Anda di halaman 1dari 11

Gerak 

pada Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

Selain dapat bergerak dalam 1-D, benda dapat pula bergerak dalam 2 di
mensi dan 3
dimensi. Contoh gerak dalam 2D misalnya saja adalah gerak peluru dan 
gerakmelingkar, gerak dalam dua dimensi dapat diuraikan menjadi dua 
arah yang saling
tegak lurus (misalnya dalam arah x dan y). Contoh gerak dalam 3-D adal
ah gerakan melingkar seperti pegas atau gerak parabola yang tertiup
angin dari arah tegak lurus bidang parabola. Gerak dalam tiga dimensi
dapat diuraikan menjadi kombinasi dalam tiga arah yang dalam arah x, y
dan z.

Vektor Posisi

Vektor posisi merupakan besaran vektor suatu posisi tertentu yang


diukur dari titik pusat (titik acuhan). Perhatikan ilustrasi berikut.

Posisi r (x,y) jika dinyatakan pada vektor posisi adalah r = x i + y j


Besar vektor r dinyatakan :
Contoh :
Suatu benda berada 6 satuan pada sumbu x positif dan 8 satuan dari y
positif. Maka vektor posisi dan besar jarak posisi dari pusat sumbu
koordinat adalah ?
Jawab :
diketahui x = 6 satuan dan y = 8 satuan, maka :
Vektor posisi : r = 6 i + 8 j
Besar vektor posisi :

Vektor Perpindahan
Suatu benda dikatakan melakukan perpindahan jika posisi dari benda
tersebut mengalami perubahan terhadap titik acuan. Vektor perubahan
posisi disebut dengan vektor perpindahan. Berikut uraian tentang vektor
perpindahan.

    Contoh:
Vektor Posisi Terhadap Fungsi Waktu

Suatu vektor posisi dapat pula dinyatakan dalam sebuah persamaan


yang mengandung unsur waktu (t),
Contoh :

Contoh gerak dalam dua atau tiga dimensi

Gerak Peluru

Gerak peluru atau disebut juga sebagai gerak parabolik, merupakan


gerak yang terdiri dari gabungan GLB pada arah sumbu horizontal dan
GLBB pada arah sumbu vertikal. Jadi untuk setiap benda yang diberi
kecepatan awal sehingga menempuh lintasan gerak yang arahnya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bekerja terhadapnya dan juga
dipengaruhi oleh gesekan udara, benda tersebut disebut mengalami
gerak peluru. Misalnya saja seperti bom yang dijatuhkan dari pesawat
terbang, bola yang dilontarkan atau dipukul, misil yang ditembakkan
oleh meriam, dan roket yang sudah kehabisan bakarnya.

 Proyeksi gerak peluru

Gambar diatas menunjukkan proyeksi gerak peluru pada sumbu


horizontal (sumbu x) dan sumbu vertikal (sumbu y), dengan titik
pangkal koordinatnya ada pada titik dimana peluru tersebut mulai
terbang bebas. Pada titik pangkal tersebut ditetapkan t = 0 dengan
kecepatan awal yang digambarkan dengan vektor v0 yang membentuk
sudut elevasi θ0terhadap sumbu x.

Persamaan -Persamaan Gerak Peluru


Kecepatan awal diuraikan menjadi komponen horizontal v0x dan voy
yang besarnya :

v0x = v0 cos θ , dan


v0y = v0 sin θ

Karena komponen kecepatan horizontal konstan, maka pada setiap saat t


akan diperoleh :

vtx = v0x + at = v0x + (0)t = vox = v0 cos θ

dan

x = v0xt + ½at2 = voxt + ½(0)t2 = v0xt

Sementara itu, percepatan vertikal adalah –g sehingga komponen


kecepatan vertikal pada saat t adalah :

vty = voy – gt = vo sin θ – gt

y = voyt – ½gt2

v2ty =v20y – 2gy

Persamaan diatas berlaku jika peluru ditembakkan tepat pada titik awal
dari sistem koordinat xy sehingga x0 = y0 = 0. Tetapi jika peluru tidak
ditembakkan tepat pada titik awal koordinat (x0 ≠ 0 dan y0 ≠ 0), maka
kedua persmaan tersebut menjadi :

x = x0 +v0xt = x0 + (v0 cos θ)t

y = y0 +voyt – ½gt2

Pada titik tertinggi artinya pada posisi y maksimum, maka kecepatannya


adalah horizontal sehingga vty = 0. Sehingga persamaan diatas menjadi :
vty = voy -gt

0 = voy – gt

t = 

t=

Persamaan diatas menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai


ketinggian maksimum. Kemudian subtitusikan ke persamaan (y)
sehingga diperoleh persamaan ketinggian maksimum sebagai berikut :

                        
Subtitusi persamaan (t) ke persamaan (x) akan menghasilkan posisi x pada saat y maksimum,
yaitu :

           
Sedangkan pada titik terjauh dari titik awal artinya posisi x maksimum, maka waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai x maksimum adalah :
Dan posisi terjauh atau x maksimum adalah :

Gerak melingkar

Gerak melingkar adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa


lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Contohnya dapat kamu lihat
pada gerakan Bulan mengelilingi bumi dan gerakan berputar bola yang
tergantung pada tali.

Agar kamu memahami materi ini dengan baik, kamu harus memahami
terlebih dahulu:

Gerak Lurus

Hukum Newton

Frekuensi dan Periode

Pada gerak melingkar sering disebutkan istilah frekuensi dan periode.


Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan objek dalam
satu detik. Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan objek untuk
menyelesaikan satu putaran penuh. Berikut rumus persamaannya:

Dimana:
n = banyak putaran
t = waktu (s)
1 putaran = 2π rad (radian)
1 rpm (rotasi per menit) = π/15

Periode dan frekuensi dihubungkan dengan persamaan:


Dimana:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)

Kecepatan dan Percepatan Gerak Melingkar

Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus kamu perhatikan,
yaitu semua persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan
persamaan kecepatan sudut dan percepatan sudut. Perhatikan gambar
lintasan di bawah ini.

Kecepatan () merupakan kecepatan linier atau kecepatan yang biasa


kamu jumpai dalam gerak lurus. Kecepatan sudut atau disebut omega
(ω) dan kecepatan linear (v) dihubungkan dengan persamaan:

ω= v/r

Dimana:
v = kecepatan linear (m/s)
r = jari-jari lintasan (m)

Nilai kecepatan sudut dapat dicari jika diketahui frekuensi ataupun


periodenya. Untuk mencari nilai kecepatan sudut (ω) dipakai rumus:

ω= 2πf

atau

ω= 2π/T
Dimana:
ω = kecepatan sudut (rad/s)
π= 22/7 atau 3,14

Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang


mengarah ke pusat titik lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal.
Percepatan sentripetal arahnya tegak lurus dengan arah kecepatan
linear. Perhatikan gambar dibawah.

Persamaan percepatan sentripetal yaitu:

αs= ω².r= v²/r

Dimana:

αs = percepatan sudut (m/s2)

Percepatan sentripetal (αs) menyebabkan timbulnya gaya sentripetal


(Fs) yang juga mengarah ke pusat titik lintasan. Gaya sentripetal harus
ada agar objek tetap bergerak dalam lintasannya (lingkaran). Perhatikan
gambar dibawah.
Persamaan gaya sentripetal yakni:

Dimana:
Fs = gaya sentripetal (N)
m = massa benda (m)

Jika sebuah benda digerakkan melingkar secara vertikal, maka


komponen gaya-gayanya dapat dilihat pada gambar dibawah.

Kamu dapat langsung mencari nilai kecepatan linier benda dengan


persamaan:

Pada kasus gerak melingkar sebuah mobil yang berbelok dengan lintasan
melingkar, kamu dapat langsung mencari kecepatan liniernya dengan
persamaan diatas juga.
Jika lintasannya memiliki kemiringan sebesar  seperti pada gambar
diatas, maka dimasukkan pula kemiringan sudutnya sehingga
persamaan kecepatan liniernya menjadi:

Contoh Soal Gerak Melingkar

Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak dengan laju tetap 10 m/s. Jika


pada partikel tersebut bekerja gaya 100 N yang arahnya selalu menuju
satu titik, tentukanlah lintasan dari partikel terse

(A) lingkaran dengan jari-jari 1 m

(B) cylindrical helix dengan jari-jari 1 m

(C) garis lurus

(D) ellipse dengan major axis = 2 m dan minor axis = 1 m

(E) sinusoidal dengan amplitudo 1 m

Solusi Soal:

Kamu pasti sudah tahu bahwa jika benda diberikan suatu gaya yang
menuju selalu ke satu titik maka kemungkinan besar benda akan
mengalami gerak melingkar, contohnya seperti revolusi bulan ke bumi .
Oleh karena itu, gaya yang diberikan pada benda berarti sebuah gaya
sentripetal dan benda mengalami percepatan sentripetal. Untuk
membuktikannya kita tentukan jari-jari lintasannya dengan persamaan
gaya semtripetal.

Percepatan sentripetal benda sebesar:

Jika diketahui kecepatan liniernya, maka dapat dicari jari-jari


lintasannya dengan rumus:

Jadi, benda tersebut mengalami gerak melingkar dengan jari-jari


lintasan sebesar 1 m.

Daftar pustaka:

http://www.instafisika.com/2015/03/kelas-xi-gerak-2-dimensi-vektor-
posisi-dan-perpindahan.html

http://fisikazone.com/gerak-peluru/

http://www.studiobelajar.com/gerak-melingkar/

Anda mungkin juga menyukai