Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Las TIG dan MIG Dosen Pengampu : Rusiyanto, SPd, MT
Disusun Oleh: Nama : Achmad Sholeh NIM Prodi : 5201408098 : Pendidikan Teknik Mesin S1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dunia
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan,
teknologi
pengelasan TIG dan MIG menjadi sangat penting terutama di dalam industri, misalnya industri perkapalan, mobil, bus, kendaraan roda dua dan masih banyak yang lainnya. Teknik penegelasan TIG dan MIG yang digunakan dalam hal ini adalah pengelasan, karena konktruksi yang dibuat menjadi lebih ringan dan proses pengerjaannya cukup sederhana sehingga biaya keseluruhannya menjadi lebih murah. Untuk itu mahasiswa khususnya teknik mesin diharapkan mampu menguasai mata kuliah teknik pengelasan TIG dan MIG baik teori maupun praktek. Dengan mempelajari tekik penyambungan mahasiswa akan mempunyai tambahan ilmu yang berguna utuk bekal terjun di dunia kerja.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan profil las dan ayunan yaitu :
1. Melatih keterampilan praktek teknik pengelasan TIG dan MIG 2.
Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengoprasikan mesin-mesin las dan mampu menggunakannya dengan cara dan metode yang benar.
3. Mahasiswa mampu membuat benda kerja sesuai dengan ketentuan. 4. Mahasiswa mempunyai kompetensi dibidang teknik pengelasan
las TIG dan MIG baik praktek maupun teori 5. Melatih mahasiswa untuk dapat membuat benda kerja sesuai dengan pesanan.
A. Pengelasan TIG Pengelasan TIG (tungsten inert gas) adalah teknik pengelasan berkualitas tinggi dengan kecepatan peleburan/penyatuan yang rendah. busur terbakar antara elektroda tungsten dan bagian yang dikerjakan; elektrodanya tidak meleleh, jadi hanya berfungsi sebagai penghantar arus dan pembawa busur. Untuk pekerjaan lembaran logam yang tipis, pengelasan TIG dapat digunakan tanpa filler logam. Untuk pekerjaan dengan lembaran logam yang lebih tebal atau ketika menggabungkan bahan yang berbeda, filler logam digunakan dalam bentuk kawat batangan atau kawat gulungan yang dipasok oleh alat pengumpan yang terpisah biasanya tanpa arus listrik. Dalam pengelasan TIG standar, api dikeluarkan dengan bebas tetapi sebuah varian yang dikenal dengan pengelasan plasma menggunakan nozzle sekunder untuk mengecilkan busur. Lelehan logam, elektroda tungsten yang panas dan bagian ujung dari filler logam yang meleleh dilindungi dari atmosfir dengan menggunakan gas inert. Biasanya, menggunakan argon, meskipun ada manfaat kualitas dan produktivitas jika menggunakan campuran baik argon dan helium atau argon dan hidrogen. B. Pengelasan MIG Las MIG di kembangkan di Amerika pada tahun 1940. Proses pengelasan MIG di kenal dengan proses pengelasan dengan elektroda tanpa terputus (kontinue). Elektroda yang di gunakan adalah kawat yang tidak terbungkus oleh fluks. Diameter yang biasanya di gunakan yaitu antara 0,6 2,4 mm. Pada las MIG di samping elektrodanya berfungsi sebagai pembangkit busur, juga berfungsi sebagai logam pengisi. Las busur listrik dengan gas pelindung atau lebih di kenal dengan MIG adalah cara pengelasan dimana gas di semburkan ke arah yang di las untuk melindungi busur, elektroda dan logam yang mencair terhadap
pengaruh udara luar. Gas pelindung yang biasanya di pakai adalah gas yang tidak mudah bereaksi baik terhadap udara luar maupun logam yang mencair. Pada pengelasan MIG panas yang di hasilkan dari arus yang bergerak melalui celah antara elektroda dengan benda kerja. Dengan adanya panas ini menyebabkan logam induk serta elektroda mencair yang kemudian membeku bersama-sama membentuk ikatan. Hasil yang dicapai pada pengelasan ini adalah jumlah endapan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat dan kecepatan kawat yang mencair umumnya beberapa meter/menit. Busur yang terjadi dapat di kontrol dengan jarak antara elektroda yang dimasukkan secara outomatik terhadap benda kerja. Untuk jarak konstan, maka gerakan turun elektroda harus sama dengan laju pencairan unjung elektroda. Skema pengelasan MIG dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Las MIG mempunyai kecepatan yang lebih tinggi serta lebih tinggi serta lebih ekonomis sebab tidak terdapat penggantian secara periodik. Dalam banyak hal penggunaan las MIG sangat menguntungkan.
C. Kelebihan las MIG
Beberapa kelebihan las MIG di bandingkan dengan las lainnya adalah sebagai berikut : 1. Karena konsentrasi busur yang tinggi, maka busurnya sangat mantap dan percikannya sedikit, sehingga memudahkan operasi pengelasan. 2. Karena dapat menggunakan arus yang tinggi maka kecepatan juga sangat tinggi, sehingga efisiensinya juga sangat baik. 3. Ketangguhan, elastisitas, kekedapan udara dan ketidakpekaan terhadap retak lebih baik daripada yang dihasilkan dengan cara pengelasan yang lain. 4. Pengumpanan kawat yang kontinue menjadikan proses pengelasan tidak terputus-putus sehingga dapat digunakan untuk pengelasan yang panjang. 5. Penggunaan gas pelindung sebagai pengganti fluk meniadakan kebutuhan akan pembersihan fluk. 6. Karena kosentrasi busur yang tinggi, maka akan di hasilkan penetrasi yang dalam di tempat dan segera mendangkal pada sekitarnya sehingga panas yang di hasilakn tidak menyebar. Keuntungan lain dari pengelasan MIG adalah dapat dipakai untuk bermacam-macam jenis logam. Dengan hanya merubah logam pengisi dan gas pelindungnya. Logam-logam yang biasanya di las MIG adalah Almunium, Magnesium, Baja tahan karat, baja karbon, monel, timah, kuningan, tungsten, molybdenum, baja silikon, tembaga, perak murni, titanium, semua campuran nikel.
A. Kekurangan Las MIG Selain punya kelebihan tentunya las MIG mempunyai kekurangan antara lain: 1. Peralatan lebih rumit, kurang potable dan biaya investasinya tinggi. 2. Dalam pengelasan menggunakan las MIG ujung nozzle harus sependek mungkin dengan daerah las agar gas pelindung dapat berfungsi dengan
baik, tetapi bentuk nozzel yang besar akan menghalangi pandangan operator las. 3. Karena pengamanan gas pelindung yang di semburkan dari nozzle maka bila dipakai diluar ruangan akan memerlukan pengamanan khusus dari tiupan angin. A. Mekanisme Pengumpanan Kawat Umumnya sistem pengumpanan kawat yang di gunakan adalah pengumpanan konstan, dimana kecepatan pengumpanan di tetapkan terlebih dahulu sebelum operasi pengelasan di laksanakan. Pengumpanan kwat elektroda yaitu cara pengumpanan takik, cara pengumpanan dorong dan digunakan untuk pengelasan dengan jenis kawat las yang lunak seperti almunium dan magnesium sedang pengumpanan dorong lebih tepat di gunakan untuk kawat-kawat yang keras seperti baja karbon dan baja tahan karat. B. Pemegang Elektroda Fungsi dari pemegang elektroda adalah untuk mengumpan kawat elektroda, keluarnya gas pelindung dari tabung gas. Untuk gas pelindung CO2 pada kondisi pengelasan yang sama akan memberikan transfer panas lebih kecil kepada pemegang alektroda, sedangkan untuk gas argon, argon oksigen, helium oksigen dan argon CO2 memberikan transfer panas yang lebih besar. Gas pelindung yang di gunakan juga mempengaruhi besarnya arus maksimum untuk jenis pemegang elektroda dengan pelindung udara. Pemegang elektroda dengan pendingin udara biasanya di operasikan pada arus 350 atau lebih. Sedangkan pendingin dengan air di gunakan dengan menggunakan arus sebesar 100-600 ampere. Pada gambar di bawah ini adalah bentuk detail pemegang elektroda.
C. Keselamatan Kerja
Didalam proses praktikum, sering kali terjadi hal-hal yang diinginkan, seperti kecelakaan ataupun yang lain. Untuk mengatasi hal itu, maka faktor keselamatan kerja harus diperhatikan. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1. Berdoa sebelum dan sesudah praktek 2. Patuhilah peraturan yang ada didalam Laboratorium 3. Pakailah pakaian kerja (Wearpack) 4. Gunakan perlengkapan K3 5. Mengetahui tentang cara penggunaan alat. 6. Jangan bermain-main atau bergurau 7. Potonglah rambut bila panjang 8. Pakailah sepatu. 9. Jagalah kebersihan
BAB III LAPORAN PENGELASAN I Adapun dalam laporan ini akan disajikan kumpulan laporan praktikum Las TIG dan MIG yang telah saya laksanakan selama semester 6
ini, yakni :
1. Praktek Mengelas Titik 2. Praktek Mengelas Rigi-rigi 3. Praktek Penyambungan 2 Plat Sejajar 4. Praktek Penyambungan 2 Plat Sejajar dan Tegak Lurus 5. Praktek Penyambungan 2 Plat Tegak Lurus (L)
A. Alat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Alat Seperangkat mesin las MIG Mesin potong Gerinda tangan Sikat baja Ragum Tang Kacamata gerinda Topeng las Palu Meja las Penitik dan penggores Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
B.
Mengelas Titik 1. Bahan No. 1 Alat Plat panjang,50 x lebar,23 x tebal,3,5 Jumlah 1 buah
2. Langkah Kerja :
ada. 3. Stel kecepatan elektroda di mesin las MIG 4. Pasang massa/negatif pada meja las 5. Ambil bahan (pelat besi) yang telah disediakan
6. Mulailah mengelas dengan menggesekkan kawat pada bahan yang
bawah ini
Membuat Titik Sebanyak 4 buah
8. Setelah selesai kembalikan peralatan yang di gunakan dan bersihkan area kerja.
A. Mengelas Rigi-rigi
2. Langkah Kerja :
4. Pasang massa/negatif pada meja las 5. Ambil bahan (pelat besi) yang telah disediakan
6. Mulailah mengelas dengan menggesekkan kawat pada bahan yang
8. Setelah selesai kembalikan peralatan yang di gunakan dan bersihkan area kerja.
A. Praktek Penyambungan 2 Plat Sejajar
2. Langkah Kerja :
ada. 3. Stel kecepatan elektroda di mesin las MIG 4. Pasang massa/negatif pada meja las 5. Ambil bahan (pelat besi) yang telah disediakan
6. Atur benda kerja sampai sejajar agar terlihat rapi dan mendapat hasil yang bagus.
7. Mulailah mengelas dengan menggesekkan kawat pada bahan yang
bawah ini
9. Setelah selesai kembalikan peralatan yang di gunakan dan bersihkan area kerja.
A. Praktek Penyambungan 2 Plat Sejajar dan Tegak Lurus
2. Langkah Kerja :
4. Pasang massa/negatif pada meja las 5. Ambil bahan (pelat besi) yang telah disediakan 6. Atur benda kerja sampai sejajar agar terlihat rapi dan mendapat hasil yang bagus.
7. Mulailah mengelas dengan menggesekkan kawat pada bahan yang
bawah ini
9. Setelah selesai kembalikan peralatan yang di gunakan dan bersihkan area kerja.
A. Praktek Penyambungan 2 Plat Tegak Lurus (L)
2. Langkah Kerja :
ada. 3. Stel kecepatan elektroda di mesin las MIG 4. Pasang massa/negatif pada meja las 5. Ambil bahan (pelat besi) yang telah disediakan 6. Atur benda kerja sampai sejajar agar terlihat rapi dan mendapat hasil yang bagus.
7. Mulailah mengelas dengan menggesekkan kawat pada bahan yang
bawah ini
9. Setelah selesai kembalikan peralatan yang di gunakan dan bersihkan area kerja.
BAB IV LAPORAN PENGELASAN II Adapun dalam laporan ini akan disajikan kumpulan laporan praktikum Las TIG dan MIG yang telah kami laksanakan selama semester 6 ini, yakni :
1. Pembuatan Kaki Penyangga 2. Pembuatan Lingkaran Penyangga 3. Pembuatan Penghubung Penyangga 4. Pembuatan Alas Kaki 5. Pembuatan Pengayun 6. Pembuatan Plat Kursi 7. Pembuatan Sandaran Kursi 8. Pembuatan Dudukan Kursi 9. Pembuatan Pegangan Kursi 10. Pembuatan Poros Engsel
A. Alat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Alat Seperangkat mesin las MIG Mesin potong Gerinda tangan Sikat baja Ragum Tang Kacamata gerinda Topeng las Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
9 10 11
B. Pembuatan Kaki Penyangga 1. Bahan : No. 1 Alat Pipa Besi, 32 x Panjang 1300 mm Jumlah 4 buah
2. Langkah Pembuatan
a. Memotong pipa besi 32 dengan panjang 1300 mm dengan
c. Mengerol pipa dengan hati-hati jangan sampai terjadi tangan kegilas oleh pengerol. d. Berikut gambar pengerolan pipa :
e. Proses pengerolan dengan cara menekon rol tengah agas terbentuk radius yang di inginkan.
f. Dalam pengerolan harus secara bertahap agar di dapat hasil yang
h. Potong kelebihan dari pipa yang dirol sesuai dengan ukuran di atas. i. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. j. Hasil pengerolan :
A. Pembuatan Lingkaran Penyangga 1. Bahan : No. 1 Alat Pipa Besi, 32 x Panjang 1300 mm Jumlah 4 buah
2. Langkah Pembuatan
a. Memotong pipa besi 32 dengan panjang 1300 mm dengan
b. Menyiapkan pengerol untuk mengerol pipa-pipa tersebut. c. Mengerol pipa dengan hati-hati jangan sampai terjadi tangan kegilas oleh pengerol. d. Berikut gambar pengerolan pipa :
e. Proses pengerolan dengan cara menekon rol tengah agas terbentuk radius yang di inginkan.
f. Dalam pengerolan harus secara bertahap agar di dapat hasil yang
maksimal dan juga memper-awet mesin. g. Melakukan pengerolan secara bertahap sampai di dapat ukuran sebagai berikut :
h. Potong kelebihan dari pipa yang dirol sesuai dengan ukuran di atas. i. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. j. Hasil pengerolan :
2. Langkah Pembuatan
a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong pipa besi 32 dengan panjang 1300 mm dengan
c. Setelah memotong 4 buah kemudian ratakan dengan menggunakan gerinda. Sehingga ujung-ujung dari potongan tersebut dapat siku dan pastikan ukuran keempatnya sama. d. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. e. Gambar hasil pemotongan :
A. Pembuatan Alas Kaki 1. Bahan : No. 1 2 3 4 Alat Plat L, 22 x 22 Panjang 944 mm Plat L, 28 x 28 Panjang 944 mm Plat L, 28 x 28 Panjang 440 mm Pipa Besi, 32 x Panjang 200 mm Jumlah 5 buah 2 buah 2 buah 4 buah
2. Langkah Pembuatan
a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong plat L 22 x 22 dengan panjang 944 mm dengan
menggunakan mesin potong sebanyak 4 buah. f. Setelah terpotong semua, rapikan ujung-ujung yang di potong dengan menggunakan mesin gerinda. g. Menyalakan Las MIG h. Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. i. Tempelkan ground pada plat yang mau di las. j. Mengelas bahan-bahan tadi sesuai dengan gambar di bawah ini : Plat L 28 x 28
k. Setelah selesai dalam mengelas ratakan hasil las tadi dengan mesin
gerinda, jika masih ada lubang harus di las ulang agar kuat. l. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. m. Gambar hasil pengelasan :
A. Pembuatan Pengayun
2. Langkah Pembuatan : a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong pipa besi 32 dengan panjang 1300 mm dengan
c. Setelah memotong 4 buah kemudian ratakan dengan menggunakan gerinda. Sehingga ujung-ujung dari potongan tersebut dapat siku dan pastikan ukuran keempatnya sama. d. Klem laker dengan pipa dengan mengelas klem dengan pipa. e. Pastikan klem-klemannya tepat pada laker agar tidak meleset pada waktu ayunan dalam kondisi bekerja. f. Kemudian iris pipa dengan mesin potong sebesar 22 mm dan panjang dari tepi 300 mm (lihat gambar) g. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. h. Gambar hasil pemotongan :
1. Bahan : No. 1 Alat Plat lembaran, P=1000 mm, L= 394 mm Jumlah 2 buah
2. Langkah Pembuatan : a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong plat lembaran panjang 1000 mm dan lebar 394 mm
c. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. d. Gambar hasil pemotongan :
1. Bahan : No. 1 2 3 Alat Plat L, 22 x 22 Panjang 1000 mm Plat L, 22 x 22 Panjang 450 mm Pipa Besi, 20 x Panjang 956 mm Jumlah 2 buah 4 buah 3 buah
2. Langkah Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan.
menggunakan mesin potong sebanyak 2 buah 3. Gabungkan 2 plat L tersebut sehingga terbentuk 1 kotak dengan mesin las MIG.
4. Memotong plat L, 22 x 22 dengan panjang 450 mm dengan
menggunakan mesin potong sebanyak 2 buah 5. Gabungkan 2 plat L tersebut sehingga terbentuk 2 kotak dengan mesin las MIG.
6. Memotong pipa besi, 20 dan panjang 956 mm dengan
menggunakan mesin potong sebanyak 3 buah 7. Mengelas bahan-bahan tersebut seperti pada gambah di bawah ini :
8. Setelah selesai dalam pengelasan maka rapikan pengelasan dengan menggunakan mesin gerinda. 9. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja.
10. Gambar hasil pengelasan :
1. Bahan : No. 1 2 Alat Plat L, 22 x 22 Panjang 1000 mm Plat L, 22 x 22 Panjang 350 mm Jumlah 4 buah 7 buah
2. Langkah Pembuatan
a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong plat L, 22 x 22 dengan panjang 1000 mm dengan
menggunakan mesin potong sebanyak 7 buah e. Gabungkan 4 plat L tersebut sehingga terbentuk 2 kotak dengan mesin las MIG. Dan yang lainnya di las di tengah sebagai penyangga lembaran plat. f. Mengelas bahan-bahan tersebut seperti pada gambah di bawah ini :
g. Setelah selesai dalam pengelasan maka rapikan pengelasan dengan menggunakan mesin gerinda. h. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. i. Gambar hasil pengelasan :
2. Langkah Pembuatan
a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong pipa besi 20 dengan panjang 440 mm dengan
c. Setelah memotong 4 buah kemudian ratakan dengan menggunakan gerinda. Sehingga ujung-ujung dari potongan tersebut dapat siku dan pastikan ukuran keempatnya sama. d. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. e. Gambar hasil pemotongan :
2. Langkah Pembuatan
a. Siapkan alat dan bahan. b. Memotong pipa besi 20 dengan panjang 1000 mm dengan
gerinda. Sehingga ujung-ujung dari potongan tersebut dapat siku dan pastikan ukuran keempatnya sama. d. Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. e. Gambar hasil pemotongan :
b) Langkah Pembuatan
1.Siapkan alat dan bahan.
2.Menyalakan Las MIG 3.Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. 4.Tempelkan ground pada plat yang mau di las.
7.Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja.
1. Pengelasan Penghubung Penyangga dan Pengayun
b) Langkah Pembuatan
1.Siapkan alat dan bahan
3.Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. 4.Tempelkan ground pada plat yang mau di las. 5.Mengelas bahan-bahan tadi sesuai dengan gambar di bawah ini :
6. Las sesuai dengan ukuran, dan las laker dengan poros agar tidak
geser. 7.Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. 8.Gambar hasil pengelasan :
9.Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja. 1. Pengelasan poros engsel dan alas kaki a) Bahan : No. 1 2 Poros Engsel Alas Kaki Alat Jumlah 2 buah 1 buah
b) Langkah Pembuatan
1.Siapkan alat dan bahan
3.Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. 4.Tempelkan ground pada plat yang mau di las. 5.Masukkan poros engsel ke dalam lubang alas kaki. 6.Pastikan alas kaki terpasang sejajar dengan pengayun agar bisa bergerak sesuai dengan engsel yang sebenarnya. 7.Mengelas bahan-bahan tadi sesuai dengan gambar di bawah ini :
10.Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja.
1. Pengelasan Dudukan Kursi dan Alas Kursi
a) Bahan : No. 1 2 Dudukan Kursi Alas Kursi Alat Jumlah 2 buah 2 buah
b) Langkah Pembuatan
1.Siapkan alat dan bahan
3.Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. 4.Tempelkan ground pada plat yang mau di las. 5.Memulai pengelasan dengan melihat gambar terlebih dahulu.
6.Aturr sudut-sudut kursi agar keduanya sama dan pastikan las-lasan
benar-benar kuat karena kursi ini mendapatkan beban yang sangat besar. 7.Mengelas bahan-bahan tadi sesuai dengan gambar di bawah ini :
1. Pengelasan Pegangan Kursi a) Bahan : No. 1 Pegangan Kursi Alat Jumlah 4 buah
b) Langkah Pembuatan
1.Siapkan alat dan bahan
2.Menyalakan Las MIG 3.Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. 4.Tempelkan ground pada plat yang mau di las.
pastikan las-lasan benar-benar kuat karena kursi ini mendapatkan beban yang sangat besar. 7.Mengelas bahan-bahan tadi sesuai dengan gambar di bawah ini :
1. Pengelasan Plat Kursi a) Bahan : No. 1 Plat Kursi Alat Jumlah 2 buah
b) Langkah Pembuatan
1.Siapkan alat dan bahan
3.Mengatur tekanan gas dan mengatur mesin las MIG agar di didapat hasil pengelasan yang bagus dan matang. 4.Tempelkan ground pada plat yang mau di las. 5.Memulai pengelasan dengan melihat gambar terlebih dahulu. 6.Aturr posisi plat agar pas dengan dudukan kursi. 7.Mengelas bahan-bahan tadi sesuai dengan gambar di bawah ini :
8.Jika pekerjaan sudah selesai kembalikan alat ke tempat semula dan bersihkan area kerja.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil yang dicapai pada pengelasan ini adalah jumlah endapan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat dan kecepatan kawat yang mencair umumnya beberapa meter/menit. Busur yang terjadi dapat di kontrol dengan jarak antara elektroda yang dimasukkan secara outomatik terhadap benda kerja. Untuk jarak konstan, maka gerakan turun elektroda harus sama dengan laju pencairan unjung elektroda. Dalam pembuatan ayunan hendaknya pengelasannya harus secara tepat karena yang di las adalah pipa, karena bentuk pipa sering kali terjadi pelubangan jika kecepatan pengelasan dan amper las tidak sesuai. Untuk itu selalu menjaga kstabilan dalam mengelas agar tidak terlalu banyak terjadi kesalahan dalam pengelasan. B. Saran 1. Pakailah peralatan yang ada dengan benar dan hati-hati, baik itu mesin, alat maupun penunjang keselamatan lainnya. 2. Jangan terpaku pada waktu teori atau waktu yang telah dihitung karena didalam praktek kerap kali terjadi perubahan baik karena kesalahan teknis maupun non teknis. 3. Jangan bercanda pada waktu praktek. 4. Rencanakanlah dengan baik sebelum memulai praktek agar hasil yang didapat bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Dr. Ir. Herman Yuwono Ahmad, Teknik Pengelasan Lanjut 2, Universitas Petra, Surabaya 2009 www.google.com/teknik,pengelasan,TIG,dan,MIG/ di unduh tanggal 25 Juni 2011 jam 09.34 WIB