Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ajeng Retno Ariani

NIM : 1900003069

Kelas :B

PRODI : PBSI

SOAL

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dakwah dan ilmu dakwah dan sebutkan syarat suatu ilmu
dikatakan ilmiah?
2. Hakekat dakwah itu bukan hanya mengajak berbuat baik, memerintahkan berbuat makruf dan
melarang berbuat mungkar saja. Sebutkan hakekat dakwah yang sebenarnya?
3. Jelaskan hukum berdakwah bagi setiap muslim dan muslimah, serta jelaskan pula manfaatnya
bagi para pengemban dakwah?
4. Jelaskan secara singkat terkait subjek, objek, tujuan dan strategi dalam dakwah?
5. Jika seorang muslim menemukan praktek perjudian di suatu daerah yang telah berlangsung sejak
lama, apa yang harus dilakukan untuk menghilangkannya?

Jawaban :
1. Dakwah merupakan segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan
berbagai cara bijaksana agar memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan
kehidupan. Berbagai cara bijaksana itu mestilah dilaksanakan dengan seperangkat ilmu yang
dikenal sebagai ilmu dakwah.
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik
perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi,
agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Buku ini memberikan pengantar kepada pemahaman dan
kajian terhadap tujuan, sasaran dan target pencapaian dakwah terhadap masyarakat. Dakwah
dalam buku ini dimaknai sebagai proses internalisasi, transformasi, transmisi, dan difusi ajaran
Islam dalam kehidupan masyarakat, sehingga pola dakwah dibagi dalam tiga hal, yaitu: Dakwah
Kultural, Dakwah Politik dan Dakwah Ekonomi.
2. hakikat dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi iman yang dimanifestasikan dalam kegiatan
manusia beriman dalam masyarakat melalui cara tertentu, demi terwujudnya ajaran Islam dalam
segala segi kehidupan,kegiatan tersebut sering disampaikan secara individu ataupun kelompok
melalui berbagai metode dan sarana yang bertujuan memberi perubahan dalam kehidupan.
3. Menurut ulama secara Umum hukum dakwah adalah fardu kifayah, Artinya apabila telah
dilakukan oleh Sekelompok orang, beban kewajiban itu Gugur dari yang lain. Menurut penulis
hukum dakwah Adalah fardu 'ain agar setiap muslim berbuat, Menegakkan dan menyampaikan
kebenaran. Sedangkan Dakwah merupakan warisan para Nabi dan Rasul. Maka dari itu seorang
pengemban dakwah, harus benar memahami Islam secara benar dan mendalam, kemudian harus
pula memahami esensi dakwah itu seperti apa dan bagaimana. Kemudian harus pula memahami
begitu dasyatnya tantangan dalam mendawakan kebenaran. Cemohan, makian, kriminalisasi,
persekusi, bahkan penindasan oleh kaum penguasa akan menimpa para pendakwah yang tetap
istiqamah dalam jalan dakwah yang sesuai dengan dakwah yang Rasulullah Muhammad
gariskan/contohkan. Hal semacam inilah yang pasti akan didapatkan oleh pengemban dakwah
dalam menyeruh amal ma’ruf nahi munkar. Karena bukan dakwah namanya kalau tidak
mendapatkan pertentangan dari pelaku kemungkaran
4. a. Subjek Dakwah
Secara teoritis, subjek dakwah atau yang lebih dikenal dengan sebutan da’i adalah orang yang
menyampaikan pesan atau menyebarluaskan ajaran agama kepada masyarakat umum (publik).
Sedangkan secara praktis, subjek dakwah (da’i) dapat dipahami dalam dua pengertian. Pertama,
da’i adalah setiap muslim atau muslimat yang melakukan aktifitas dakwah sebagai kewajiban
yang melekat dan tak terpisahkan dari missi sebagai penganut Islam sesuai dengan perintah
“balligu „anni walau ayat”. Kedua, da’i dilamarkan kepada mereka yang memiliki keahlian
tertentu dalam bidang dakwah Islam dan mempraktekkan keahlian tersebut dalam menyampaikan
pesan-pesan agama dengan segenap kemampuannya baik dari segi penguasaan konsep, teori,
maupun metode tertentu dalam berdakwah (Pimay, 2006: 21-22).
b. Objek Dakwah
Objek dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Masyarakat baik individu maupun
kelompok, sebagai objek dakwah, memiliki strata dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hal ini
seorang da’i dalam aktivitas dakwahnya, hendaklah memahami karakter dan siapa yang akan
diajak bicara atau siapa yang akan menerima pesan-pesan dakwahnya. Da’i dalam menyampaikan
pesan-pesan dakwahnya, perlu mengetahui klasifikasi dan karakter objek dakwah, hal ini penting
agar pesanpesan dakwah bisa diterima dengan baik oleh mad’u (Amin, 2009: 15).
c. Tujuan Dakwah
Tujuan merupakan sesuatu yang dicapai melalui tindakan, perbuatan atau usaha. Dalam kaitannya
dengan dakwah, maka tujuan dakwah sebagaimana dikatakan Ahmad Ghasully adalah
membimbing manusia untuk mencapai kebaikan dalam rangka merealisir kebahagiaan. Sementara
itu, Ra’uf Syalaby mengatakan bahwa tujuan dakwah adalah meng-Esakan Allah SWT, membuat
manusia tunduk kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dan intropeksi terhadap apa yang
telah diperbuat. (Pimay, 2006: 9).
d. Strategi
Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan
strategi adalah pencapaian tujuan, olehkarena itu sebelum penyusunan strategi maka perlu
merumuskan tujuan yang jelas dapat diukur keberhasilannya. Berkaitan dengan perubahan
masyarakat yang berlangsung di era globalisasi, maka perlu dikembangkan strategi dakwah Islam
sebagai berikut.
Pertama meletakan paradigma tauhid dalam dakwah.Pada dasarnyadakwah adalah usaha
menyampaikan risalah tauhid yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan yang
universal.Dakwah berusaha mengembangkan fitrah dan kehanifan manusia agar mampu
memahami hakekat hidup yangberasal dari Allah dan kembali pada-Nya. Mengembangkan
potensi atau fitrah dan kedhaifan manusia, maka dakwah tidak lain merupakan suatu proses
memanusiakan manusia dalam proses transformasi kebudayaan masyarakat yang membentuk
ekosistem kehidupan. Karena itu, tauhidmerupakan kekuatan paradigmatis dalam teologi dakwah
yang akan memperkuat strategi dakwah.
Kedua perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan paradigmatik pemahaman
agama.Dakwah sebagai gerakan transformasi sosial sering dihadapkan pada kendala-kendala
kemapaman keberagamaan seolah-olah sudah merupakan standar keagamaan yang final
sebagaimana agama Allah.Pemahaman agama yang terlalu eksoteris dalam menerima gejala-
gejala kehidupan dapat menghambat pemecahan masalah sosial yang dihadapi oleh juru dakwah
itu sendiri oleh karena itu diperlukan pemikiraninovatif yang dapat mengubah kemapanan
pemahan agama daripemahaman yang tertutup menuju pemahaman keagamaan yang terbuka.
Ketiga, strategi yang imperatif dalam dakwah.Dakwah Islam berorientasi pada amar ma‟ruf nahi
munkar. Dalam hal ini, dakwah tidak dipahami secara sempit sebagai kegiatan yang identik
dengan pengajian umum atau memberikan ceramah di atas podium, lebih dari itu esensi dakwah
sebetulnya adalah segala bentuk kegiatan yang mengandung unsure Amar ma‟ruf nahi munkar
(Awalludin Pimay;2001:51-53).
5. Perjudian adalah suatu tindak pidana yaitu pertaruhan sejumlah uang dimana yang menang
mendapat uang taruhan itu atau dengan kata lain adu nasib. Allah SWT sudah jelas bahwa segala
sesuatu bentuk dari perjudian yang dilakukan itu dilarang keras dalam ajaran agama. Karena
perjudian dapat menimbulkan permusuhan, perasaan benci, iri dan dengki kepada sesamanya.
Antara manfaat dan kerugian yang dapat ambil dari perjudian lebih banyak kerugian yang
diperoleh. Sebagai warga negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhannya, maka sudah
seharusnya membekali diri sendiri dengan ajaran agama dan ketaatan terhadap penciptanya yang
harus diterapkan dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari baik dilingkungan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Jadi sudah seharusnya sebagai warga negara taat pada hukum harus
menjauhi dan tidak mendekati praktek perjudian karena lebih banyak kerugian yang kita peroleh
dibandingkan dengan manfaat yang akan kita dapatkan baik dalam kehidupan didunia maupun
diakhirat nanti.

Anda mungkin juga menyukai