Anda di halaman 1dari 14
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TIM STUNTING DAN WASTING Nill YY Ll \\ eNO WW [NAMAPELAPOR__| : dr. Anik Andris Setyaningrum, SpA | UNIT KERJA Tim Stunting NIK }52210603800007 TANGGAL [27 dunt 2022 JUNLAH HALAMAN & RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH KALITIDU JL. Raya KalitiduNo. 266 Kalitidu — Bojonegoro 62152 Telp. 0353 — 511731, 512066 FAX 0353 — 512066 Email :rsmuhammadiyahkalitidu@qmail.com Terakreditasi Nomor : KARS-SERT /1241/X11/2019 Juni 2022 MEMO INTERN RSM KALITIDU No: 16//MI.PN/RSM/2022 Kepada Yth = Dari Siti Khikayaton, Amd.Keb Direktur RSM Kalitidu Bidang Sekretaris Tim Stunting Tembusan — ;- Unit Terkait Tanggal 27 Juni 2022 Perihal: Pengajuan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tim Stunting dan Wasting Rumah Sakit Muhammadiyah Kaliti Assalamualaikum WR.WB Bersama ini kami sampaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tim Stunting dan wasting Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu Demikian pengajuan memo intern kami sampaikan, atas perhatian dan kebijakan kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’allaikum Wr. Wb. Ketua Tim Stunting j dr Anik Andris Setyaningrum, SpA piasoal: Rp wod ¢ Abvfemedn fa2 (her voter: Gg a LAPORAN KEGIATAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING BULAN APRIL-JUNI 2022 |. PENDAHULUAN Masalah gizi stunting (balita pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang krusial, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Stunting merupakan bentuk kegagalan tumbuh kembang yang menyebabkan gangguan pertumbuhan linear Pada balita akibat dari akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama, mulai dari masa kehamilan sampai usia 24 bulan, Kekurangan gizi pada masa tumbuh kembang anak di usia dini akan menghambat perkembangan fisik, meningkatnya kesakitan, menghambat perkembangan mental anak, dan bahkan menyebabkan kematian. Balita yang mengalami masalah gizi stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, dan kemungkinan risiko mengalami penyakit degeneratif di masa mendatang. Kejadian stunting (balita pendek) merupakan masalah gizi utama yang telah dihadapi Indonesia. Secara global kebijakan dalam mengatasi masalah penurunan kejadian stunting harus difokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau yang disebut dengan ‘Scaling Up Nutrition (SUN) sampai dengan usia 24 bulan, World Health Organization (WHO) merekomendasikan 3,9% penurunan stunting per tahun untuk memenuhi target penurunan stunting pada tahun 2025 yaitu 40%. Pada sepanjang siklus kehidupan, intervensi yang dilakukan harus melibatkan berbagai lapisan balk sektor kesehatan maupun non Kesehatan, seperti pemerintah, swasta, masyarakat sipil, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui tindakan kolektif dalam meningkatkan perbalkan gizi, balk intervensi spesifik (jangka pendek) maupun intervensi sensitif (angka Panjang I. LATAR BELAKANG. Menurut hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) persentasi balita pendek di provinsi ‘Sumatera Utara pada tahun 2015 sebesar 33,2% dengan proporsi balita pendek sebesar 17,8% dan proporsi balita sangat pendek sebesar 15,4%. Sumatera utara memiliki beberapa Kabupaten/Kota yang menjadi fokus lokasi penurunan stunting yaitu Langkat, Padang Lawas, Gunung Sitoli, Nias Utara dan Simalungun. Berdasarkan data tersebut, Kabupaten langkat menduduki peringkat pertama dengan prevalensi stunting pada tahun 2013 sebesar 55,48% (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Upaya perbaikan gizi merupakan kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan guna memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat. Penurunan kasus stunting harus melibatkan kolaborasi antara sektor kesohatan dan sektor non kesehatan dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitati yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan seluruh masyarakat, Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, pada tahun 2021 terdapat kasus prevalensi stunting sebesar 5,71%, sedangkan pada tahun 2022 kasus prevalensi stunting sebesar 5,21 %. I, TUJUAN 4. Tyjuan Umum Meningkatkan Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang bermutu dalam upaya penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting Di RS Muhammadiyah Kalitidu 2. Tujuan Khusus a, Sebagai bahan evaluasi atau analisis dan laporan selanjutnya b. Sebagai bahan laporan kepada Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ¢._Untuk laporan kepada Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu IV.SASARAN a. Prevalensi Stunting pada anak baduta dan balita b. Prevalensi wasting ( (gizi kurang) c. Presentase balita berat badan kurang (underweight) V. PELAKSANAAN A. Waktu Bulan April - Juni 2022 B. Tempat Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu VLHASIL KEGIATAN DAN EVALUASI A. Hasil Capalan Pengukuran Indikator Intervensi Penurunan Stunting 1. Prevalensi Stunting Pada Anak Baduta Dan Balita 25 20 PREVALENSI STUNTING PADA BADUTA DAN BALITA [enh 15 10 s ° adliog dle) Tah) (eTareet 21 2a 2a ae cepaian ° ° 0 ANALISA: Berdasarkan pengumpulan data pada bulan April sampai dengan Juni, tidak didapatkan bata stunting 2. Prevalensi wasting (gizi kurang) Prevalensi Wasting (gizi kurang) 8 ———— 7 6 5 4 3 2 1 ° Mer (3%), Juni (3%) [—eToraet 75 75 [=e capaian © ° ANALISA: Pada bulan April - Juni tidak didapatkan bayi dengan gizi kurang (wasting) 3. Presentase balita berat badan kurang (underweight) Presentase Balita Berat Badan Kurang (Underweight) 25 20 1s 10 5 a April Mei Juni Tareet 4 4 14 aE Copaian| 20 19 10 ANALISA; ‘+ Pada bulan April ada 20 pasien dengan berat badan kurang ‘+ Pada bulan Mei terdapat 19 pasien dengan berat badan kurang ‘+ Pada bulan Juni terdapat 10 pasien dengan berat badan kurang B. Evaluasi No KEGIATAN WAKTU FASIC REKOMENDASI_| _TINDAK EVALUAS! | EVALUASI LANJUT T | Peningkatan, Sella akhir | Bolum 700% | Perla sosialisasi |e IAT Pemahaman dan | bulan paham Ulang terhadap staf, | tethadap kesadaran seluruh staf pasien dan) stat pasien dan keluarga keluarga + Sosialisas ulang kepada pasion dan keluarga 7 | Inlervensi spesik GRS | Sellap bulan | Sebagian bolum | Membuat Mlaksanakn terlaksana Kerjasama dengan | MOU dinas kesehatan 3 | Penerapan Rumah | Sefiap bulan | Terlaksana’ Mompertahankan | Sostalisast Sakit Sayang Ibu dan unit terkait Bayi 4 [Rumah Saki Sebagat Balam semua | Sosialisasi Melakukan Rujukan Kasus FKTP —wilayah | terhadap FKTP | sosialisasi ‘Stunting dan wasting sekitar RS. dengan menujuk pasion mengundang dengan kasus pinak FKTP stunting dan wasting 3 [Rumah Saki Sebagat TTerlaksana Membuat MOU | Melaksanakan pendamping Klinis dan Mou mangjemen sorta merupaken —_jejaring rujukan ® | Pemantauan dan Sellap 3 | Laporan sefiap @ | Milanjutkan Taporan evaluasi buten bulen teriaksana | laporan sisampaikan ke direktur Vil. KESIMPULAN,REKOMENDASI DAN SARAN ‘A. KESIMPULAN Dari indikator intervensi penurunan stunting dan wasting, ada beberapa yang sudah memenuhi target, dan ada yang belum memenuhi B, REKOMENDAS! Rekomendasi yang dapat Tim Stunting dan wasting usuikan antara lain 1, Melakukan resosialisasi dan refresing secara berkala terhadap staf, pasien dan keluarga 2. Perlu dilakukan re-evaluasi dan tindak lanjut pada indikator yang capaiannya masih belum meningkat secara signifikan dengan sosialisasi dan mencari solusi baru yang biar lebih meningkatkan capaian mutu, 3, Melaksanakan MOU dengan dinas kesehatan kabupaten untuk pemenuhan intervensi spesifik. c. SARAN 1. Pemenuhan standar pelayanan RS dengan akreditasi sistem baru 2, Mengupayakan pemenunan Standar Pelayanan Minimal di semua bidang 3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian patugas RS terhadap prevalensi stunting dan wasting . Sosialisasi ulang kepada petugas masing-masing unit Focus Group Discussion (FGD) dengan petugas terkait. Monitoring dan evaluasi secara periodik . Penambahan fasiltas penunjang untuk mempermudah proses monitoring . Monitoring dan evaluasi kinerja berkala harus tetap dilakukan untuk mempertahan enews capaian yang telah baik Vill. PENUTUP Demikian laporan evaluasi kegiatan Penurunan Prevalensi Stunting Dan Wasting Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu tahun 2022. Semoga dengan hasil yang telah dicapai dapat memberikan motivasi dalam peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu. Kami sadar dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kriik dan saran yang berarti sangat kami butuhkan sebagi bahan perbaikan untuk laporan bulanan berikutnya. Semoga laporan ini memberi dampak positif bagi pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu, Kalitidu, 27 Juni 2022 Ketua Tim Stunting dan wasting \ Dr. Anik Andris Setyaningrum, SpA LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TIM STUNTING DAN WASTING Nill YY Ll \\ eNO WW [NAMAPELAPOR__| : dr. Anik Andris Setyaningrum, SpA | UNIT KERJA = Tim Stunting NIK }52210603800007 TANGGAL ©27 September 2022 JUNLAH HALAMAN @ RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH KALITIDU JL. Raya KalitiduNo. 266 Kalitidu — Bojonegoro 62152 Telp. 0353 — 511731, 512066 FAX 0353 — 512066 Email :rsmuhammadiyahkalitidu@qmail.com Terakreditasi Nomor : KARS-SERT /1241/X11/2019 ‘September 2022 MEMO INTERN RSM KALITIDU No: 16//MI.PN/RSM/2022 Kepada Yth = Dari Siti Khikayaton, Amd.Keb Direktur RSM Kalitidu Bidang Sekretaris Tim Stunting Tembusan — ;- Unit Terkait Tanggal 27 September 2022 Perihal: Pengajuan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tim Stunting dan Wasting Triwulan Ill Rumah Sakit Mubammadiyah Kalitidu Assalamualaikum WR.WB Bersama ini kami sampaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tim Stunting dan wasting Triwulan Il Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu, Demikian pengajuan memo intern kami sampaikan, atas perhatian dan kebijakan kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’allaikum Wr. Wb. Ketua Tim Stunting j dr Anik Andris Setyaningrum, SpA Disposist: Rerveye a Roa kermls fel lve voter: Gg a LAPORAN KEGIATAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING BULAN JULI - SEPTEMBER 2022 |. PENDAHULUAN Masalah gizi stunting (bata pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang krusial, khususnya di negara-negara in dan berkembang. Stunting merupakan bentuk kegagalan tumbuh kembang yang menyebabkan gangguan perlumbuhan linear Pada balita akibat dari akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama, mulai dari masa kehamilan sampai usia 24 bulan, Kekurangan gizi pada masa tumbuh kembang anak di usia dini akan menghambat perkembangan fisik, meningkatnya kesakitan, menghambat petkembangan mental anak, dan bahkan menyebabkan kematian. Balita yang mengalami masalah gizi stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, dan kemungkinan risiko mengalami penyakit degeneratif di masa mendatang. Kejadian stunting (balita pendek) merupakan masalah gizi utama yang telah dihadapi Indonesia. Secara global kebijakan dalam mengatasi masalah penurunan kejadian stunting harus difokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau yang disebut dengan Scaling Up Nutrition (SUN) sampai dengan usia 24 bulan. World Health Organization (WHO) merekomendasikan 3,9% penurunan stunting per tahun untuk memenuhi target penurunan stunting pada tahun 2025 yaitu 40%, Pada sepanjang siklus kehidupan, intervensi yang dilakukan harus melibatkan berbagai lapisan balk sektor kesehatan maupun non Kesehatan, seperti pemerintah, swasta, masyarakat sipil, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui tindakan kolektif dalam meningkatkan _perbaikan gizi, balk intervensi spesifik (jangka pendek) maupun intervensi sensitif (jangka panjang I. LATAR BELAKANG Menurut hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) persentasi balita pendek di provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 sebesar 33,2% dengan proporsi balita pendek sebesar 17,8% dan proporsi balita sangat pendek sebesar 15,4%, Sumatera utara memiliki beberapa Kabupaten/Kota yang menjadi fokus lokasi penurunan stunting yaitu Langkat, Padang Lawas, Gunung Sitoli, Nias Utara dan Simalungun, Berdasarkan data tersebut, Kabupaten langkat menduduki peringkat pertama dengan prevalensi stunting pada tahun 2013 sebesar 55,48% (Kementrian Kesehatan Rl, 2016). Upaya perbaikan gizi merupakan kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan guna memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat. Penurunan kasus stunting harus melibatkan kolaborasi antara sektor kesehatan dan soktor non Kesehatan dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan seluruh masyarakat, Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, pada tahun 2021 terdapat kasus prevalensi stunting sebesar 5,71%, sedangkan pada tahun 2022 kasus prevalensi stunting sebesar 5,21 %. I, TUJUAN 4. Tyjuan Umum Meningkatkan Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang bermutu dalam upaya penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting Di RS Muhammadiyah Kalitidu 2. Tuyjuan Khusus a, Sebagai bahan evaluasi atau analisis dan laporan selanjutnya b. Sebagai bahan laporan kepada Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien c. Untuk laporan kepada Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu IV.SASARAN a. Prevalensi Stunting pada anak baduta dan balita b. Prevalensi wasting (gizi kurang) c, Presentase balita berat badan kurang (underweight) V. PELAKSANAAN A. Waktu Bulan Juli - September 2022 B. Tempat Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu VLHASIL KEGIATAN DAN EVALUASI A. Hasil Capaian Pengukuran Indikator Intervensi Penurunan Stunting 1. Prevaiensi Stunting Pada Anak Baduta Dan Balita 5 20 5 10 5 ° PREVALENSI STUNTING PADA BADUTA DAN BALITA [gene valley Taatts O September (1%) (—Tareet 2a 2a 21 ‘a Copaian 0 0 ANALISA: Berdasarkan pengumpulan data pada bulan Juli sampai dengan September tidak didapatkan balta stunting 2. Prevalensi wasting (gizi kurang) Prevalensi Wasting (gizi kurang) 8 7 6 5 4 3 2 2 ° Tatts Septainber (6) [atone 75 75 [Eeecapaan ° 0 ° ANALISA: Pada bulan Juli - September tidak didapatkan bayi dengan gizi kurang (wasting). 3. Presentase balita berat badan kurang (underweight) Presentase Balita Berat Badan Kurang (Underweight) 16 4 |_—_#_______+ + —__ 2 20 8 6 4 2 ° sul Agustus September [A Tareet 4 u ry [Fe copaion 10 6 2 ANALISA ; ‘+ Pada bulan Juli ada 10 pasien dengan berat badan kurang ‘+ Pada bulan Agustus terdapat 6 pasien dengan berat badan kurang ‘+ Pada bulan Sepember terdapat 2 pasien dengan berat badan kurang B. Evaluasi No KEGIATAN WAKTU HASIL REKOMENDASI | __TINDAK EVALUASI | EVALUASI LANJUT T_| Peningkatan, Setiap akhir| Belum 100 % | Perlu sosialisasi |» IHT Pemahaman — dan_| bulan paham ulang terhadap | _terhadap kesadaran — seluruh staf, pasien dan| staf staf, pasien dan kelvarga + Sosialisasi keluarga ulang kepada pasien dan keluarga 2 | Intervensi _spesiik | Seliap Sebagian belum | Membuat Melaksanakan diRS bulan tetlaksana Kerjasama Mou dengan —_dinas kesehatan 3 | Penerapan Rumah | Setiap Terlaksana Mempertahankan | Sosialisas’ unit Sakit Sayang Ibu dan | bulan terkait Bayi 4 | Rumah Sakit Sebagal Bolum semua | Sosialisasi Melakukan Rujukan Kasus FKTP wilayah tethadap FKTP | sosialisasi Stunting dan wasting sekitar RS. dengan merujuk pasien mengundang dengan kasus pihak FKTP. stunting dan wasting ® | Rumah Sakit Sebagal Terlaksana Membuat MOU | Melaksanakan pendamping — klinis Mou dan manajemen serta merupakan jejaring rujukan @ |Pemantauan dan | Setiap 3] Laporan setiap 3 | Melanjutkan Taporan evaluasi bulan bulan terlaksana | laporan disampaikan ke direktur Vil. KESIMPULAN,REKOMENDASI DAN SARAN ‘A. KESIMPULAN Dar indikator intervensi penurunan stunting dan wasting, ada beberapa yang sudah memenuhi target, dan ada yang belum memenuhi B. REKOMENDAS! Rekomendasi yang dapat Tim Stunting dan wasting usukan antara lain 1. Melakukan resosialisasi dan refresing secara berkala terhadap staf, pasien dan keluarga 2. Perlu dilakukan re-evaluasi dan tindak lanjut pada indikator yang capatannya masih belum meningkat secara signifikan dengan sosialisasi dan mencari solusi baru yang biar lebih meningkatkan capaian mutu, 3, Melaksanakan MOU dengan dinas kesehatan kabupaten untuk pemenuhan intervensi spesifik, c. SARAN 1. Pemenuhan standar pelayanan RS dengan akreditasi sistem baru 2, Mengupayakan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal di semua bidang 3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian petugas RS terhadap prevalensi stunting dan wasting. Sosialisasi ulang kepada petugas masing-masing unit .. Focus Group Discussion (FGD) dengan petugas terkait. Monitoring dan evaluasi secara periodik Penambahan fasilitas penunjang untuk mempermudah proses monitoring SN eee |. Monitoring dan evaluasi kinerja berkala harus tetap dilakukan untuk mempertahan capaian yang telah balk Vill. PENUTUP Demikian laporan evaluasi kegiatan Penurunan Prevalensi Stunting Dan Wasting Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu tahun 2022. Semoga dengan hasil yang telah dicapai dapat memberikan motivasi dalam peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu Kami sadar dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna, Untuk itu kritk dan saran yang berarti sangat kami butuhkan sebagi bahan perbaikan untuk laporan bulanan berikutnya. Semoga laporan ini memberi dampak positif bagi pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu. Kalitidu, 27 September 2022 Ketua Tim Stunting dan wasting j Dr. Anik Andris Setyaningrum, SpA

Anda mungkin juga menyukai