PENDAHULUAN
Latar Belakang
kambing juga mampu menghasilkan susu dan kulit yang dapat digunakan
daerah tropis juga mempunyai arti penting lain. Diantaranya adalah untuk
investasi, jaminan bila terjadi kegagalan panen pada petani kecil dan
resistensi terhadap penyakit, dan hidup baik pada kondisi dimana hewan
negara tropik yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
1
hijauan pada ternak. Feradis (2010) mengatakan bahwa musim sangat
Indonesia.
seluruh biaya produksi, sedangkan dari aspek teknis, kualitas pakan akan
musim kemarau pakan hijauan sangat sedikit sehingga hal ini berdampak
lambat.
2
Tujuan Penelitian
kacang jantan.
Manfaat Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kambing Kacang
yang relatif kecil, memiliki telinga yang kecil dan berdiri tegak (Batubara et
al., 1993). Menurut Jakfar (2010), kambing kacang (lokal) memiliki potensi
pemeliharaan dan bisa kawin secara alami. Potensi lainnya adalah daging
perkelahiran yang tinggi tidak hanya kembar dua tetapi juga dapat
mencapai tiga atau empat. Selain itu kambing kacang juga memiliki
potensi yang lain seperti daya adaptasi yang baik terhadap kondisi yang
terbatas seperti cekaman panas dan kualitas pakan yang rendah (Dinas
4
Pakan
dari sisa tanaman kacang tanah yang dapat digunakan sebagai bahan
Genus : Arachis
5
tersebut memiliki perbedaan sifat-sifat morfologi. Kacang tanah
subspesies fascigiata terdiri dari dua tipe, yakni tipe valensia dan tipe
tipe, yakni tipe virginia. Daun kacang tanah merupakan sumber protein
dan zat kapur sehingga sangat baik untuk pakan ternak (misalnya ternak
segar (daun baru dipangkas) dan juga tidak boleh dalam jumlah
tanah (Arachis hypogaea) memiliki nilai gizi lebih tinggi daripada jerami
Konsentrat
energi relatif tinggi, serat kasar rendah, bahan ekstrak tanpa nitrogen
(BETN) tinggi dan mudah dicerna oleh ternak (Tillman et al., 1991).
6
konsumsi pakan juga meningkatkan daya cerna pakan bila diberikan
adalah jenis atau bangsa ternak, tingkat stress, dan lama restriksi.
7
kembali dibanding kelompok ternak periode restriksi 45 dan 60 hari. Ryan
kembali.
badan antara lain jenis atau bangsa ternak, tingkat stress dan lama
pada saat pengembalian jumlah pakan kembali berat badan yang didapat
8
dipengaruhi oleh faktor genetik, usia di mana pembatasan dikenakan,
Kecernaan
bahan kering atau dalam bentuk persentase yang disebut koefisien cerna
adalah level pakan, banyaknya serat atau lignin (jenis tanaman), definisi
dan status fisiologis rumen (Church dan Pond, 1988; Tomaszewska et al.,
1993).
atau total collection yang dibagi menjadi tiga periode yaitu periode
pendahuluan ada kalanya dijadikan satu sehingga tidak ada batasan yang
9
nyata. Koleksi data meliputi konsumsi selama 24 jam dari pukul 8.00
sampai pukul 8.00 pada hari berikutnya (Utomo, 2012). Tillman et al.,
15 hari dan selama periode ini feses dikumpulkan, ditimbang dan dicatat.
Konsumsi Pakan
ternak pada periode waktu tertentu (Van Soest, 1994). Ternak ruminansia
terkait seperti sifat pakan, ternak dan faktor lingkungan, dimana makin
10
Pertambahan Bobot Badan
tertentu: tiap hari, tiap minggu atau tiap waktu lainnya. Pertumbuhan
mempunyai tahap yang cepat dan tahap yang lambat. Tahap yang cepat
terjadi pada saat sampai pubertas dan tahap lambat terjadi pada saat
lebih cepat mencapai dewasa namun jantan lebih besar dan lebih berat
ukuran yang meliputi perubahan berat hidup, bentuk, dimensi linear dan
air, lemak, protein dan abu pada karkas. Faktor jenis kelamin, hormon dan
protein dan energi yang lebih tinggi akan menghasilkan laju pertumbuhan
11
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Landasan Teori
dengan lingkungan yang tidak sesuai dengan hewan domestik lain, selain
daya cerna. Daya cerna yang tertinggi didapat pada jumlah konsumsi
12
Pengurangan jumlah pakan yang sesuai baik dalam hal jumlah
badan.
produksi.
Hipotesis
perbedaan waktu akan memiliki efek yang lebih tinggi dibandingkan tanpa
13
MATERI DAN METODE
Materi
50,33 cm, tinggi pundak 52 cm, tinggi pinggul 58,4 cm dan lingkar dada
64,77 cm (Setiadi et al., 1997), dengan rata- rata umur delapan bulan.
Jenis kambing yang digunakan adalah kambing kacang yang memiliki ciri-
ciri ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki telinga yang kecil dan berdiri
tegak (Batubara et al., 1993), dengan berat badan awal rata- rata 16,71
kg.
berukuran 1,5 x 0,75 m yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air
minum. Tempat pakan menempel di luar bagian depan dari petak individu,
dalam kandang.
14
berat badan kambing. Chopper, parang, ember, rangkaian alat-alat
laboratorium.
40% dari kebutuhan total harian dalam bahan kering maka, pemberian
15
Tabel 2. Komposisi kimia pakan penelitian
Bahan Komposisi
pakan BK (%) BO (%) PK (%) SK (%) LK (%) TDN (%)
Rendeng 28,47 18,73 16,09 24,68 7,56 65,96
Konsentrat 85,46 79,33 16,04 10,63 79,33 71,11
Keterangan : BK : bahan kering, BO : bahan organik, PK : protein kasar, SK : serat kasar,
LK : lemak kasar, TDN : total digestible nutrient.
Metode
Pra-penelitian
Tahapan penelitian
pakan yang berlangsung selama satu bulan dan dua bulan. Jumlah pakan
yang dikurangi adalah 40% dari kebutuhan total harian dalam bahan
16
satu bulan dan dua bulan, yaitu tahap pemenuhan kembali pakan sesuai
dengan 3% bahan kering dari berat badan ternak. Pakan hijauan kacang
pakan.
Restriksi Refeeding
- P1 : 1 bulan - P1 : 1 bulan
-P2 : 2 bulan - P2 : 1 bulan
Pengambilan data
hidup.
mengurangi jumlah pakan yang diberikan dengan pakan sisa atau pakan
yang tidak dimakan. Pakan yang akan diberikan ditimbang terlebih dahulu,
sedangkan sisa pakan ditimbang pada sore hari untuk pakan yang
diberikan di pagi dan pagi hari untuk pakan yang diberikan pada sore hari.
17
Bobot hidup. Bobot hidup diambil setiap satu minggu sekali
restriksi dan refeeding, kemudian feses yang sudah kering dikomposit dari
kasar, dan serat kasar. Koefisien cerna nutrien dapat dihitung dengan
formula :
18