Nanik Mas’ulah
PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, nanikmasulah@mhs.unesa.ac.id
Budiyono
PGSD, FIP, UNESA
Abstrak
Tujuannpenelitian ini adalahhuntuk mengetahui pengaruhhpenggunaan media kantonggbilangan terhadap
hasilbbelajar matematikaamateri pembulatan dan penaksiran. Metodeepenelitian ini adalahhkuantitatif.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental research). Teknik pengumpulan data
dengannmenggunakan tes. Teknik analisis dataayang digunakannadalah uji t-test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaannantara kelas kontrolddengan kelaseeksperimen. Setelahhdihitung
menggunakan SPSS 25 ,diketahui bahwaanilai Signifikan (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,022 < 0,05
sehingga Ha diterimaadan Ho ditolak, yang artinyaaterdapat perbedaan signifikannantara hasil belajar
siswa kelasseksperimen dengan kelasskontrol. Berdasarkannhal tersebut dapatddisimpulkan bahwa
penggunaannmedia kantong bilangannberpengaruh signifikan terhadapphasil belajar siswaakelas IV SDN
Kedurus I Surabaya.
Kata Kunci: Kantong Bilangan, Hasil Belajar, Pembulatan dan Penaksiran.
Abstract
The purposeoof this study was to determineethe effect of using numbereddmedia on the results of
mathematicsslearning roundinggand assessment material. This research method is quantitative. Thisstype
of research is experimental research. Data collection techniques using tests. The data analysis technique
used is the t-test. The results showed thatathere were differencessbetween the controlcclass and the
experimental class. After calculating using SPSS 25, it is known that Significant value (2-tailed) is smaller
than 0.05 which is 0.022 <0.05 so Ha isaaccepted and Ho is rejected, which means thereeare significant
differencessbetween student learninggoutcomes in the experimentalcclass and the controlcclass. Based on
this, it can beeconcluded that the use of number baggmedia has a significant effectoon theelearning
outcomes of fourth grade students at SDN Kedurus I Surabaya.
Keywords: Number Bags, Learning Outcomes, Rounding and Assessment.
1
JPGSD. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 2791 - 2800
3
JPGSD. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 2791 - 2800
penelitiannini berupa soal tes. Tesyyang digunakannyaitu Setelah didapatkannkoefisien korelasi (rxy),
pretest dannpostest. Pretest adalahhtes yanggdiberikan Selanjutnyaadilakukan penafsirannatau interpretasi harga
kepada siswaasebelum kegiatannpembelajaran koefisiennkorelasi dengan caraamembandingkan (rxy)
dilaksanakan. Tujuannyaayaitu untukkmengetahui dengan r tabel (rt) yanggterdapat dalammtable r teoritik.
kemampuannawal siswaapada kelaskkontrol maupun Dengannketentuan apabila rxy ≥ r teoritikkmaka
kelas eksperimen. Postestaadalah tes yanggdiberikan korelasinyaasignifikan (valid) dannapabila rxy < r teoritik
setelah prosesppembelajaran telahbberakhir baikkpada makaakorelasinya tidakksignifikan (tidakkvalid). Cara
kelas kontrolmmaupun kelas eksperimen. Tujuannpostest untuk menentuka r teoritikkadalah dengannmemeriksa
diberikan padaakelas kontrol yaituuuntuk mengetahui angkaapada tabel nila r product moment yang
hasil belajarssiswa setelahhdiberi pembelajaranntanpa menunjukkannjumlah n sampel yanggditeliti padaataraf
menggunakan mediaakantong bilangan, sedangkan tujuan signifikan {(a)=5%, n-2}, (disebut juga tarafppenerimaan
postestddiberikan pada kelaseeksperimen yaitu untuk 95%). Dalamppenelitian ini, penelitimmenggunakan
mengetahui hasilbbelajar siswa setelah diberi analisis SPSS 25. Dengannkriteria:
pembelajaranndengan menggunakan mediaakantong Jika r hitung > r tabel, makaavalid.
bilangan. Jika r hitung < r tabel, makaatidak valid.
Teknikppengumpulan dataamerupakan berbagai Setelah melakukannuji validitas, selanjutnya
caraayang digunakannuntuk mengumpulkan data dengan menghitung reliabilitassinstrumen. Instrumenyyang telah
menggunakan instrumennpenelitian. Pengumpulan data reliabel akan menunjukkanddata yanggakurat dan
dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian yang terpercaya. Jika data tersebutbbenar-benar diambil sesuai
ada. Teknikppengumpulan data yang digunakanndalam dengan kenyataannya, maka berapaakalipun diambil tetap
penelitian inimmenggunakan tes. Variabel terikat dalam akannsama. Reliabel artinya dapatddipercaya danddapat
penelitian ini adalahhhasil belajar matematika dalam dipertanggung jawabkan kebenarannya
ranah kognitifmmaka pengumpulan data hasil belajar (Arikunto:2013:211).
dilakukanmmenggunakan tes. Tes digunakan untuk Reliabilitas dilakukan untukkmengetahui sejauh
mengukur tingkatppemahaman siswa terhadap materi, mana konsistensihhasil apabila dilakukannpengukuran
ketikaapemberian perlakuan berupammedia kantong duakali atau lebihhterhadap gejalaayang samaadengan
bilangan padaakelas eksperimen dan metode ceramah menggunakan alat ukur yanggsama juga
pada kelaskkontrol. Tes yang diberikan berupa pretest (Siregar:2014:87). Uji reliabilitassbisa dilakukannsecara
yanggdiberikan sebelummpembelajaran dan postest yang internalmmaupun eksternal. Padaapenelitian inippeneliti
diberikannsetelahhselesai pembelajaran. akan melakukan uji reliabilitasddengan internal
Teknikkanalisis data ialah suatuuproses mencari consistency menggunakan tehnikbbelah dua (ganjil-
dan menyusunndata secara sistematisyyang diperoleh genap) dari Spearman Brown dengannrumus sebagai
pada saatppenelitian. Adapun analisis dataadalam berikut:
penelitian iniyyaitu dengannmenggunakan ujivvaliditas, ri = 2rb
uji reliabilitas, ujinnormalitas, ujihhomogenitas, dan uji 1+rb
hipotesis.
Validitassialah suatuuukuran yang mampu Setelah diperolehhhasil perhitunganndengan
mengukurrtingkat kesahihannatau validnyaasuatu rumus tersebutkkemudian dikonsultasikanndengan
instrumenn(Arikunto, 2013:211) Sebelum instrumen kriteria pengujian. Apabila nilai reliabilitassinstrumen
digunakannsebagai alat dalam pengumpulan data, maka rhitung > rtabel maka instrumen dikatakannreliabel, jika
perlu uji instrumennterlebih dahuli. Hal ini bertujuan rhitung ≤ rtabel makaainstrumen tersebutbbelum reliabel.
untuk menguji tingkatvvaliditas dannreliabilitas sebuah Dalamppenelitian ini, penelitimmenggunakan analisis
instrumen, sesuaiddengan pendapat yang dikemukakan SPSS 25. Dengannkriteria:
oleh Arikuntoo(2013:211), bahwa instrumenndapat Jika r hitung > 0,06, makaareliabel.
dikatakan baikkapabila memiliki dua persyaratannyaitu Jika r hitung < 0,06 makaatidak reliabel.
valid dannreliabel. Siregarr(2014:75) berpendapatbbahwa Uji normalitassdilakukan untukkmengetahui
validitassatau kesahihanddigunakan untukkmenunjukkan apakahhnormal tidaknya distribusippada data sampel.
sampai mana alatuukur mampu mengukuraapa yang ingin Untuk uji normalitas pada penelitiannini dengan
diukur. menggunakannrumus chi-square. Chi-square digunakan
Adapun uji validitas butir soal dilakukan dengan untuk mengetahuiaadakah perbedaanyyang signifikan
rumus korelasi product moment, yaitu: atau tidak, antaraafrekuensi yanggdiperoleh dengan
rxy = N XY ( X )(Y ) frekuensiyyang diharapkann(Winarsunu, 2010:87).
{N X 2 ( X )2 }.{N Y 2 (Y )2 }
Pengaruh Penggunaan Media Kantong Bilangan
Berikut rumus chi-square yang digunakan dalam Apabilaanilai signifikan (2-tailed) < 0,05, maka Ho
penelitian ini adalah sebagai berikut: ditolak dan Ha diterima.
Apabilaanilai signifikan (2-tailed) > 0,05, maka Ho
diterimaadan Ha ditolak
Adapun interpretasiddatanya yaituuapabila harga
x²hitung ≤ x²tabel maka dataadikatakan berdistribusi HASIL DAN PEMBAHASAN
normal, dannapabila x²hitung > x²tabel maka data Pelaksanaannpembelajaran ini menyesuaikan
dikatakan tidakkberdistribusi normal. Dalamppenelitian dengan desainnpenelitian yang dipakai pada penelitian ini
ini, peneliti menggunakannanalisis SPSS 25. Dengan yaitu Nonequivalent Control Group Design, yang
kriteria: dilakukanndi kelas IV SDN Kedurus I Surabaya. Dengan
Apabila signifikansi > 0,05, makaahomogen. demikian, ada perbedaannpelaksanaan pembelajarannya
Apabila signifikansi < 0,05, maka tidakkhomogen. yakni pembelajaranndilaksanakan di dua kelas yaitu kelas
Uji homogenitasddilakukan untukkmengetahui kontrol dannkelas eksprimen. Pada kelasskontrol
adakahhkesamaan beberapaasampel, yakni seragam pembelajaran dilaksanakan hanya dengan menggunakan
tidaknya avariasi sampelyyang diambilddari populasi metode ceramahhtanpa ada perlakuannsedangkan pada
yang sama (Arikunto,2013:263-264). Adapunnrumus uji kelas eksperimenndiberi perlakuan dengannmenggunakan
homogenitas dalamppenelitian ini yaitu: mediaakantongbbilangan.
Fmax = Pada kelas kontrolssoal pre test diberikan
sebelum siswa mendapatkannpembelajaran dengan
materiipembulatan dan penaksiran. Soal pre test yang
Dengan rumus menghitung varian (SD²)
diberikan pada siswa berjumlah 20 soal pilihan ganda.
Varian (SD²) = Soal pre test dilaksanakan dikelas kontrolppada hari
Adapun interpretasinya yaitu yaitu dengan Selasa tanggal 9 April 2019. Pembelajaranndi kelas
membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel kontrol dilaksanakan seperti pembelajarannpada
distribusi F. Jika Fhitung < Ftabel berarti homogen, dan umumnya yaitu dengan menggunakannmetode ceramah,
jika Fhitung > Ftabel berarti tidak homogen. guru bersifat lebih aktif dan siswa cenderunggpasif
Caraauntuk menentukan Ftabel adalah dengan karena siswa hanya mendengarkannpenjelasan dari guru
memeriksa derajat kebebasannya (db) = n-1 pada tabel saat menerangkan materi pembulatanndan penaksiran.
nilai-nilai F denganntaraf signifikan (a)=5% (taraf Soal post test diberikan ketika siswaatelah menerima
penerimaann95%) dan (a)=1% (taraf penerimaan 99%). materi pelajaran dari guru. Tujuan diberikannyaasoal post
Dalam penelitiannini, peneliti menggunakan analisis test ini untuk mengetahui hasilbbelajar siswaapada kelas
SPSS 25. Dengan kriteria: kontrol. Soal post test yanggdiberikan berjumlahh20 butir
Apabila signifikansi > 0,05, maka berdistribusi normal. soalbberbentuk pilihannganda.
Apabilaasignifikansi < 0,05, maka tidak berdistribusi Pada kelas eksperimen soal pre test diberikan
normal. kepada siswa sebelum siswa menerima pelajaran dengan
Berdasarkannbentuk desain penelitian ini materi pembulatan dan penaksiran, hal ini sama
menggunakanndesain yaituunonequivalent control group, denganpemberian soal pre test pada kelas kontrol. Soal
sehinggaauntuk analisissdata dilakukanndengan yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda.
menggunakannuji hipotesis atau uji-T (t-test). Uji-T ini Pemberian soal pre test pada kelas eksperimen
digunakan untukkmengetahui signifikasi perbedaan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 April 2019.
antara dua buahhmean yang berasalddari duabbuah Pada kelas eksperimen pelaksanaan pembelajaran dengan
distribusi (Winarsunu,2010:81) Adapunnbentuk rumus menggunakan media kantong bilangan dilaksanakan
dari uji-T sebagai berikut: sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada
t-test = X 1 – X2 pada perangkat pembelajaran. Soal post test pada kelas
SD12 SD22 eksperimen diberikan setelah siswa melaksanakan
N1-1 N2-1 pembelajaran dengan menggunakan media kantong
Apabila thitung > ttabel makaaterdapat pengaruh bilangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adakah
yang signifikannsehingga Ha diterima dan Ho ditolak. peningkatan hasil belajar setelah mendapatkan perlakuan
Dan apabilaathitung ≤ ttabel maka tidakkada pengaruh berupa pemberian media kantonggbilangan. Soal post test
yang signifikannsehingga Ha ditolak dan Ho diterima. yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda.
Dalam penelitian ini, penelitimmenggunakan analisis Uji validitassbertujuan untukkmencari alat yang
SPSS 25. Dengan kriteria: bisa digunakan untuk teknikkpengumpulan data
penelitian. Teknikkpengumpulan data yang sesuai dengan
5
JPGSD. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 2791 - 2800
dengan uji Levena (Levene Test). Hasil perhitungannya kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen bersifat
dapat dilihat pada tabel berikut ini: homogen.
Setelah data pretest dari kelompok kontrol dan
Tabel 5. Homogenitas Data Pretest kelompok eksperimen didapat, maka selanjutnya akan
Test of Homogeneity of Variance dihitung normalitas dengan menggunakan analisis SPSS
Levene df1 df2 Sig. 25. Hasil perhitungannya bisa dilihat pada tabel berikut
Statisti ini:
c Tabel 7. Normalitas Hasil Pretest
Pretest Based on ,002 1 57 ,964 Kolmogorov-
Mean
Based on ,005 1 57 ,944 Kelas Smirnova
Median Statistic df Sig.
Based on ,005 1 56, ,944 Pretest
Median 860 Kontrol ,152 30 ,076
and with
adjusted df Eksperimen ,150 29 ,096
Based on ,006 1 57 ,940 Dari tabel 7 perhitungan menggunakan analisis SPSS 25,
trimmed
mean maka perhitungannnormalitas bisa dilihat padaakolom
Dalam perhitungan tersebut di atas, data dikatakan Signifikan kolmogorov-smirnov. Dan tabel perhitungan
mempunyai variannyang sama dengan data yang lain tersebut, nilai Signifikan pada pretest kelaskkontrol yaitu
(homogen) apabila dataamempunyai signifikansi lebih 0,076 > 0,05 dengan df 30, sedangkan nilai signifikan
besar dari pada 0,05 atau signifikansi > 0,05. Berdasarkan pada pretest kelas eksperimen yaitu 0,096 > 0,05 dengan
tabel 5 data hasil output perhitungan dengan df 31. Dengan demikian, data pretest kelaskkontrol dan
menggunakan SPSS 25, berdasarkan hasil data di atas,
kelas eksperimen berdistribusi normal.
nilai signifikan untuk ujihhomogenitas antara pretest
kelompokkkontrol dan kelompok eksperimen diperoleh Data hasil posttest kelas kontrol dan kelas
sebesar 0,964 > 0.05. Artinya varians antara pretest eksperimen setelah didapatkan, selanjutnya yaitu
kelompokkkontrol dengan kelompok eksperimen bersifat menghitung normalitas data posttest kelas kontrol dan
homogen. kelas eksperimen dengan menggunakan SPSS 22. Berikut
Setelah data hasil post test kelas kontrol dan kelas adalah hasil perhitungannya yang ada pada tabel di
eksperimen didapatkan, selanjutnya akan dihitung bawah ini:
homogenitas dengan menggunakan analisis SPSS 22
dengan melalui uji Levene. Hasil perhitungannya dapat Tabel 8. Normalitas Data Posttest
dilihat pada tabel berikut ini: Kolmogorov-
Kelas Smirnova
Tabel 6. Homogenitas Data Posttest Statistic df Sig.
Posttest
Test of Homogeneity of Variance Kontrol ,150 30 ,083
Levene df1 df2 Sig.
Eksperimen ,153 30 ,069
Statisti
Dari tabel 8 pada kolom kolmogorov-smirnov nilai
c
Post Based on 2,689 1 58 ,106 Signifikan pada Posttest kelas kontrol yaitu 0,083 > 0,05
test Mean dengan df 30 Sedangkan hasil data Posttest kelas
Based on 2,067 1 58 ,156
Median
eksperimen nilai Signifikan 0,069 > 0,05 dengan df 30.
Based on 2,067 1 54,5 ,156 Dengan demikian, data Posttest kelas kontrol dan kelas
Median and 46 eksperimen berdistribusi normal.
with
adjusted df Uji T-testddihitung dengan caraamenghitung hasil
Based on 2,606 1 58 ,112 pretest dan posttest kelas kontrol dannkelas eksperimen
trimmed
mean dengan menggunakannindependent sampel T-test, karena
Dalam perhitungan tersebut di atas, suatu data dikatakan dalam penelitiannmenggunakan 2 kelompok sampel
mempunyai varian yang sama dengan data yang lain yanggtidak saling mempengaruhi. Perhitungan uji T
(homogen) apabila data itu mempunyai signifikansi lebih dengan menggunakannanalisis SPSS 25 bisa dilihat pada
besar dari pada 0,05 atau signifikansi > 0,05. Data hasil tabel dibawah ini:
output perhitungan dengan menggunakan SPSS 25 Tabel 9. Hasil uji T-test kelas Kontrol dan kelas
berdasarkan hasil tabel 6 di atas, dapat diketahui bahwa
nilai signifikan untuk uji homogenitas antara posttest Eksperimen
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh
sebesar 0,106 > 0.05. Artinya varians antara posttest
7
JPGSD. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 2791 - 2800
pretest kelas kontrol niaissignifikan yaitu 0,076 dan pembelajaran sebagai proses komunikasi tidak dapat
pretest padaakelas eksperimennnilai signifikan yaitu terlaksanaadengan optimal tanpaaadanya mediaakarena
0,096. Sedangkan posttest padaakelas kontrol memiliki media lahhyang menjadi komponennkomunikasi. Siswa
nilai signifikannyaitu 0,083 dan posttest pada akan lebihhmudah memahamimmateri jikaamenggunakan
kelasseksperimen memiliki nilai signifikan yaitu 0,069. media konkret, terutamaapada siswa yanggmasih dalam
Denganndemikian nilai pretest dan posttest pada kelas tahap operasionalkkonkret. Siswaamengalami kesulitan
kontol dan kelas eksperimen mempunyai nilai signifikan dalam memahami materippembelajaran yanggsifatnya
> 0.05 pada analisis dengannmenggunakan SPSS 25. abstrak. Hal tersebut sesuaiddengan teori Piaget
Dengan demikian, hasil pretest dan posttest pada kelas (Nursalim, 2007:26), anakkdengan usia 7-11 tahun
kontrol dan kelaseeksperimen mempunyaiddata dengan memasuki tahappoperasional konkret, di manaaseorang
berdistribusi normal. anak padaausia tersebut sudahhmampu berpikir secara
Uji homogenitasppada analisis SPSS 25 logis. Mampuumemperhatikan lebih dari satuuaspek
menggunakannuji Levene. Perhitungannhomogenitas sekaligussdan juga dapatmmenghubungkan aspek satu
dilakukannterhadap data hasilppenelitian pretest dan dengannyang lain. Anakkbelum bisaaberpikir secara
posttest. Hasil perhitunganndidapatkan nilai signifikansi abstrak. Denganndemikian, anak dengannusia sekolah
untuk hasil data pretest kedua kelompok = 0,964 yang dasar padaaumumnya mengalamikkesulitan dalam
artinyaasignifikan > 0,05 dapatddinyatakan bahwa data memahami pembelajarannmatematika yangbbersifat
tersebuthhomogen. Sedangkan nilaissignifikan untuk abstrak.
hasil posttest antaraakedua kelompok yaitu 0,106 yang Dalammpenelitian inippeneliti menggunakan
artinya signifikan > 0,05 denganndemikian dapat mediaakantong bilangannyang memilikiuunsur 3D yang
dikatakannbahwa data tersebuthhomogen. dapatmmenarik siswa dalammmelaksanakan
Dari hasilpperhitungan uji T, dapatmmelihat pada pembelajaran. Hal tersebutssesuai dengannpendapat
nilaisSignifikan (2-tailed). Jika Signifikan (2-tailed) pada Narore dalammZulaichah (2014) yaitu kantonggbilangan
perhitunganndi bawah 0,05 maka terdapat perbedaan merupakannmedia 3 dimensi yanggmemberikan
yang bermaknaaatau adanya pengaruh dari pemberian gambarannproses konkret dalam pembelajaran, gambaran
perlakuan, sedangkannjika lebih besar dari 0,05 maka nyata iniddiperoleh dari pengoperasiannyang dilakukan
tidak ada pengaruh dan pemberian perlakuan. Pada menggunakan kantong-kantong dannsedotan yang
penelitiannini didapatkan Signifikan (2-tailed) yaitu dijadikan bentuk konkret dari simbolmmatematika.
sebesar 0,022 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha Heruman (2007 : 08) jugaamenjelaskan bahwaakantong
diterimaaatau terdapat perbedaan yang bermakna antara bilangan dibuat berbentuk kantong-kantonggsebagai
selisih hasil posttest dan pretest kelas kontrol dengan tempat penyimpanan dan menempelppada selembar kain
selisihhhasil posttest dan pretest kelas eksperimen. Atau atau kertas. Kantong tersebut menyimbolkannnilai tempat
yang berarti terdapatppengaruh yang signifikan antara pada suatu bilangan. Sedangkannsedotan sendiri
pemberian perlakuannberupa penggunaan mediaakantong digunakannsebagai pengisi kantong-kantonggyang
bilangannterhadap hasilbbelajar siswa. tersediaasebagai indikator jumlahhbilangan yanggakan
Setelahhdilakukan penelitian masih banyak dihitung. Kelebihan menggunakan media kantong
keterbatasan yaitu, penelitiannini terbatas hanya untuk bilangan menurut Yuniarto (2012) yaitu, (1) Media
mata pelajaran matematikaadan materi pembulatan dan kantong bilangan dapat membantu guru untuk
penaksiran, sehingga belum bisa diketahui bagaimana menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih
pengaruhnyaaketika diterapkan pada pembelajaran yang menarik, (2) Media kantong bilangan dapat
lain. Penelitiannini juga dilakukanndengan menggunakan menyampaikan suatu konsep pembelajaran yang abstrak
media kantong bilangan danhhanya digunakan untuk menjadi sebuah situasi nyata, (3) Media kantong bilangan
mengukur pengaruhnyaaterhadap hasil belajar, sehingga dapat memantapkan pengetahuan siswa dalam memahami
belum bisa diketahuippengaruhnya terhadappaspek nilai tempat suatu bilangan pada materi pembulatan, (4)
penilaianyyang lain. Media kantong bilangan membantu siswa untuk
Berdasarkannuraian di atas, bisa disimpulkan menyelesaikan masalah operasi hitung pada materi
bahwa ketikaapembelajaran diberikannsuatu perlakuan penaksiran dengan cara yang sistematis. Dengan
yaitu menggunakannmedia kantonggbilangan maka akan banyaknya kelebihan dalam penggunaan media kantong
mempengaruhi hasilbbelajar siswa, karenaamedia bilangan maka pembelajaran dengan menggunakan media
kantonggbilangan bersifatkkonkret. Sanjaya (2011:205) kantong bilangan ini dapat berpengaruh terhadap hasil
mengemukakan bahwaamedia merupakannkomponen belajar siswa.
dalam komunikasi yaituupembawa pesan (isi/materi
pelajaran) dari komunikator menujuukomunikan. Proses
9
JPGSD. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 2791 - 2800