DISUSUN OLEH :
NIM :0910581221034
1
Latar Belakang
Stunting atau anak pendek merupakan masalah kurang gizi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat
pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Saat ini di
Indonesia terdapat balita yang mengalami stunting sebanyak 37,2% salah satu
faktor yang mempengaruhi stunting yaitu tentang gizi.
Masalah gizi merupakan gangguan dari beberapa segi kesejahteraan
perorangan dan masyarakat yang disebabkan oleh karena tidak terpenuhinya
kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Keadaan gizi masyarakat
di Indonesia pada saat ini masih belum menggembirakan dikarenakan oleh
berbagai masalah gizi seperti gizi kurang,stunting dan gizi buruk,kurang
vitamin A, anemia gizi besi gangguan akibat kurang yodium dan gizi lebih
(obesitas) yang masih tersebar di desa dan di kota seluruh tanah air.
Anak yang mengalami stunting, dapat dilihat ketika tinggi badan anak
lebih pendek dibanding teman seusianya, dan terindikasi kekurangan gizi.
Ukurannya adalah di bawah 2 standar deviasi. Namun, tidak semua anak
pendek itu stunting, tapi anak stunting sudah pasti pendek. Anak dapat
dikatakan stunting jika ia pendek, kurang gizi, dan sering sakit.
Permasalahan stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan tinggi
badan saja, namun lebih dari itu. Anak yang mengalami stunting juga akan
mengalami gangguan pada perkembangan otak dan sistem kekebalan.
Dampak lebih lanjut anak akan mengalami gangguan kecerdasan, rentan
2
Analisis permasalahan
Masalah gizi kurang yang ada pada saat ini antara lain disebabkan oleh
ketidakcukupan ketersediaan pangan dan zat-zat gizi tertentu tetapi juga
dipengaruhi oleh kemiskinan,sanitasi lingkungan yang kurang baik, dan
ketidaktahuan tentang gizi. Tingkat pengetahuan tentang gizi mempengaruhi
kemampuan keluarga untuk mencukupi gizi pada balita.di samping itu keadaan
sosial ekonomi juga berpengaruh pada pemilihan jenis makanan tambahan dan
waktu pemberian makanan serta kebiasaan hidup sehat. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita. Kejadian kekurangan gizi
pada anak balita ini dapat dihindari apabila ibu mempunyai pengetahuan yang
baik tentang cara memelihara gizi dan mengatur makanan pada anak.
Pada penanganan Stunting, diperlukan untuk membantu dalam
pembentukan kecerdasan anak. Anak akan diajak bermain sambil belajar,
hal ini perlu untuk memberikan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan
tahapan perkembangan anak usia prasekolah. Diharapkan anak akan
mempunyai persiapan optimal sebelum menduduki pendidikan dasar.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
A. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan ibu tentang
gizi dengan kejadian stunting pada balita.
B. Tujuan khusus
Untuk mengidentifikasi mengidentifikasi mengapa pengtahuan
menjadi poin penting terhadap kejadian stunting
Untuk mengidentifikasi faktor yang dapat menyebabkan stunting
3
Kerangka Konsepnya
Tingkat pengetahuan
Pemberian ASI
Pemberian Imunisasi
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu kejadian stunting pada
anak balita dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, Tingkat pengetahuan
tentang gizi mempengaruhi kemampuan keluarga untuk mencukupi gizi pada
balita.Sehingga ketika pemberian MPASI asupan nutrisi yang di dapatkan tidak
terpenuhi,bahkan ketika pemahaman atau pengetahuan yang kurang maka akan
dapat juga mempengaruhi tingkat pemberian imunisasi lengkap pada Anak Balita
di samping itu keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pemilihan jenis
makanan tambahan dan waktu pemberian makanan serta kebiasaan hidup sehat.
4
Referensi
Al-Rahmad, A. H., Miko, A., & Hadi, A. (2013). Kajian stunting pada
anak balita ditinjau dari pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, status imunisasi dan
karakteristik keluarga di Kota Banda Aceh. J Kesehatan Ilmiah Nasuwakes, 6(2),
169-184.