8
Monday, 17 February 2020, 10:00 AM
Dalam forum diskusi ke- 8 ini, mari kita diskusikan tentang fungsi kode etik
keguruan. Berikan pendapat Anda tentang 2 hal berikut ini.
Berikan 2 contoh penerapan kode etik di dalam kehidupan masyarakat.
Berikan 1 contoh pelanggaran kode etik oleh guru dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Silahkan Anda saling memberikan pendapat terhadap posting dari rekan mahasiswa
lain. Pendapat Anda akan memperkaya pemahaman rekan-rekan mahasiswa yang
lain
Jawab
Fungsi adanya kode etik adalah untuk menjaga kredibilitas dan nama baik guru dalam
menyandang status pendidik. Dengan demikian, adanya kode etik tersebut diharapkan para
guru tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap kewajibannya. Jadi substansi
diberlakukannya kode etik kepada guru sebenarnya untuk menambah kewibawaan dan
memelihara image profesi guru tetap baik.
Kode etik guru sebagai pedoman guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di
masyrakat. Guru ketika berinteraksi dengan masyarakat harus berpegang teguh pada kode
etiknya. Perilaku yang ditunjukkan harus mencermikan nilai-nila luhur kode etik itu sehingga
kandungannya menjelma dalam perilakunya.
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila.
Konsepsi tentang manusia seutuhnya dapat dianalisis dari beberapa dimensi. Pertama,
keutuhan dimensi rohani-jasmani, yaitu manusia seimbang antara perkembangan jasmani dan
rohaninya. Kedua, keutuhan antara dimensi sosial dan individual, yaitu masyarakat yang
selaras antara pemenuhan kebutuhan individual dan sosialnya. Ketiga, keutuhan
perkembangan potensi yang dimiliki serta optimalisasi perkembangannya, yaitu keselarasan
antara perkembangan psikomotorik, afektif, kognitif dan emosional. Berkembangnya warga
masyarakat seutuhnya dapat dilandasi oleh nilai-nilai luhur pancasila. Artinya, seorang guru
harus mengembangkan masyarakat seutuhnya dengan berpijak pada nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam pancasila itu.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
Guru dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik dan pengajaran pada masyarakat
harus berpegang teguh pada kejujuran profesional, yaitu suatu pengakuan atas batas-batas
kemampuan profesionalnya. Ia tidak melakukan hal-hal yanh diluar batas kemampuannya
dan tidak pula melakukan pekerjaan yang ada dalam koridor kewenangan profesi lain.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
Banyak informasi yang berhubungan dengan peserta didik datang dari masyarakat dan
guru dipandang perlu menggalinya demi kepentingan peserta didik. Hal ini dapat dilakukan
termasuk pada saat guru berada di masyarakat.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
Untuk menciptakansuasana sekolah sebaik-baiknya, guru sebaiknya bekerja sama dengan
masyarakat. Kerja sama tersebut dapat berupa kerja sama dalam keamanan, kenyamanan,
kebersihan, serta kasrian dan kesehatan lingkungannya. Hal tersebut dilakukan dengan
strategi dan pendekatan yang tepat sehingga masyarakat dapat mendukung untuk
menciptakan suasana sekolah dengan sebaik-baiknya sehingga menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
e. Guru memlihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
Keberhasilan suatu pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari sekolah/madrasah
karena pada hakikatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
sekolah/madrasah (lembaga pendidikan), masyarakat, dan keluarga. Oleh karena itu, guru
harus memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat untuk memikul
tanggung jawab bersama-sama terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya di masyarakat, guru diharapkan senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, baik secara pribadi
maupun bersama-sama. Pengembangan dan peningkatan mutu mengacu pada peningkatan
kualitas profesional, yaitu peningkatan keterampilan-keterampilan profesional dalam bidang
kependidikan. Sedangkan peningkatan dan pengembangan martabat profesi menunjukkan
pada upaya untuk menempatkan profesi keguruan yang ada di hati masyarakat.
g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
sosial.
Didalam masyarakat guru memelihara hubungan seprofesi. Artinya, ia mengadakan dan
memelihara hubungan dengan guru lainnya baik dengan guru yang berlatar keahlian sama
maupun berbeda. Dengan pemeliharaan hubungan tersebut diharapkan antara sesama guru
dimasyarakat terjadi persatuan dan kesatuan yang kokoh dan berakar serta muncul rasa
senasib sepenanggungan.
h. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdiannya.
Dalam memelihara dan meningkatkan mutu kinerja organisasi masyarakat paling tidak
guru harus berupaya untuk menerapkan misi dari PGRI, yaitu : misi profesi, misi
kemasyarakatan, dan misi kesejahteraan. Dalam menerapkan misi profesi dimasyarakat guru
berupaya merealisasikan layanannya kepada masyarakat. Yakni layanan yang bersifat sosial-
profesional yang mana dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai layanan sosial dan tanpa
pamrih. Penanaman misi kemasyarakatan PGRI terhadap masyarakat mencakup penanaman
semangat persatuan dan kesatuan. Penanaman misi kesejahteraan bertujuan untuk
menciptakan masyarakat adil, sejahtera lahir batin.
i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Sebagai warga Negara yang baik, guru senantiasa melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan dimasyarakat, sepanjang itu berhubungan dengan
kemaslahatan masyarakat, misalnya kebijakan pemerintah tentang guru dan berupaya
membantu pemerintah dalam merealisasikan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.