Anda di halaman 1dari 60

1.1.

HALAMAN SAMPUL
LAPORAN AKHIR

MAHASISWA KKN REGULER UNSULBAR

GELOMBANG XIII TAHUN 2019

NAMA : TENRI BULAN WAHID


NIM : C01 16 508
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
DESA : TOPORE
KECAMATAN : PAPALANG
KABUPATEN : MAMUJU

PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN


KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAN
PENJAMINAN MUTU (LPPM DAN PM)
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2019
1
2

KATA PENGANTAR
3

Syukur Alhamdulillah Saya ucapkan dan panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah saya dapat menyusun dan menyelesaikan

laporan individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sulawesi Barat angkatan ke

XIII yang dilaksanakan pada tanggal 16Juli 2019 sampai dengan 23 Agustus 2019 di

Desa Topore, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju.

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Saya banyak

mendapat batuan dan dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis banyak

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Ir.H.Akhsan Djalaluddin, M.Si selaku Rektor Universitas

Sulawesi Barat.

2. Bapak Dr.Ir. Abdul Kadir Paloloang M.P selaku Ketua LPPM dan PM.

3. Bapak Muhammad Arafat Abdullah, S.Si., M.Si. selaku Ketua P2KKN

UNSULBAR.

4. Ibu Widyanti Utami, S.Hut, M.Hut. selaku Supervisor Desa Topore

Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju.

5. Bapak Yahyuddin Tigh. S.Pd sebagai Camat Tapalang dan para staf

Kecamatan Tapalang.

6. Bapak ABD Aziz selaku Kepala Desa Topore yang telah menerima,

membimbing dan membina kami dalam kelancaran pelaksanaan KKN di

Desa Topore.

7. Tokoh masyarakat dan Tokoh Pemuda di Desa Topore yang telah membantu

selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Topore.


4

8. Rekan-rekan posko KKN di Desa Topore yakni: Muhammad Anwar,

Muh. Dedi Naharuddin, Eri Irianto, Anugrah Perdana, Anita

Alimuddin, Nurmala, Elsa.

9. Ibu Sumiatiyang telahmenjadi Orang Tua Saya selama di Posko.

10. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan laporan individu

ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

terdapat kekurangannya, untuk itu kritik dan saran yang membangun saya

butuhkan. Agar laporan ini bisa bermanfaat bagi Saya pribadi dan semua

yang membacanya.

Topore, Agustus 2019

TENRI BULAN WAHID


5

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................4
BAB I …………………………………………………………………………………6
PENDAHULUAN........................................................................................................6
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................6
1.2. FALSAFAH KULIAH KERJA NYATA (KKN)..........................................8
1.3. PENGERTIAN KKN...................................................................................12
1.4. TUJUAN DAN SASARAN KKN...............................................................13
1.5. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN KKN.....................................20
BAB II........................................................................................................................16
GAMBARAN UMUM LOKASI DESA....................................................................16
2.1. SEJARAH DESA.........................................................................................16
2.2. KONDISI GEOGRAFIS................................................................................19
2.3. KONDISI SOSIAL....................................................................................21
2.4. KONDISI PEREKONOMIAN..................................................................24
2.5. KONDISI PEMERINTAH DESA.................................................................26
2.6. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
.................................................................................................................................27
IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH..................................................29
3.1. IDENTIFIKASI MASALAH..........................................................................29
3.2. KENDALA YANG DI HADAPI...................................................................30
3.3. PEMECAHAN MASALAH...........................................................................30
BAB IV.......................................................................................................................31
PROGRAM KERJA INDIVIDU................................................................................31
4.1. SOSIALIASASI KERAJINAN TANGAN DARI KAIN FLANNEL........31
6

4.2. KELAS KERAJINAN TANGAN...............................................................32


BAB V........................................................................................................................33
PENUTUP..................................................................................................................33
5.1. KESIMPULAN............................................................................................33
5.2. SARAN........................................................................................................34
LAMPIRAN-LAPORAN...........................................................................................37
RENCANA KERJA MAHASISWA KKN UNSULBAR......................................42
DOKUMENTASI...................................................................................................44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kuliah kerja nyata yang muncul dari konsep atas kesadaran Mahasiswa

sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya

disamping diruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja

menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara

langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan

didalam kehidupan bermasyarakat.

Dari berbagai bukti pengalaman menunjukkan bahwa peranan Mahasiswa

dalam berbagai kegiatan telah memeberikan bukti-bukti serta memperkaya


7

akan arti dan peran Mahasiswa sebagai tenaga kerja terdidik didalam berbagai

aspek kegiatan pembangunan.

Dirjen Pendidikan Tinggi akhirnya berkesimpulan untuk

mengembangkan suatu kegiatan pengabdian kepada Masyarakat oleh

Mahasiswa di Perguruan Tinggi secara nasional, dengan melaksanakan seminar

nasional di Yogyakarta pada tanggal 17-18 November 1972 yang membahas

proyek perintis “Pengabdian Kepada Masyarakat” yang diikuti oleh 13

Perguruan Tinggi dari tiga universitas perintis ditambah dengan sepuluh

perguruan tinggi diikutkanpada tahun akademik 1973/ 1974, dan disepakati

kegiatan tersebut diberi nama “Kuliah Kerja Nyata”.Dengan demikian pertama

kalinya program KKN dilaksanakan pada tahun akademik 1973/ 1974 oleh 13

perguruan tinggi, kemudian tahun 1974/ 1975 diperluas menjadi 15 perguruan

tinggi, tahun 1975/ 1976 menjadi 29 perguruan tinggi. Sejak tahun 1976/1977

semua perguruan tinggi negeri dan sebagian besar perguruna tinggi swasta

telah menyelenggarakan KKN.

Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun

berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN

diperguruan tinggi negeri, secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN

memberikan manfaat dalam proses belajar,baik bagi mahasiswa maupun

masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah dalam

lingkungan masyarakat. Karena itu, KKN sebagai bagian dari kegiatan

intrakurikuler bagi Mahasiswa program S1, yang pada hakekatnya merupakan


8

program perguruan tinggi di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 yang dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian

antara kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran, serta pengabdian kepada

masyarakat secara interdisipliner.

Bertitik tolak dari pengalaman yang dilaksanakan oleh beberapa

perguruan tinggi yang telah lama melaksanakan program KKN, KKN dapat

dibagi dalam beberapa bentuk antara lain KKN Reguler (umum), KKN-PPM

dan juga KKN Profesi dan KKN Kemitraan, yang dalam pelaksanaannya dapat

berupa kegiatan kuliah kerja lapangan, kuliah kerja usaha, kuliah magang, dan

kegiatan lainnya. Namun demikian, dengan usia UNSULBAR yang masih

muda maka pelaksaan KKN bagi Mahasiswa S1 UNSULBAR yang

dikembangkan untuk pertama kalinya ini dalam bentuk pelaksaan dan

persyaratannya adalah KKN Reguler.

1.2. FALSAFAH KULIAH KERJA NYATA (KKN)

KKN dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan ideal yang secara

filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,

bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan, karenanya KKN adalah

bagian integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Landasan

ideal secara filosofis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola fikir

dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN (apapun

bentuknya), yang pada gilirannya akan membedakannya dari bentuk-bentuk


9

kegiatan lain yang bukan KKN. Sekurang-kurangnya KKN harus mengandung

tujuh aspek yang bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu:

1.2.1. Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma

Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada

masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan.Pendidikan dan pengajaran,

KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi Strata

Satu (S1), tidak berdiri dan sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan

isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum semua ini kurikulum

bahkan sebagai penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang telah

ada, pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis

dengan realita kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat dipercaya

dengan pengalaman di lapangan, dan mematangkan kepribadian

Mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial

kemasyarakat.

Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/

menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan permasalahan yang

dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan dari berbagai

alternatif yang ada dari data kondisi dan situasi wilayah kerja dan

kemampuannya.
10

Pengabdian kepada masyarakat, Mahasiswa dapat mengamalkan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara

ilmiah, melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan

menikmati manfaat IPTEKS tersebut.

1.2.2. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif

KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa

kepada pola pikir interdisipliner dan komprehensif. Pola pikir yang

dikembangkan melalui KKN dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir

setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai kaitan

satu dengan yang lain, sehingga menjadi rumit. Dengan demikian

pendekatan monodisiplin menjadi kurang efektif, sehingga usaha

pemecahan masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat

dengan pendekatan interdisipliner merupakan pengalaman belajar baru.

Hal ini menunjukkan KKN bertolak dari permasalahan nyata dari

masyarakat, yang disepakati dengan menggunakan segala ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah, sedang, atau akan

dipelajarinya.

KKN mempunyai falsafah dan tujuan yang berbeda dengan PKL,

KKM, KKL, PBL, ataupun praktek umum mahasiswa lainnya, yang

selalu bertolak dari dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang

dipelajarinya, meskipun bersifat ilmiah tetapi cenderung bersifat sempit.

1.2.3. Lintas Sektoral


11

Melalui KKN pola pikir sektoral ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal

ini dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah di dalam

kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan antara yang satu dengan

lainnya. Karena setiap lokasi atau wilayah KKN mempunyai Penanggung

jawab pembangunan secara moral, yang biasanya bersifat sektoral,

walaupun KKN meninggalkan pola berfikir sektoral, namun kerjasama

dengan pejabat-pejabat serta kelembagaan di lokasi atau wilayah KKN

harus tetap terjalin dengan baik, bahkan mutlak dipelukan.

1.2.4. Dimensi yang Luas dan Pragmatis

Modal ber-KKN bukan hanya ilmu yang telah dipelajari secara

formal di perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahun, pengalaman

dan intelegensia yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa, dengan

kata lain semua yang dikerjakan mahasiswa malalui KKN harus

berdimensi luas, namun relevan dengan upaya memajukan masyarakat

dan secara nyata berguna bagi masyarakat.

1.2.5. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif (Partipasional)

Aspek keterlibatan masyarakat pada umumnya dan kelompok

masyarakat lainnya secara aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN

pada hakekatnya adalah membantu dalam memecahkan masalah

lingkungan agar selanjutnya masyarakat mampu memecahkan masalah-


12

masalah tersebut secara mandiri. Untuk itu, harus selalu terjalin dengan

baik serta keterlibatan yang aktif diantara mahasiswa dan masyarakat dari

sejak proses pengumpulan data dan informasi, analisis situasi, identifikasi

dan perumusan masalah, memilih alternatif pemecahan masalah,

perumusan program dan rencana kerja, serta pelaksanaan dan evaluasi

hasilnya.

1.2.6. Berkelanjutan dan Berkembang

Semua kegiatan/ program kerja yang dilaksanakan merupakan

program yang berkesinambungan dan bisa dilanjutkan oleh masyarakat

bersama pemerintah daerah maupun untuk pengembangan oleh siapa saja

yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan/program yang dilakukan

oleh mahasiswa KKN.

1.2.7. Bertumpu pada Sumber Daya Lokal

Mengenanya sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, maka

pemanfaatan sumberdaya lokal yang dimiliki sangat menunjukkan setiap

kegiatan dan pelaksanaan program KKN. Disamping itu dengan

bertumpu pada sumberdaya lokal, maka kegiatan KKN tidak manjadi

beban bagi masyarakat dan dapat lebih memudahkan pelaksanaan setiap

kegiatan KKN.
13

1.3. PENGERTIAN KKN

KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat diluar kampus, dan secara langsung mengindentifikasi serta

menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan

oleh perguruan tinggi dalam upayanya menigkatkan isi dan bobot pendidikan

bagi mahasiswa, dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada

pendidikan tinggi.

KKNdilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan

kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk

melaksanakan kegiatan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi

mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita

pembangunan dalam masyarakat.

KKNharuslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak

akan pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN,

mahasiswa harus merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan

kesadaran baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta

tentang dirinya sendiri, yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum

menjadi sarjana.
14

1.4. TUJUAN DAN SASARAN KKN

1.4.1. Tujuan KKN

KKN adalah program intrakulikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian, karena

pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan

keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa

memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki

arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam

kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk

mengembangkan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas dan membantu masyarakat serta

pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan

pembangunan di lokasi masing-masing.

Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan

tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari

masyarakat. Akan tetapi terjadi keterikatan dan saling ketergantungan

baik secara fisik maupun emosional antara perguruna tinggi dan

masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa peranan

perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.

Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah:


15

a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat

dan pengalaman kerja nyata pembangunan

Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setip Mahasiswa

yang ber-KKN, seperti pangalaman belajar mengenai potensi Desa

dan Masyarakat, membuat rencana pembangunan Desa,

berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, menggerakkan

dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana menghimpun

dana masyarakat.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan

bertambah luasnya wawasan mahasiswa.

Tujuan tersebutdapat tercapai dengan baik sehingga KKN

dapat menghapus isu yang selama ini dilontarkan sebagai kritik

terhadap perguruan tinggi. Artinya para sarjana yang pernah

mengikuti/ menjadi peserta KKN, akan lebih siap dan matang

dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai kader-kader

pembangunan.

c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi

kekuatan sendiri.

Kenyataan menunjukkan bahwa dinamisasi masyarakat

sangat esensial bagi pembangunan. Pengalaman mengajarkan

bahwa meningkatkan dinamika masyarakat merupakan bagian dari

pembangunan yang tidak mudah. Namun pengalaman juga


16

membuktikan bahwa para mahasiswa tidak saja berpotensi, tetapi

juga berkemampuan IPTEKS untuk menggerakkan masyarakat

dalam pembangunan. Keberhasilan di bidang ini akan memberikan

dampak positif berantai, baik pada diri pribadi mahasiswa, maupun

masyarakat, dan pembangunan pada umumnya.

d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat

Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari masyarakat, serta dibangun untuk memenuhi masyarakat akan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karenanya perguruan tinggi

harus banyak terlihat dengan masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat. Melalui kegiatan KKN tujuan didirikannya perguruan

tinggi ini akan dapat dipenuhi.

1.4.2. Sasaran KKN

Pada dasarnya mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu

Mahasiswa, Masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan perguruan

tinggi. Masing-masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan

KKN, sebagai berikut:

a. Mahasiswa
17

1) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan

bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati

adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.

2) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi

pelaksaanan pembangunan.

3) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa

terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan.

4) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa

terhadap seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembanguan

dan perkembangan masyarakat.

5) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya

penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan,

perumusan, dan pemecahan salah secara pragmatis ilmiah.

6) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk

melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat

berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau antar sektor.

7) Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

8) Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader

pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap

kemajuan masyarakatnya.
18

9) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,

merumuskan, dan memecahkan masalah secara langsung, akan

menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial

dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian,

tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.

b. Masyarakat dan Pemerintahan Daerah/ Institusi

1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

2) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk

merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

3) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan

potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif

dalam pembangunan.

4) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan didalam

masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

5) Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada

dibawah tanggung jawabnya.

c. Perguruan Tinggi

1) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian

mahasiswa dengan proses pembangunan di tengah-tengah

masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan


19

pengembangan ilmu yang ada di perguruan tinggi dapat lebih

disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.

2) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan

sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan

menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.

3) Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan

keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi

pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat

kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang amalkan dapat

sesuai dengan tuntutan nyata.

4) Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan

instansi serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari

mahasiswa yang melaksanakan KKN.

1.4.3. Manfaat KKN

Manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan Kuliah

Kerja Nyata adalah :

a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh di

bangku kuliah langsung kepada masyarakat.


20

b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat

sehubungan dengan menyelesaikan suatu permasalahan sehubungan

dengan pelatihan pembuatan kerajinan tangandari kain flanel.

c. Mahasiswa dapat melihat secara langsung dan jelas permasalahan

apayang biasa timbul dalam masyarakat.

d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan

masyarakat dan intansi terkait untuk membangun partisipasi dalam

pelaksanaan kegiataan.

e. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar

sesamaanggota kelompok serta masyarakat.

f. Mahasiswa dapat penyalurkan langsung ilmu yang dapat membantu

perekonomian masyarakat.

1.5. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN KKN

KKN Reguler Gelombang XIII Universitas Sulawesi Barat Tahun

2019 Bertempat Di Desa Topore, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju,

Provinsi Sulawesi Barat.Waktu pelaksanaan KKN Reguler Gelombang XIII

Unsulbar Tahun 2019 yaitu pada tanggal 16 Juli – 24Agustus 2019.


21
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI DESA

2.1.SEJARAH DESA

Menurut cerita turun temurun Desa Topore pada jaman dahulu adalah

hutan belantara yang sama sekali tidak adaPenduduk. Diperkirakan pada Tahun

1942 datang Satu keluargadari Talondo yang bernama .................. atau lebih di

kenal dengan sebutan TOREPPO, dan bermukim di puncak gunung Toreppo,

Adapun Gelar Toreppo diberikan mengingat pada masa hidupnya beliau

sempat didatangi dari kelompok orang yang tidak dikenal dan terjadi selisih

paham sehingga menimbulkan perkelahian hebat.kala itu Toreppo hanya

berdua dengan anak gadisnya sipanjang rambut,karena jumlah tidak imbang

Toreppo setelah membunuh beberapa lawannya iapun dapat

ditangkap.Toreppo yang tidak dapat dilukai dengan senjata tajam akhirnya

tangan dan kakinya dipatahkan (inilah yang menjadi Gelarnya TO=Orang

REPPO = yang dipatahkan) walaupun tampa luka,karena masih kelihatan kuat

akhirnya ia dimasukkan ketungku pembuatan gula merah/aren miliknya yang

kala itu masih menyala akhirnya Toreppopun terbakar dan menghembuskan

nafas terakhirnya.Toreppo terkubur di bukit tempat pembuatan gula arennya

dan bukit tersebut diabadikan menjadi Bukit Toreppo.Menurut sebagian

16
17

masyarakat mereka pernah melihat penampakan Toreppo dan anak

gadisnya,Wallhahu a”lam bissawab.Kisah ini berdasarkan cerita turun temurun.

Terbentuknya Desa Topore,Setelah beberapa tahun peristiwa tersebut

berlalu datanglah kelompok orang mandar dari Balanipa atau Tinambung yang

disebut kelompok mandar Pitu (Tujuh Orang Mandar) yang di pimpin oleh

Bapak ABD Rasyid Hasan.Kemudian Kelompok Orang SegeriKelompok orang

Soppeng, Kelompok Orang Sengkang, orang Bone dan Kelompok Orang

Pinrang. Mengingat sejarah maka kawasan ini sepakat diberi nama Kampung

Toreppo.Waktu itu Toreppo masuk wilayah Desa Pangale Kecamatan Kalukku

Kab Mamuju.Topore awalnya masih satu dusun dengan Dusun

Toansang.Seiring perkembangan jaman maka pada Tahun 1991 para kelompok

pendatang tersebut diatas sepakat merubah nama Toreppo menjadi Topore

yang artinya Toreppo = To=Orang Reppo=Patah berubah menjadi Topore=

To=Orang Pore= Kuat jadi TOPORE artinya Orang yang Kuat

(SUPERMAN),kuatdalam bekerja, silaturrahimnya, Gotong royongnya

(mannorang). Kala itu Topore sudah menjadi Dusun Topore. yang kemudian di

jadikan Desa Persiapan yang dinahkodai Oleh seorang pemimpin yang Arif dan

Bijaksana beliau adalah Bapak SUPARYOTO.

dibawah kepemimpinan Beliau Topore pun menjadi Desa Depinitif pada

Tahun 1997 dengan 3 Dusun yaitu Dusun Boda - Boda,Dusun Topore dan

dusun Pure.Kemudian Dusun Topore dimekarkan menjadi Dusun Topore

Selatan, Topore Utara , Pamalaliang , Sakio, Pure.


18

Kemudin pada Tahun 2006 Desa Topore dibawah kepemimpinan Bapak

ABD Azis Dusun Pure di mekarkan menjadi 3 Dusun yaitu Dusun Pure,Dusun

Tadissa dan Dusun Karondang.Dan pada Tahun 2007 Desa Topore dimekarkan

menjadi Desa Topore dan Desa Boda-Boda. Desa Boda-Boda Meliputi Dusun

Boda-Boda,Dusun Rantekamase,Soreang,dan Dusun Salulemo.Desa Topore

meliputi Dusun Topore Selatan,Topore Utara,Pamalaliang,Sakio,Pure,Tadissa

dan Dusun Karondang.

Tabel 1 Silsilah Kepemimpinan Desa Topore


NO NAMA PEJABAT MASA JABATAN/TAHUN PENJABAT

1. Bapak Suparyoto 1990 s/d 2003 Perwakilan-Depinitif

2. Bapak Husaini 2003 s/d 2004 Penjabat

3. Bapak Abdul Azis 2004 s/d 2008 Penjabat

4. Bapak ZainalAbidin 2008 s/d 2010 Penjabat

5. Bapak Husaini 2010 s/d 2016 Penjabat

6. Bapak Zainal Abidin 2016 s/d 2018 Penjabat

7. Bapak Abdul Azis 2018 s/d 2023 Penjabat


Sumber : Data Pemerintah Desa Topore 2019

Desa Topore pada saat ini terdiri dari 7 Dusun yaitu :

1. Dusun Topore Selatan : Sebagai Kadusnya adalah ABD LATIF

2. Dusun Topore Utara : Sebagai Kadusnya adalah ABD RAUF

3. Dusun Pamalaliang : Sebagai Kadusnya adalah ZAINUDDIN

4. Dusun Sakio : Sebagai Kadusnya adalah MUH AIDIL


19

5. Dusun Pure : Sebagai Kadusnya adalah HASBI

6. Dusun Tadissa : Sebagai Kadusnya adalah RUSTAM

7. Dusun Karondang : Sebagai Kadusnya adalah HASANUDDIN

2.2.KONDISI GEOGRAFIS

Kondisi Geografis Desa Topore dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Kondisi geografis desa Topore


N URAIAN KET.
1 Luas Wilayah : 13,54 Km

Jumlah Dusun : 7

1) Dusun Topore Selatan

2) Dusun Topore Utara

3) Dusun Pamalaliang
2
4) Dusun Sakio

5) Dusun Pure

6) Dusun Tadissa

7) Dusun Karondang

Batas Wilayah :

Sebelah Utara: Desa Boda-Boda dan

Desa Sisango (Kec.Papalang)


3
Sebelah Selatan : Sungai Papalang (Kec.Papalang)

Sebelah Barat : Desa Toabo dan Desa Bonda (Kec.Papalang)

Sebelah Timur : Desa Hinua (Kec.Bonehau)


20

Beberapa pemukimanpenduduk berada di perbukitan /pegunungan seperti

Sakio,Karondang, Tadissa,dan Pure .

Untuk Topore Selatan,Topore Utara,dan Pamaliang (Dataran)

Ketinggian di atas permukaan laut (rata-rata) 0,900 m

Hidrologi :

5 Irigasi berpengairan Tekhnis (dengan memnggunakan Pompanisasi) dan Non tekhnis

(Curah Hujan)

Klimatologi :

a. Suhu 27-30ºC

6 b. Curah Hujan tertinggi pada bulan Agustus yaitu 493,5 mm3

c. Kelembaban Udara

d. Kecepatan Angin

Luas Lahan Pertanian

7 Sawah teririgasi : 10Ha

Sawah Tadah Hujan : 84Ha

Kawasan rawan banjir : 30 Ha

Tegalan 50 Ha

Tambak : 8 Ha

Kebun kakao : 775 Ha

Sawah : 94 Ha

Lahan kering : 3,554 Ha

Perkebunan lainnya : 12,071 Ha

Lahan Kosong : 5,988 Ha

Luas pemukiman : 9000 Ha

Luas wilayah : 31,540 Ha

Sumber : Data Desa Topore 2019


21

2.3.KONDISI SOSIAL

1.2. Sumber Daya Alam

Luas Wilayah Desa Topore 13,54 KmPotensi sumber daya alam di Desa

Topore meliputi sumber daya alam non hayati yaitu air, lahan, dan udara,

sedangkan sumberdaya alam hayati yaitu perkebunan flora dan fauna . Sumber

daya air di Desa Topore terdiri dari air tanah termasuk mata air dan air

permukaan.

1.2. Sumber Daya Manusia

Sebagaimana telah disampaikan di atas, bahwa Desa Topore terdiri dari 7

dusun yaitu :

1. Dusun Topore Selatan dengan Jumlah KK 225 KK tebagi dalam 501

orang penduduk laki-laki dan 478 orang perempuan ;

2. Dusun Topore Utara dengan jumlah KK 156 KK, terbagi dalam 229

Laki-laki dan 315 orang Perempuan ;

3. Dusun Pamalaliang dengan Jumlah KK 153 KK, terbagi dalam 354

orang laki-laki, dan 346 orang Perempuan ;

4. Dusun Sakio dengan Jumlah KK 91 terbagi dalam 222 orang jumlah

laki-laki dan 183 orang perempuan jumlah penduduk Perempuan.

5. Dusun Pure dengan jumlah KK 20 terbagi dalam 68 orang jumlah

laki-laki dan 60 orang perempuan jumlah penduduk Perempuan.


22

6. Dusun Karondang dengan jumlah KK 24 terbagi dalam 84 orang

jumlah laki-laki dan 89 orang perempuan jumlah penduduk Perempuan.

7. Dusun Tadissa dengan jumlah KK 27 terbagi dalam 53 orang jumlah

laki-laki dan 42 orang perempuan jumlah penduduk Perempuan.

Adapun kondisi sumber daya manusia secara umum menurut latar

belakang pendidikan yang menurut kami sudah sedikit memadai meskipun

belum merata ke semua dusun, sesuai dengan pendataan tahun 2018 yang

lalu bahwa angka buta aksara dari usia sekolah sampai usia 50 tahun keatas

tercatat sebanyak 15 jiwa yang tidak mampu membaca dan menulis (buta

aksara) dan kondisi tersebut rata-rata di semua dusun yang ada. Untuk lebih

akuratnya kondisi

Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh desa Desa

Topore sbb :

1. Jumlah Penduduk : 3.094 .Jiwa

2. Laki-laki : 1.581 Jiwa

3. perempuan : 1.513 Jiwa

4. Jumlah KK : 696 KK

Penduduk menurut strata pendidikan :

a. Sarjana (S1,S2,S3) : 23 Orang

b. Diploma (D1,D2,D3) : 4 Orang


23

c. SLTA / Sederajat : 123 Orang

d. SMP / Sederajat : 140 Orang

e. SD / Sederajat : 235 Orang

f. Buta aksara : 15 orang

- Usia 3 - 5 Tahun : 59 Orang

- Usia 06 – 12 tahun : 162 Orang

- Usia > 12 – 16tahun : 158 Orang

- Usia > 18 – 45tahun : 444 Orang

- Usia > 45 tahun : 186 Orang

1.3. Sarana dan Prasarana

a. Prasarana pendidikan

 Gedung TK : 1 Unit

 Gedung SD / MI : 2 Unit

 Gedung SMP / MTs : 1 Unit

 Gedung SMA / MA : -

b. Prasarana trasportasi

 Jalan Kabupaten : 63 Km

 Jalan Desa : 3 Km

 Jalan Dusun : 4 Km

 Jalan Usaha Tani : 8 Km


24

c. Prasarana Ibadah

 Masjid : 5 Unit

 Musholla : -

2.4. KONDISI PEREKONOMIAN

Secara umum kondisi perekonomian Desa Topore ditopang oleh

beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat teridentifikasi

kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti:buruh, petani

sawah,PNS/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan, buruh

bangunan/tukang, peternak. jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 3 Jumlah Penduduk Desa ToporeMenurut Mata Pencaharian utama

NO. PEKERJAAN JUMLAH JIWA


1. petani 316

2. Buruh tani 20

3. Peternakan 20

4. Pedagang 9

5. Wirausaha 110

6. Karyawan Swasta 40

7. PNS/POLRI dan TNI 28

8. Pensiunan 2

9. Tukang Bangunan 100

10. Tukang kayu 92

11. Nelayan 6
25

12. Angkutan/ojek 5

13. Truk 10

Sumber : Data Pemerintah Desa Topore 2019

Tabel 4 Gambaran Perekonomian Desa Topore


Hasil atau Jumlah
Uraian
Perkiraan
1 Angkutan Pedesaan -

2 Truk 14

3 Kendaraan Roda 4 30

4 Kedaraan Roda 2 376

5 KUD/Koperasi 3

6 Produksi Padi 500 ton

7 Produksi Jagung 562 ton

8 Produksi Kacang 1 Ton

9 Produksi Ketela 1 ton

10 Produksi Pertanian Lainnya 500 ton-

11 Produksi Perikanan darat/Laut -

12 Ternak Besar/kerbau/sapi 50 ekor

13 Ternak kambing 30 ekor

14 Ternak Ayam Potong 60,000 ekor

15 Luas Pertambangan -

16 keluarga yang teraliri listrik 510 KK

17 Keluarga yang belum punya Listrik 190 KK

7(Jln Poros Prov.)


18 Lampu jalan
Rusak

19 Jumlah Industri Penggilingan padi 4

20 Yang belum Punya Jamban 200 KK


26

21 Ternak ayam Kampung 600 KK

Sumber : Data Pemerintah Desa Topore 2019

Tabel 5 Pola Tata Guna Lahan Desa Topore


Lahan Luas (ha)

1. Bangunan / Pekarangan 16,652 Ha

2. Tegalan 50 Ha

3. Sawah 94 Ha

4. Tambak air tawar 12 Ha

5. Hutan 14,402 Ha

6. Perkebunan campuan 12.071 Ha

7. Perkebunan Kakao 775 Ha

Sumber : Data Pemerintah Desa Topore 2019

2.5. KONDISI PEMERINTAH DESA

Pembagian wilayah, secara Administrasi Desa Topore, Kecamatan

Papalang terbagi dalam 7 (Tujuh) Dusun, dengan luas wilayah ± 3,34 km2 :

Tabel 6 Tujuh Dusun Topore


BANYAKNYA

JENIS KELAMIN
No. DUSUN
PENDUDUK LAKI-
PEREMPUAN
LAKI

1 Topore Selatan 979 501 478

2 Topore Utara 614 299 315

3 Pamalaliang 700 354 346


27

4 Sakio 405 222 183

5 Pure 128 68 60

6 Karondang 173 84 89

7 Tadissa 95 53 42

Jumlah 3.094 1581 1513

Sumber: Data Pemerintah Desa Topore 2019

2.6. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

Terbitnya Permendagri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, maka Susunan Organisasi Tata

Kerja Pemerintah Desa terdiri dari :

1. Kepala Desa

2. Sekretaris Desa

3. Pelaksana Kewilayahan

4. Pelaksana Teknis

Dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan sesuai dengan jabatannya

masing-masing, yaitu sebagai berikut :

 Tupoksi Kepala Desa

1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin

penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.


28

3) Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan,

penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman

dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi

kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.

4) Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana

perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.

5) Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban

masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan

ketenagakerjaan.

6) Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat

di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga,

pemuda, olahraga, dan karang taruna.

7) Menjagahubungankemitraandenganlembagamasyarakatdanlembagalainnya.

 Tupoksi Sekretaris Desa

(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan

Sekretariat Desa.

(2) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam

bidang administrasi pemerintahan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada

ayat (2), Sekretaris Desa mempunyai fungsi:

a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata

naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.


29

b) Melaksanakan urusan umum seperti penataan

administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa

dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset,

inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.

c) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan

administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan

dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan

admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan

lembaga pemerintahan desa lainnya.

d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun

rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir

data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan

evaluasi program, serta penyusunan laporan.

 Tupoksi Kepala Urusan

(1) Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.

(2) Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam

urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan.

(3) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi:

a) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi

seperti melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,


30

administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan

administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa

dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset,

inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum

b) Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti

melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan

pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi

penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga

pemerintahan desa lainnya.

c) Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi

mengoordinasikan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data

dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi

program, serta penyusunan laporan.

 Tuposi Kepala Seksi

(1) Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.

(2) Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai

pelaksana tugas operasional.

(3) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi:


31

a) Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan

manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi

desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan

ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,

kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan

dan pengelolaan Profil Desa.

b) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan

pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang

pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi

masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

c) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan

penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban

masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian

nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

 Tupoksi Pelaksana Kewilayahan

(1) Kepala Kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan

sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala

Desa dalam pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) Kepala Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:


32

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan

dan pengelolaan wilayah.

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam

meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam

menjaga lingkungannya.

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam

menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.
BAB III

IDENTIFIKASI DAN PEMECAHANMASALAH

3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah merupakan suatu tahap awal dalam hal memecahkan

suatu perencanaan kegiatan. Masalah yang di temukan pada masyarakat

setempat , sangat perlu untuk di identifikasi secara jelas dan terfokus pada

wilayah kerja , di mana sumber daya atau potensi daerah setempat di jadikan

sebagai alat bantu untuk memecahkan dan mengatasi masalah yang ada pada

daerah tersebut.

Hasil dari identifikasi masalah yang di temukan di desa Topore Selatan,

Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, memberikan deskripsi atau

gambaran yang jelas mengenai factor factor yang mempengaruhi masalah-

masalah tersebut. Oleh karena itu sebelum merencanakan program kerja, di

tempuh beberapa langkah-langkah berupa observasi lapangan , bersosialisasi

dengan masyarakat yang meliputi tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemerintah

setempat, pemuka agama serta melakukan interview dengan masyarakat .

kemudian menetapkan prioritas masalah dan di masukkan ke dalam rencana

kerja yang di susun berdasarkan disiplin ilmu dan keahlian serta berdasarkan

pertemuan /seminar dengan msyarakat setempat.

29
30

3.2. KENDALA YANG DI HADAPI

Berdasarkan hasil tinjauan kami pada potensi sumber daya manusia,

serta sarana dan prasarana pada desa Topore Selatan maka terdapat beberapa

masalah yang kami identifikasi sebagai masalah yang perlu di selesaikan

oleh masyarakat, pemerintah setempat, dan semua pihak yang terkait

Adapun masalah yang di temukan pada masyarakat desa Topore

Selatan sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan

kreatifitas dalam memanfaatkan kain planel untuk kerajinan tangan terkusus

ibu- ibu PKK dan ibu rumah tangga.

2. Rata-rata penghasilan desa

Topore dari hasil pertanian

3.3. PEMECAHAN MASALAH

Suatu prinsip berfikir mengatakan “ Ketika ide mampu mengidentifikasi

maka ide pun memiliki wadah untuk memecahkan masalah “. Untuk

pemecahan masalah dari identifikasi masalah yang dihadapi adalah sebagai

berikut :

Setelah melakukan observasi di Desa Topore Selatan, maka kami

melakukan pemahaman tentang :

1. Sosialiasasi Kerajinan Tangan dari kain flannel


31

2. Kelas kerajinan tangan untuk menambah penghasilan terkusus untuk

ibu-ibu.

BAB IV

PROGRAM KERJA INDIVIDU

Adapun program kerja individu yang dilaksanakan pada KKN Reguler

selama kurang lebih 40 hari di Desa Topore Selatan adalah sebagai berikut :

4.1. SOSIALIASASI KERAJINAN TANGAN DARI KAIN FLANNEL

a. Tempat : Kantor Desa Topore

b. Waktu Pelaksanaan : Minggu ke II

c. Tujuan : untuk menumbuhkan daya kreatifitas ibu-ibu

PKK dan masyarakat sekitar dalam memanfaatkan kain flanel menjadi barang

yang menarik. Seperti bunga, buku diary, gantungan kunci dan lain-lain.

d. Sasaran : ibu-ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga.

e. Hasil : 100%

f. Sumber Dana : Mahasiswa

g. Deskripsi Kegiatan

 Penanggung Jawab : TENRI BULAN WAHID

 Mahasiswa yang terlibat : 1 orang

 Faktor Pendukung : Adanya bantuan dari teman-teman kkn


-
 Faktor Penghambat :
32

 Realisasi : Terlaksana

4.2. KELAS KERAJINAN TANGAN

a) Tempat : Kediaman Ibu Sumiati

b) Waktu pelaksanaa : Minggu Ke III

c) Tujuan : dengan kerajinan tangan dari kain flannel

dapat di perjual belikan dan dapat menambah penghasilan ibu-ibu rumah tangga.

d) Sasaran : ibu-ibu dan anak-anak di

sekitar posko

e) Hasil : 100%

f) Sumber Dana : Mahasiswa

g) Deskripsi Kegiatan

 Penanggung jawab : TENRI BULAN WAHID

 Mahasiswa yang terlibat : 1 Orang

 Faktor Pendukung : Adanya Bantuan dari Teman-

teman kkn.

 Faktor Penghambat :

 Realisasi : Terlaksana
33
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami tarik selama empat puluh hari kegiatan

KKN di Desa Topore, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, adalah

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan program kerja kami mendapat sambutan dan dukungan dari

masyarakat. Suksesnya pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut

merupakan hasil dari kerja sam mahasiswa KKN, pemerintah desa,

sekolah-sekolah, masyarakat dan instansi terkait.

2. Diharapkan para tokoh masyarakat desa Topore agar lebih berperan aktif

menggerakkan masyarakat dalam setiap kegiatan.

3. Banyak pengalaman yang bisa didapatkan dari kegiatan KKN ini, suka

duka di lokasi menjadi salah satu proses pendewasaan masing-masing

individu.

4. Peningkatan taraf hidup masyarakat, dalam hal pelayananyang

menyangkut kesejahteraan perlu di fungsikan serta dilaksanakan sesuai

dengan tuntutan kebutuhan.

5. Keterpaduan antara pemerintah

33
34

5.2. SARAN

5.2.1 Untuk Mahasiswa

a. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar individu

dan kelompok, sehingga program kerja dapat berjalan dengan

baik dan lancar.

b. Setiap individu harus mempunyai niat dan tujuan yang baik, rasa

ikhlas, tanggung jawab yang besar, sehingga perlu adanya

kesiapan secara fisik, mental, emosional dan dana yang cukup

agar KKN tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik.

c. Mahasiswa harus dapat mengelola waktu yang dimiliki selama

KKN dengan sebaik-baiknya.

5.2.2 Untuk pemerintahdesa dan masyarakat

a. Menghilangkan persepsi bahwa Mahasiswa KKN adalah sebagai

penyandang dana (donatur), melainkan sebagai motivator,

mediator dan dinamisator.

b. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang KKN adakan.

c. Meningkatkan semangat dalam mencari ilmu dimanapun,

kapanpun, dan kepada siapapun.


35

5.2.3 Untuk pemerintah daerah

a. Dukungan pihak Pemerintah Daerah terhadap adanya mahasiswa

KKN hendaknya ditingkatkan lagi dalam bentuk bantuan materil

maupun non materil.

b. Ada follow up (tindak lanjut) dari Pemerintahan Daerah terhadap

beberapa program-program KKN yang telah diselenggarakan

berupa pendampingan.
DAFTAR PUSTAKA

Profil Desa Topore Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 2019

Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata 2019. PanduanKKN Unsulbar Gelombang

XIII. Majene Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan

Penjaminan Mutu.

36
37

LAMPIRAN-LAPORAN

Lampiran 1 : Daftar Mahasiswa KKN Posko Desa Topore

Tabel 7 Daftar Mahasiswa KKN Posko Desa Topore

TEMPAT DAN
NO NAMA (NIM) FAKULTAS JURUSAN JABATAN
TANGGAL LAHIR

1 Muhammad Anwar ( A01 16 541) Pambusuang, 18-03-1998 Pertanian dan Kehutanan Agribisnis Kordes

2 Anugrah Perdana ( C01 16 321) Karanamu, 18-07-1998 Ekonomi Manajemen Sekretaris

3 Tenri Bulan Wahid ( C01 16 508) Balombong, 23-09-1997 Ekonomi Manajemen Bendahara

4 Eri Irianto ( C01 16 304) Pokko, 10-06-1997 Ekonomi Manajamen Anggota

5 Anita Alimuddin ( C01 16 523) Pangimbalan, 12-03-1996 Ekonomi Manajemen Anggota

6 Elsa ( D01 16 341) Somba, 23-06-1997 Teknik Teknik Sipil Anggota

7 Nurmala ( A01 16 509) Somba, 03-12-1998 Pertanian dan Kehutanan Agribisnis Anggota

Muh Dedi N.
8 Kampung Baru, 19-02-1998 Ekonomi Akuntansi Anggota
( C02 16 340)
38

Lampiran 2. Daftar Nama Kepala Dusun Desa Topore

Tabel 8 Daftar Nama Kepala Dusun Desa Topore


NO NAMA DUSUN

1 Abd Latif Kepala Dusun Topore Selatan

2 Abdul Rauf Kepala Dusun Topore Utara

3 Naharuddin Kepala Dusun Pamalaliang

4 Kamaluddin S,pd Kepala Dusun Sakio

5 Hasbi Kepala Dusun Pure

6 Rustam Jm. Kepala Dusun Tadissa

7 Hasanuddin Kepala Dusun Karondang


39

Lampiran 3. Struktur Pemerintahan Desa Topore Kecamatan Papalang

KEPALA DESA BPD


ABD AZIZ AMIRUDIN S.pd

SEKRETARIS
ZAINAL ABIDIN

Kasi Pemerintah Kasi Pembangunan Kasi Kesra Kasi Umum


ABD SYUKUR NUSRI M. HARMULIADI ZULKARNAIN

Pelaksana Kewilayahan/
Kepala Dusun

Dusun Topore Selatan Dusun Topore Utara Dusun Pamalaliang Dusun Sakio
ABD LATIF ABD RAUF NAHARUDDIN KAMALUDDIN S.pd

Dusun Pure Dusun Tadissa Dusun Karondang


HASBI RUSTAM JM. HASANUDDIN
40
44
44
44
44

DOKUMENTASI

SEMINAR SOSIALISASI KEWIRAUSAHAAN

Menjelaskan kegunaan, berwirausaha, alat dan bahan kerajinan tangan dari

kain flannel.

Membimbing ibu-ibu cara dalam kreatifitas dari kain flannel


45

Hasil kerajinan tangan gantungan kunci dari kain flanel

Kerajinan tangan kain flannel berbentuk bunga


46

Hasil kerajinan buku diary dari kain flannel


47
48

Anda mungkin juga menyukai