Bab Ii
Bab Ii
BAB II
Al-QARD DALAM HUKUM ISLAM
A. Pengertian Al-Qard
istilah yang diberikan untuk sesutau yang diberikan sebagai modal usaha.
Sesuatu itu disebut qard sebab ketika seseoarang memberikannya sebagai modal
usaha, maka sesuatu itu terputus atau terpotong. Sehubungan dengan itu,
bahasa latin kredit berarti “credere”, yang artinya percaya. Maksud dari percaya
bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada penerima kredit bahwa kredit
1. Mazhab Hanafi
sebagai modal untuk dijalankan dengan syarat bahwa harta itu ketika
21
2
jenisnya tidak jauh berbeda. Kategori ini meliputi kesamaan untuk ditakar,
2. Mazhab Maliki
kepada pihak lain berupa sesuatu yang bernilai kebendaan.. Pemberian modal
yang bagi pemberinya berhak mengambil barang tersebut dari orang yang
mendapatkan modal. 4
a. Sesuatu itu bernilai kebendaan dan bukan merupakan hal yang remeh.
modal itu kembali atau menjadi milik pihak yang menjalankan usaha.
d. Menggambil barang pengganti. Hal ini sebagai pembeda dengan hibah yakni
e. Barang pengganti tidak berbeda jenis dengan modal. Hal ini dimaksudkan
3
Abd. al-Rahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘Ala Mazahib al-Arba’ah (Mesir: al-Maktabah al-
Tijariyyah al-Kubra, t.t.), II: 338.
4
Ibid.,
2
3. Mazhab Syafi’i
salaf yaitu pemilikan sesuatu untuk diberikan kembali dengan sesuatu yang
4. Mazhab Hambali
pinjaman kepada orang yang menggunakannya dan modal itu akan dikembalikan
berupa barang penggantinya. Qard bagi mereka merupakan jenis dari transaksi
tersebut. Hal ini merupakan transaksi yang lazim terjadi. Jika modal telah
diserahkan maka pemberi modal tidak boleh mengambil manfaat dari modal
tersebut, sebab modal itu tidak lagi menjadi miliknya, namun ia berhak
mendapat gantinya.6
menyempurnakan jalan pemilikan harta kepada pihak lain secara sukarela untuk
5
Ibid.,
6
Ibid., 339.
2
menyerahkan harta kepada pihak lain untuk dimanfaatkan dan kemudian orang
Al-qard Memberikan harta kepada seseorang tanpa imbalan, dan harta itu
dikembalikan baik dalam bentuk semula ataupun yang senilai setelah peminjam
mampu. Harta yang dipinjamkanm kepada orang lain unutk dimanfaatkan dan
1. Ayat al-Qur’an
.ِﻘﺎبGَﻳ ُﺪ اﻟ ِﻌGَْﺷِﺪ
Abu Sura’i Abd. al-Hadi, Bunga Bank Dalam Islam, alih bahasa: Muhammad Thalib
7
Artinya: “Dahulu ada seseorang yang suka memberi utang kepada manusia,
ﻇﻠِﻪ
ِّ ِ ﻇﻠ ُﻪ
َّ َ ﻣﻦ َْأﻧﻈَ َﺮ ْ ِﺴًﺮا َأوْ َﻋ
ْ َ
ﷲ ِﻓﻰ ُ ا وَﺿََﻊ ﻨُﻪ َأ ﻌ
ُﻣ
9
An Nawawi, Sahih Muslim bi Syarhi An Nawawi Juz VII, (Beirut: Darul Fikr, 1982), hal
12.
10
Ibid.,
2
ُ َْأﺗ َﻠ َﻔ ُﻪ ا
ﷲ
ﻠٌﻢGْﻲ ُﻇ
ِّ ﻟ َﻐِﻨGْﻞ ا
ُ َﻣ ْﻄ
Artinya: “Penundaan orang yang mampu itu adalah perbuatan zalim.” (Shahih,
11
Ibid., 13.
12
Ibid.,
2
dalam ajaran Islam. Lebih dari itu Allah SWT akan memberikan pahala yang
berlipatganda bagi mereka yang meng-qirad kan harta di jalan-Nya. Qirad juga
merupakan pekerjaan yang mulia, sehingga bisa menolong kesusahan orang lain.
Orang yang membantu sesamanya dalam kesusahan niscaya Allah SWT akan
ﺧ ﻴِﻪ )رواﻩ
ِْ ن َا
ِ ﻋ ْﻮ
َ ﻲ
ْ ن ْا ﻟ َْﻌ ﺒِﺪ َﻣﺎدََﻣ ْﺎا ﻟ َ ْﻌ ﺒ ُﺪ ِﻓ
ِ ﻋ ْﻮ
َ ﻲ
ْ ﷲِﻓ
ُ َوا,َﻣْﻪ
(ﻣﺴﻠﻢ
13
Ibid.,14.
2
Artinya: “ Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang paling baik
3). Ijma’
dibenarkan. Hal ini didasari oleh tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa
bantuan saudaranya. Tidak ada seorang pun yang memiliki segala barang yang ia
butuhkan. Oleh karena itu pinjam-memnjam sudah menjadi suatu bagian dari
kehidupan di dunia ini. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan segenap
kebutuhan umatnya.16
Rukun dan syarat merupakan sesuatu yang harus ada dalam setiap
perjanjian dalam mu’amalat. Adapun rukan dan syarat perjanjian kredit al-qard
14
Ibid.,
15
Ibid., 15.
16
Abu Sura’i Abd. al-Hadi, Bunga Bank Dalam Islam, alih bahasa: Muhammad Thalib
(Surabaya: al-Ikhlas, 1993), 99-100.
3
diukur atau diketahui jumlah maupun nilainya. Disyaratkan hal ini agar pada
waktu pembayarannya tidak menyulitkan, sebab harus sama jumlah atau nilainya
3. Lafaz yaitu adanya pernyataan (ijab-qabul) baik dari pihak yang meberikan
menolong antara umat manusia yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT selama
orang lain yang sedang dirudung masalah serta dapat memperkuat tali
17
Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam (Jakarta:
Sinar Grafindo,1996) 137.
18
Ibid,138
3
1. Siapa yang memberi pinjaman atas kesusahan orang lain, maka dia
akan terus mengalir kepadanya setiap hari dengan jumlah sebanyak yang
Ibnu Majah). Contohnya, si Fulan meminjam uang sebesar Rp. 1.000 kepada
Maka selama sepuluh hari itu si Fulan mendapatkan pahala shadaqah Rp.
E. Menghindari Utang
Rasulullah SAW, penyebab kesedihan di malam hari dan kehinaan di siang hari.
seseorang apabila berutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji
F. Adab Umum
pinjaman dan pengembalian adalah riba. Jika pinjam uang sejuta, kembalinya
pun sejuta, tidak boleh lebih. Boleh ada kelebihan pembayaran, berubah
Razak). Karena dalam kaidah fiqh dinyatakan bahwa: "Hutang tidak boleh
"Setiap hutang yang membawa keuntungan, maka hukumnya riba". ". Hal ini
mulia, sifat asli orang dermawan dan akhlak orang yang mengerti membalas
budi.
19
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi, cet. ke-6 (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002) 102-103.
3
c. Berhutang dengan niat baik, dalam arti berhutang tidak untuk foya-foya,
berazam pada dirinya, bahwa hutang yang dia peroleh dari seseorang
tidak disertai dengan niat yang baik, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala
Dan dia letihkan jiwanya karena memikirkan hutang tersebut. Kalau hal
itu terjadi di dunia yang fana, bagaimana dengan akhirat yang baqa
(kekal).
(HR. Baihaqi).
utang, serta banyak-banyak membaca surat Ali Imran ayat 26. (HR.
Baihaqi).
h. Bila ada orang yang masuk surga karena piutang, kelak akan ada juga
orang yang kehabisan amal baik dan akan masuk neraka karena lalai
di dalam hatinya tidak ada niat untuk membayar utangnya, maka pahala