Anda di halaman 1dari 29

Topik 9

Pre test

1. Jelaskan definisi dan asas Motivasi

Definisi motifasi

Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang artinya ‘menggerakkan’. Menurut Robbins (2001),
motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Sementara menurut Sopiah (2008), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan
seorang anggota mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam rangka pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Setiadi
(2003), motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan
tujuan yang hendak dicapai. Sunarto (2003) menjelaskan bahwa motivasi adalah keadaan yang
diaktivasi atau digerakkan dimana seseorang mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan. Jadi,
Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri atau luar diri (lingkungan) yang menjadi
factor penggerak kea rah tujuan yang ingin dicapai.

Asas motivasi

Menurut Setiadi (2003:101), asas motivasi terdiri atas :

- Asas mengikutsertakan

Asas ini berusaha memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengajukan ide ide dan
rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.

- Asas komunikasi

Asas komunikasi berarti menginformasikan secara jelas tujuan yang ingin dicapai, cara
mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi.

- Asas pengakuan

Asas pengakuan berarti memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada
konsumen atas prestasi yang dicapainya.

- Asas wewenang yang didelegasikan

Maksudnya adalah memberikan kebebasan kepada konsumen untuk mengambil keputusan dan
berkreativitas sebebas bebasnya, namun tetap dengan beberapa aturan yang membatasi.

- Asas perhatian timbal balik


Asas perhatian timbal balik memotivasi para konsumen dengan mengemukakan keinginan atau
harapan perusahaan di samping berusaha memenuhi kebutuhan kebutuhan yang diharapkan
konsumen dari produsen.

2. Identifikasi dinamika proses motivasi

Menurut Setiadi (2003), proses motivasi terdiri atas :

- Tujuan

Perusahaan harus bisa menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian
konsumen dimotivasi ke arah itu.

- Pemahaman kepentingan

Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan
perusahaan semata.

- Komunikasi efektif

Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa
yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.

- Integrasi tujuan

Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen.
Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konsumen
adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Kedua kepentingan di atas harus disatukan dan
untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.

- Fasilitas

Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.

Post test

1. Identifikasi klasifikasi Motivasi

Klasifikasi motivasi terbagi menjadi dua yaitu motif kognitif dan motif afektif

A. Motif kognitif, dibagi menjadi 8 yaitu :


- Konsistensi (kebutuhan untuk memelihara orientasi eksternal pada lingkungan)

- Atribut (memandang individu sebagai psikolog amatir yang mencoba memahami sebab akibat
yang terjadi pada berbagai perisiwa yang dihadapinya)

- Kategorisasi (upaya untuk memberikan makna tentang dunia berdasarkan kategori internal
dalam diri kita)

- Objektivikasi (memandang manusia sebagai makhluk yang pasif, yang tidak berfikir, yang selalu
mengandalkan petunjuk petunjuk eksternal untuk merumuskan konsep konsep tertentu)

- Autonomi (tahapan perkembangan manusia sebagai makhluk yang berusaha mencapai


aktualisasi diri, mencapai identitas kepribadian yang otonom)

- Stimulasi (manusia sebagai makhluk yang lapar stimulasi senantiasa mencari pengalaman
pengalaman baru dan selalu berusaha memperoleh hal hal yang memperkaya pemikirannya)

- Teleologis (manusia sebagai makhluk yang berusaha mencocokkan persepsinya tentang situasi
sekarang dengan representasi internal dari kondisi yang dikehendaki)

- Utilitarian (memandang setiap situasi adalah peluang untuk memperoleh informasi dan
keterangan baru yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup)

B. Motif afektif, dibagi menjadi 8 yaitu :

- Ketegangan reduksi (memandang manusia sebagai sistem tegangan yang memperoleh


kepuasan pada pengurangan tegangan, biasanya orang mengurangi atau menghilangkan
tegangan pada dirinya dengan cara mengungkapkannya pada orang lain)

- Ekspresi/air muka (memperoleh kepuasan dengan mengungkapkan eksistensi dirinya,


menampakkan perasaan dan keyakinannya)

- Pertahanan diri (berusaha mempertahankan citra diri, berpegang teguh pada konsep diri, bila
terjadi peristiwa yang tidak sesuai dengan konsep diri cenderung menggunakan mekanisme
pertahanan ego)

- Reinforcement (orang dalam situasi tertentu akan bertingkah laku dengan cara yang
membawanya kepada ganjaran seperti yang di alaminya pada waktu lalu)

- Pernyataan (makhluk yang selalu mengembangkan seluruh potensinya untuk memperoleh


penghargaan baik dari dirinya dan orang lain, mencapai prestasi, sukses dan kehormatan)

- Afiliasi (manusia sebagai makhluk yang mencari kasih sayang dan penerimaan orang lain. la
ingin memelihara hubungan baik dalam hubungan interpersonal dengan saling membantu dan
saling mencintai)

- Identifikasi (manusia sebagai pemain peranan yang berusaha memuaskan egonya dengan
menambahkan peranan yang memuaskan pada konsep diri. Kepuasan diperoleh bila orang
memperoleh identitas peranan tambahan yang meningkatkan konsep dirinya)

- Modeling (hampir sama dengan identifikasi tetapi lebih menekankan orientasi eksternal.
Individu dipandang secara otomatis cenderung berempati dengan perasaan orang yang diamati
dan meniru perilakunya)

2. Jelaskan metode dan bentuk pemberian motivasi

Memberikan motivasi kepada konsumen menurut Setiadi (2003) menyatakan bahwa pemberian
motivasi terdiri atas :

- Metode langsung (direct motivation)

Yaitu motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi
kebutuhan serta kepuasannya. Metode ini bersifat khusus, seperti bonus, tunjangan, penghargaan
terhadap pelanggan, dan sebagainya.

- Metode tidak langsung (indirect motivation)

Yaitu motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas fasilitas yang mendukung serta menunjang
gairah konsumen untuk melakukan pembelian, seperti pelayanan yang memuaskan dan kualitas
barang yang ditingkatkan.

Sementara bentuk motivasi yang diberikan oleh perusahaan dapat berupa insentif positif atau
insentif negative. Dalam Setiadi (2003) disebutkan bahwa :

- Motivasi positif (insentif positif)

Yaitu motivasi yang diberikan oleh produsen yang tidak hanya berupa sejumlah uang, tetapi juga
bisa memotivasi (merangsang konsumen), misalnya pemberian hadiah, diskon, dan pelayanan.

- Motivasi negatif (insentif negatif)

Yaitu motivasi yang dikaitkan dengan pemberian ganjaran pada sejumlah pembelian tertentu.

Penggunaan insentif positif dan insentif negatif harus tepat dan seimbang agar dapat
meningkatkan motivasi konsumen , keduanya itupun terkadang digunakan secara bersamaan,
tergantung pada kebijakan perusahaan tersebut.
Topik 10

Pre test

1. Jelaskan pengertian Sikap konsumen

Sikap konsumen adalah tanggapan perasaan konsumen yang bisa berupa perasaan suka atau tidak
suka terhadap objek tertentu, misalnya bagaimana sikap konsumen terhadap kinerja produk,
bagaimana sikap konsumen terhadap merk perusahaan, bagaimana sikap konsumen terhadap
harga produk, bagaimana sikap konsumen terhadap iklan produk perusahaan yang ditayangkan di
tv , dan sebagainya.

2. Jelaskan karakteristik konsumen, sikap dan belanja online

Karakteristik konsumen didasarkan pada empat karakteristik yaitu:

- Demografik

Dikelompokan menjadi kelas sosial, etnis, usia, pendidikan, penghasilan, agama dan lain-lain

- Preferensi pembelian produk

Dikelompokan menjadi keluarga, teman, kelompok referensi, dan lain-lain

- Presepsi manfaat produk bagi konsumen

Berdasarkan presepsi manfaat produk yaitu manfaat inti produk dan atribut produk

- Gaya hidup konsumen

Dikelompokan menjadi gaya hidup sehat, gaya hidup sosialita, gaya hidup orang kota dan orang
desa dan gaya hidup orang modern.

Kararakteristik konsumen tersebut akan berpengaruh terhadap sikap konsumen dalam berbelanja
online.

- Nilai konsumen

Nilai konsumen adalah perbedaan antara total nilai konsumen dengan total biaya yang
dikeluarkan konsumen dari pemasaran produk. Perusahaan juga harus menjadi pusat konsumen
dan memberikan nilai yang tinggi pada target pasar sasaran. Jumlah nilai konsumen dibagi yaitu
nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan dan nilai citra. Sementara total biaya pelanggan dibagi
menjadi tiga yaitu biaya moneter (uang), biaya waktu, biaya tenaga dan psikis
- Kepuasan konsumen

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dinilai dari perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja yag riil / aktual dengan kinerja
produk yang diharapkan. Menurut para ahli Zeithaml dan Bitner (2005) kepuasan konsumen
merupakan konsumen yang merasa puas pada produk atau jasa yang dibeli dan digunakannya
akan kembali menggunakan jasa produk yang ditawarkan. Menurut Kotler (2005), kepuasan
konsumen adalah sejauh mana tingkatan produk di persepsikan sesuai dengan harapan pembeli,
suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang
diterima oleh konsumen.

Kepuasan konsumen diukur dengan seberapa besar harapan konsumen tentang produk dan
pelayanan sesuai dengan kinerja produk dan pelayanan yang aktual. Kepuasan akan mendorong
konsumen untuk membeli ulang produk tersebut maka sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak
akan membeli produk yang sama lagi dikemudian hari. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi
purnabeli dimana alternatif yang dipilih, sekurang kurangnya sama atau melampaui harapan
konsumen. Kekecewaan timbul apabila kinerja yang aktual tidak memenuhi harapan konsumen.

Post test

1. Mendeskripsikan kepuasan konsumen

Menurut Brown (dalam Dwiastuti, dkk 2012) kepuasan konsumen adalah suatu kondisi dimana
kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau
terpenuhi dengan penampilan dari produk dan jasa.

2. Memberikan nilai dan kepuasan konsumen

Michael Porter menciptakan rantai nilai sebagai alat untuk mengidentifikasi cara cara untuk
menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan seperti :

- Setiap perusahaan melakukan kegiatan merancang produk, menghasilkan produk, memasarkan


produk, memberikan produk dan mendukung produknya. Kegiatan perusahaan secara terperinci
dimulai dari membawa bahan mentah keperusahaan, mengonversinya menjadi produk jadi,
mengirim produk jadi, memasarkan, dan memberikan pelayanan.

- Kegiatan yang menunjang perusahaan mengadakan infrastruktur perusahaan, manajemen


sumber daya manusia (MSDM), pengembangan teknologi, pengadaan sarana atau prasarana.

- Tugas utama perusahaan memeriksa semua biaya yang dikeluarkan dan kinerja produk yang
dihasilkan dalam setiap kegiatan penciptaan nilai dan mencari cara untuk memperbaikinya.
Topik 11

Pre test

1. Jelaskan definisi sikap konsumen

Sikap konsumen adalah perilaku yang menujukan apa yang disukai dan tidak disukai konsumen.
Selain itu Mowen dan Minor(2002) menjelaskan sikap (attitude) sebagai afeksi atau perasaan
untuk atau terhadap sebuah rangsangan.

Definisi sikap menurut Engel (2006) adalah suatu mental dan saraf yang berkaitan dengan kesiapan
untuk menanggapi, di organisasi melalui pengalaman, dan memiliki pengaruh yang mengarahkan
atau dinamis terhadap perilaku. Dengan demikian, sikap dapat didefinisikan sebagai berikut:

- Sikap merupakan kategorisasi objek pada rangkaian kesatuan evaluatif.

- Karakteristik yang membedakan sikap dari konsep adalah sifat evaluatif atau efektif.

- Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek, dan
ide ide tidak terwujud tertentu.

2. Jelaskan karakteristik dan komponen sikap konsumen

Ada beberapa karakteristik sikap konsumen yaitu :

- Sikap memiliki objek. Didalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek
karena objek tersebut bias terhubung dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti
produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan media dan sebagainya.

- Konsisten sikap. Sikap adalah gambaran perasaan dari seseorang konsumen, dan perasaan
tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya karena sikap memiliki konsistensi dengan perilaku.

- Sikap positif, negatif dan netral. Sikap positif merupakan sikap yang mungkin dapat menerima
atau menyukai suatu hal, sedangkan sikap negative merupakan sikap Yang tidak menyukai suatu
hal. Bersikap netral berarti tidak memiliki sikap atas suatu hal.

- Intensitas sikap. Adalah ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaanya terhadap
suatu produk.

- Resistensi sikap, adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar
perlu memahami resistensi konsumen

- Persistensi sikap agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat.


- Keyakinan sikap, adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.
- Sikap dan situasi. Sikap seseorang terhadap suatu objek sering kali muncul dalam konteks
situasi. Artinya, situasi akan memengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.

Post test

1. Jelaskan peranan sikap dalam pengembangan strategi pemasaran

Pengukuran sikap konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat penting. Dengan
mengetahui sikap konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan segmen manfaat,
mengembangkan produk baru, dan memformulasikan serta mengevaluasi strategi promosi.
Pemahaman sikap konsumen juga merupakan hal yang sangat krusial. Pengembangan produk
dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh produsen untuk mengubah sikap konsumen,
yaitu:

- Mengobinasikan beberapa fungsi

Memaparkan beberapa fungsi sikap untuk menarik perhatian konsumen sehingga mereka
mendorong untuk mengubah sikapnya.

- Mengasosiasikan produk dengan sebuah kelompok atau peristiwa

Berbagai kelompok, atau peristiwa nasional dan internasional sering kali menumbuhkan sikap
positif konsumen terhadap kelompok atau peristiwa tersebut.

- Memecahkan konflik dua sikap yang berlawanan

Konsumen akan memandang susu secara positif karena susu mengandung zat zat yang
dibutuhkan tubuh seperti protein, kalsium, zat besi, dan vitamin. Disisi lain, konsumen juga mungkin
bersikap negatif terhadap susu karena susu dianggap mengandung banyak lemak sehingga akan
menyebabkan kegemukan. Inilah disebut dua sikap yang berlawanan yang dimiliki konsumen.

- Mengubah evaluasi relatif terhadap atribut

Suatu produk sering kali dikenal oleh konsumen karena popularitas atributnya yang memiliki fungsi
spesifik, atau yang dikenal karena situasi pemakaian yang khas.

- Mengubah kepercayaan merek

Para produsen berkewajiban untuk selalu mengingatkan konsumen bahwa produknya adalah produk
yang lebih baik atau yang terbaik sehingga konsumen memiliki sikap positif yang permanen dan
konsisten terhadap produk tersebut.
- Menambahkan sebuah atribut pada produk

Atribut baru yang ada pada sebuah produk akan memberikan citra positif kepada konsumen
bahwa produk tersebut selalu inovatif. Atribut berfungsi sebagai manfaat utilitarian atau manfaat
spikologis. Atribut baru juga berfungsi sebagai diferensiasi dengan merek. Kehadiran atribut baru
akan menyebabkan konsumen melihat perbedaan yang nyata antara merek tersebut dengan
merek pesaing.

- Mengubah penilaian merek secara menyeluruh

Mengubah sikap konsumen terhadap produk atau merek adalah dengan membangun sikap positif
secara keseluruhan terhadap merek. Keseluruhan berarti produsen tidak secara khusus
menyebutkan perubahan suatu produk.

- Mengubah kepercayaan terhadap merek pesaing

Produsen sering menggunakan metode iklan perbandingan umtuk menyatakan bahwa mereknya
lebih baik daripada produk pesaing.

2. Sebutkan definisi kepercayaan konsumen

Menurut Sumarwan, kepercayaan adalah kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu.
Kepercayaan itu sering di sebut perkaitan objek atribut, yaitu kepercayaan konsumen tentang
kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan.

Sedangkan menurut Mowen dan minor, kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang
dimiliki oleh konsumen. Atribut juga dapat disebut karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki
atau tidak dimiliki oleh objek, terdapat dua macam atribut yaitu atribut intrinsik dan atribut
ekstrinsik

Topik 12

Pre test

1. Jelaskan definisi komunikasi

Komunikasi adalah transmisi sebuah pesan dari pengirim melalui medium transmisi. Dalam
proses komunikasi terdapat beberapa unsur komunikasi yang terlibat di dalamnya , yaitu pengirim
pesan (sender), pesan (message), medium atau saluran pesan (channel), dan penerima pesan
(receiver), yang dalam hal ini adalah konsumen selain itu hal paling penting adalah proses umpan
balik (feedback).
2. Jelaskan rancangan komunikasi yang efektif

Untuk merancang komunikasi yang efektif, pihak sponsor (bisa individual, organisasi, profit,
nonprofit) terlebih dahulu harus menetapkan apa yang menjadi tujuan komunikasi, kemudian
memilih audiens yang dituju yang cocok dengan pesan yang akan di sampaikan, memilih media
yang tepat yang bisa dengan efisien dan efektif menjangkau audiens yang dituju. Langkah langkah
untuk mendesain komunikasi pemasaran yang efektif menurut kotler (2006) adalah menentukan
audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, menentukan strategi komunikasi dan merancang
pesan.

Post test

1. Jelaskan komunikasi pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan antara produsen, perantara, pemasaran,
dan konsumen, dan merupakan kegiatan untuk membantu konsumen mengambil keputusan di
bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan menyadarkan
semua pihak untuk berpikir, berbuat, dan bersikap lebih baik.

2. Analisis strategi komunikasi

Model komunikasi yang paling efektif yakni yakni model kognitif, merupakan paradigma berpikir
yang merefleksikan keterhubungan faktor kunci kognisi manusia, persuasi-persepsi- pengalaman,
dan memori manusia akan bekerja dengan baik. Pesan iklan pada model kognitif ini,
merefleksikan perilaku pembelian konsumen.

Topik 13

Pre test

1. Mengidentifikasi perilaku keluhan konsumen

Modal perilaku keluhan konsumen mengidentifikasi dua tujuan utama untuk mengeluh. Pertama,
konsumen mengeluh untuk menutupi kerugian ekonomi. Mereka mungkin berusaha menukar
produk yang bermasalah dengan produk lainnya, atau berusaha memperoleh uang mereka
kembali, baik secara langsung dari perusahaan/toko maupun secara tidak langsung melalui
tindakan hukum. Alasan kedua mengapa konsumen terlibat dalam perilaku keluhan adalah untuk
membangun kembali citra diri mereka. Seringkali pembeli suatu produk terikat pada citra diri
pembeli sehingga bila produk kurang hasil, citra diri pembeli menurun. Untuk memperbaiki citra
diri, konsumen dapat menggunakan komunikasi dari mulut ke mulut yang negatif, berhenti
membeli karna melihat merek, mengeluh pada perusahaan atau better Business, atau mengambil
tindakan hukum.

2. Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi keluhan konsumen

Faktor yang mempengaruhi keluhan konsumen yaitu :

- Tingkat ketidakpuasan meningkat

- Sikap konsumen untuk mengeluh meningkat

- Jumlah manfaat yang diperoleh dari sikap mengeluh meningkat

- Perusahaan di salahkan atas suatu masalah

- Produk tersebut penting bagi konsumen

- Sumber sumber yang tersedia bagi konsumen untuk mengeluh meningkat

Post test

1. Mengidentifikasi keluhan konsumen

Solusi untuk keluhan pelanggan sangat penting untuk di perhatikan pemasar. Ketidakpuasan satu
orang pelanggan bisa berdampak panjang. Konsumen tersebut akan berbicara kepada orang lain.
Hasil survei menunjukkan bahwa dampak konsumen yang tidak puas atau kecewa bisa menyebar
sampai ke empat puluh orang. Keluhan pelanggan bisa berupa pertanyaan, penolakan, celaan,
penilaian, pembandingan dengan produk lain, dan ketidaksanggupan membayar.

2. Identifikasi reaksi perusahaan terhadap keluhan konsumen

Reaksi perusahaan terhadap keluhan konsumen juga dapat dilakukan dengan memberikan solusi
terhadap keluhan konsumen karena solusi untuk keluhan pelanggan merupakan bagian yang
penting ( kritis ) pada masalah kehilangan pelanggan. Jika perusahaan berhasil
memberikan solusi terbaik dari keluhan pelanggan, sebanyak 98% konsumen tetap bersedia
menjadi pelanggan dan tidak pindah ke perusahaan lain.

Topik 14

Pre test

1. Jelaskan pengertian konsumerisme

Mowendan Minor (2002) berpandangan bahwa konsumerisme merupakan suatu gerakan yang
telah meningkatkan kepekaan pemerintah dan perusahaan terhadap kebutuhan konsumen di
pasar. Konsumerisme secara tradisional dipandag sebagai seperangkat kegiatan pemerintah,
bisnis, organisasi independen, dan konsumen yang peduli dengan maksud melindungi hak hak
konsumen.

2. Coba identifikasi perkembangan gerakan konsumen

Perkembangan gerakan konsumen berlangsung sekitar tahun 1990’an dan secara kasar dapat
dikategorikan kedalam beberapa era, yaitu:

- Era membuka korupsi.

Era konsumerisme pertama adalah era membuka korupsi 1905. Pada tahun 1905 Upton Sinclair
menulis The Jungle yang menunjukkan kondisi yang tidak beradab dalam industri pengemasan
daging di Chicago. Pada waktu itu ia menulis sebuah kritik tajam bagi produsen yang menyatakan
bahwa pengemasan daging mengandung bahan pengawet yang berdampak sangat besar bagi
kesehatan konsumen, padahal setelah melalui penelitian, bahan pengawet tidak ditemukan dalam
pengemasan tersebut. Kemarahan publik yang timbul karena pengungkapan buku tersebut akhirnya
membangkitkan kesadaran nasional akan perlunya perlindungan konsumen. Kongres kemudian
mengeluarkan Pure food and drug act (1906), The federal meat inspection act (1907), The federal
trade commission act (1914), dan perundang undangan lain yang berorientasi kepada konsumen.

- Era informasi.

Mungkin perkembangan hukum yang paling penting selama era informasi adalah dikeluarkannya
Wheeler-Lea act, suatu amandemen untuk Federal trade commission (FTC) act dari tahun 1914.
Amandemen tersebut memberi perspektif yang lebih berorientasi kepada konsumen,
bersamadengan tanggung jawab tambahan untuk menyelidiki tindakan dan praktek penipuan.
- Era kepedulian yang berlanjut.

Selama perang dunia II dan era pasca perang (1945), fokus telah beralih dari konsumerisme.
Segera setelah tahun tahun pasca perang, para konsumen di Amerika Serikat mengalami
kemakmuran baru dan kebutuhan akan produk produk yang telah ditolak selama perang.
Akibatnya, lebih sedikit undang undang perlindungan konsumen yang penting yang dikeluarkan selama
era ini.

- Gerakan konsumen modern.

Gerakan konsumen modern berlangsung antara tahun 1962 sampai tahun 190 yang dimulai
dengan perhitungan empat hak konsumen oleh Presiden Jhon. F. Kennedy pada tahun 1962, yaitu
hak atas keselamatan, hak untuk mendapat informasi, hak untuk memperoleh ganti rugi atau
untuk diperiksa, dan hak untuk memilih.

- Petunjuk masa depan didalam konsumerisme.

Orientasi masa depan apa yang dapat diambil konsumerisme? Bagi konsumen, isu kesehatan dan
keselamatan akan bertambah penting, bahkan ketika masyarakat industri menjadi lebih sehat dan
lebih aman.

Post test

1. Jelaskan konsep melawan konsumerisme

Kalau kita sadar, mentalitas hidup boros didorong oleh apa yang disebut arus konsumerisme.
Memang, konsumsi adalah sebuah kebutuhan demi kelangsungan hidup manusia, tetapi pada
zaman ini konsumsi menjadi kebutuhan yang menggila. Jean Baudrillard menganggap
masyarakat penghobi konsumsi sebagai masyarakat konsumer (consumer society), masyarakat
yang memperlakukan praktek konsumsi sebagai bagian utama hidupnya.

Mengonsumsi memang lumrah, tetapi sekarang ini dunia menawarkan beragam kebutuhan baru
agar orang mengonsumsinya. Konsumerisme berhasil menciptakan kebutuhan baru dimasyarakat.

Konsumerisme tidak terjadi tanpa media. Lewat majalah dan televisi, kita di suguhi beragam iklan
yang tiada henti dan akhirnya memaksa kita untuk mengonsumsi produk yang diiklankan itu.

Budaya konsumtif ini pun melekat erat pada kehidupan remaja sekarang. Kalangan yang katanya
masih dalam pencarian jati diri ini menjadi sasaran empuk pasar. Pasar menawarkan gaya hidup
dan tren tertentu pada remaja.
2. Identifikasi perilaku konsumen yang merugikan

Perilaku konsumen yang merugikan terdiri atas tindakan dan kegiatan yang secara negatif
mempengaruhi mutu kehidupan jangka panjang individu dan masyarakat. Jenis perilaku ini ada dua
bentuk, bentuk perilaku pertama terdiri atas pengonsumsian produk yang menimbulkan bahaya,
seperti konsumsi rokok dan heroin. Jenis perilaku yang kedua terdiri atas penggunaan produk
dengan cara yang tidak aman atau gagal untuk menggunakan ciri ciri produk yang aman atau
mengikuti instruksi keselamatan.

Topik 15

Pre test

1. Jelaskan definisi dan manfaat merek

Sumarwan (2004) mendefinisikan merek sebagai simbol dan indikator kualitas dari sebuah
produk. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Aaker (1997) yang menyebutkan bahwa merek
adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (seperti logo, cap, atau kemasan) dengan
maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau penjual tertentu yang mampu
membedakannya dari barang barang yang dihasilkan oleh para kompetitor”. Dari beberapa definisi
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa merek merupakan suatu nama atau simbol yang
mengidentifikasi suatu produk dan membedakannya dengan produk produk lain sehingga mudah
dikenali oleh konsumen ketika hendak membeli sebuah produk.

Manfaat merek menurut beberapa ilmuwan di antaranya yaitu :

1. Menurut Simamora (2004)

- Bagi pembeli : Merek bermanfaat untuk menceritakan mutu dan membantu memberi perhatian
terhadap produk produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.

- Bagi masyarakat : Memungkinkan mutu produk, meningkatkan efesiensi pembeli,


meningkatkan inovasi inovasi baru.

- Bagi penjual : Memudahkan penjual mengelolah pesanan, memberikan perlindungan hukum,


memungkinkan menarik sekelompok pembeli, dan membantu penjual melakukan segmentasi
pasar.
2. Pride dan Ferell (1995)
- Merek membantu para pembeli mengidentifikasi produk produk tertentu yang mereka sukai
atau tidak mereka sukai.

- Merek membantu para pembeli melakukan evaluasi.

- Merek dapat menawarkan imbalan psikologis yang berasal dari kepemilikan sebuah merek
yang merupakan simbol status.

3. Rangkuti (2004)

- Bagi Perusahaan :

o Nama merek memudahkan penjual mengelolah pesanan-pesanan dan memperkecil


timbulnya permasalahan.

o Nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi penjualan dari permasalahn
ciri-ciri produk. Karena bila tidak setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di
pasaran.

o Merek memberikan peluang bagi penual untuk mempertahankan kesetiaan konsumen


terhadap produknya.

o Merek dapat membantu penjual mengelompokkan pasar ke dalam segmen-segmen.

o Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama yang baik.

- Bagi distributor :

o Memudahkan penangan produk.

o Mengidentifikasi pendistribusian produk.

o Meminta produk agar berada pada standar mutu tertentu.

o Meningkatkan pilihan para pembeli.

- Bagi Konsumen :

o Memudahkan mengenali mutu.

o Dapat berjalan dengan mudah dan efesien, terutama ketika membeli kembali.

o Dengan adanya merek tertentu, konsumen dapat mengaitkan status dan prestisenya.

2. Analisis cara membangun merek yang kuat


Rangkuti (2004) mengemukakan bahwa membangun merek yang kuat tidak berbeda dengan
membangun sebuah rumah. Oleh karena itu, untuk membangun sebuah merek yang kuat
diperlukan juga sebuah fondasi yang kuat. Berikut adalah cara cara yang bisa kita gunakan
untuk membangun merek yang kuat.

- Sebuah merek harus memiliki pemosisian yang tepat, merek harus ditempatkan secara
sepesifik di benak pelanggan.

- Memiliki nilai merek yang tepat, merek akan semakin kompeitif jika dapat diposisikan secara
tepat.

- Merek harus memiliki konsep yang tepat, konsep yang baik dapat mengomunikasikan semua
elemen nilai merek dan pemosisian yang tepat sehingga citra merek (brand image) produk
dapat ditingkatkan.

Post test

1. Sebutkan definisi citra merek

Citra adaah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit dijelaskan secara sistematis karena
sifatnya abstrak (Simamora, 2004). Kotler dan fox dalam Sutisna (2002) mendefinisikan citra
sebagai jumlah dari gambaran gambaran, kesan kesan, dan keyakinan keyakinan yang dimiliki
seseorang terhadap suatu objek. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa
keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Rangkuti (2004) mengemukakan bahwa “citra
merek adalah sekumpul asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen.”

Citra merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen
ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam
bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita
berpikir mengenai orang lain.

2. Analisis asosiasi merek

Menurut Aaker dalam Simamora (2004), “asosiasi merek adalah sekumpul entitas yang lebih
dihubungkan dengan suatu merek. Lebih lanjut, Aaker dalam Rangkuti (2004) mendefenisikan
asosiasi merek sebagai segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek.
Asosiasi merupakan atribut yang ada di dalam merek dan akan lebih besar apabila pelanggan
mempunyai banyak pengalaman berhubungan dengan merek tersebut.

Durianto (2004) berpendapat bahwa asosiasi terhadap merek dibentuk oleh tiga hal yaitu :
- Nilai yang dirasakan
Nila yang dirasakan diartikan sebagai persepsi kualitas yang dibagi dengan harga. Ada lima
unsur pembentuk nilai yang dirasakan, yaitu kualitas, produk, harga, kualitas layanan, faktor
emosional dan kemudahan

- Kepribadian merek

Kepribadian merek berhubungan dengan ikatan emosi merek tersebut dengan manfaat merek itu
sendiri sebagai dasar untuk diferensiasi merek dan hubungan pelanggan.

- Asosiasi Organisasi

Dalam asosiasi organisasi konsumen akan mengaitkan sebuah produk dengan perusahaan yang
memproduksinya. Asosiasi produk akan menjadi faktor pentik jika mereka yang ada mirip dalam
hal atribut dengan merek lainnya, atau jika organisasi merupakan hal penting untuk dilihat.

Anda mungkin juga menyukai