Anda di halaman 1dari 4

Nurul Hidayati / 202010220311009

Resume Ibu Untuk Ketahanan Pangan Bangsa

Pemateri 1 : Dr. Syamsia dari Univ Muhammadiyah Makassar

 Kualitas tanaman pangan


- penggunaan bahan kimia dari tahun ke tahun tidak terkontrol
- pencernaan tanah air lingkungan dgn bahan kimia terus meningkat
- residu kimia yg terkandungan dlm bahan pangan terus meningkat
 Kualitas tanaman pangan erat kaitannya dengan dengan system pengolahan dengan
melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, penyimpanan yang terjadi dan hasil akhir
 Kualitas tanaman pangan secara citra mutu pangan dapat dinilai dengan ciri fisik (warna,
ukuran, bentuk, cacat, tejstur kekentalan
 Parameter kualitas tanaman pangan
1. Mutu fisik  ukuran, warna, bentuk dan penampilan
2. Mutu Biologi  jamur & bakteri
3. Mutu kimia  residu logam berat (Pb,Cd,As,Sn,Hg) &residu pestisida
 Tidak hanya penapilan fisik melainkan ada rasa, kesegaran, daya tahan dan bebas bahan
beracun.
 Menjaga Kualitas Tanaman Pangan :
1. Lahan dan media tanam  lahan bebas dari pencemaran lingkungan
Pembangunan pabrik atau pertambangan di dekat lahan pangan menyebabkan
berkurangnya lahan pertanian dan pencemaran, selain itu penggunaan pestisida
jumlah banyak dapat menyebabkan tingginya residu pada tanah  solusinya
fitoremidiasi dan bioremidiasi.
Lahan dan media tujuannya mencari lahan yang bebas dari limbah yang beracun
atau tercemar
2. Benih  menjaga kualitas tanaman itu harus menggunakan benih yang kualitasnya
bagus
3. Pemupukan  untuk meningkatkan produksi
Penggunaan pupuk terlalu banyak dapat menyebabkan pencemaran, penggunaan
pupuk P mengandung P2O5 sebagai unsur utama, juga mengandung logam Cd yang
membahayakan kesehatan.
Pemupukan yang berimbang caranya : Tepat jenis, tepat waktu, tepat cara dan
tepat Dosis
 Mengurangi penggunaan pupuk organic  Sebagian besar terdiri dari bahan organic yang
berasal dari hewan atau tanaman yang melalui proses penguraian
Tujuan pemupukan pupuk organic  meningkatkan produktivitas dan mutu produk,
meningkatkan efisiensi pemupukan, meningkatkan kesuburan tanah dan kelestarian tanah,
menghindari pencemaran lingkungan dan keracunan tanaman.
 Menjaga kualitas gizi keluarga dari rumah  Hidroponik , tanaman dengan Teknik organic
& Fertikal Farming
Pemateri 2 : Dr. Susanawati MP.SP dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Materi : Peran Ibu Dalam Mengatasi Krisis Pangan

Pangan merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa lepas dari kita. Ketahanan pangan tingkat
nasional diawali oleh individu rumah tangga, lalu ketahanan pangan tingkat masyarakat, ketahanan
pangan tingkat wilayah selanjutnya ketahanan pangan tingkat nasional.

Indeks harga pangan pada level 159,3 pada maret tahun 2022, level tertinggi sejak 1990

 Krisis pangan: kondisi kelangkaan pangan yg dialami sebagaian besar masyarakat di suatu
wilayah yang disebabkan oleh iklim, bencana alam dan peperangan.
 Krisis pangan bisa dari sisi produksi, konsumsi, distribusi, perubahan iklim, Konflik sosial
(peperangan), kondisi global, insprastruktur distribusi yang belum memadai
 Mengatasi krisis pangan dari masalah produski  perlindungan sawah, pemberian subsidi
pada petani, penguatan kelembagaan petani, pembangunan infrastruktur irigasi, penguatan
SDM petani, kebijakan komoditas pangan strategis & teknologi ramah lingkungan
 Mengatasi krisis pangan akibat masalah distribusi pangan  pembangunan dan rehabilitasi
insfastruktur distribusi, memantau ketersediaan 12 bahan pangan pokok, optimalisasi rantai
pasok pangan, subsidi transportasi untuk daerah sangat rawan dan terpencil, layanan
transfortasi bersubsidi Kerjasama dan swasta, pengembangan corporate farming & food
estate, percepatan teknologi untuk agroindustry pangan.
 Mengatasi krisis pangan akibat konflik sosial  bantuan kemanusiaan, pemulihan rantai
pasok pangan global, investasi untuk meningkatkan produksitivitas pertanian
 Apa yang dilakukan seorang ibu ?
- Mengurangi sampah makanan
- Daur ulang
- Memanfaatkan lahan pekarangan
- Melestarikan ternak ayam, kambing, ikan dll
- Membeli makanan yang harganya terjangkau
- Mengatur variasi menu maknaan yang terkait
- Mengurangi ketergantungan gas/minyak/listrik
 Tindakan ibu-ibu untuk menjaga ketahanan pangan yaitu dengan menanam dengan pot,
dengan berternak ikan dan sayuran
 Ancaman krisis pangan dunia dapat diatasi dengan ketahanan pangan nasional yang kuat.
Ketahanan pangan nasional dapat diawali dari ketahanan pangan pada tingkat rumah
tangga. Oleh karena itu peran seorang ibu dangatlah penting dalam mewujudkan ketahanan
pangan keluarga, sehingga terwujud ketahanan pangan masyarakat, negara dan global

Pemateri 3 : Mariani Kusuma dari petani porang

Materi : Manfaat Porang sebagai makanan masa depan

- Porang  tanaman liar yang dibudidayakan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan
pangan , pertama di budidaya di madiun , budidaya porang pertama kali pada tahun
1986
- Jenis tanaman porang ada 4 jenis saudara : suweg, walur, iles-iles dan porang

Diantara 4 jenis tersebut yang dijadikan bahan pangan adalah suweg dan porang

Suweg bisa dijadikan bahan pangan dengan cara dimasak dan langsung dimakan sedangkan
porang melewati berbagai proses.
- Ciri-ciri porang  Batang halus, muncul kataknya, umbi porang kuning dan bitnik-bintik
seperti Mutiara
- Biasanya saat menanam porang, pohon yang dijadikan penaungan nya adalah mahoni
dan jati, tetapi skrg para petani mencoba menganti pohon penaungan nya dengan
rambutan atau jenis tanaman yang mengasilkan buah lainnya yang tujuannya supaya
bisa memanen 2 macam jenis buah.
- Pencahayaan dengan naungan pohon sekitar 60%-70% sinar matahari
- Lahan porang dengan jenis tanah berpasir, gambus
- Porang digunakan sebagai bahan pangan sebagai beras, kosmetik bedak dan sabun, dan
untuk makanan dan minuman
- Bagian yang dimanfaatkan dalam porang yaitu glukomanan  mengandung rendah
gula, serat tinggi
- ¼ kg beras porang sama dengan 3 kg beras putih
- Petani porang lebih suka menjual chips karena harganya yg lebih mahal dan juga bisa
membuka lapangan kerja.

Pemateri 4 Prof Elfi Anis Saati dari Universitas Muhammadiyah Malang

Materi: Bahan Pangan Sehat Untuk generasi Masa Depan

- Kesehatan menurut UU No.36 Tahun 2006  keadaan sehat, baik secara fisik, mental
dan sosial , spiritual yang mungkin memungkinkansetiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi
- Sehat menurut WHO  suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial
bukan sekedar penyakit atau kelemahan.
- Pangan bergizi
3 BAH : Bergizi, berimbang, beragam dan aman & halal
Tumpeng pangan bergizi : Energi regulasi  pertumbuhan
- Kondisi kesehatan anak usia sekolah & remaja sangat terkait dengan perilaku/
kebiasaan
1. Asupan gizi
2. Konsumsi makanan berisiko setiap hari
3. Kebersihan diri
4. Kesehatan mental
5. Merokok, alkohol dan dijalan raya
6. Hubungan seksual
- Kebijakan kesehatan terkait UKS/M
1. Kemenkes  UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, PP No.2 Tahun 2018 ttg
SPM, PB 4 menteri tentang pembinaan dan pengembangan UKSM
- STRATEGI memahami kebutuhan dan makanan sehat :
1. Gizi (6 zat gizi) & non gizi (Hormon,enzim,pigmen,bioaktif dll vs anti gizi/ toxic)
2. Kebutuhan kesehatan : gizi seimbang, PUGS, AKG
3. Konsumsi beras Indonesia 124 kg / kapita pertahun, china 60 kg, jepang 50 kg,
korea 40 kg, Thailand dan Malaysia 80 kg
4. Strategi pemenuhan / sediaan : konsumsi (konsumen : cerdas, beriman) & produksi
(produktif, kreatif/inovatif, bertanggung jawab)
5. Makanan sehat diamana : rumah, sekolah, luar sekolah dan rumah
- Trend pangan (transisi Nutrisi) : health food  functional food  healing food : local
potensial food – berkelanjutan -keseimbangan ekosistem
- Tradisional : herbal, Modern : medicine, nutrisi untuk kesehatan
- Pilihan pangan
1. Variasi & keseimbangan
2. Dukungan lingkungan yg sehat
3. Makan dengan penuh perhatian/sadar
4. Pelangi buah-buahan dan sayur- sayuran
5. Biji-bijian utuh
6. Minyak zaitun

Anda mungkin juga menyukai