Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

‘’ANESTY SHOES OF BATIK MELAYU RIAU’’

BIDANG KEGIATAN

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan
oleh:

Annisa Arisanti 1605114101 2016


Mesy Sasmita 1605120873 2016
Wenty Febriana 1605111314 2016

UNIVERSITAS

RIAU

PEKANBARU
2
0
1
8
PENGESAHAN PROPOSAL PKM KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : Anesty Shoes Of Batik Melayu


Riau
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Wenty Febriyana
b. NIM : 1605111314
c. Jurusan : Pendidikan Ekonomi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Riau
e. Alamat Rumah Dan No Telp/Hp : Jl. Elang Sakti (085971782528)
f. Email : Wenti.Febriana21@Gmail.Com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap Dan Gelar : RM. RIADI., M.Si Ak
b. NIDN : 0009097504
c. Alamat Rumah Dan No Telp/HP : Pekanbaru, (0761) 65521 /
081365503629
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemristekdikti : Rp. 12.723.000,-
b. Sumber Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Mengetahui, Ketua Pelaksana Kegiatan,


Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Kerjasama dan Alumni FKIP
Universitas Riau

( Dr. MakhdumAdnan, M.Pd) (Wenty Febriyana)


NIP. 196011121987031004 NIM. 1605111314

Dosen pembimbing,
Wakil rector bidang kemahasiswaan
dan alumni Universitas Riau

(RM. RIADI, M.Si Ak)


(Dr Syapsan, ME)
NIP. 197509092005011003
NIP. 19570115 198601 1 001
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ 8

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.3 Luaran Kegiatan ......................................................................................... 1
1.4 Manfaat Kegiatan ....................................................................................... 2

BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ................................... 3


2.1 Kondisi Umum Lingkungan....................................................................... 3
2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar………………………………... 3
2.2.1 Potensi Sumber Daya………………….……………………….......... 3
2.2.2 Peluang Pasar………………………………………………………… 4
2.3 Analisis Ekonomi Usaha…………………………………………………. 4
2.3.1 Tempat Pemasaran……………………………………………………. 4
2.3.2 Strategi Pomosi dan pemasaran………………………………………. 5
2.4 Kelayakan Usaha........................................................................................ 5
2.4.1 Kapasitas Produk.................................................................................. 5
2.4.2 Analisis Kelayakan............................................................................... 5

BAB III. METODE PELAKSANAAN ........................................................... 6


3.1 Teknik Pekerjaan........................................................................................ 6
3.1.1 Alat ....................................................................................................... 6
3.1.2 Bahan ................................................................................................... 6
3.2 Tahapan Pekerjaan ..................................................................................... 6
3.2.1 Survey Lapangan.................................................................................. 6
3.2.2 Pengumpulan Sepatu ............................................................................. 6
3.2.3 Pemilihan Sepatu ................................................................................. 6
3.2.4 Pembuatan Sepatu Motif Batik Melayu……………………………… 6
3.2.5 Pengemasan dan Pemasaran................................................................ 7
3.3 Pencapaian Tujuan Program ...................................................................... 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...........................................................8
4.1 Anggaran Biaya.................................................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

LAMPIRAN – LAMPIRAN
10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping..................................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.....................................................................12
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas..................15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan...............................................................16
DAFTAR
TABEL

Tabel 1. Analisis SWOT pada usaha KUAS PELIT......................................................5


Tabel 2. Anggaran Biaya........................................................................................................9
Tabel 3. Jadwal Kegiatan........................................................................................................9
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batik telah terkenal di Alam Melayu melalui kisah-kisah perdagangan
yang berlaku di sini. Beberapa pengkaji telah membuat pengkajian mengenai
hubungan batik di Alam Melayu. Pengaruh Alam Melayu di Semenanjung Tanah
Melayu di samping perkembangan batik di Alam Melayu banyak bertitik tolak
kepada perdagangan masa lampau oleh pedagang yang datang berdagang ke
Tanah Melayu. Industri batik merupakan salah satu Industri Kecil dan Sederhana
yang merupakan tulang belakang kepada sektor perindustrian negara. Bulan
September tahun 2009, UNESCO memberikan pengakuan internasional kepada
batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak Benda
Warisan Manusia. Pengakuan ini dilakukan secara resmi pada sidang UNESCO di
Abu Dhabi. Sebagai ungkapan rasa bahagia, maka setiap tanggal 2 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Batik. Batik Indonesia dinilai sarat teknik, simbol, dan
budaya yang terkait dengan kehidupan masyarakat. Hal ini tentu saja
membanggakan kita karena sebelumnya batik juga diklaimnoleh negara lain
sebagai warisan nenek moyang mereka.
Oleh karena itu, batik sekarang banyak dikembangkan dan dipakai dalam
kebutuhan sehari-hari. Batik bukan hanya terdapat disekitar pulau jawa, tetapi
juga diseluruh Nusantara. Disini khususnya kami akan mengembangkan dan
memperkenalkan keberadaan batik melayu untuk dijadikan sebagai bahan pokok
utama dalam industri kecil menengah dipembuatan sepatu batik melayu. Sepatu
batik melayu dipisahkan menjadi bentuk sepatu pansus dan wedges. Masih
minimnya barang-barang kebutuhan fashion yang terbuat dari bahan kain bermotif
batik melayu menginspirasi kami untuk menjadikan bahan kain batik melayu
menjadi trend fashion kekinian bagi kaum hawa dalam bentuk sepatu.
Batik merupakan komoditi yang mempunyai daya tarik bagi konsumen.
Pasar produk bahan sandang, interior dan sebagainya terus mengalami
peningkatan permintaan. Kebutuhan akan barang-barang sandang, tidak akan
pernah habis. Bahkan selalu mengalami permintaan dari konsumen. Maka disini
kami mencoba untuk berinovasi ikut memenuhi kebutuhan fashion dikalangan
kaum hawa dengan mencoba membuat usaha kerajinan sepatu bermotif batik
melayu.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas maka dapat kita rumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana keadaan pasar untuk industri usaha kecil menengah sepatu
batik melayu ?
2. Bagaimana proses rangkaian pembuatan sepatu batik melayu ?

1.3 Luaran Kegiatan


Hasil dari pelaksanaan ini akan didapatkan luaran barang berupa sepatu
pansus dan wedges bercorak batik melayu Riau. Diharapkan dari kegiatan ini
memberikan manfaat untuk mansyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Riau tersendiri dengan memanfaatkan kain batik melayu sebagai
bahan utama untuk menarik minat pelanggan membeli peroduk tersebut.

1.4 Manfaat Kegiatan


Manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan batik melayu
Riau kepada seluruh masyarakat Indonesia sehingga batik Melayu Riau tidak
tenggelam kepopulerannya, untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
akan kebutuhan sandang seperti sepatu (pansus dan wedges), untuk
mensejahterahkan masyarakat sekitar karena terdapat usaha kecil menengah yang
bisa membantu menyokong kehidupan masyarakat sekitar.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


Riau memang bukan negeri batik, meski tradisi itu pernah berkembang di
Daik-Lingga semasa kemaharajaan Riau-Lingga yang diperkirakan berasal dari
negeri jiran tetangga, Terengganu-Malaysia. Kekaguman orang luar pada batik
Riau dikarenakan negeri yang tidak memiliki tradisi batik seperti Jawa, batik bisa
tumbuh dengan baik dan terbilang kreatif. Walaupun belum ada penelitian tentang
asal-muasal tradisi batik di Riau dan Terengganu tersebut namun pola dan
motifnya hampir sama dengan batik Jawa yang merupakan moyangnya batik di
Indonesia. Tidak berkembangnya batik dengan baik dikarenakan minimnya ilmu
tentang batik itu sendiri di Riau. Perlu dukungan dari pemerintah daerah, baik
modal, penambahan dan pematangan pengetahuan bagi sumber daya manusia
(SDM), pemasaran dan mengajak masyarakat mencintai produk sendiri. Bahkan
pemerintah perlu bekerja keras untuk memberi ruang serta membuat program agar
pencipta dan pengrajin batik bisa menggali khazanah dan kekayaan daerah untuk
dikembangkan dengan motif Melayu yang terbilang kaya. Oleh karena itu dengan
adanya pemanfataan kain batik melayu Riau untuk dijadikan bahan dalam
pembuatan sepatu (pansus dan wedges) maka akan terjadi peningkatan dalam
penggunaan batik melayu Riau dan memperkenalkan ke khalayak luas corak batik
melayu Riau yang terdapat di Pulau Sumatera agar masyarakat lebih mencintai
produknya sendiri.

2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar


2.2.1 Potensi Sumber Daya
Alasan kami membuat usaha berupa sepatu pansus dan wedges yang diberi
corak batik melayu Riau, karena masih banyak pemanfaatan batik melayu Riau
yang belum terealisasikan dengan sempurna. Sehingga masyarakat lokal hanya
mengetahui batik melayu Riau berupa songket dan sarung. Disini kami mencoba
membuat pembaruan baru batik melayu Riau dalam bentuk berupa sepatu pansus
dan wedges, yang menjadikan masyarakat lokal maupun masyarakat luar
mengetahui dan mencitai batik melayu Riau. Jadi batik melayu Riau tidak
tertinggal kepopulerannya dibandingkan dengan batik Jawa.
Berikut ada beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam
menganalisis keberlangsungan usaha Anesty Shoes Of Batik Melayu Riau : Tabel
1. Analisis SWOT pada usaha Anesty Shoes Of Batik Melayu
Usaha Anesty Shoes Of Batik Melayu
Faktor SWOT
Riau
Kekuatan
(Strength)  Keunikan produk 
Bahan baku alami
 Kesukaan Konsumen akan produk
 Kemasan Menarik
 Tahan Lama
 Berbagai macam variasi motif
batik melayu Riau
Kelemahan
(Weakness)  Masih dalam skala produksi yang
sedikit
 Proses pembuatan membutuhkan
waktu yang agak sedikit lama
karena pembuatan sepatu masih
manual
Peluang
 Biaya produksi bertaraf
menengah
(Opportunity)
 Proses pembuatan mudah
 Peluang pasar di Riau masih
terbilang Langka atau jarang
karena berupa sepatu pansus dan
wedges
 Tingginya permintaan fashion
akan sepatu dari kaum hawa
 Kesempatan menguasai pasar
lebih menjamin
Ancaman  Standarisasi mutu
(Threath)  Kemungkinan pesaing skala besar
 Perubahan selera masyarakat

2.2.2 Peluang Pasar


Peluang pasar dari produk ini sangat besar hal ini dikarenakan usaha
sepatu dari batik Melayu Riau masih sangat langka. Namun tidak dapat dipungkiri
jika usaha ini berkembang akan muncul pengikut usaha tersebut. Oleh karena itu
kami akan membuat produk ini semaksimal mungkin dan mengutamakan kualitas.

2.3 Analisis Ekonomi Usaha


2.3.1 Tempat Pemasaran
Tempat merupakan salah satu faktor yang penting dalam pemasaran usaha
sepatu batik Melayu Riau ini. Khususnya tempat pemasaran yang cocok yaitu
dikawasan Riau karena mengangkat kebudayaan khas batik melayu Riau, lalu
menggunakan media sosial dan internet untuk pemasaran agar produk bisa lebih
dikenal oleh banyak khalangan masyarakat Indonesia.

2.3.2 Strategi promosi dan pemasaran


Strategi promosi dan pemasaran produk sepatu batik melayu Riau pada
tahap awal dilakukan dengan cara menyebarkan brosur, melalui spanduk yang
ditempatkan secara strategis, melalui sosial media seperti instagram, facebook,
blog, twitter, poster dan media sosial lainnya.

2.4 Kelayakan Usaha


2.4.1 Kapasitas Produk
Kapasitas produk sepatu batik melayu Riau akan diperkirakan 90 orang
konsumen dalam sebulan. Jika rata-rata perorang pekerja dalam 1 hari
menghasilkan 2 pasang/unit sepatu pansus, maka dalam sebulan menghasilkan 60
pasang/unit sepatu pansus. Sedangkan untuk sepatu wedges rata-rata perorang
pekerja dalam 1 hari menghasilkan 1 pasang/unit sepatu wedges, maka dalam
sebulan menghasilkan 30 pasang/unit sepatu wedges. Karena usaha ini bersifat
homemade maka masih dalam skala terbatas dan karyawan yang sedikit.
2.4.2 Analisis Kelayakan
Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan cara
menghitung perkiraan laba rugi dan R/C Ratio. Perkiraan laba rugi dihitung
berdasarkan pendapatan per bulan dikurangi biaya tetap dan biaya variabel
perbulan. Sedangkan R/C Ratio, merupakan perbandingan antara seluruh
pendapatan/pemasukan dengan biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila
R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00).
a. Perkiraan Keuntungan
Dalam sehari diperkirakan penjualan 10 sepatu batik melayu Riau yang
mana 5 sepatu pansus dan 5 sepatu wedges. Harga 1 pasang sepatu pansus
Rp150.000,- dan harga 1 pasang wedges Rp 200.000,- berarti pendapatan perhari
adalah Rp 1.750.000,-. Dalam 1 bulan diperkirakan pendapatan kotor adalah 26
hari kerja x Rp 1.750.000,- = Rp45.500.000,-. Biaya modal awal dan bahan baku
sebesar Rp 1.240.000 (Lihat Lampiran 2).Sehingga akan didapatkan keuntungan
perbulan seperti pada tabel halaman selanjutnya.
b. R/C Ratio
Seluruh pemasukan/pendapatan perbulan (R) yaitu Rp. 45.500.000,- dan
biaya produksi 3 bulan (C) Rp. 2.060.000,- / 3 bulan sehingga diperoleh R/C Ratio
= Rp. 45.500.000,- x 3 bulan : Rp. 136.500.000,- = 1,36. Jadi dengan R/C Ratio
1,36 (lebih dari 1) maka usaha ini dinyatakan layak untuk didirikan.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Pekerjaan


Teknik pekerjaan harus dilakukan untuk menciptakan sistem produksi
yang efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan mutu produk yang
dihasilkan persiapan yang harus dilakukan antara lain yaitu :

3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan ini adalah alat tulis, pisau, kotak
mika bening, palu khusus pembuatan sepatu, tang jepit ,paku khusus pembuatan
sepatu, pisau seset (pangot, sepatu flat dan wedges setengah jadi.

3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada pelaksanaan ini adalah kain batik melayu riau,
lem kuning superbond, lem putih, kertas pengeras, sol sepatu, benang nilon, pen
khusus, bontek (alas dalam untuk pasangan penempelan kap sepatu).

3.2 Tahapan Pekerjaan


Untuk menghasilkan sepatu flat dan wedges berkualitas maka diperlukan
kain batik melayu yang baik.

3.2.1 Survey lapangan


Survey lapangan dilakukan untuk menentukan lokasi yang menjadi sumber
pemilihan pembelian bahan atau kain batik melayu riau di wilayah kabupaten
siak, dan tanjung pinang.

3.2.2 Pengumpulan sepatu


Pengumpulan sepatu motif batik melayu dilakukan dengan membeli
barang setengah jadi (sapatu, pansus) di pasaran. Sehingga sepatu , pansus dibeli
kemas rapi dan dibawa pulang.

3.2.3 Pemilhan sepatu


Sepatu dilakukan degan pemilihan dicari yang masih bagus dan tidak lecet,
sehingga sepatu tesebut bisa diolah dengan pembuatan sendiri.

3.2.4 Pembuatan sepatu motif batik melayu


Setelah sepatu tersebut atau disebut sebagai barang setengah jadi maka
pansus atau wedges sekelilingnya dilapisi dengan batik yang berbagai macam
motif lainnya.setelah jadi pansus atau wedges dibungkus dengan bingksan plastik
yang dihiasi dengan pita.
3.2.5 Pengemasan dan Pemasaran
Produk-produk yang telah jadi selanjutnya dikemas dibungkus dengan
pembungkusan plastik yang dhiasi dengan pita. Kemasan sepatu yaitu barang
yang telah jadi dibeli, sehingga disebut barang setengah jadi dari pembuatan
sepatu motif melayu, sedangkan sepatu dilapisi batik melayu yang berbagai
macam corak motif batik khas Riau.

3.3 Pencapaian tujuan program


Perencanaan manajemen yang digunakan yaitu general partnership semua
anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis dan bersama-sama bertanggung
jawab.
IV. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran biaya


No. Jenis pengeluaran Biaya (Rp,-)
1. Perlatan penunjang 1.240.000
2. Bahan habis pakai 2.060.000
3. Perjalan 900.000
4. Lain-lain: laporan, administrasi, puplikasi 12.723.000
Subtotal 16,923.000

4.2 Jadwal kegiatan

No. Jenis kegiatan Bulan ke-


1 2 3 4 5
Tahapan persiapan
Persiapan alat dan
bahan
Survey lapangan
Tahap pelaksana
Pengumpulan sepatu
/bahan setengah jadi
Pemilihan sepatu
Pembuatan sepatu
motif bati melayu
Puplikasi sepatu
motif batik
Pemasaran
/penjualan
Tahap penyusunan
laporan kegiatan
DAFTAR PUSTAKA

Aliya, 2010. Batik Pekalongan. Jakarta Timur; CV. Rama Edukasitama.

Hindayani, Fisika. 2009. Mengenal dan Membuat Batik. Jakarta Selatan;Buana


Cipta Karya.

Susanto. 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta; Balai Penelitian


Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri,
Departemen Perindustrian RI.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Wenty Febriyana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Ekonomi
4 NIM 1605111314
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lirik, 24 Februari 1998
6 E-mail Wenti.febriana21@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 004 Sukajadi SMP N 1 LIRIK SMA N 1 LIRIK

Jurusan - - IPS

Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis penghargaan Instusi pemberian Tahun
penghargaan
.
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KEWIRAUSAHAAN.

Pekanbaru,29 Oktober 2018


Penyusul,

( Wenty Febriyana)
Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Annisa Arisanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Ekonomi
4 NIM 1605114101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sitorojo,22 juli 1997
6 E-mail Annisa.arisanti8@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082285951430

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 027 sitorojo SMPN 4 kari MAN teluk kuantan
kari
Jurusan - - Ips

Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis penghargaan Instusi pemberian Tahun
penghargaan
.
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KEWIRAUSAHAAN.

Pekanbaru,29 Oktober 2018


Penyusul,

( Annisa Arisanti)
Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mesy Sasmita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Ekonomi
4 NIM 1605120873
5 Tempat dan Tanggal Lahir Santul, 15 agustus 1997
6 E-mail Mitha.messy2@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082268249419

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 018 sawah SMP 1 kampar utara SMAN 3 langgam
Jurusan - - IPS

Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


Jenis penghargaan Instusi pemberian Tahun
No
penghargaan
.
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KEWIRAUSAHAAN.

Pekanbaru,29 Oktober 2018


Penyusul,

( Mesy Sasmita)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan
(Rp)
Jarum jahit sepatu
Bahan pokok
sepatu 2 jarum 25.000,- 50.000,-
Paku sepatu 100 buah 1000 100.000
Sepatu setengah 20 buah 50.000 1.000.000
jadi
Ember 1 buah 15.000,- 15.000,-
Pembersihan
Sarung tangan 1 kotak 45.000 45.000
Sepatu
Kain Lap 3 buah 10.000,- 30.000,-

Sub Total 1.240.000

2. Bahan habis pakai


Material Justifikasi Harga
Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Kain batik Bahan pokok 10 meter 90.000 900.000
pembuatan sepatu
Lem 30 buah 25.000 750.000

Benang 5 gulung 30.000 150.000

Tissue 5 bungkus 20.000,- 100.000,-

Pita kado 20 buah 3.000 60.000

Plastik 20 buah 5000 100.000


pembungkus
sepatu
Sub total (Rp,-) 2.060.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan Jumlah (Rp)
Perjalanan ke Pasar Bahan bakar perjalanan untuk persiapan
Selasa Panam, alat dan bahan,survey lapangan, pemasarn 900.000,-
Bangkinang, Pasar produk
Arengka, Pasar
Garuda, Pasar
Kodim, Rumbai, siak,
dan kantor-kantor di
Kota Pekanbaru
Subtotal 900.000,-

4. Lain-lain

Material Justifikasi kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Tinta, kertas 300.000
a;at tulis dan Penyusunan 1 paket 300.000
perlengkapan laporan
dokumenstasi
Administrasi Perlengkapan
penjualan
handycraft -
bermotif batik
indonesia
Spanduk 12 buah 20.000,- 240.000,-

Brosur Publikasi/ 450 lembar 1000,- 450.000,-


pemasaran
Pembuatan
wbsite online - -EH 3.500.000,-

Sub Total 4.490.000,-


(Rp)
TOTAL KESELURUHAN 12.723.000,-

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/Nim Program Bidang Alokasi Uraian


studi ilmu Waktu tugas
(jam/minggu)
1. Annisa Pendidikan Koordinator
Arisanti/ Ekonomi Akuntansi 9 jam/minngu pelaksaan
1605114101 kegiatan
pengumpulan
sepatu ,
pemilihan
koor dinator
sepatu
2. Mesy Sasmita/ Pendidikan Koordinator
1605120873 ekonomi Akuntansi 9 jam/minggu pembuatan
sepatu motif
batik melayu
,koordinator
design
kemasan
3. Wenty Pendidikan Koordinator
febriyana/ ekonomi Akuntansi 8 jam/minggu puplikasi
1605111314 sepatu motif
batik melayu,
koordinator
penjualan
sepatu motif
batik melayu
Lampiran 4. Surat pernyataan ketua pelasana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kampus Bina Widya JL. HR Soebrantas Km 12,5 Panam Pekanbaru 28293
Telp (0761)63273 Email : fkip@unri.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Wenty Febriyana
NIM : 1605111314
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul anesty shoes
of batik riau melayu yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lainnya.

Bilamana dikemukakan hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Pekanbaru, 29 Oktober 2018

Mengetahui,
Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Kerjasama dan Alumni FKIP
Universitas Riau

( ) (Wenty Febriyana)
NIP. 1605111314
Mohon rapikan penulisan proposal dan ikutan buku
panduan pkm…konsultasi secara rutin dengan dosen
pendamping…. Ukuran tulisan pada halaman sampul
belum sesuai dengan buku panduan……

Anda mungkin juga menyukai