Anda di halaman 1dari 15

PETUNJUK PRAKTIKUM PRESTASI MESIN

Disusun dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada


mata kuliah Prestasi Mesin Program Studi Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto

Oleh :
Tim Program Studi Teknik Mesin

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


SEKOLAH TINGGI TEKNIK WIWOROTOMO
PURWOKERTO

0
SEKOLAH TINGGI TEKNIK WIWOROTOMO PURWOKERTO
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PROGRAM SARJANA (S1)
JOBSHEET PRAKTIKUM PRESTASI MESIN
Semester VII PRESTASI MOTOR DIESEL ….. menit
No. : …………. Revisi : 00 Tgl. ……. Hal 1 dari…..

I. Tujuan Pengujian
1. Mempelajari karakteristik dari prestasi motor bakar Diesel
2. Memahami cara pengukuran dengan menggunakan alat ukur
3. Menyelidiki prestasi kerja motor diesel yang meliputi : momen putar sebagai fungsi
putaran. Daya output sebagai fungsi putaran. Tekanan Efektif pembakaran bahan
bakar. Konsumsi bahan bakar spesifik sebagai fungsi putaran. Emisi gas buang yang
dihasilkan selama operasi motor diesel berlangsung

II. Dasar Teori Motor Diesel


Proses ini terjadi pada motor diesel 4 langkah dengan putaran rendah. Pada motor
diesel yang dihisap bukan campuran udara dan bahan bakar, melainkan hanya udara
saja. Sesaat sebelum akhir kompresi, bahan bakar disemprotkan dalam bentuk kabut ke
dalam silinder. Bahan bakar ini terbakar karena suhu udara yang tinggi. Suhu udara
yang tinggi diperoleh karena adanya kompresi adiabatik. Ketika bahan bakar
disemprotkan memperoleh suhu yang tinggi dari titik nyala bahan bakar tersebut. Agar
bahan bakar dan udara dapat bercampur secara homogen, maka gerakan udara di dalam
silinder harus merupakan aliran turbulen. Pembakarannya terjadi pada tekanan tetap.

Gambar 1. Diagram P-V dan T-S


0-1 Garis pengisapan pada tekanan konstan
1-2 Garis kompresi secara isentropic
2-3 Garis kerja pemasukan kalor pada tekanan tetap
3-4 Garis ekspansi secara isentropic
4-1 Garis buang pada kondisi volume konstan
P2 + P3 : Tekanan tertinggi
T3 : adalah suhu tertinggi pada perubahan dari T2 – T 3

1
Harga

Cara Kerja Motor Diesel Penggerak Generator

Gambar 2 Cara kerja motor diesel generator 4 langkah


1. Langkah Hisap
Piston (torak) bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB)
katup masuk terbuka. Udara murni terhisap masuk ke dalam silinder akibat
terjadinya kevakuman dalam ruang selinder karena terjadi pembesaran volume
ruang di atas torak (gerak dari TMA ke TMB). Langkah hisap ini berhenti ketika
torak mencapai TMB.
2. Langkah Kompresi
Poros engkol terus berputar, piston (torak) bergerak dari TMB ke TMA, kedua
katup tertutup. Udara murni yang terhisap tadi terkompresi dalam ruang bakar
(ruang selinder di atas torak). Karena terkompresi suhu dan tekanan udara tersebut
naik hingga mencapai 35 atm dengan temperatur 500°C - 800oC (pada
perbandingan kompresi 20 : 1).
3. Langkah Usaha
Poros engkol masih terus berputar, beberapa derajad sebelum torak mencapai TMA
di akhir langkah kompresi, bahan bahar diinjeksikan/disemprotkan ke dalam ruang
bakar. Karena suhu udara kompresi yang tinggi terjadilah pembakaran yang
menghasilkan tekanan eksplosif yang mendorong piston (torak) bergerak dari TMA
ke TMB. Kedua katup masih dalam keadaan tertutup. Gaya dorong ke bawah
diteruskan oleh batang piston ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak putar.
Gerak putar inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan beban
(generator) melalui puli (pulley) dan sabuk penggerak (belt). Langkah usahan ini
berhenti ketika katup buang mulai membuka beberapa derajad sebelum torak
mencapai TMB.
4. Langkah Buang
Poros engkol masih terus berputar, piston (torak) bergerak dari TMB ke TMA,
katup buang terbuka. Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar dari ruang bakar
(ruang silinder di atas torak) menuju udara luar melalui katup buang yang terbuka.

2
Karena gas sisa tersebut masih bertekanan tinggi, maka diperlukan alat
peredamnya. Karena itu saluran keluar motor diesel selalu dilengkapi dengan
knalpot (muffler).

Pembakaran Motor Diesel


Pembakaran pada motor diesel terjadi karena bahan bakar yang diinjeksikan ke
dalam silinder terbakar dengan sendirinya akibat tingginya suhu udara kompresi dalam
ruang bakar. Proses pembakaran pada motor diesel terlihat pada Gambar 6 sebagai
hubungan antara tekanan dan waktu.

Gambar 6. Diagram proses pembakaran motor diesel

Proses pembakaran tersebut dibagi menjadi 4 periode yaitu :


Proses pertama : Waktu pembakaran tertunda periode ( A – B )
Proses kedua : Perambatan api ( B – C )
Proses ketiga : Pembakaran langsung ( C- D )
Proses keempat : Pembakaran lanjut ( D – E )
1. Proses pertama ( waktu pembakaran tertunda periode A – B )
Periode ini merupakan proses persiapan pembakaran dimana partikel-partikel
bahan bakar diinjeksikan bercampur dengan udara kompresi agar mudah
terbakar. Penambahan tekanan ini diakibatkan oleh berubahnya posisi poros
engkol.
2. Proses kedua ( waktu pembakaran tertunda periode B-C )
Pada akhir langkah pertama campuran bahan bakar terbakar. Nyala api ini
merambat dengan cepat seolah-olah campuran terbakar sekaligus dan
menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Karena itu periode ini terkadang
disebut perubahan letup.
3. Proses ketiga ( waktu pembakaran tertunda periode C-D)
Akibat suhu yang sangat tinggi dalam silinder maka bahan bakar yang
diinjeksikan dapat langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol
dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Jadi periode ini sering disebut
periode pembakaran kontrol.
4. Proses keempat

3
Injeksi terakhir pada titik D, tetapi bahan bakar belum semuanya terbakar, jadi
walaupun injeksi telah berakhir proses pembakaran masih terus berlangsung.
Bila pembakaran lanjut ini terlalu lama maka temperatur gas akan tinggi dan
menyebabkan efisiensi motor turun.

Unjuk Kerja Motor


Ada beberapa faktor unjuk kerja yang umum untuk semua motor penggerak mula,
diantaranya adalah daya, torsi, BMEP, konsumsi bahan bakar spesifik (sfc), efisiensi
thermal dan emisi gas buang.
1. Daya motor
Rumus yang digunakan dalam perhitungan daya :
(kW) …………………………………………….... (1)
Dimana :
T = Torsi (Nm)
P = Daya (kW)
n = Putaran mesin (rpm)
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi daya motor antara lain:
a. Volume silinder
Volume silinder terdiri dari bor dan stroke. Bor adalah garis tengah dari
silinder motor, sedangkan stroke adalah gerak tempuh, yaitu jarak antara Titik
Mati Atas (TMA) dan Titik Mati Bawah (TMB). Volume silinder ini dihitung
dari TMA sampai TMB. Volume silinder ini mempengaruhi daya hisapan ruang
bakar menghisap bahan bakar.
Volume semakin besar daya hisapnya juga semakin besar, sehingga bahan
bakar yang dibakar diruang bakar menjadi banyak, maka hasil energi
pembakarannya juga semakin besar, demikian pula sebaliknya. Seperti telah
diketahui bahwa motor adalah suatu pesawat yang merubah energi panas
menjadi energi mekanik, apabila energi panas yang dihasilkan besar maka energi
mekaniknya juga akan besar.
Untuk menghitung volume silinder dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
Vs = x D2 x L x i ……………………………… (2)
Dimana :
Vs = Volume silinder (cm3)
D = Diameter torak (mm)
L = Panjang langkah piston (mm)
i = Jumlah silinder
b. Perbandingan kompresi (compression ratio)
Perbandingan kompresi adalah perbandingan antara isi silinder yaitu jarak
antara Titik Mati Atas (TMA) sampai Titik Mati Bawah (TMB) ditambah isi
ruang bakar dibagi oleh isi ruang bakar.
Perbandingan kompresi =
……………………………………………….. (3)

4
2. Torsi
Rumus yang digunakan dalam perhitungan Torsi :
T = (Nm) ………………………………….. (4)
Dimana :
T = Torsi (Nm)
P = Daya (kW)
N = Putaran mesin (Rpm)

3. Brake Mean Effective Pressure (BMEP)


Proses pembakaran campuran bahan bakar dengan udara menghasilkan tekanan yang
bekerja pada torak sehingga menghasilkan langkah kerja. Besar tekanan tersebut
berubah-ubah sepanjang langkah torak tersebut. Jika diambil suatu tekanan yang
berharga konstan yang bekerja pada torak dan menghasilkan kerja yang sama, maka
tekanan tersebut disebut dengan tekanan efektif rata-rata yang didefinisikan sebagai
kerja per siklus per volume langkah torak. Besar Brake Mean Effective Pressure
(BMEP) dinyatakan dengan persamaan:
BMEP = (kPa) …………………………..... (5)
Dimana:
P = Daya (kW)
nR = Ketetapan, motor 2 langkah = 1 dan motor 4 langkah = 2
Vd = Volume silinder (dm3)
N = Putaran mesin (rpm)

4. Konsumsi bahan bakar spesific (sfc)


Sfc adalah kemampuan motor dalam menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan
kerja. Besar pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc) ditentukan dalam Kg/kWh dengan
persamaan sebagai berikut :

.................................................................... (6)

Dimana :
Sfc = Konsumsi bahan bakar spesifik (Kg/kWh)
P = Daya mesin (kW)

Sedangkan nilai mf dihitung dengan persamaan sebagai berikut :


........................................................ (7)
Dimana :
b = Volume buret (ml)
t = Waktu (s)

5
ρbb = Berat jenis bahan bakar (kg / 1)
mf = Laju aliran massa bahan bakar (kg / h)

5. Efisiensi thermal ( )

Efisiensi thermal adalah perbandingan antara energi keluaran dengan energi kimia
masukan yang terkandung dalam bahan bakar. Efisiensi thermal dihitung dengan
rumus :

III. METODE PENGUJIAN

1. Alat dan Bahan


a. Motor diesel dengan Spesifikasi:
 Merk/ Type : Multi Equipment, 4 langkah, 1 silinder
 System pendingin air : Model Hopper
 Volume silinder : 353 cm³ / 0,353 dm3
 Diameter silinder : 74,5 mm
 Panjang langkah : 81 mm
 Perbandingan kompresi : 21 - 23 (standar)
 Saat injeksi standar : 22º ± 2º sebelum TMA
 Celah katup hisap : 0,15 – 0,25 mm
 Celah katup buang : 0,25 – 0,35 mm
 Tekanan injector : 145 ± 5 kg/cm²
 Daya maksimum : 4,41 kW pada putaran 2.600 rpm

b. Intrumen yang dipakai:


1) Generator Alat uji daya untuk memberi beban pengereman
motor diesel :
 Merk / Type : Huafa ST-3
 Power : 3000 W ; 230 V ; 13 A ; 1500 rpm
 Pembebanan listrik : 500 W - 3000 W, lampu 100 W x 30
2) Panel lampu pembebanan
3) Burret : Alat untuk mengukur volume bahan bakar bahan bakar
4) Power Analyzer, merk Lutron DW-6091 : Alat ini untuk mengukur daya
listrik, Tegangan, Arus Listrik, Frekuensi dan Power Factor (faktor kerja).
5) Thermometre untuk mengukur temperatur air pendingin dan gas buang

6
6) Anymetre, Thermo-Hygrometer S/S 5”50C. D545x835 : Alat ini untuk
mengukur suhu udara dan kelembaban udara.
7) Stopwatch, untuk mengukur waktu lamanya motor diesel menghabiskan
bahan bakar.
8) Toolkit, terdiri dari berbagai jenis alat, antara lain kunci pas, kunci ring, kunci
T, kunci sok, kunci busi, tang, obeng, dll yang digunakan untuk membongkar
pasang mesin maupun bagian-bagian motor lainnya.

2. Langkah Pengujian
a. Persiapan sebelum pengujian (pra pengujian)
1) Persiapan pada bahan uji :
 Penyetelan motor diesel sesuai spesifikasi awal
 Pemeriksaan dan penggantian oli pelumas untuk memastikan kemampuan
pelumasan motor.
 Untuk memastikan motor dalam kondisi yang baik, maka dilakukan
pembersihan dan penyetelan nosel, pompa injeksi, pergantian perpark,
mengganti saringan bahan bakar, mengganti filter udara.
 Pengontrolan bahan bakar dalam tangki bahan bakar.
1) Persiapan pada alat uji
 Persiapan generator untuk memberi beban pengereman motor diesel.
 Pastikan peralatan penelitian lainnya dalam kondisi optimal dan berfungsi
dengan baik. Seperti power analyzer, lakukan pergantian baterai apabila
sudah tidak dapat menyala.
b. Langkah pengujian
Setelah mempersiapkan alat dan bahan penelitian, selanjutnya melakukan
pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Isi bahan bakar motor diesel secukupnya.
2) Tune up motor diesel.
3) Hidupkan motor diesel, sampai tercapai suhu kerja.
4) Pasang pemanas pada pipa tekanan tinggi.
5) Berikan pembebanan dari 200 sd. 3000 watt dengan interval 200 watt.
6) Atur putaran (rpm) motor diesel dengan melihat power analyzer sampai pada
+ 50 Hz / (1500 rpm).
7) Pengambilan data
- waktu yang dihabiskan bahan bakar (10 cc).
- catat daya pada power analyzer pada setiap pembebanan.
8) Kemudian atur kembali pembebanan lampu pada panel.
9) Lakukan langkah no. 5 sampai no. 8.
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan prinsip kerja motor bensin.
2. Jelaskan cara kerja motor bensin motor bensin 4 langkah.
3. Sebutkan bagian-bagian utama dari motor bensin dan jelaskan fungsinya
masing-masing.

7
4. Turunkan persamaan effisiensi thermal berdasarkan diagram P-V dan T-S.
5. Ada berapa unsur unjuk kerja pada motor bakar torak, sebutkan dan
turunkan persamaannya sekaligus dengan sifat diagram pengujiannya.

PERCOBAAN PENELITIAN
A. Tabulasi Data Percobaan

Data percobaan 1

No. Beban (W) Daya (KW) Waktu (s)


1 100
2 200
3 300
4 400
5 500
6 600
dst dst
Catatan : 1. Volume bahan bakar yg digunakan = .....cc
2. Putaran Mesin = 1500 rpm

Data percobaan 2

No. Beban (W) Torsi (Nm) Waktu (s)


1 100
2 200
3 300
4 400
5 500
6 600
dst dst

B. Pengolahan Data Penelitian

No. Beban (W) Daya (KW) Torsi (Nm) Sfc Kg/KW.h

8
1 2 1 2 1 2
1
2
3
4
5
6
dst

C. Analisa data dan pembahasan hasil penelitian Uji Daya


1. Analisa Data Daya

Daya (W)
No. Beban (W)
1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Jumlah
Rata-rata
Terbesar
Peningkatan/penurunan (%)

Grafik analisa data daya motor :

9
2. Pembahasan analisa daya motor :
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.

D. Analisa data dan pembahasan hasil penelitian Uji Torsi


1. Analisa Data Torsi

Torsi (Nm)
No. Beban (W)
1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Jumlah
Rata-rata
Terbesar
Peningkatan/penurunan (%)

Grafik analisa data Torsi motor :

10
2. Pembahasan analisa Torsi motor :
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

E. Analisa data dan pembahasan hasil penelitian Uji Sfc

1. Analisa Data Sfc

Sfc (Kg/KW.h)
No. Beban (W)
1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Jumlah
Rata-rata
Terbesar
Peningkatan/penurunan (%)

11
Grafik analisa data Sfc motor :

2. Pembahasan Data Sfc motor :


........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.
........................................................................................................................................
.

12
PENGAMBILAN DATA : Z

No. Beban (W) Torsi (Nm) Waktu (s)

13
14

Anda mungkin juga menyukai