PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. PENGERTIAN
Pelayanan Kesehaan harus memiliki standart mutu yang jelas, artinya setiap jenis
pelayanan kesehatan haruslah mempunyai Indikator dan standart. Dengan demikian
pengguna jasa dapat membedakan pelayanan yang baik dan tidak baik melalui
Indikator dan standartnya.
Table 1
WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
TRIWULAN II 2019
JUMLAH
S
e
r
0 i
e
JMLH
s
3
2
1
6665
7000 6080
6000
5000
4000
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa waktu penyiapan dokumen rekam medis bagi
pasien rawat inap maupun rawat jalan Triwulan II Tahun 2019, dari standar yang telah
ditetapkan ternyata belum mencapai waktu berdasarkan standar pelayanan minimal, untuk
rawat jalan sedangkan rawat inap berada pada batas paling atas yaitu 14,81 menit dari standar
waktu yang ditetapkan yaitu ≤ 15 menit, dan rawat jalan 13,51 menit, dari standar waktu
yang ditetapkan yaitu ≤ 10 menit.
Hal demikian disebabkan oleh berbagai kendala baik dari pihak rumah sakit maupun
pasien/keluarga, yang dapat membawa dampak yang kurang baik bagi rumah sakit maupun
pasien dan keluarga, seperti:
1. Kendala
a. Dari pihak rumah sakit.
1) Terbatasnya sarana dan prasarana
2) Terbatasnya ruang penyimpanan baik untuk berkas rekam medis aktif
maupun berkas rekam medis inaktif, sehingga berkas rekam medis
tersebut masih berada dalam satu rak penyimpanan yang mengakibatkan
rak penyimpanan menjadi sangat penuh.
3) Kejadian salah simpan, untuk pasien lama jika berkas rekam medis lama
diminta oleh dokter yang merawat. Hal ini membutuhkan waktu yang
sangat lama dalam mencari dan mengambil kembali.
b. Dari pihak pasien/keluarga
1) Tidak/lupa membawa kartu identitas berobat bagi pasien lama, sehingga
membutuhkan waktu yang lama dalam mencari dan menemukan no rekam
medis pasien pada buku register baik rawat jalan maupun rawat inap.
2) Administarsi yang tidak lengkap, belum membayar iuran asuransi (BPJS).
3) Pasien/keluarga tidak jujur, mengakibatkan pasien mempunyai lebih dari
satu nomor rekam medis sehingga berkas rekam medisnya berada
dibeberapa tempat yang mengakibatkan sulit mencari dan mengambil
kembali apabila pasien berkunjung kembali ke rumah sakit.
2. Rencana tindak lanjut
a. Mengusulkan melalui perencanaan program rumah sakit untuk mengadakan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
b. Mengusulkan melalui perencanaan program rumah sakit, pembangunan
gedung rekam medis.
c. Mensosialisasikan kepada semua staf rekam medis bagaimana cara yang dapat
ditempuh saat ini dalam memanfaatkan ruang penyimpanan yang ada.
d. Mengingatkan kepada pihak pesian/keluarga agar membawa kartu berobat
setiap kali datang berkunjung ke rumah sakit, baik rawat jalan, IGD, maupun
rawat inap.
e. Agar tidak rusak atau tetap awet sebaiknya kartu identitas berobat di
laminating atau menyimpan nomor rekam medis di ponsel.
Table 2
ANGKA KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS
KE UNIT REKAM MEDIS RSUD LEWOLEBA
TRIWULAN II 2019
Grafik 2
Angka Keterlambatan Pengembalian BRM
Triwulan II 2019
160 143
140
120
1 s/d 2
100 86 86
74 2 s/d 5
80 65
53 55 61
58 ≥5
60 58
38 37
40
12 10 20
7 9
20 2 3 4 2 6 0 0
0
a gy an U k ah D K
rn o n IC na ed IG NE
te ol da
In t bi RI I A
IB PO
I na R
R er
i Ke R
P RI
RI
Grafik 2 menunjukan bahwa angka pengembalian berkas rekan medic pasien pulang
selama triwulan II 2019, tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 2x24
jam setelah pasien keluar dari rumah sakit, dengan jumlah 79 berkas rekam medis.
Dari beberapa ruang perawatan, IGD dan PONEK, dapat dilihat bahwa hampir
semua ruangan yang mengembalikan berkas rekam medis pasien pulang tidak tepat
waktu, dengan urutan dari yang paling banyak IGD, dengan jumlah 79 berkas rekam
medis (8,89%) sampai dengan yang lebih sedikit dari ruang rawat inap Bedah dengan
jumlah 0 berkas rekam medis (0,0%). Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala yang
dialami seperti;
N
RUANGAN L % TL % JUMLAH
O
1 Nama 140 93.33 10 6.67 150
2 Tanggal lahir 138 92.00 12 8.00 150
No Rekam
3 143 95.33 7 4.67 150
Medik
4 Tanggal 145 96.67 5 3.33 150
5 Jam 140 93.33 10 6.67 150
6 Tanda tangan 148 98.67 2 1.33 150
7 Diagnosa 147 98 3 2 150
Grafik 3
Angka Ketidaklengkapan Pengisian Berka Rekam Medis
Triwulan II 2019
160 143 145 148 147
140 138 140
140
120 L
100 TL
80
60
40
10 12 7 5 10
20 2 3
0
Nama Tanggal No Rekam Tanggal Jam Tanda Diagnosa
lahir Medik tangan
Dari jumlah (150) sampel berupa berkas rekam medis pasien pulang yang kembali dari
ruang perawatan menunjukan bahwa kelengkapan pengisian berkas rekam medis sudah lebih
Grafik 4
Waktu Pengisian Informed Consent
Triwulan
63 II 2019
70
60
50
1
40 33
2 s/d 5
30 >5
15
20
5 4 4 5
10 0 0 1 0 0 0 0 0 1
0
H K U N Y A K D
DA NA IC NA OG RN NE IG
E . A R. A L E O R.
.B D TO T .P
R R
EBI A . IN R
K IN R
R. PER
R.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari berkas rekam medis pasien yang
memerlukan informed consent di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba tiap bulannya,
berhubungan dengan ketepatan waktu pengisian persetujuan dan penolakan tindakan medis
(informed consent), maka dapat diketahuai bahwa waktu pengisian persetujuan dan
penolakan tindakan medis sudah mendekati standar yang ditetapkan yaitu diatas 50%, dengan
jumlah 112 (85,50%).
Ketepatan waktu pengisian informed consent setelah penjelasan, berkaitan dengan
ketidaklengkapan pengisian persetujuan tindakan medis, lebih banyak dari ruang rawat inap
interna dan bedah yaitu: sebanyak masing-masing 5 berkas rekam medis yang tidak lengkap,
sedangkan ada beberapa ruangan yang tidak ada informed consent yaitu rawat inap anak dan
PONEK.
Jenis kinerja, Indikator kinerja, tujuan formula, standart minimal, periode pengukuran,
sumber data, pembuat laporan, dan catatan disajikan sebagai berikut
5. Standar Minimal 0%
4. Formula Dokumen rekam medis yang dikembalikan lebih dari 2x24 jam
4. Formula Dokumen rekam medik yang tidak di isi lengkap lebih dari 1x24 jam
10. catatan Kriteria inklusi: Dokumen Rekam Medik lengkap bila memuat:
a. Kelengkapan dokumen RM
b. Catatan pasien masuk dan keluar rumah sakit
c. Pengkajian Pasien
d. Pengkajian yeri
e. Pengkajian resiko jatuh
f. Form edukasi
g. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
h. Grafik suhu, nadi, tensi
i. Hasil pemeriksaan penunjang
j. Resume Medis
k. Rencana keperawatan
l. Implementasi.
m. Balance cairan, Catatan pemberian obat
n. Discharge summary/Perencanaan Pulang
o. Resume Perawat
Kriteria eksklusi : -
Profil Indikator Kinerja Mutu Rekam Medik
Angka Ketidak Lengkapan Informed Consent
4. Formula Dokumen informed concent yang tidak di isi lengkap lebih dari 1x24 jam
Selain Indikator mutu pelayanan rekam medik juga menyajikan data kegiatan
rumah sakit, data keadaan morbiditas pasien rawat inap, data keadaan morbiditas pasien
rawat jalan, data keadaan morbiditas pasien rawat inap surveilans, data keadaan morbiditas
pasien rawat jalan surveilans. Sistem informasi rumah sakit juga diperoleh dari analisis
data: laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap, laporan tentang efisiensi pelayanan
rawat inap, BOR, LOS, BTO, TOI, GDR, NDR, laporan berkas rekam medis yang tidak
lengkap, laporan 10 besar penyakit yang ada di rumah sakit.
BAB III
PENUTUP