0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif siswa. Pembelajaran daring menjadi tantangan baru bagi guru dan siswa. Kemampuan kognitif siswa dipengaruhi oleh sistem pembelajaran yang berubah dari konvensional menjadi daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif s
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif siswa. Pembelajaran daring menjadi tantangan baru bagi guru dan siswa. Kemampuan kognitif siswa dipengaruhi oleh sistem pembelajaran yang berubah dari konvensional menjadi daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif s
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif siswa. Pembelajaran daring menjadi tantangan baru bagi guru dan siswa. Kemampuan kognitif siswa dipengaruhi oleh sistem pembelajaran yang berubah dari konvensional menjadi daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif s
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik menggunakan sumber belajar didalam lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pada kurikulum 2013 pembelajaran berpusat pada siswa, dengan siswa memainkan peran yang lebih besar dan guru memainkan peran yang lebih kecil dalam menyampaikan materi pembelajaran. Menurut kurikulum 2013 pembelajaran akan efektif jika pembelajaran itu aktif dan relevan dengan konteks. Terwujudnya pembelajaran yang aktif dan kontekstual yakni dengan adanya media, metode, bahan, serta alat yang memadai. Era 4.0 ini, alat dan bahan, media, serta metode juga sesuai dengan teknologi yang berkembang. Pembelajaran tidak dibatasi oleh jarak maupun waktu karena semuanya menggunakan teknologi atau bisa disebut pembelajaran dalam jaringan. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan siswa untuk mencari informasi, mengamati sekelilingnya, dan memecahkan masalah untuk mencapai tujuan dari apa yang telah dipelajari. Setiap siswa memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Kemampuan mencari informasi, mengamati lingkungan sekitarnya, serta memecahkan masalah memerlukan waktu yang berbeda. Usia pada masa anak-anak kemampuan kognitif berkembang dengan sangat cepat, dan anak-anak cenderung lebih cepat menangkap sesuatu, mengingat, kemudian mengikutinya. Kemampuan kognitif penting dan harus diperhitungkan oleh pendidik karena pembelajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan serta perkembangan kognitif yang ada pada siswa. Kemampuan kognitif ini sendiri terdiri terdiri atas 6 tahapan yaitu tahap ingatan, tahap pemahaman, tahap penerapan, tahap analisis, tahap evaluasi dan tahap menciptakan. Pemberlakuan social distancing selama masa pandemi menyebabkan pembelajaran dalam jaringan diberlakukan berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem pembelajaran 2
dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC), laptop, maupun
smartphone yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melaksanakan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti whatsApp, telegram, instagram, aplikasi zoom dan media lainnya sebagai media pembelajaran. Pembelajaran dalam jaringan sendiri merupakan proses belajar dengan menggunakan teknologi serta internet. Berdasarkan hasil pengamatan penulis sebelumnya dengan guru kelas V penulis mendapati bahwa siswa belum mampu sepenuhnya beradaptasi dengan pembelajaran daring yang ada. Terbatasnya interaksi antara guru dengan siswa membuat keadaan cenderung lebih sulit untuk melakukan pembelajaran yang intensif. Mengingat karena belum semua murid maupun guru fasih dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media elektronik serta internet. Beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru akan memakan waktu, karena perubahan dalam proses pembelajaran online perlu dieksplorasi untuk berdampak pada pendidik dan siswa. Pendidik perlu lebih inovatif dan kreatif untuk beradaptasi dengan proses belajar saat daring. Sedangkan peserta didik perlu memahami metode pembelajaran jarak jauh/daring ini. Saat ini pemerintah dan pihak swasta sedang bekerja keras dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Pihak swasta sendiri juga turut andil dalam penyediaan fasilitas seperti Ruang Guru, Zenius, Quipper, dan lain-lain. Peralihan sistem pembelajaran dari konvensional menjadi daring akan berkaitan dengan tingkat kemampuan kognitif siswa. Memang pembelajaran daring cukup membantu di saat sekarang ini, tapi perlu diteliti pengaruhnya terhadap taraf kemampuan kognitif siswa. Kemampuan kognitif siswa pada hakikatnya berbeda satu sama lain. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana kemampuan kognitif siswa selama tidak menggunakan pembelajaran konvesional lalu diubah ke dalam pembelajaran daring. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Blended 3
Learning terhadap kemapuan kognitif Siswa pada Tema 7 Subtema 1 Kelas V SD
Negeri 060884 Medan Baru T.A 2021/2022”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran daring. 2. Siswa dituntut untuk mampu menggunakan media online sebagai tempat dan sumber belajar. 3. Siswa belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring. 4. Kemampuan kognitif dipengaruhi oleh sistem pembelajaran yang berubah. 1.3 Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang teridentifikasi, maka peneliti merasa perlu membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini hanya terbatas pada “Pengaruh Pembelajaran Model Blended Learning terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Tema 7 Subtema 1 Kelas V SD Negeri 060884 Medan Baru T.A 2021/2022”. Kemampuan kognitif yang dimaksud disini adalah kemampuan kognitif yang sesuai dengan taksonomi Bloom yang terdiri dari C1, C2, C3, C4, C5 dan C6.. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif siswa pada tema 7 subtema 1 kelas V SD Negeri 060884 Medan Baru T.A 2021/2022?” 4
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif siswa pada Tema 7 Subtema 1 Kelas V SD Negeri 060884 Medan Baru T.A 2021/2022.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai banyak manfaat, antara lain : 1) Manfaat Teoritis. a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk pengembangan teori-teori menyangkut belajar dengan model pembelajaran blended learning. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : a) Bagi Guru, Sebagai masukan untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran daring dan mengelola kemampuan kognitif siswa. b) Bagi Kepala Sekolah, Sebagai masukan untuk mengarahkan guru dalam menjalankan pembelajaran daring. c) Bagi Siswa, Sebagai bantuan untuk mempermudah siswa dalam menjalankan pembelajaran daring dengan menghasilkan kemampuan kognitif yang baik. d) Bagi Peneliti, Sebagai ilmu pengetahuan yang baru tentang pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan kognitif siswa kelas V SD Negeri 060884 Medan Baru T.A 2021/2022. e) Bagi Peneliti Selanjutnya, Sebagai bahan masukan serta perbandingan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian pada permasalahan yang relevan.