Anda di halaman 1dari 13

MODUL 9

MODEL PEMBELAJARAN PKN SD TEMATIS


DI KELAS I, II, DAN III SD/MI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IX (DELAPAN)

NAMA KELOMPOK :
MELIANA ( 856463144 )
RANI SUSANTI ( 856462783 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN S.1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Alhamdulilah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmatnya dan hidayat Nya tugas ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini membahas tentang “ Model Pembelajaran PKn
Tematis di kelas I,II, dan III SD/MI”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pengalaman mahasiswa
mengenai materi- materi tentang langkah-langkah dan model pembelajaran
PKN tematis dikelas rendah yaitu
kelas I, II, dan III SD/MI, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran,
untuk itu rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
orang yang senang tiasa berdoa untuk kesuksesan kami, kepada tutor dan rekan-
rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Materi yang penulis paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik yang bersifat membangun sangat penulis
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.

Sungai Lala, 06 November 2022


KELOMPOK IX ( DELAPAN )

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah.............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................... 1

C. Tujuan......................................................................................................................................... 1

D. Manfaat....................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian .................................................................................................................................. 2

B. Pengertian Tematis .................................................................................................................... 2/3

C. Langkah - langkah Pembelajaran tematik.................................................................................. 3

D. Model Pembelajaran PKN tematis di SD I, II, dan III SD/MI....................................................... 4/6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7

B. Saran........................................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistematis rencana pembelajaran dijelaskan secara terperinci dari contoh struktur
khusus sampai yang umum. Bentuk pembelajaran ini dapat dari standar kompetensi
lalu dikembangkan menjadi silabus dari setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran
PKN. Rencana pelajaran dari setiap mata pelajaran bermanfaat untuk memudahkan guru
dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Banyak model pembelajar di dalam kelas
yang sering guru lakukan untuk mengembangkan rencana pembelajaran oleh sebab itu
makalah kami akan mengangkat tentang model pembelajaran PKn tematik SD kelas, I, II,
dan III SD/MI.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran ?
2. Apa pengertian tematis ?
3. Apa langkah – langkah model pembelajaran tematis PKN di kelas, I,II,dan III SD/MI ?
4. Bagaimana model pembelajaran PKN tematis di kelas I, II, dan III ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami model pembelajaran.
2. Mengetahui langkah – langkah model pembelajaran pkn tematis di kelas, I, II, dan III
SD/MI.
D. Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini mahasiswa menambah pemahaman dan
wawasan seluas-luasnya dan komprehensif tentang langkah-langkah pembelajaran
tematis PKN dan model-model pembelajaran tematis PKN di kelas,I, II, dan III SD/MI
BAB II
PEMBAHASAN
Model pembelajaran PKn Tematis dikelas, I, II, dan III SD/MI

A. Pengertian Model Pembelajaran


Pengertian model pembelajaran adalah “ rencana pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum mengatur materi pembelajaran dan memberi petunjuk pada
pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya” ( Dahlan dalam zona
referensi. Com Zakky ). Sedangkan model pembelajaran “ suatu pola atau langkah-
langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan guru agar tujuan atau kompetensi dari
hasil belajaryang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efesien “ (
Amin Suyitno dalam Zakky zonareferensi. Com )
Pendapat lain dari sebuah model pembelajaran adalah “ sebuah rencana atau pola
yang mengorganisasi pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara penggunaan
materi pembelajaran ” ( Syaifull sagala dalam Zakky Zona Referensi. Com)
Kesimpulan yang dapat di tarik dari pengertian pola pembelajaran adalah untuk
menyusun kurikulum mengatur materi pengajaran dalam kelas, serta mempermudah
penyampaian yang diharapkan efektif dan efesien.
B. Pengertian Tematis
pembelajaran tematik dapat diartikan “ suatu kegiatan pembelajaran dengan
mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam suatu tema atau satu topik
tertentu” .
pembelajaran tematik adalah “ pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
belajar yang bermakna kepada peserta didik”
kesimpulan dari pengertian pembelajaran tematik adalah proses belajar yang
menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu topik pembicaraan sehingga mata
pelajaran tidak terpisah-pisah bermakna pada peserta didik.
Secara definitif kurikulum tematis adalah kurikulum yang menggabungkan
sejumlah disiplin ilmu melalui pemanduan area isi ketersmpilsn dan sikap ( Wolfinger,
1994:133). Selanjutnya wolfinjer (1994) dan suwignyo, (1996) menjelaskan bahwa
pemaduan tersebut didasarkan pada pertimbangan rasional, antara lain :
a. Kebanyakan masalah dan pengalaman termasuk didalamnya pengalaman belajar bersifat
interdisipliner.
b. Untuk memahami, mempelajari, dan memecahkannya diperlukan multiskill
c. Adanya tuntutan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam pemecahan masalah.
d. Memudahkan siswa membuat hubungan antarskematika dan transfer pemahaman
antarkonteks.
e. Demi efisiensi.
f. Adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran.
Peran Tema Dalam Pembelajaran Yaitu :
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
b. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama.
c. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan berkesan
d. Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
e. Siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas.
f. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan.

C. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik


Secara umum, langkah-langkah menyusun pembelajarantematik antarmata
pelajaran sebagai berikut :
a. Pembelajaran kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran.
b. Membuat memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut
untuk setiap kelas dan semester.
c. Membuat matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar dengan tema/topik.
d. Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik atau jaringan tema.
e. Menyusun silabus berdasarkan matrik/jaringan tema pembelajaran tematik.
f. Menyusun rencana pembelajaran tematik.

D. Model-model pembelajaran terpadu


Dilihat dari cara memadukan konsep/materi, keterampilan, topik, dan unit
tematiknya, terdapat 10 model atau cara merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu (1)
fragmented; (2) connected; (3) nested; (4) seguented; (5) shared; (6) webbing; (7)
threated; (8) integrated; (9) immersed; (10) networked ( robin forgaty ( 1991). Dari
kesepuluh cara tersebut ada beberapa cara atau model yang dapat dan sering digunakan
dalam pembelajaran di sekolah dasar, antara lain webbed, connected, dan integrated.
Diantara ketiga model tersebut yang paling cocok diterpkan dalam pembelajaran
disekolah dasar kelas rendah adalah model webbed.

A. MODEL WEBBED.
Model webbed sering disebut jaringan laba-laba, adalah model pembelajaran yang
dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat
disampaikan melalui beberapa mata pelajaran. Oleh karena itu, model ini pada dasarnya
merupakan bentuk perpaduan yang bertolak dari pendekatan tematis inter atau antarmata
pelajaran dalam mengintegrasikan bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema sebagai
sentral dijadikan sebagai landas mampu penyampaian isi pembelajaran interdisipliner
maupun antardisipliner.
B. MODEL CONNECTED
Model connected ( berhubungan ) dilandasi anggapan bahwa butir-butir pembelajaran
dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Misalnya butir-butir pembelajaran
ideologi pancasila, hukum dan ketatanegaraan atau materi tentang materi hak dan
kewajiban, ketertiban, demokrasi dapat dipayungkan pada mata pelajaran PKn. Dalam
model ini guru perlu menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajaran secara
tematis karena pembentukan pemahman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tidak
berlangsung secara otomatis.

C. MODEL INTEGRATID
Model integratid merupakan model pemaduan sejumlah tema ( topik ) pembelajaran
dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya lama dalam sebuah tema/topik tertentu.
Model ini berangkat dari adanya tumpang tindih beberapa konsep, keterampilan, dan
sikap yang dituntut dalam pemebalajaran, sehingga perlu adanya pengintegrasian
multididiplin. Dalam model ini, butir-butir pembelajaran perlu ditatasedemikian rupa
hingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari
berbagai mata pelajaran berbeda.
Contoh alternative rencana pembelajaran tematis
Tema : Bangga bertanah air indonesia
Kelas : III
Waktu : JP ( 2 X Pertemuan )
Mata pelajaran : PKn, matematika,IPA, bahasa Indonesia, dan kertakes

1. Kompetensi dasar indicator


Mata pelajaran Kompetensi dasar dan indicator
Pkn mengenal, kekhasan bangsa indonesai seperi kebinekaan
kekayaan alam keramah tamaan mencintai kekayaan alam
Indonesia bangga memiliki alam Indonesia, bangga sebagai
anak indonesia.

Bahasa Indonesia menentukan pristiwa alam menceritakan peristiwa alam


yang pernah dilihat, dialami, didengar, menjelaskan isi
gambar seri tentang pristiwa alam.
Matematika mengenal dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam
pemecahan masalah memecahkan maslah sehari-hari yang
melibatkan penjumlahan dan penggurangan
Pengetahuan alam mendefenisikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan
tidak sehat serta pengaruhnya terhadap kesehatan
membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat
Kertakes mengekspresikan gagasan imajinasi dengan music-musik
dalam berkarya seni
II. materi pembelajaran
1. Pkn
a. Kebinekaan nusa dan bangsa
b. Kekayaan alam Indonesia
c. Keramah-tamahan
2. Bahasa Indonesia
a. Peristiwa alam yang pernah dilihat, dialami,didengar.
b. Gambar seri tentang peristiwa alam.
c. Menuli dan membaca kalimat.
3. Matematika
Penjumlahan dan pengurangan melalui soal cerita peristiwa alam
4. Pengetahuan alam
a. Ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat
b. Factor penyebab dan dampak pencemaran
5. Kertakes
Syair lagu yang berkaitan dengan kekayaan alam dan kecintaan pada tanah
air.

III. scenario/ kegiatan pembelajaran


1. Kegiatan persiapan
a. Menata ruangan
b. Mempersiapkan media/pembelajaran,seperti Koran, majalah, gambar
seri pristiwa alam, foto lingkungan sehat dan tidak sehat, foto
keindahan alam, dokumen sumber daya alam Indonesia.
2. Kegiatan pembukaan
a. Melakukan kegiatan apresepsi menyanyikan lagu rayuan pulau kelapa
bersama pada siswa.
b. Mengungkapkan gambaran materi yang akan dibahas
c. Menggungkapan potensi atau tujuan yang diharapkan dicapai dalam
pembelajaran.
d. Menjelakan langkah-langkah kegiatan yang akan ditempu dan jenis
tugas yang harus dikerjakan siswa.
3. Kegiatan anti pembelajaran
a. Siswa dimintak mengamati gambar atau foto dan bertanya jawab nilai
tentang prilaku orang yang merusak lingkungan alam
b. Guru meminta kelompok mencari berita dari surat kabar, buku,
majalah, tentang keindahan alam dan peristiwa alam yang sudah
dipersiapkan guru.
4. Kegiatan akhir ( penutup )
a. Guru bersama-sama menyimpilkan hasil pembelajaran
b. Refleksi tentang proses pembelajran
c. Mengajak semua siswa berdoa untik keselamatan manusia dan alam
sekitar

IV. alat dan sumber


1. Buku mata pelajar: pkn, matimatika, pengetahuan alam, bahasa Indonesia,
kartakes, Koran, majalah.
2. Gambar seri tentang persiapan alam
3. Teks lagu yang relafan
IV. penilaian
1. Penilaian peroses dan akhir pembelajaran
2. Teks tertulis dan lisan
3. Pengamtan tugas-tugas
4. portovolio
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN.
Dari pokok pembahasan di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
pembelajaran tematis merupakan salah satu model pembelajaran terpadu.
Karakteristik pembelajaran terpadu adalah holistik, bermakna, autentik dan aktif.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasi mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran atau materi pokok yang terkait secara harmonis untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa dilihat dari cara
memadukan konsep atau materi keterampilan, topik, dan unik tematiknya, terdapat
10 model cara merencanakan pembelajaran .
Namun ada cara atau model yang sering digunakan dalam pembelajaran sekolah
SD yaitu webbed,connected dan integrated. Dalam mengimplementasikan model
pembelajaran tematik ini ada beberapa tahapan kegiatan yang mesti dilakukan guru
yaitu tahap perencanaan pelaksanaan dan penilaian, hal yang dipadukan disini
adalah materi dan bahan ajar sebagai upaya agar kegiatan pembelajaran lebih
bermakna bagi siswa. Pengembangan materi ini hendaknya sesuai dengan
kedalaman dan keluasan materi pada kurikulum.

B. SARAN
Kami sadari dalam pembuatan makalah ini pasti terdapat banyak kesalahan,
kekeliruan dan kekuranga, baik itu dari segi tulisannya, bahasanya, ataupun yang
lain, oleh karena itu kami mengharapkan kepada tutor dan teman-teman , untuk
dapat mengkeritik dan sarannya, agar dapat kita benahi bersama dan dapat kita
ambil manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai