bunga jantan dibagian atas dan bunga betina dibagaian bawah
tongkol tadi, kedua bagian tersebut terselaput. Bunga jantan dengan 2-5 benang sari, tangkai
sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara, kepala putik bangun garis. Bunga betina
dengan bakal buah beruang 1, yang ke atas menyempit menjadi tangkai putik dengan kepala
putik yang sempit seperti pita, pangkal bertangkai. Buahnya buah kering, akhirnya membuka
dengan membelah membujut. Biji dengan kulit biji yang bergaris-garis membujur, endosperm
berteppung, lembaga sempit, hampir sepanjang bijinya.
Suku ini hanya terdiri atas 1 marga, yang tersebar di daerah-daerah beriklim tropis
dan sedang. Contoh:
SUMBER PUSTAKA