Anda di halaman 1dari 14

KERAJAAN KEDIRI

( Jawa Timur )
Nama Anggota Kelompok

04. Atika rusviana ningtias


08. Dzakiy Ahmad Thufail
13. Jenita Oktavia R
22. Muhammad Nabil Fikri
Sistematika

01 02 03

Masa Awal Kerajaan Letak Kerajaan Nama Raja


Kediri dan
kehidupannya
Sistematika

04 05

Runtuhnya Kerajaan Peninggalan Kerajaan


A. Masa Awal Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri bermula dari perintah Raja Airlangga untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian
pada tahun 1041 Masehi. Pembagian kerajaan dimaksudkan untuk menghindari pertikaian.

Wilayah kerajaan Raja Airlangga dikenal sebagai Kahuripan. Pembagian kerajaan tersebut
dilakukan Brahmana sakti bernama Empu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal sebagai Kerajaan Jenggala
(Kahuripan) dan Panjalu (Kediri). Kerajaan ini dibatasi oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas, seperti dikisahkan
dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M).

Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II
(1044) yang diterbitkan Kerajaan Janggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara kedua
kerajaan sepeninggal Airlangga. Panjalu di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya berhasil menaklukkan Kerajaan
Janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati, yang
berarti "Panjalu Menang".

Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya inilah, Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya.
Wilayah kerajaan ini meliputi seluruh Jawa dan beberapa pulau di Nusantara, bahkan sampai mengalahkan
pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatra.
B. Kehidupan Politik
Keadaan politik pemerintahan dan keadaan masyarakat di Kediri ini dicatat dalam berita dari Cina, yaitu dalam
kitab Ling-Wai-tai-ta yang ditulis oleh Chou K’u-fei pada tahun 1178 dan pada kitab Chu-fan-chi yang disusun oleh Chaujukua
pada tahun 1225. Kitab itu melukiskan keadaan pemerintahan dan masyarakat zaman Kediri. Kitab itu menggambarkan masa
pemerintahan Kediri termasuk stabil dan pergantian takhta berjalan lancar tanpa menimbulkan perang saudara.i Desa
Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Dibanding candi-candi di Jawa Timur lainnya, kompleks Candi Penataran
merupakan yang terluas dan terlengkap unsur-unsurnya. Kompleks candi seluas 1,5 hektar ini terdiri dari tiga halaman.

C. Kehidupan Ekonomi
Kediri merupakan kerajaan agraris dan maritim. Masyarakat yang hidup di daerah pedalaman bermata
pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian di daerah pedalaman Kerajaan Kediri sangat melimpah karena didukung oleh
kondisi tanah yang subur. Hasil pertanian yang melimpah memberikan kemakmuran bagi rakyat. Masyarakat yang berada di
daerah pesisir hidup dari perdagangan dan pelayaran. Pada masa itu perdagangan dan pelayaran berkembang pesat. Para
pedagang Kediri sudah melakukan hubungan dagang dengan Maluku dan Sriwijaya.
D. Kehidupan Sosial Budaya

Kondisi masyarakat Kediri sudah teratur. Penduduknya sudah memakai kain sampai di bawah lutut, rambut
diurai, serta rumahnya bersih dan rapi. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima maskawin berupa emas.
Orang-orang yang sakit memohon kesembuhan kepada dewa dan Buddha. Perhatian raja terhadap rakyatnya sangat tinggi.
Hal itu dibuktikan pada kitab Lubdaka yang berisi tentang kehidupan sosial masyarakat pada saat itu. Tinggi rendahnya
martabat seseorang bukan berdasarkan pangkat dan harta bendanya, tetapi berdasarkan moral dan tingkah lakunya. Raja
juga sangat menghargai dan menghormati hak-hak rakyatnya. Akibatnya, rakyat dapat leluasa menjalankan aktivitas
kehidupan sehari-hari.

Pada zaman Kediri karya sastra berkembang pesat. Banyak karya sastra yang dihasilkan. Pada masa
pemerintahan Jayabaya, raja pernah memerintahkan kepada Empu Sedah untuk mengubah kitab Bharatayuda ke dalam
bahasa Jawa Kuno. Karena tidak selesai, pekerjaan itu dilanjutkan oleh Empu Panuluh. Dalam kitab itu, nama Jayabaya
disebut beberapa kali sebagai sanjungan kepada rajanya. Kitab itu berangka tahun dalam bentuk candrasangkala,
sangakuda suddha candrama (1079 Saka atau 1157 M). Selain itu, Empu Panuluh juga menulis kitab Gatutkacasraya dan
Hariwangsa.
E. Letak Kerajaan

Letak kerajaan Kerajaan Kediri yakni di daerah Jawa Timur.


Kerajaan Kediri berpusat di Daha, atau sekitar Kota Kediri sekarang.
Pusat Kerajaan Kediri tersebut terletak di tepi Sungai Brantas, yang
masa itu sudah menjadi jalur pelayaran yang ramai.
F. Nama Raja

01 02 03

Sri Samarawijaya Sri Jayawarsa Raja Bameswara


Sri Samarawijaya adalah raja pertama dari Sri Jayawarsa memerintah di Raja Bameswara disebut sebagai raja
Kerajaan Kediri. Pemerintahannya dimulai tahun 1104 M. Sri Jayawarsa yang berkuasa selanjutnya di
dari tahun 1042. Sri Samarawijaya memiliki bergelar Sri Maharaja Jayawarsa Kerajaan Kediri. Hal ini diketahui dari
gelar lengkap Sri Samarawijaya Dharma Digjaya Sastraprabhu. Tidak isi prasasti Pikatan tahun 1117 M.
suparnawahana Teguh Uttunggadewa. diketahui kapan pastinya Raja
Jayawarsa naik takhta sebagai raja
Kerajaan Kediri.
Nama Raja

04 05 06

Sri Jayabaya Sri Sarweswara Sri Aryeswara


Sri Jayabaya berkuasa sekitar tahun Raja Sri Sarweswara memerintah Sri Aryeswara adalah raja Kediri yang
1135 M hingga 1157 M. Raja ini pada tahun 1159 – 1161. Raja ini berkuasa pada tahun 1171 M. Raja ini
bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji bergelar Sri Maharaja Rakai bergelar Sri Maharaja Rake Hino Sri
Jayabhaya Sri Warmeswara Sirikan Sri Sarweswara Aryeswara Madhusudanawatara
Madhusudana Awataranindita Janardanawatara Wijaya Arijamuka. Pemerintahan Sri
Suhtrisingha Parakrama Agrajasama Singhadani Aryeswara diketahui dari prasasti
Uttunggadewa. Waryawirya Parakrama Digjaya Angin, tanggal 23 Maret 1171..
Pada masa pemerintahan Jayabaya, Uttunggadewa.
Kerajaan Kediri mencapai puncaknya
Nama Raja

07 08 09

Sri Gandra Sri Kameswara Sri Kertajaya


Raja Sri Gandra berkuasa pada 1811 M. Sri Kameswara adalah raja ketujuh Sri Maharaja Kertajaya adalah raja
Gelar yang dipangkunya adalah Sri dari Kerajaan Kediri, hal ini terakhir dari Kerajaan Kediri. Raja ini
Maharaja Koncaryadipa tercantum dalam Prasasti Ceker berkuasa pada tahun 1194 M – 1222
Handabhuwanapadalaka Parakrama tahun 1182 M serta Prasasti Kakawin M. Di masa raja Kertajaya, Kediri
Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri Smaradhan. Masa pemerintahan jatuh karena serangan kerajaan
Gandra. raja Sri Kameswara sekitar tahun Tumapel atau Singashari.
1180 M – 1190 M. Raja ini bergelar
Sri Maharaja Sri Kameswara
Triwikramawatara Aniwariwirya
Anindhita Digjaya Uttunggadewa.
G. Runtuhnya Kerajaan

Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih melawan kaum


brahmana yang kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu
Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel
yang merupakan daerah bawahan Kadiri.

Perang antara Kadiri dan Tumapel terjadi dekat Desa Ganter.


Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya. Dengan
demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kadiri, yang sejak saat itu kemudian
menjadi bawahan Tumapel atau Singhasari.

Setelah Ken Arok mengalahkan Kertajaya, Kadiri menjadi


suatu wilayah di bawah kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat
Jayasabha, putra Kertajaya sebagai bupati Kadiri. Tahun 1258 Jayasabha
digantikan putranya yang bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271
Sastrajaya digantikan putranya, yaitu Jayakatwang. Jayakatwang
memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara, karena
dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok.
Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun
kembali Kerajaan Kadiri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan
serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan
menantu Kertanegara, Raden Wijaya.
H. Peninggalan Prasasti

01 02
Kamulan Jaring
Prasasti Kamulan ditemukan di Prasasti ini berisi tentang
Kabupaten Trenggalek, Jawa dikabulkannya segala keinginan
Timur. sinya menceritakan penduduk Desa Jaring oleh
tentang sejarah berdirinya senopati Sarawajala. Prasasti
Kabupaten Trenggalek dan Jaring ditemukan oleh Thomas
Kerajaan Kediri ketika diserang Raffles di daerah hutan Lodaya,
oleh raja di kerajaan sebelah Jawa Timur.
timur.

03 04
Ngantang
Sirah Keting
Prasasti Sirah Keting dibuat Prasasti Ngantang berisi
pada 1104 Masehi. Ceritanya tentang pemberian dan
mengisahkan tentang Raja pembebasan pajak tanah oleh
Jayaswara yang menghadiahi Raja Jayabaya untuk Desa
rakyatnya tanah. Ngantang karena telah
mengabdi pada Kerajaan Kediri.
I. Peninggalan Candi

A. Candi Panataran B. Candi Mirigambar

Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Kecamatan Candi Mirigambar lokasinya berada di daerah
Nglegok, Kabupaten Blitar. Dibanding candi-candi di Jawa Timur Sumbergempol, Tulungagung. Bangunan candi yang
lainnya, kompleks Candi Penataran merupakan yang terluas dibangun pada 1214 Saka ini memiliki relief unik dengan
dan terlengkap unsur-unsurnya. Kompleks candi seluas 1,5 ukiran berbentuk sosok perempuan dan laki-laki.
hektar ini terdiri dari tiga halaman.

Anda mungkin juga menyukai