Anda di halaman 1dari 21

Daftar Isi

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................................................4

1.2. DASAR HUKUM PELAKSANAAN PEGERJAAN..........................................................................5

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................................5

1.4. SASARAN OUTPUT DAN OUTCOME.......................................................................................6

BAB II METODOLOGI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN...........................................................7

2.1. METODOLOGI........................................................................................................................7

2.2. MANAJEMEN PROYEK..........................................................................................................10

2.3. JADWAL KEGIATAN..............................................................................................................12

2.4. RUANG LINGKUP..................................................................................................................12

BAB III SISTEM INFORMSI DESA (SID)........................................................................................13

3.1. DASHBOARD EKSEKUTIF SISTEM INFORMASI DESA (SID).....................................................13

3.2. PROSES BISNIS APLIKASI SISTEM INFORMASI DESA.............................................................15

3.3. USE CASE..............................................................................................................................16

3.3.1. DEFINISI ACTOR DAN DESKRIPSINYA............................................................................16

3.3.2. SCENARIO USE CASE DAN DESKRIPSINYA.....................................................................16

3.4. MOCKUP..............................................................................................................................17

3.4.1. BERANDA.....................................................................................................................17

3.4.2. SDGs DESA...................................................................................................................18

3.4.3. BUM DES......................................................................................................................21

2
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

tabel 1: jadwal kegiatan.......................................................................................................................12

tabel 2: definisi aktor dan deskripsi.....................................................................................................16

tabel 3: scenario use case dan deskripsi..............................................................................................16

Gambar 1: diagram metodologi pengembangan dan implementasi platform satu data dan
sinkronisasi data..................................................................................................................................10

Gambar 2: diagram manajemen proyek pengembangan dashboard eksekutif SDGs kemendesa PDTT
.............................................................................................................................................................11

Gambar 3: data manjemen EIS SDGs...................................................................................................14

Gambar 4: proses bisnis......................................................................................................................15

Gambar 5 : use case.............................................................................................................................16

Gambar 6: halaman dashboard...........................................................................................................17

Gambar 7: detail provinsi....................................................................................................................18

Gambar 8: halaman SDGs....................................................................................................................18

Gambar 9: tampilan profil desa...........................................................................................................19

Gambar 10: tampilan skor SDGs..........................................................................................................20

Gambar 11: halaman BUM Des...........................................................................................................21

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Permen Nomor 13 tahun 2020, Sustainable Development Goals (SDGs), SDGs adalah upaya
terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa
peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa
berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan Desa memiliki tujuan pembangunan yang menjaga
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas
lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang
mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Upaya
pencapaian target SDGs menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi
kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat daerah

Perpres Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia, kebijakan tata kelola Sistem
Informasi desa (SID) adalah untuk menghasilkan Data yang akurat, mutakhir, terpadu,
dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi
Daerah melalui pemenuhan Standar Data, Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunakan
Kode Rcferensi dan Data Induk. Dalam upaya memperoleh data yang akurat, mutakhir, terpadu,
dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan, diperlukan perbaikan tata
kelola data yang dihasilkan oleh pemerintah melalui penyelenggaraan Satu Data Indonesia

Perpres Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesi, diterjemahkan dalam Sistem
Informasi Desa (SID) merupakan kanal media untuk menginformasikan masyarakat, pemerintah
desa, Kementerian, lembaga, satuan kerja perangkat daerah, dan institusi lainnya (K/L/D/I) tentang
kondisi desa, perencanaan pembangunan dan pemberdayaan, serta pencapaian pembangunan yang
telah dicapai oleh desa. Informasi dalam kanal ini diperoleh berdasarkan data SDGs Desa, Indeks
Desa Membangun (IDM), Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), dan Dana Desa. Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian lainnya dapat
memperoleh data kondisi dan kebutuhan yang menjadi acuan dalam melakukan kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan di desa.

Merujuk Perpres Nomor 95 Tahun 2018, tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik
(SPBE), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dengan Sistem
Informasi Desa SID adalah sebagai produsen data, wali data dan pengguna data, dirasa perlu
dukungan teknologi informasi agar pembangunan dan pemberdayaan tersebut dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, Pengembangan Sistem Informasi Desa pada modul

4
Dashboard Eksekutif SDGs menjadi hal yang esensial dalam upaya memajukan desa. Hal ini
diharapkan dapat membantu desa dalam melakukan pemantauan, identifikasi kondisi, serta
menjadi acuan dalam pelaksanaan program di desa sehingga pemenuhan kebutuhan warga dapat
tepat sasaran.

1.2. DASAR HUKUM PELAKSANAAN PEGERJAAN


 Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
 Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
 Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
 Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16
tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2004 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan
Kemiskinan Ekstrem;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tanggal 29 Nopember 2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2022;
 Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No 22 Tahun
2019 tentang SPBE;
 DIPA Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun
2022 Nomor SP. DIPA067.11.1.670892/2022 revisi ke-7 tanggal 28 Juli 2022.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Desa adalah adanya penambahan Dashboard
Eksekutif SDGs Desa yaitu Analisa yang lebih detail dan mendalam serta menampilkan informasi
masalah, potensi yang ditampilkan pada profil desa. Tujuan kegiatan Pengembangan Sistem
Informasi Desa ini bertujuan menyediakan modul aplikasi yang dapat menampilkan dashboard
berisi hasil analisis SDGs Desa yang menggambarkan keunggulan, masalah, potensi, dan profil
desa.

Tanggapan terhadap maksud dan tujuan

Dashboard eksekutif SDGs adalah merupakan wajah (halaman) baru dari penyatuan informasi
manajemen dan tatakelola informasi desa. Dashboard sebagaimana digunakan dalam sebuah
kendaraan Dashboard pada dasarnya berguna bagi seorang pengambil keputusan (pimpinan) di
lingkungan Kementerian Desa PDTT. Dashboard akan memberikan sebuah halaman berisi
informasi kunci yang dibutuhkan bagi para pimpinan (pejabat) untuk selalu dimonitor atau
diawasi, sehingga pejabat pimpnan dapat menemukan permasalahan secara cepat, dan memberikan

5
aksi atau melakukan pengambilan keputusan dalam rangka membantu meningkatkan performa
kinerja kementerian, dalam menjalankan tupoksi kunci dalam melayani masyarakat.

Menurut Few, berikut adalah atribut yang dapat membuat dashboard efektif:
1. Menampilkan informasi yang dibutuhkan saja.
2. Memuat di satu layar.
3. Memantau informasi secara sekilas
Tampilan menyesuaikan kebutuhan pengguna.

1.4. SASARAN OUTPUT DAN OUTCOME


Sasaran pengguna aplikasi yang akan dibangun ini antara lain:
1. Kementerian Desa PDTT;
2. Kementerian/Lembaga atau instansi lainnya;
3. Kepala dan perangkat desa.

6
BAB II METODOLOGI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Berdasarkan pengalaman sebagai dalam mengembangkan dalam pengembangan sistem informasi


desa (SID), adalah penambahan Dashboard Eksekutif SDGs Desa yaitu Analisa yang lebih detail
dan mendalam serta menampilkan informasi masalah, potensi yang ditampilkan pada profil desa.

Secara horizontal Dasboard Eksekutif SDGs dapat dirujuk oleh Instansi Pemerintah baik
kementerian, lembaga dan perusahaan BUMN daalam rangka kerja sama atau jejaring dalam
membangun dan mengembangkan desa secara berkelanjutan

Secara vertikal Dashboard Eksekutif SDGs akan menjadi acuan atau referensi untuk seluruh
stake holder yang terkait dalam pengembangan desa berkelanjutan di seluruh unit satker
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi baik di pusat atau daerah.

2.1. METODOLOGI
1. Persiapan Proyek, meliputi penjadwalan, alokasi sumber daya, persiapan organisasi,
yang meliputi:
 Project Team, membentuk tim proyek, user, IT, konsultan atau tim lain yang
dibutuhkan;
 Memberi bekal pemahaman awal untuk tim proyek.
 Project rooms, menyediakan ruangan selama proyek berlangsung.
 Menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan;
 Mendefinisikan dokumen standard proyek meliputi Form, template, document
conventions, dll
 Kick Off Meeting, merupakan rapat awal project yang berguna untuk menyamakan
persepsi mengenai rencana proyek yang akan dijalankan.
2. Diskusi Penentuan Scope, Penentuan Kebutuhan Business dalam pengembangan Dashboard
Eksekutif SDGs:
 Scope Document
Tim proyek mengidentifikasi keseluruhan kebutuhan bisnis pengembangan Dashboard
Eksekutif SDGsyang dibutuhkan sesuai kebutuhan dalam pengembangan.
Tim Proyek mengerti dan memahami kebutuhan pihak Kemendes PDTT apa-apa yang
dibutuhkan dalam mendokumentasikan kebutuhan pengembangan platform satu data
kementerian pariwisata ekonomi kreatif
 Memetakan Kebutuhan Bisnis Pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs

7
Memetakan kebutuhan pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs kedalam kedalam Konsep
best practice Sistem Informasi Desa.

 Gap Analisys

Mencari perbedaan atau jarak antara kebutuhan pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs
Kemendes PDTT dengan best practice. Jarak atau perbedaan yang disebut gap ini kemudian
dianalisa untuk mendapatkan konsep yang terbaik dan sesuai untuk mencapai kondisi yang
dinginkan (dibutuhkan).

 Sign Off

Mendokumentasikan tahap Scoping dan memastikan tahap-tahap diatas harus disetujui oleh
masing-masing pihak tim proyek sebelum melangkah ketahapan berikutnya.

3. Development atau pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs, dan penyusunan


laporan.
Setelah menganalisa kebutuhan pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs. Setelah itu,
hal berikutnya yang dikerjakan oleh system analyst dan programmer adalah membuat
prototip program berdasarkan kebutuhan tersebut. Yang dimaksud dengan membuat
prototip di sini adalah si perancang melakukan desain terhadap output, input, dan sistem
menu dari aplikasi yang bersangkutan dapat berkomunikasi dengan pengguna (yang
membutuhkan aplikasi) dalam hal mendapatkan kesepakatan mengenai fitur aplikasi
yang akan dibangun. Prototip ini hanya berisi desain output, input, dan sistem menu saja,
dimana komponen proses sama sekali belum dikonstruksi. Setelah perancang dan
pengguna setuju dengan prototip tersebut, maka mengembangkan aplikasi secara lengkap
dengan menggunakan langkah-langkah pemrograman. Membuat desain teknisnya, yang
kemudian secara otomatis akan ditranformasikan ke dalam program dan database.
Dalam pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs dibutuhkan FGD untuk menyepakati
kebutuhan bisnis dari user pengguna, yaitu:

 Baseline Configuration (Major scope) Tim konsultan mengkonfigurasi system dasar atau
baseline pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs.
 Final Configuration (Remaining scope) Tim proyek melakukan penyesuaian dan
penyempurnaan (fine-tune) untuk memastikan pemenuhan kebutuhan akan pengembangan
Dashboard Eksekutif SDGs.

4. Persiapan sebelum UA (user acceptance), meliputi bahan paparan dan draft laporan.
 User Acceptance, kesepakatan melalui sign-off, yang menyatakan bahwa bahwa pihak
pusdatin Kemendes PDTT telah menerima hasil final, berupa dokumen (business reuiremen
dokumen) perihal Pengembangan Dashboard Eksekutif SDGs.

5. Persiapan sebelum sistem baru Go Live, meliputi Persiapan user manual, Testing,
Traning, persiapan data-data untuk sistem live.

8
Tahap ini dilakukan sebagai persiapan akhir sebelum produk siskronisasi data siap digunakan
(Go Live). Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

 Unit Testing, Integration Tests and final tuning, testing terintegrasi seluruh modul-modul.
 Role-specific end-user training, dilakukan testing dari sisi otorisasi apakah masing-masing
user sudah mendapatkan hak akses yang sesuai.
 User Acceptance Test, perlu diadakan sign-off UAT yang menyatakan bahwa user telah
melakukan testing dan sudah sesuai dengan bisnis perusahaan.
 Deployment aplikasi Dashboard Eksekutif SDGs yang mencakup aplikasi web kedalam
system Pusat data & Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan
Transmigrasi.

6. Sistem Go Live, dan prosedur support setelah apliaksi platform satu data dan
sinkronisasi data
Tahapan ini ditandai dengan dimulainya penggunaan aplikasi Dashboard Eksekutif SDGs dan
implementasi Dashboard Eksekutif SDGs. Monitoring berjalannya apliaksi Dashboard Eksekutif
SDGs untuk mengetahui dan mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi
sehingga bantuan (support) dapat dilakukan dengan segera. Selain itu, kegiatan optimalisasi
system perlu dilakukan agar system menjadi semakin handal.

7. Bimbingan Teknis, Alih teknologi dari konsultan kepada pihak pengelolasi sistem
Dashboard Eksekutif SDGs. Berupa training user selama 1 minggu dan baby siiting
selama 1 bulan setelah pekerjaan selesai.
8. Sosialisasi dan Pelatihan Administrator Kementerian
Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Administrator Aplikasi Sistem Informasi Desa yang telah
selesai dikembangkan dilaksanakan dengan metode fullday meeting dalam kota selama 1 hari,
untuk memastikan para pengguna mengetahui informasi hasil, fungsi dari fitur-fitur aplikasi yang
nantinya dapat dimanfaatkan.

Spesifikasi untuk Fullday Meeting :

 Hotel minimal bintang 3;


 Kesiapan ruangan meeting dengan kapasitas minimal 50 orang;
 Konsumsi meeting (snack dan makan) menyesuaikan dengan durasi meeting;
 Fasilitas Fullday meeting (mic wireless, sound System, layer screen proyektor, wifi, dll);
 Fasilitas protokol Kesehatan (penyediaan masker, hand sanitizer, disenfektan, pengukuran
suhu);
 Fasilitas ruang ibadah (Musholla).

9. Dukungan Paska Proyek


Jika dirasa ada perbaikan atau permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi karena
perkembangan teknologi dan juga perubahan bisnis minor tim konsultan akan memberi bantuan
(support) untuk revisi dokumen, melaui mekanisme change request yang disepakati.

9
Gambar 1: diagram metodologi pengembangan dan implementasi platform satu data dan sinkronisasi data

2.2. MANAJEMEN PROYEK


Dalam pengembangan Sistem Informasi Desa dengan Dashboard eksekutif SDGs Kemendesa
PDTT secara singkat akan mengikuti proyek manajemen sebagaimana dalam ketentuan
manajemen proyek dalam bidang teknologi informasi mengaju pada PMBOK (Project
Management Book of Knowledge). Mengenai fungsi manajemen proyek yaitu:

Manajemen/mengelola proyek pengembangan Dashboard eksekutif SDGs Kemendesa PDTT


dimulai persiapan pekerjaan, pelaksanaan rencana, pengendalian proyek hingga terakhir penutupan
proyek dengan sebuah kesimpulan, yaitu sukses.

Manajemen atau tata kelola pengembangan Dashboard eksekutif SDGs Kemendesa PDTT
terdiri dari: (1) Initiating proyek dan lingkup pekerjaan; (2) Planning, perencanaan pekerjaan (3)
Executing, Pelaksanaan pekerjaan; (4) Controlling Pengawasan pekerjaan; (5) Closing,
penyelesaian pekerjaan implementasi.

 Lingkup Pekerjaan “Scoping” yang menjelaskan mengenai batas-batas dari sebuah proyek.

 Perencanaan ” Planning” me-identifikasi tugas apa saja yang dibutuhkan dalam


menyelesaikan sebuah proyek.

 Perkiraan “Estimating” setiap tugas yang dibutuhkan dalam penyelesaian sebuah proyek
harus diperkirakan.

 Penjadwalan ” Scheduling” seorang manajer proyek harus bertanggung jawab atas


penjadwalan seluruh kegiatan suatu proyek.

 Pengorganisasian “Organizing” seorang manajer proyek memastikan bahwa seluruh anggota


tim dari sebuah proyek mengetahui peran serta tanggung jawab masing-masing dan hubungan
laporan mereka kepada manajer proyek.

10
 Pelaksanaan “Executing” mengarahkan pada pelaksanaan pekerjaan seluruh kegiatan-kegiatan
tim dalam proyek.

 Pengontrolan “Controlling” fungsi pengontrolan atau pengendalian ini mungkin saja


merupakan fungsi tersulit dan juga terpenting bagi seorang manajer apakah proyek akan
berjalan semestinya ataukah tidak.

 Penutupan “Closing” manajer proyek hendaknya selalu menilai keberhasilan atau kegagalan
pada kesimpulan dari sebuah proyek yang dijalani.

Current
State

Inisiasi
Ruang
ç Planning
Lingkup
Pelaksanaa
n/ Execute

Controlling

Future
Closing ç
State

Gambar 2: diagram manajemen proyek pengembangan dashboard eksekutif SDGs kemendesa PDTT

11
2.3. JADWAL KEGIATAN
Adapun pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Desa ini dilaksanakan selama 90
(sembilan puluh) hari kalender, terhitung dari tanggal Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan dan
Surat Perjanjian Kerja di tandatangani oleh kedua belah pihak.

PELAKSANAAN PEKERJAAN DALAM


No Kegiatan MINGGU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Initiating proyek dan lingkup


1                        
pekerjaan

2 Planning, perencanaan pekerjaan                        

Development & Implementation,


3                        
(Pelaksanaan pekerjaan)

Controlling (Pengawasan  
4                      
pekerjaan)

Alih Teknologi, Sosialisasi dan


5                        
Closing Project
tabel 1: jadwal kegiatan

2.4. RUANG LINGKUP


Dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Desa di Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Pelaksanaan System Development Life Cycle (SDLC) yang sesuai dalam pembangunan
aplikasi dengan memanfaatkan tools untuk manajemen proyek dan monitoring yang sesuai.
2. Pembangunan fitur pada aplikasi dengan memperhatikan risiko dan keamanan informasi.
3. Pelaksanaan pelatihan/bimbingan teknis (transfer of knowledge) kepada personil Pusdatin
Kemendesa PDT.
4. Pemeliharaan aplikasi dan data yang terkait jika terjadi bugs, error, insiden atau gangguan
terhadap aplikasi.
5. Membuat dan menyerahkan dokumentasi teknis, meliputi dokumentasi kondisi sebelum dan
sesudah, analisis, dokumentasi perancangan, dokumentasi ERD.
6. Membuat dan menyerahkan laporan kegiatan, meliputi :
a. Laporan Pendahuluan;
b. Laporan Antara;
c. Laporan Akhir.

12
BAB III SISTEM INFORMSI DESA (SID)

3.1. DASHBOARD EKSEKUTIF SISTEM INFORMASI DESA (SID)


Dashboard SDGs dirancang sebagai sebuah halaman berisi informasi kunci yang dibutuhkan bagi
para pimpinan (pejabat) untuk selalu dimonitor atau diawasi, sehingga pejabat pimpnan dapat
menemukan permasalahan secara cepat, dan memberikan aksi atau melakukan pengambilan
keputusan dalam rangka membantu meningkatkan performa kinerja kementerian, dalam
menjalankan tupoksi kunci dalam melayani masyarakat.

Dashboard pada umumnya adalah sebuah tampilan untuk pimpinan yang berguna untuk


membantu dalam pengambilan keputusan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan,
diatur sedemikian rupa sehingga informasi bisa dilihat pada satu layar dan satu kali lihat saja:

1. Dashboard memberikan gambaran besar tentang informasi desa terkini (up to date) meliputi
aspek pemerintahan desa, kependudukan, APB Desa, layanan, infrastruktur dan fasilitas desa,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan sosial budaya
2. Dashboard membantu pemangku kepentingan Fokus Mencapai Tujuan serta Visi dan Misi
SDGs
3. Dashboard Memberikan Identifikasi dan Peringatan Dini Permasalahan pengembangan desa
berkelanjutan
4. Dashboard Meningkatkan Kolaborasi dan Komunikasi Antar stakeholder dalam
pengembangan desa berkelanjutan
5. Dashboard Mengawali Langkah Perubahan Menuju Perbaikan
6. Dashboard Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Kerja
7. Dashboard Mempermudah pimpinan atau pejabat yang berwenang dalam Mengambil
Keputusan
8. Dashboard Menyederhanakan Data Rumit Menjadi Informasi yang Strategis

Dari pendekatan tersebut diatas diperlukan tampilan halaman yang menarik nyaman dilihat (good
looking,) dengan content informasi yang lengkap, dan analisa data.

1. Dasboard SDGs nyaman dilihat desain dashboard harus memperhatikan


 Karakter pengguna yaitu pejabat pimpinan di lingkungan kementerian Desa PDTT.
 Tata letak informasi penting, indikator informasi dan Analisa dll.
 Backgroud halaman web yang nyaman dilihat
 Skema warna yang padu padan
 Penampilan grafik yang informatif
 Tampilan dinamis, scrolling, drill-down, linkage dan real time
 Detail tampilan seperti penggunaan Ikon dan garis pembatas
 Judul merupakan sesuatu yang penting untuk memudahkan pengguna.

13
2. Executive Information System (EIS) SDGs

Dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan SDGs, manajemen data


adalah komponen yang vital.  solusi yang dapat diambil adalah mengembangkan EIS. Saat ini,
Kementerian Desa PDTT telah memiliki EIS yaitu Dashboard. Namun demikian, sebagian
besar data yang ditampilkan masih berupa hardcode  pada laman muka. Untuk menginisiasi
aliran data, perlu dilakukan pengembangan Manajemen Data atau membangun Data
Warehause. Fungsi Data Management selain menunjang data flow adalah menciptakan
standardisasi dan validasi data sebagai backbone EIS. Setelah kedua sistem
ini saling terkoneksi, dilakukan tahapan implementasi Dashboard Pimpinan sebagai EIS bagi
Pejabat dan Pimpinan di lingkungan Kemendes-PDTT. Kaidah yang harus terpenuhi dalam
implementasi agar EIS benar-benar efektif yaitu fokus penggunaan dan antisipasi resistensi,
fleksibilitas terhadap perubahan fokus organisasi, standardisasi dan validasi data, serta EIS
yang user friendly 

Gambar 3: data manjemen EIS SDGs

Dari gambar diatas proses dimana data di extract dari source system yang berbeda,
dibersihkan untuk dipindahkan beberapa kesalahan yang ada, yang diubah menurut
aturan bisnis dan terisi kedalam suatu pusat area storage yang dimodelkan menurut
bisnis tersebut.
Data yang terintegrasi, subject oriented dan history, dapat dimanfaatkan dan
mempengaruhi untuk menyediakan:
 Knowledge, yaitu mengakses dengan sejumlah kemampuan yang berbeda dari user
yang mengakses seperti OLAP, EIS, reporting, querying dan lain lain.
 Intelligence, yaitu memanfaatkan melalui Data Mining tools, dapat
mengidentifikasi kan susunan dan kecenderungan yang mendasarinya.
 Smart actions, yaitu umpan balik knowledge dan intelligence ke dalam source
systems seperti aplikasi yang di Kemendes PDTT (SID, SDGs, IDM dll).

14
3.2. PROSES BISNIS APLIKASI SISTEM INFORMASI DESA

Skor
Pencapaian SDGs Desa
Rekomendasi

Nilai
IDM
Mengakses Rekomendasi
domain SID Melihat
Informasi BUMDes (Nama, Status, Bidang Usaha,
alamat, kontak)

Penyaluran DD

Dana Desa PKTD

BNBA BLT DD

Kemiskinan Ekstrem (Jumlah warga miskin, miskin


ekstrem, penanganan, dan anggaran)

Gambar 4: proses bisnis

Proses bisnis aplikasi Sistem Informasi Desa berisikan kondisi desa berdasarkan data SDGs Desa,
IDM, BUMDes, Dana Desa, dan Kemiskinan Ekstrem. Data-data tersebut didapatkan dari aplikasi
yang sudah disediakan oleh Kemendesa, PDT, dan Transmigrasi. Sistem Informasi Desa dapat
diakses oleh publik. Selain itu, perbedaan didapatkan ketika login sebagai admin desa. Hal ini
akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Secara Umum proses bisnis SID adalah untuk melihat data desa yang mencakup:

 Pencapaian SDGs Desa: Skor (Total Skor SDGs Desa, skor tiap goals dan indikator) dan
rekomendasi program pembangunan.
 IDM: Nilai IDM (nilai, status, kenaikan nilai IDM) dan rekomendasi kegiatan.
 Informasi BUMDes: Nama, status, bidang usaha, alamat, dan kontak BUMDes.
 Dana Desa: Penyaluran Dana Desa, Padat Karya Tunai Desa (PKTD), By name by address
(BNBA) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.
 Kemiskinan Ekstrem: Jumlah warga miskin, miskin ekstrem, penanganan, anggaran.

15
3.3. USE CASE

Gambar 5 : use case

3.3.1. DEFINISI ACTOR DAN DESKRIPSINYA


No Aktor Deskripsi
1 Penginput Pihak yang melakukan wawancara atau survey dan memasukan
atau input data
2 Administrator Pihak yang mengelola pengguna sistem aplikasi dan mengelola
data atau memelihara aplikasi
tabel 2: definisi aktor dan deskripsi

3.3.2. SCENARIO USE CASE DAN DESKRIPSINYA


No Use Case Deskripsi
1 Mewawacarai (survey) Proses mewawancarai atau survey individu
2 Memasukan data (Input Data) Proses memasukkan atau input data pada aplikasi
3 Mengelola pengguna Proses mengelola pengguna untuk akses login aplikasi
4 Mengelola /memlihara aplikasi Proses memelihara aplikasi bila ada error
tabel 3: scenario use case dan deskripsi

16
3.4. MOCKUP
3.4.1. BERANDA
Beranda adalah halaman yang digunakan untuk melihat rekapitulasi dari data
kuisioner dan skor SDGs Desa desa secara nasional.

Gambar 6: halaman dashboard

Untuk melihat skor SDGs Desa pada setiap provinsi, klik tombol “Detail” dan akan
menampilkan data skor SDGs Desa dari provinsi tersebut, seperti yang ditunjukan pada
gambar dibawah ini:

17
Gambar 7: detail provinsi

3.4.2. SDGs DESA


Halaman SDGs Desa menampilkan pencarian data desa, pilih provinsi, kota, kecamatan dan
desa, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 8: halaman SDGs

Setelah pencarian desa akan menampilkan profil dan skor SDGs, seperti gambar
dibawah ini:

18
Gambar 9: tampilan profil desa

Pada halaman profile desa menampilkan lokasi dan lain nya dari desa tersebut.
Untuk melihat skor SDGs, pilih tab menu skor SGDs dan akan menampilkan seperti
gambar dibawah ini:

19
Gambar 10: tampilan skor SDGs

Pada tampilan skor SDGs menampilkan skor rata-rata dan grafik skor SDGs dari desa
tersebut.

20
3.4.3. BUM DES

Gambar 11: halaman BUM Des

Pada halaman BUM Desa menampilkan jumlah desa yang mendaftar, verivikasi,
mendaftarkan badam hukum, dan verifikasi badan hukum.

21

Anda mungkin juga menyukai