Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA


KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT
BERBANGSA DAN BERNEGARA
Untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah : Pancasila
Dosen. : Dr. Yumna, M.Ag

Disusun oleh :
M. Iqbal Arraffi
Fakultas Ushuluddin jurusan Tashawuf
psikoterapi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur atas kehadirat ilahi Rabbi yang mana karena
berkah dan rahmat dan hidayahnya lah, tugas terstruktur Mata kuliah
Pancasila yang berjudul “Pancasila sebagai pendidikan kehidupan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini ditulis
berdasarkan referensi buku buku yang berkaitan dengan Pancasila.

Disadari bahwasanya makalah ini masih memiliki banyak


kekurangan. Oleh karenan itu saya berharap berbagai masukan dan
saran yang diperlukan agar makalah ini bisa lebih baik. Dan terakhir
semoga makalah ini bisa bermanfaat.
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTARISI............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 belakang
1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian paradigma

2.2 Pancasila sebagai paradigma pembangunan

a. Pancasila sebagai paradigma pengembangan IPTEK

b. Pancasila sebagai paradigma pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM

2.3 Pancasila sebagai paradigma reformasi

a. Gerakan reformasi

b. Pancasila sebagai paradigma reformasi Hukum

c. Pancasila sebagai paradigma reformasi Politik

d. Pancasila sebagai paradigma reformasi Ekonomi

2.4 aktualisasi pancasila

2.5 Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus

2.6 studi kasus Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam masyarakat berbangsa
dan bernegara

BAB III PENUTUP

3.3 Kesimpulan

3.4 Saran

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia sampai saat ini


telah melalui perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam jangka waktu tersebut
banyak peristiwa atau hal yang terjadi dalam perjalanan Pancasila, sehingga
sampailah Pancasila seperti yang sekarang kita ketahui saat ini.

Sejak dicetuskannya Pancasila pertama kali banyak dituai kritik dan


konflik internal para pencetusnya, hingga sekarang pun di era reformasi dan
globalisasi, Pancasila masih hangat diperbincangkan oleh banyak kalangan,
terutama para kalangan elit politik dan para mahasiswa. Secara keseluruhan topik
yang sering diperbincangkan ialah mengenai awal dicetuskannya Pancasila
tentang sila pertama. Berdasarkan sejarah, dakwah perkembangan bangsa
Indonesia,

Masyarakat pada awal perkembangan Pancasila terbagi menjadi dua


kelompok besar kelompok yang agamis dan satunya lagi adalah kelompok pro
nasionalis, di mana kedua kelompok tersebut memegang peran penting dalam
perancangan dasar negara Indonesia Selaim berbagai macam perbincangan
mengenai bagaimana Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila juga dijadikan
sebuah paham perbincangan mengenai paradigma dalam kehidupan dalam
berbagai elemen masyarakat.

Makalah ini disusun sebagai pembelajaran mengenai perjalanan


Pancasila dari zaman ke zaman agar kita selalu mengingat mengenai sejarah
pembentukannya Pancasila.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas kita dapat
menentukan sebuah rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran Pancasila sebagai sebuah paradigma pembangunan


dalam berbagai bidang?
2. Bagaimana peran Pancasila sebagai sebuah paradigma reformasi di
berbagai bidang yang memerlukan reformasi?
3. Apa yang dimaksud dengan Tri dharma perguruan tinggi?

4. Bagaimana cara mengaktualisasikan diperguruan tinggi

1.2 Tujuan

Hal yang ingin dicapai dalam perumusan masalah di atas antara l


1. Mengetahui peranan Pancasila sebagai sebuah paradigma
pembangunan dalam berbagai bidang dalam kehidupan.
2. Mengetahui peran Pancasila sebagai sebuah paradigma reformasi di
berbagai bidang yang memerlukan reformasi tersebut.
3. Mengetahui makna Tri dharma perguruan tinggi
4. Mengetahui cara mengaktualisasikan Pancasila diperguruan tinggi

1.3 Manfaat

1. Bagi penyusun
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan penyusun lebih
mengetahui dan memahami mengenai bagaimana Pancasila memiliki
peran sebagai paradigma kehidupan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara, dan dapat menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi pembaca
Diharapkan dengan andanya makalah ini dapat memperluas
wawasan pembaca mengenai Pancasila sebagai paradigma kehidupan
dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara dan juga dapat menjadi
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian paradigma

Menurut kaelan (2010) istilah “paradigma” pada awal


mulanya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam filsafat ilmu
pengetahuan. Yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu
pengetahuan adalah Thomas S. Khun didalam bukunya yang berjudul structure of
scientific revolution . Pengertian paradigma adalah sebuah asumsi-asumsi dasa
dan asumsi-asumsi teoritis yang umum.

Ilmu pengetahuan memiliki sifat yang sangat dinamis hal ini disebabkan
oleh semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia dalam berbagai bidang,
sehingga dalam perkembangannya terdapat kemungkinan ditemukannya
kelemahan-kelemahan pada teori yang sudah ada. Dan oleh karena itu, maka para
ilmuwan akan kembali kepada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoritis sehingga
dengan hal itu ilmu pengetahuan mengkaji kembali mengenai paradigma itu
sendiri.

Berdasarkan kajian paradigma ilmu pengetahuan sosial tersebut,


dikembangkanlah metode baru yang didasarkan hakikat dan sifat dari paradigma ,
yaitu metode kualitatif.

Istilah ilmu tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang


dalam kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan lain misalnya hukum, budaya,
politik, ekonomi serta bidang-bidang lainya. Istilah ‘paradigma’ kemudian
berkembang menjadi terminologi yang mengandung pengertian seumber nilai,
orientasi dasa, kerangka pikir sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu
perkembangan perubahan, dan proses dalam suatu bidang tertentu termasuk dalam
bidang pembangunan, IPTEK maunpun dalam pendidikan

2.2 Pancasila sebagai paradigma pembangunan


Pancasila adalah hal yang harus dimiliki disetiap jiwa seluruh rakyat
Indonesian sebagai pandangan hidup bangsa. Sehingga, pembangunan nasional
harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Yakni, nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Karena pada
dasarnya pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.

Dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa hakikat


pembangunan nasional adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan
kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan membantu
melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi. Sehingga dalam hal ini,
Pancasila merupakan landasan pembangunan yang ideal karena nilai-nilainya
sangat sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya bangsa Indonesia.

¹Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti bahwa


segala aspek pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Oleh
sebab itu pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan
ketuhanan.

Konsekuensinya dalam realisasi Pembangunan nasional dalam berbagai


bidang Untuk mewujudkan peningkatan harkat dan Martabat manusia secara
konsisten berdasarkan Pada nilai-nilai hakikat kodrat manusia tersebut. Sehingga
pembangunan nasional haruslah meliputi Aspek jiwa (rohani) : yang mencakup
akal, rasa Dan kehendak. Aspek raga (jasmani), aspek pribadi, aspek makhluk
sosial, aspek individu

Dan juga aspek kehidupan ketuhanannya. Kemudian pada gilirannya dijabarkan


dalam Berbagai bidang pembangunan antara lain, Politik, ekonomi, hukum,
pendidikan. Sosial, Budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta Bidang
kehidupan agama
¹Pelatihan Guru Mata Pelajaran PPKn SMA/SMK yang ditulis Mukiyat dkk
(2016:12)

a. pancasila sebagai paradigma pembangunan IPTEK

Di era globalsasi seperti saat ini, penelitian dan pengembangan bidang


ilmu pengetahuan dan teknologi terus berjalan, Pengembangan IPTEK tidak selalu
membahas mengenai kemajuan materiil, selain itu juga haruslah memperhatikan
aspek-aspek spiritual.

²tujuan utama pengembangan IPTEK yaitu mencapai kesejahteraan


masyarakat Indonesia. Sehingga penelitian dan pengembangan IPTEK terikat oleh
nilai , maka haruslah ada paradigma yang menjadi landasan pengembangan
IPTEK tersebut. Dan di Indonesia, paradigma landasan IPTEK adalah Pancasila.

Pancasila menjadi landasan pengembangan IPTEK karena disetiap nilai


sila Pancasila terdapat hal-hal penting, yang menunjukkan etika dalam
pengembangkan IPTEK di Indonesia.

Berdasarkan sila I yang mengkomplementasikan iptek dari Segi rasional


dan irasional, bukan saja pada penemuannya dan Pengembangannya, tetapi juga
dalam pengolahan sumber daya.

Sila I juga menunjukkan sifat universalitas Dan internasionalisme demi


kesejahteraan umat manusia juga. Hams dipikirkan pengembangan IPTEK
menumbuhkan rasa Nasionalisme sebagai bangsa yang mampu berkarya dan
memiliki Keluhuran. Pengembangan IPTEK yang dilakukan secara demokratis
Menunjukkan perwujudan dari sila IV, setiap masyarakat memiliki Kesamaan
kebebasan dalam menguasai iptek. Keadilan sosial Bagi selumh rakyat Indonesia
menjadi landasan bagi kehidupan Kemanusiaan. Adil bagi diri sendiri, bagi
manusia dalam hubungan Dengan Tuhan, bagi manusia dalam hubungan dengan
manusia Lain, bagi manusia dalam hubungan dengan masyarakat bangsa
²Buku Spiritualisme Pancasila (2018) oleh Heri Herdiawanto

b. pancasila sebagai paradigma POLEKSOSBUDHANKAM

 Pancasila sebagai paradigma pengembangan Politik

Pengembangan dan pembangunan di bidang politik haruslah didasarkan


kepada manusia. Sistem politik negara harus berdasarkan tuntunan hak dasar
kemanusiaan yang di dalamnya terdapat istilah-istilah ilmu hukum yang mengacu
pada hak asasi manusia (HAM). Oleh sebab itu kekuasaan negara haruslah
berdasarkan kekuasaan rakyat bukan berdasarkan perseorangan ataupun
kelompok. Yang di dalam Pancasila pula tersusun urutan-urutan sistematis politik
negara harus berdasarkan kerakyatan,ketuhanan, kemanusiaan persatuan, dan
keadilan

Didalam sila-sila Pancasila tersusun atas urutan-urutan sistematis,


bahwasanya dalam politik negara harus didasarkan kepada kerakyatan (Sila IV),
adapun pengembangan dan aktualisasi politik negara berdasarkan pada moralitas
berturut-tumt moral Ketuhanan (Sila I), moral kemanusiaan (Sila II) dan moral
persatuan, yaitu iketan moralitas sebagai suatu bangsa (Sila III). Adapun
aktualisasi dan pengembangan politik negara demi tercapainya keadilan dalam
hidup bersama (Sila V).

Sehingga Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pdlitik negara terutana


dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas
sebagaimana tertuang dalam silasila Pancasila sehingga, praktek-praktek. politik
yang manghalalkan segala cara dengan memfitnah, menghasut rakyat yang tidak
berdosa untuk diadu domba harus segera diakhiri.

 Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi


Menurut Mubyarto (1999), pengembangan ekonomi tidak bisa dipisahkan
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan pengembangan ekonomi harus didasarkan
dengan Pancasila seperti ekonomi kerakyatan yang mendasarkan kemanusiaan
dan kesejahteraan. Oleh sebab itu itu ekonomi haruslah didasarkan kepada
Pancasila demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Atas dasar hal tersebut maka Mubyarto kemudian mengembangkan


ekonomi Kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistik Yang mendasarkan pada
tujuan demi Kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan Ekonomi bukan
hanya mengejar pertumbuhan Saja melainkan demi kemanusiaan, demi
Kesejahteraan seluruh bangsa. Maka sistem Ekonomi Indonesia mendasarkan atas
Kekeluargaan seluruh bangsa. Pengembangan Ekonomi tidak bisa dipisahkan
dengan nilai-nilai Moral kemanusiaan (Mubyarto. 1999). Hal ini Didasarkan pada
kenyataan bahwa tujuan Ekonomi itu sendiri adalah untuk memenuhi Kebutuhan
manusia, agar manusia menjadi lebih Sejahtera. Oleh karena itu ekonomi harus
Mendasarkan pada kemanusiaan yaitu demi Kesejahteraan kemanusiaan, ekonomi
untuk Kesejahteraan manusia sehingga kita harus Menghindarkan diri dari
pengembangan Ekonomi yang hanya mendasarkan pada Persaingan bebas,
monopoli dan lainnya yang Menimbulkan penderitaan pada manusia,
Menimbulkan penindasan atas manusia satu Dengan lainnya.

 Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial budaya

dalam bidang sosial budaya hendaknya didasarkan pada sistem nilai yang
sesuai dengan nilai budaya yang dimiliki masyarakat. Pada masa reformasi sosial
budaya haruslah didasari kepada Pancasila yang terdapat dalam sila ke-2 “
kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam pengembangan sosial budaya
Pancasila merupakan sumber normatif bagi peningkatan dalam bidang sosial
budaya.

 Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum

Pada hakikatnya negara adalah suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya


hak-hak warga negara Indonesia maka diperlukan peraturan yang membahas
mengenai perundang-undangan negara. Karena jelas Pancasila merupakan dasar
negara maka pencak silat haruslah menjadi aturan dalam pengembangan hukum
agar tercapainya tujuan Indonesia dalam menjaga keamanan dan penegakan
hukum.

 Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama

Pada saat proses reformasi beberapa wilayah di negara Indonesia


mengalami beberapa konflik terutama masalah mengenai SARA, terutama dalam
kehidupan. Hal ini merupakan tugas yang sangat penting untuk diselesaikan bagi
bangsa Indonesia agar kembalinya perdamaian di antara umat beragama. Dan
Pancasila ini telah memberikan dasar yang kuat bagi umat beragama agar tetap
hidup rukun, damai, saling , saling menghormati tanpa memandang latar
belakang baik itu suku budaya bahasa dan agama.

Dalam hal inilah maka negara Menetapkan dalam Pokok Pikiran Ke IV


bahwasanya “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, atas dasar
kemanusiaan yang adil dan Beradab”. Hal iiu berarti bahwa kehidupan Dalam
negaramharuslah didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan.

Negara haruslah memberikan kebebasan Kepada warganya untuk


memeliki dan memilih agama nya sendiri. Hal ini Menunjukkan bahwasannya
dinegara Indonesia Memberikan kebebasan atas kehidupan Beragama. Oleh
karena Setiap agama memiliki dasar-dasar ajaran sesuai Dengan keyakinan
masing-masing. Maka dari hal itu, kehidupan beragama Hubungan antar pemeluk
agama didasarkan atas Nilai-nilai kemanusiaan yang beradab hal ini didasari pada
nilai bahwa semua pemeluk Agama adalah sebagai bagian dari umat manusia Di
dunia.

Oleh karena itu kehidupan beragama di negara Indonesia haruslah Dikembangkan


ke arah terciptanya kehidupan Bersama yang penuh toleransi, saling Menghargai
berdasarkan nilai kemanusiaan yang Beradab.
2.3 Pancasila sebagai paradigma reformasi

Apabila dikaji dengan serius, gerakan reformasi dimulai pada tahun 1997
yang pada dasamya memiliki tujuan yang simpel yaitu memperbaiki kinerja
pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada awalnya dengan
panji-panji Orde Baru, pemerintah dianggap cukup berhasil dalam membangun
pemerintahan yang stabil. Kehidupan sosial politik yang baik telah menjadi
landasan utama bagi pembangunan bidang lain.

Namun Keberhasilan pembangunan yang dicapai selama Orde Baru


sesungguhnya merupakan keberhasilan yang semu sifatnya. Mengapa demikian?
Karena keberhasilan pembangunan yang dicapai pemerintah Orde Baru hanya
dapat dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat Indonesia. Sementara,
sebagian besar masyarakat Indonesia justru hidup di bawah standar yang
seharusnya .

bangsa Indonensia telah memahami bahwasanya Para pendiri negara


telah menyepakati suatu dasar, sumber nilai, Dan sumber norma yang mendasar
dari negara Indonesia, Yaitu Pancasila.

nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan telah


melekat Pada Pancasila dan mernjadi Bagian tak terpisahkan dari kehidupan
bangsa Indonesia sehari-hari. Oleh sebab itu, apabila bangsa Indonesia
mendasarkan Diri pada nilai-nilai tersebut, sebenarnya bukan keputusan politis
Melainkan suatu keharusan yang bersumber pada kenyataan Hidup bangsa
Indonesia sendiri. Oleh karena itu, melalui Gerakan reformasi bukan berarti kita
akan mengubah nilai-nilai Dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia,
melainkan menata Kembali kehidupan kenegaraan yang tidak sesuai dengan nilai-
Nilai Pancasila.

Berdasarkan uraian di atas, maka Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai


dasar yang diyakini kebenarannya dan dapat diterima oleh bangsa Indonesia dapat
dipergunakan sebagai tolok ukur atau paradigma dalam setiap aktivitasnya.
Artinya, setiap perubahan (ucapan dan tindakan) bangsa dapat dibenarkan selama
tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sejalan dengan pemikiran ini,
maka pembangunan dan gerakan reformasi harus menggunakan Pancasila sebagai
paradigmanya. Oleh karena itu,setiap rakyat Indonesia pasti merasa kecewa
apabila cita-citanya

a. Gerakan reformasi

Dikala gerakan reformasi melanda bangsa Indonesia maka hal itu


membuat wacana-wacana politik mengalami keruntuhan, terutam praktek-praktek
elit politik yang dihinggapi penyakit KKN. Dengan keinginan yang kuat bangsa
Indonesia membuat suatu perubahan, dengan cara menata kembali kehidupan
berbangsa dan bernegara sehingga hal itu dapat membawa kepada kehidupan yang
sejahtera.dan terwujudnya masyarakat yang bermartabat yang menghargai hak-
hak dasar manusia, masyarakat yang demokratis serta masyarakat yang bermoral
dan beradab.

b. Pancasila sebagai paradigma reformasi hukum

Pada saat era reformasi rakyat lebih menekankan terhadap perubahan


kepada tatanan dalam perundang-undangan. Di mana pada masa orde lama
maupun pada masa orde baru bidangnya sangat mengalami kerusakan parah ialah
dalam bidang hukum. Penegakan hukum baik dalam segi materi maupun tindakan
sangatlah jauh dari nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai keadilan. Oleh sebab itu
bangsa Indonesia ingin melakukan suatu perubahan dengan menata kembali
sistem yang mengalami kerusakan tersebut dan kembali berpedoman pada
Pancasila.

C.Pancasila sebagai paradigma reformasi politik

Sumber nilai bagi sistem perpolitikan di negara Indonesia terkandung dalam


pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4. Apabila dihubungkan dengan makna
alinea II mengenai cita-cita negara dan kemerdekaan yaitu demokrasi dan
kemakmuran. Dasar politik ini menunjukkan kepada kita bahwasanya bentuk dan
bangunan kehidupan masyarakat yang bersatu sesuai dengan sila III, demokrasi
sesuai sila ke IV, berkeadilan dan berkemakmuran dan sesuai dengan sila V, dan
juga negara yang memiliki dasar- dasar ketuhanan dan kemanusiaan

Bukti normatif bahwa Indonesia adalah negara demokrasi adalah pada


dasar konstitusi yaitu Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, semua konstitusi yang pernah berlaku


menganut prinsip demokrasi. Hal tersebut dapat terlihat dari:

UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 (sebelum amendemen) berbunyi “Kedaulatan adalah di


tangan rakyat dan dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.

UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 (setelah amendemen) berbunyi “Kedaulatan berada di


tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar”.

Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat pasal 1:

Ayat 1 berbunyi “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah
suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi”.

Ayat 2 berbunyi “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan


oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat”.

Dalam UUDS 1950 pasal 1

Ayat 1 berbunyi “Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
engara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan”.

Ayat 2 berbunyi “Kedaulatan Republik Indonesia adalah di tangan rakyat dan


dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat”.

c. Pancasila sebagai paradigma reformasi ekonomi


Kebijaksanaan ekonomi yang sama ini diterapkan kepada rakyat hanya
menatap kepada pertumbuhan dan menyampingkan prinsip-prinsip nilai
keseajhteraan.namun kesejahteraan tersebut hanya sebagian kecil kelompok tentu
saja yang merasakannya. Dilapangan, nyatanya ekonomi global tidak mampi
bertahan, krisis yang terjadi di beberapa belahan dunia dan tentu pula melanda
Indonesia , yang mengakibatkan perekonomian Indonesia terpuruk ,yang akhirnya
kerugian pengusaha juga dirasakan oleh rakyat pula.

Kenyataannya sektor ekonomi yang mampu bertahan pada masa krisis ini
adalah ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang berdasarkan pada usaha
rakyat.langkah yang ampuh dalam usaha untuk reformasi ekonomi yang
berdasarkan ekonomi kerakyatan dan juga didasari nilai-nilai Pancasila yang
mengutamakan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia adalah :

1.keamanam pangan dan mengembalikan kepercayaan, yang direalisasikan


dengan program” social safety net”. Yang terkenal dengan nama program jaringan
pengamanan sosial (JPS).

2.program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi

3.transformasi struktur memperkuat ekonomi takyat , sehingga perlunya dibuat


sistem untuk mendorong percepatan perubahan struktural

Dengan adanya sistem Ekonomi yang didasari pada nilai-nilai yang


berupaya untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat, yang mana
kesejahteraan akan dirasakan oleh sebagian besar rakyat dan mengurangi
kesenjangan ekonomi.

2.4 Aktualisasi pancasila


Aktualisasi pancasila bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktualisasi
objektif dan aktualisasi subjektif . Aktualisasi objektif yaitu aktualisasi pancasila
dalam berbagai Bidang kehidupan yang meliputi berbagai kelembagaan negara
antara lain lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif, sedangkan aktualisasi
subjektif merupakan aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam hal
moral dan terdapat hubungan dengan hidup bernegara dan bermasyarakat
2.5 Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus
A. Tridharma perguruan
Tinggi mempunyai tugas utama biasa disebut Tri dharma perguruan tinggi,
yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
1.Pendidikan Tinggi
Lembaga pendidikan tinggi memiliki tugas yang penting yaitu menyiapkan
membentuk dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh
karena itu tugas lembaga pendidikan tinggi adalah:
 Menyiapkan para peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan yang profesional dan berkualitas , dapat
mengembangkan serta menerapkan Hasanah ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian
 Mengembangka serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan kesenian dan
teknologi serta mengupayakan pengunaannya sehingga dapat
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta memperkaya kebudayaan
nasional.
2.penelitian
Berdasarkan nilai yang terkandung di dalam Pancasila intelektual yang
melakukan penelitian haruslah bermoral kemanusiaan dan ketuhanan. Peneliti
harusnya memiliki moral yang baik lalu memberikan diri kepada nilai-nilai
kemanusiaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila haruslah menjiwai
seorang peneliti sehingga penelitian bersifat objektif dan ilmiah. Dan suatu hasil
penelitian tidak boleh didasari sama uang kekuasaan ambisi atau kepentingan
tertentu.

3.pengabdian

Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan ilmu


pengetahuan yang didapat dari perguruan tinggi dalam upaya memberikan
sumbangan demi kemajuan masyarakat. Aktualisasi pengabdian pada masyarakat
hakikatnya merupakan suatu organisasi demi kesejahteraan masyarakat kegiatan
pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu faktor yang tidak sehari dengan
nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan sesuai nilai-nilai Pancasila

³Penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia

1. Perguruan Tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggiDan


penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
2. Pendidikan tinggi merupakan kegiatan dalam upaya
Menghasilkan manusia terdidik.
3. Penelitian adalah kegiatan telaah taat kaidah dalam Upaya untuk
menemukan kebenaran dan atau/ Menyelesaikan masalah dalam
ilmu pengetahuan, Teknologi, dan/atau kesenian.
4. kepada masyarakat merupakan kegiatan Yang memanfaatkan
ilmu pengetahuan dalam upaya Memberikan sumbangan demi
kemajuan masyarakat.

³Menurut PP No. 60 Tahun 1999 no.3


B. Budaya akademik

para mahasiswa yang berada di perguruan tinggi haruslah memiliki


wawasan dan integritas ilmiah. Sekarang mahasiswa haruslah senantiasa
mengembangkan budaya ilmiah yang mana merupakan esensi pokok dari aktivitas
perguruan tinggi ada beberapa ciri ciri mahasiswa yang mengamalkan esensi
pokok tersebut yaitu:

1.kreatif

2.kritis

3.objektif

4.dinamis

5.menerima kritik

6.menghargai waktu

7. berorientasi pada masa depan

8. dialogis

C.kampus sebagai moral force

 Kampus sebagai pengembangan hukum dan HAM

Masyarakat kampus haruslah senantiasa bertanggung jawab atas kebenaran


objektif, demi kesejahteraan kemanusiaan. Sikap masyarakat kampus tidak boleh
tercemar dengan kepentingan-kepentingan politik penguasa, kebijakan masyarakat
kampus adalah kebenaran yang bersumber pada hati nurani sikap moral yang
luhur dan bersumber pada ketuhanan dan kemanusiaan.
 Kampus sebagai sumber pengembangan hukum

Indonesia adalah negara hukum yang mana segala aspek kehidupannya


berdasarkan hukum, maka untuk menata negara dan mewujudkan masyarakat
yang demokratis haruslah ditegakkan menggunakan supremasi hukum. Dalam
penyusunan hukum di Indonesia maka Pancasila merupakan sumber utama materi,
yang oleh karena itu segala hukum di Indonesia haruslah bersumber kepada nilai-
nilai dan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Selain itu realitas kehidupan
masyarakat dan rakyat juga jadi sumber materi dalam penyusunan dan
pengembangan hukum.

 Kampus sebagai kekuatan moral pengembangan HAM

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
manusia dan juga eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan
menjadi anugerah Nya yang wajib dijunjung tinggi, dihormati , dan dilindungi
oleh negara,hukum, pemerintah , dan setiap individu agar terjaganya kehormatan
dan martabat manusia. Dalam menegakkan hak asasi manusia mahasiswa haruslah
bersifat objektif dan dilandaskan dengan kebenaran moral agar terjaganya harkat
dan martabat.
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan
1. dirumuskan bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi juga menjadi suatu
pedoman kehidupan untuk negara Indonesia. Dan Pancasila diharapkan mampu
menjadi dasar pembangunan dalam segala aspek kehidupan di Indonesia seperti
dalam bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat
beragama, bahkan sampai pembanguna IPTEK sekalipun didasari dengan
dilandaskan sila sila dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang mana
Pancasila merupakan hasil dari pemikiran rakyat untuk membangun bangsa yang
lebih baik.
2. Pancasila sebagai dasar negara haruslah mampu menghadapi reformasi yang
tentunya berdampak pada politik, sosial, ekonomi serta kemanusiaan. Reformasi
seharusnya dipergunakan untuk menata kehidupan yang berasaskan Pancasila dan
juga reformasi seharusnya memiliki tujuan dan cita-cita sebagaimana tujuan dan
cita-cita Pancasila.
3. Tri dharma perguruan tinggi memiliki tiga tugas pokok yang mencakup
pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
4. Aktualisasi Pancasila di dalam kehidupan kampus dapat dilakukan dengan
mengembangkan hukum dan HAM di dalam kehidupan kampus serta
memposisikan kampus sebagai kekuatan moral. Hal tersebut bertujuan agar
kedepannya dapat menumbuhkan generasi generasi baru yang memiliki moral dan
Budi pekerti yang luhur

3.2 saran
Sebagai mahasiswa hendaklah kita mengamalkan Pancasila sebagai pedoman
berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena didalam Pancasila
terdapat nilai-nilai keluhuran bangsa
Daftar pustaka

 Calam, Ahmad., & Sobirin (2008). Pancasila sebagai paradigma


kehidupan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Jurnal
SAINTIKOM, Vol. 4, No. 1
 Chatlea Adita. 2015. Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Makalah
 Bpip.go.id ( 22 Maret 2021). Arti Pancasila sebagai paradigma
pembangunan. Diakses tanggal 22 September 2022, dari
https://bpip.go.id/berita/1035/578/arti-pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan.html
 Kompas.com (9 Februari 2022) Pancasila sebagai Paradigma
Pengembangan IPTEK diakses tanggal 22 September 2022, dari
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/12/25/2
01119769/pancasila-sebagai-paradigma-pengembangan-iptek
 Fuad,fokky,(2015). Pancasila suatu visi kebangsaan. Jakarta .UAI press
 Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : paradigma
 Syamsuddin, Muhammad (2009). Pendidikan Pancasila, Yogyakarta. Total
media
 Bahar,saafroedin (2001). Pancasila sebagai paradigma pembangunan
nasional politik. Jurnal ketahanan Nasional vol 3, no.1
 Tegel eddy, wayan (2018). Aktualisasi pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. DHARMASMRTI vol.1 no. 18
 P3AI (Maret ,2018).Pedoman pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.
Padang

Anda mungkin juga menyukai