Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TAHUN 2022

Analisis Hhubungan Infeksi Penyakit Saluran Pernafasan Atas


dengan Ffaktor kualitas Kualitas udara Udara pada buru Buruh
dan karyawan Karyawan di Pelabuhan MakassarDaerah
Pergudangan Kima Makassar

RANA USHAYYA MULIA BAHARUDDIN

C011211234

Pembimbing:

….

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2022
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Usulan penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Rana Ushayya Mulia Baharuddin


NIM : C011211234
Tanda Tangan :
Tanggal :

Tulisan ini sudah di cek (beri tanda √)


No Rincian yang harus di’cek’ √
1 Menggunakan Bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakan
2 Semua bahasa yang bukan Bahasa Indonesia sudah dimiringkan
3 Gambar yang digunakan berhubungan dengan teks dan referensi disertakan
4 Kalimat yang diambil sudah di paraphrasa sehingga strukturnya berbeda dari
kalimat asalnya
5 Referensi telah ditulis dengan benar
6 Referensi yang digunakan adalah yang dipublikasi dalam 10 tahun terakhir
7 Sumber referensi 70% berasal dari jurnal
8 Kalimat tanpa tanda kutipan merupakan kalimat saya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi

Sistem mucociliary nasalis merupakan pilar pertama pertahanan untuk saluran

pernapasan atas. Sistem ini terutama berperanan untuk membebaskan nasalis terhadap

partikel-partikel yang terinhalasi, termasuk Particulate matters (PM) yang berbahaya.

Respon inflamasi yang terinduksi melalui inhalasi polusi udara kemungkinan berkaitan

dengan up regulation berbagai macam sitokin dan kemokin pro-inflamasi yang

berdampak pada terjadinya ciliary beating yang menyebabkan retensi mucus dan gejala

penyakit saliran pernapasan atas. (Alexandra Ratajczak, air pollution increases…)

Penyakit saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi yangsuatu kondisi yang

menyebabkan terjadinya iritasi dan pembengkakan saluran pernafasan bagian atas yang

ditandai dengan gejala nyeri tenggorokan, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk.

Infeksi Penyakit ini tanpa disertai riwayat penyakit Chronic obstructive pulmonary

disease (COPD), ephysema dan chronis bronchitis. Infeksi Etiology bisa berasal dari

Virus, bakteri, dan juga polusi udara. [1]

Polusi udara adalah kontaminasi kemurnian udara oleh bahan kimia, fisik dan

biologi yang mengmodifikasi menyebabkan perubahan karateristik alami atmosfir [2].

Terdapat partikle pollutant seperti sulphur dioxide (SO2), ozone (O3), and nitrogen

dioxide (NO2) dan juga carbon dioxide (CO2) yang di gunakan di bahan bakar setiap

harinya.Secara umum ada dua tipe polusi udara yang dapat mempengaruhi Kesehatan dan

system pernapasans ecara umum yaitu level asap permukaan (Ground level ozone smog)

dan Fine particulate matter (PM). (https://resphealth.org/clean-air/understanding-air-

pollution/) Tipe pertama disebut juga tipe smog (Ozone, O3) yang terbentuk oleh reaksi
kimia antara Volatile organic compounds (VOCs) dan Nitrogen oxides (NOx atau NO2)

dengan bantuan paparan matahari. VOCs merupakan senyawa yang mudah mengubah

atau berubah menjadi gas misalnya senyawa yang dikeluarkan dari buangan mesin.

Ozone ini memberikan bau yang tajam dan dapat mengiritasi system respirasi dan

menyebaban terjadinya pembengkakan pada leher, rasa tidak nyaman di dada, batuk,

meningkatnya produksi sputum, hingga emfisema jika paparan terjadi dalam jangka

panjang. (Yun-Gi Lee: effects air pollutants on airway diseases). Sedangkan gas NOx

dihasilkan dari reaksi nitrogen dan oksigen pada proses pembakaran, misalnya

pembakaran bahan bakar mesin kendaraan yang sangat besar kontribusinya terhadap

produksi NOx. Sedangkan PM merupakan partikel atau droplet diudara yang tidak

nampak dengan kasat mata, biasanya merupakan hasil dari pembakaran misalnya buangan

diesel atau kendaraan, emisi pusat listrik atau asap dari pembakaran kayu. Kedua jenis

polusi udara ini dapat terjadi di daerah industrial, juga didaerah pedesaan oleh karena

adanya industry dan pabrik, akibat lalu lintas (traffic-related airway pollution), dan dari

aktifitas sehari-hari. (Dasom Kim, Air pollutan and early origins of res disease).

Penyakit saluran pernapasan banyak dihubungkan dengan polusi ambient udara

banyak dikaitkan dengan Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (COPD), astma, kanker

paru, hypersensitive pneumonia, dan disability[adjusted life-years (DALYs), serta mortalitas

. (Yun-Gi Lee: effects air pollutants on airway diseases). Angka kematian ISPA kadang

tidak terhitung karena adanya penyakit yang di akibatkan oleh ISPA dan menjadi penyebab

utama kematian. Terhitung 6.4 juta kasus DALYs ( Tahun dengan Kesehatan yang penuh

hilang akibat penyakit) pada tahun 2019. Meskipun tidak menonjol, gejala ISPA menggangu

kegiatan sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup (Plumx Metrics).

PPada tahun 2021, Ispa ISPA merupakan penyakit dengan kunjungan rumah sakit

terbanyak dengan 5167,00 kunjungan dan merupakan salah satu penyakit yang menjadi
masalah utama saat kunjungan ke fasilitas Kesehatan (kemenkes). ISPA terestimasi

menjadi penyakit yang mengpengaruhi secara global dengan kasus yang mencapai 17.1

Milliar pada tahun 2019.

Angka kematian ISPA kadang tidak terhitung karena adanya penyakit yang di

akibatkan oleh ISPA dan menjadi penyebab utama kematian. Terhitung 6.4 juta kasus

DALYs ( Tahun dengan Kesehatan yang penuh hilang akibat penyakit) pada tahun 2019.

Meskipun tidak menonjol, gejala ISPA menggangu kegiatan sehari-hari dan menurunkan

kualitas hidup (Plumx Metrics).

Berdasarkan data kemenkes di Indonesia pada tahun 2021, maka peneliti ingin melakukan
penelitian denganTingginya angka ISPA di Indonesia ini, kemungkinan juga disebabkan
oleh tingkat polusi udara. Meski demikian masalah yang belum banyak diteliti, sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis hubungan Penyakit
Saluran Pernafasan Atas dengan faktor kualitas udara pada buru dan karyawan di
Pelabuhan Makassar. Analisis Hubungan Penyakit Saluran Pernafasan Atas dengan Faktor
Kualitas Udara pada Buruh dan Karyawan di Daerah Pergudangan Kima Makassar Dibandingkan
dengan Penduduk Desa Bulubalea Kecamatan Tinggimoncong

Rumusan Masalah

- Apakah adanya Hubungan antara tingkat air pollutant di udara dan kasus ISPA untuk
buruh dan karyawan?
Tingkat polusi udara diketahui berkaitan erat dengan terjadinya respon dan penyakit saluran
pernapasan, termasuk untuk organ system respirasi bagian atas. Penelitian ini dilakukan untuk
menjawab apakah ada hubungan antara tingkat polusi udara dengan angka kejadian penyakit saluran
pernapasan atas yang dibandingkan antara daerah dengan tingkat polusi relative lebih tinggi dengan
daerah dengan tingkat polusi relative rendah.

1.2 Tujuan Penelitian


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah adanya hubungan tingkatp

poluttan udara yang menyebabkan Infeksi Penyakit Saluran Pernafasan Atas.


1.2.2 Tujuan Khusus

- Mengetahui tingkat polusi di udara dengan menggunakan indikator tingkat kualitas debu di

udaraudara dengan menggunakan indicator beberapa komponen polutan udara.

- Mengetahui persentasi kasus saluran pernafasan atas yang di sebabkan oleh polutan udara

- Membandingkan tingkat kejadian penyakit saluran pernapasan atas antara daerah dengan

polusi relatif tinggi dengan daerah yang polutannya relative kurang.

1.3 Manfaat Penelitian


1
1.1
1.2
1.3
1.3.1 Manfaat Klinis
Memberikan data untuk penilaian resiko kerja dan/ atau resiko factorfaktor. Kejadian penyakit.

1.3.2 Manfaat Akademis


- Menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya

- Data rekomendasi kebijakan terkait penyakit ISPA


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1
2
2.1 Variabel Dependen
ISPA

2.2 Variabel Independen


Kualitas Udara
2.2.1 Definisi

Polusi Udara merupakan kontaminasi udara yang di sebabkan oleh faktor ilmiah, fisik atau pun
biologis. Paparan udara yang terkontaminasi menjadi salah satu masalah secara global yang
menyebabkan penyakit respiratorik. Kehamilan menjadi masa yang sangat berbahaya karena paparan
dapat menyebabkan efek jangka panjang hingga saat setelah dewasa (Dansom Kim_Air pollution and
origins of respiratory disease).

2.2.2 Klasifikasi Polusi UdaraPo

2.3 Hubungan Variabel Dependen dan Variabel Independen


BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

1
2
Polusi
3
Udara
3.1 Kerangka Teori

Alergen

Inhalasi

Faktor Resiko
Reaksi
Umur
Hipersensitivitas Sistem Imun Riwayat Keluarga
Respon
Merokok
terhadap Jam kerja
Pekerjaan

Gejala Tidak ada Gejala

Kunjungan Ke Fasilitas
Kesehatan

Penunjang Gejala ISPA

Diagnosis ISPA
3.2 Kerangka Konsep

TTingkat Polusi Udara di daerah Pergudangan


Kima Makassar

Buruh yang terkena ISPA di daerah Pergudangan


Kima Makassar

Faktor yang mempengaruhi Polusi Udara

Kepadatan Daerah Faktor yang memperngaruhi ISPA

Polusi yang di hasilkan oleh kapal

Alergen Polusi Udara

Jam kerja

Pekerjaan yang di lakukan

Sosial Budaya
Variable yang tidak di teliti
Sosial Ekonomi

Variable yang di teliti


3.3 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

3.3.1 Definisi Oprasional

No Variable Definisi Oprasional Metode Satuan

Partikel udara yang di


Alat Sampling
1 Partikle Matter klasifikasikan dengan Partikulat
Analyzer μg/Nm3
10 (PM 10) diameter 10
micrometers (μm)

Partikel udara yang di Alat Sampling


Partikulat
2 Partikle Matter klasifikasikan dengan
Analyzer μg/Nm3
2.5 (PM 2.5) diameter 2.5
micrometers (μm)

Karbon Carbon monoksida Alat Sampling μg/Nm3


Monoksida (CO) CO Meter
32 adalah gas terbuat dari
pembakaran bahan
mengandung karbon

Nitrogen dioksida
adalah senyawa
kimia dengan
rumus NO2. Satu dari
43 beberapa oksida
Nitrogen Alat sampling μg/Nm3
Dioksida (NO2) nitrogen, NO2 digunakan Ambient Gas
sebagai bahan sintesis Analyzer/
Impinger
untuk pembuatan asam
nitrit.

Sulfur dioksida adalah


salah satu spesies dari
gas-gas oksida sulfur
(Sox). Gas ini sangat
Sulfur Dioksida mudah terlarut dalam Alat sampling
54 μg/Nm3
(SO2) air, memiliki bau namun Ambient Gas
tidaj bewarna, SO2 dan Analyzer/
gas-gas oksida sulfur Impinger
lainnya terbentuk saat
terjasi pembkaran bahan
bakar fosil yang
mengandung sulfur.

3.3.2 Kriteria Objektif


3.3.2.1 Tingkat Polusi Udara
Tingkat polusi udara diukur dengan menggunakan standar baku untuk komponen polutan udara
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia mengenai Baku Mutu Udara Ambien
Nasional sebagai berikut:

Komponen Polutan Waktu Pengukuran Baku Mutu


SO2 (Sulfur dioksida) 1 jam 900 ug /Nm3
CO (Karbon Monoksida) 1 Jam 30.000 ug /Nm3
NO2 (Nitrogen Dioksida) 1 Jam 400 ug /Nm3
Partikel (TSP) 24 Jam 230 ug /Nm3

3.3.2.2 Infeksi Saluran Pernapasan Atas


Partisipan dikatakan mengalami Infeksi saluran pernapasan akut jika mengalami satu atau lebih tanda
dan gejala berikut:
1. Batuk
2. Sakit tenggorokan
3. Hidung meler
4. Napas tersumbat
5. Sakit kepala
6. Demam subfebris
7. Facial pressure
8. Bersin-bersin
9. Malaise
10. Myalgia
1. Gejala ISPA
2. Umur
3. Merokok
4. Jam Kerja
5. Pekerjaan

3.4 Hipotesis
Pada penelitian ini diajukan hipotesis nol bahwa tidak ada hubungan antara tingkat polutan diudara
dengan angka kejadian ISPA Hipotesis adalah dugaan hasil penelitian yang belum terbukti. Dalam
penelitian ini hipotesis yang di perkira adalah :
1. Peningkatan kunjungan rumah sakit akibat paparan jangka panjang asap kapal
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang diggunakan merupakan desain peenlitian

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian di lakukan di area Pelabuhan Kota MakassarWilayah Kawasan Industri
Makassar (KIMA)

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian:


4.3.1 Populasi Target
Populasi Target merupakan buruh dan karyawan yang bekerja di area loading atau
unloading kapal dengan Riwayat kerja 2 Tahun.KIMA dalam waktu paling sedikit 1
tahun.

4.3.2 Populasi Terjangkau


Buruh dan Karyawan pada Industri atau pabrik dengan tingkat polutan tinggi yaitu
Industri Pupuk pertanian
4.3.3 Sampel
Sampel penelitian adalah buruh yang memiliki Riwayat IspaBuruh dan karyawan yang dijumpai
pada tanggal penelitian yang ditentukan

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel


Menggunakan data sekunder berupa rekam medisTeknik pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan convenience method dimana peneliti akan memberikan questioner
kepada buruh dan karyawan yang dapat dijumpai pada tanggal pelaksanaan penelitian.

4.4 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi


4.4.1 Kriteria Inklusi
1. Karyawan dan buruh pada pabrik pupuk pertanian
2. Telah bekerja sedikitnya dalam 1 tahun terakhir
3. Berusia lebih dari 18 tahun
4. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian
4.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Karyawan dan buruh yang masa kerjanya kruang dari satu tahun
TIdak bersedia ikut dalam penelitian
4.5 Jenis Data dan Instrumen Penelitian
4.5.1 Jenis Data
Jenis data adalah data primer untuk kondisi ISPA dan data komponen polutan udara
Komponen polutan udara merupakan data numerik continues yang didapatkan dari pengukuran
komponen polutan.
Data untuk ISPA merupakan data kategorik dimana setiap keluhan akan dikelompokkan.
4.5.2 Instrumen Penelitian
1. Quisioner
2. Peralatan gavimetrik
3. Peralatan sampling udara

4.6 Manajemen Penelitian


4.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data quisioner tanda dan gejala ISPA dilakukan dengan menyebarkan
kuisioner kepada buruh dan karwayan
Pengambiland ata sampling dilakukan dengan bantuan tenaga ahli lingkungan khusus
untuk sampling udara
4.6.2 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan excel, sedangkan analisis statistic dengan
mengunakan model regresi linier.

4.7 Etika Penelitian


Akan diajukan ke komisi etik setelah pelaksanaan ujian proposal untuk memastikan seluruh
kegiatan mengikuti aturan etik dan tidak terlenceng dari moral.

4.8 Alur Pelaksanaan Penelitian

- Pengisian informed consent


- Distribusi kuisioner
- Pengambilan data polutan udara
- Input data
- Analisis hasil
- Pembahasan

4.9 Rencana Anggaran Penelitian


Dibuat dalam bentuk tabel
Terdiri atas:
- Biaya administrasi
- Biaya pengambilan data
- Biaya analisa laboratorium
DAFTAR PUSTAKA (gunakan Mendeley)
Refrensi
1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532961/
2. https://www.who.int/health-topics/air-pollution#tab=tab_1

kemenkes : https://pariamankota.bps.go.id/indicator/30/87/1/jenis-penyakit.html
Plumx Metrics : https://www.thelancet.com/journals/eclinm/article/PIIS2589-5370(21)00266-2/
fulltext
Who- polusi udara : https://www.who.int/health-topics/air-pollution#tab=tab_1

Anda mungkin juga menyukai