Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui


Pendidikan

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Ke-PGRI-An
Dosen Pengampu : Sigit Handoko, S. H, M. H

Disusun Oleh :
Dhika Arfian Ainun Yahya
NIM : 20133100012

KELAS A1
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
telah diberikan sehingga saya bisa menyusun makalah Ke-PGRI-An ini dengan baik
dan benar yang berjudul “Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui
Pendidikan”.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Ke-PGRI-An di UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA. Selain itu, saya berharap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab ini saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini.

Yogyakarta, 28 September 2020

Dhika Arfian Ainun Yahya


NIM: 20133100012

Page 1
DAFTAR ISI KATA

BAB I

Page 2
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting
dalam pendidikan, kualitas pendidikan informal dan formal (yang berhubungan
dengan keterampilan/keahlian kerja), kepribadian terutama moral/agama,
tingkat kesejahteraan hidup dan ketersediaan lapangan kerja yang relevan.
Dalam konteks mikro, Sumber Daya Manusia adalah manusia/orang
yang bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan,
personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dll. Di
lingkungan organisasi bidang pendidikan adalah semua pegawai administratif,
pendidik /guru, dosen serta tenaga kependidikan lainnya.
Oleh karena itu SDM diperlukan oleh setiap institusi kemasyarakatan dan
organisasi. Berbagai institusi kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi
ekonomi, dan institusi keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinaan
dan pengembangannya. Demikian pula dalam organisasi, SDM berperan sangat
penting dalam pengembangannya, terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang
optimal. Kualitas SDM ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, di
antaranya melalui pendidikan. Jadi, pendidikan merupakan suatu upaya dalam proses
pengembangan SDM .

B.       Rumusan Masalah


1. Apakah hakikat manajemen SDM Pendidikan dalam dunia pendidikan saat ini ?
2. Bagaimana kualitas SDM Pendidikan saat ini terkait dengan manajemen
pendidikan sekolah?
C.      Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain memenuhi tugas dosen,
dalam rangka pengambilan nilai, juga dijadikan bahan diskusi kelompok pada mata
kuliah Ke-PGRI-an.

BAB II
PEMBAHASAN

Page 3
A. Pengembangan SDM Melalui Pendidikan

Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan di


atas difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu
yang terlibat atau akan terlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan
ketahanan dan kompetensi ini di antaranya dilaksanakan melalui pendidikan.
Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan
kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan juga merupakan upaya
meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable 
terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu,
pendidikan yang diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal
kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu
yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Program
semacam ini harus dilaksanakan dengan disesuaikan dengan keperluan dan
usaha yang mengarah kepada antisipasi berbagai perubahan yang terjadi, baik
di masa kini maupun yang akan datang .
Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya merupakan suatu
proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan, untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kesejahteraan terkait
dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup rakyat, baik material maupun mental dan
spiritual. Adapun kualitas SDM terkait dengan derajat kemampuan, termasuk
kreatifitas, dan moralitas pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses
perubahan yang diupayakan melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan
semua sektor secara menyeluruh dan berimbang, pada satu sisi, dan pada sisi lain
merupakan upaya meningkatkan kualitas SDM.  
Pada sisi peningkatan kualitas SDM, pembangunan diarahkan untuk
menjadikan rakyat negeri ini kreatif, menguasai serta mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS), dan memiliki moralitas. Kreatifitas
diperlukan untuk bisa bertahan hidup dan tidak rentan dalam menghadapi berbagai
kesulitan. Dengan kreatifitas, seseorang menjadi dinamis dan bisa menemukan jalan
keluar yang positif ketika menghadapi kesulitan atau masalah.

Page 4
Penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS sangat
dibutuhkan untuk peningkatan taraf hidup, dan agar bangsa ini bisa
disandingkan dan ditandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Ini mengingat,
globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah tidak bisa dihindari dan
berdampak pada terjadinya persaingan yang ketat, baik dalam kehidupan
sosial, ekonomi, maupun politik. Untuk  bisa memasuki pergaulan dalam
kehidupan global (persandingan dengan masyarakat global) maupun untuk
meraih keberhasilan dalam berbagai kesempatan yang tersedia (pertandingan
dalam kehidupan global) diperlukan pengusaan dan kemampuan
mengembangkan IPTEKS. Adapun moralitas sangat diperlukan agar dalam
menjalani kehidupannya prilaku bangsa ini dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran
dan keadilan yang bersifat nasional dan universal. Karena nilai-nilai ini berkait
dengan batas-batas antara baik dan tidak baik, benar dan tidak benar, serta antara yang
menjadi haknya dan bukan haknya, maka tingginya moralitas dapat meningkatkan
keterpercayaan dan keandalan individu dan masyarakat, baik di mata bangsanya
sendiri maupun dalam pergaulan global. Jadi, kualitas SDM bukan hanya ditentukan
oleh kemampuan dan kreativitasnya saja tetapi juga oleh derajat moralitasnya. Selain
berkaitan dengan sistem masyarakat secara umum, kualitas SDM mempunyai
keterkaitan erat dengan kualitas pendidikan sekolah. Karena SDM berkualitas adalah
keluaran sistem pendidikan, proses pendidikan harusnya menjadikan kreativitas,
penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS, serta moralitas sebagai acuan
dasar. Unsur penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS bisa dicapai
melalui proses pembelajaran sejumlah mata ajaran secara berjenjang. Unsur kretivitas
bisa dirajut dalam sebagian dari mata ajaran tertentu, misalnya matematika, IPA dan
IPS, namun dengan penerapan model pembelajaran yang kondusif, seperti
keterampilan proses (melalui penemuan).

B. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya


Manusia

Page 5
Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari
berbagai kalangan,  baik  pemerintah, swasta maupun dari masyarakat.
Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu
upaya masing-masing individu untuk memperoleh dan mempertahankan hak-
hak kehidupan yang melekat pada manusia agar memenuhi kebutuhan demi
kelangsungan hidup.
Tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang
damai, demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah
negara kesatuan republik indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan
adalah pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai
sasaran pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian,
pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan
pembangunan nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang
ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.
Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan
melalui tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di
tempat kerja.
Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang
dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur
pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan jalur suplemen
dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas
SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan
ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai
oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan
SDM di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial
(EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
Dalam rangka pengembangan SDM di indonesia, banyak tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216
juta jiwa. Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000
pulau dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah

Page 6
mobilitas penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke
kota-kota besar.
Berbagai tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan
yang tepat agar pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat
secara efektif dan efisien. Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM
Indonesia tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam
maupun diluar negeri, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan
penghasilan bagi masyarakat.

BAB III

KESIMPULAN

Sebagai suatu bentuk upaya dalam pengembangan SDM, pendidikan

merupakan salah satu sektor terpenting dalam peningkatan SDM. Hal ini

mengingat pendidikan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang

menjadi faktor input dominan dalam peningkatanSDM tersebut. Oleh karena

itu, untuk mengoptimalkan sumber daya manusia, pendidikan seharusnya

mendapat prioritas, karena melalui upaya ini dapat dihimpun stok modal

manusia dan stok modal sosial yang memadai secara kualitas. Tanpa tersedianya

stok modal manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas,

keberhasilan suatu pekerjaan dapat dipertanyakan.

Page 7
Daftar Pustaka

1. blog.umy.ac.id/atenfalaqiyah/files/2012/11/ MAKALAH-PENGEMBANGAN-

SDM-PENDIKAN.docx

2. Jones, J dan Walter, L. Donald, (2008). Human Resource Management in

Education. Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta: Q-

Media,

3. Suryadi, A. (1995). Kebijaksanaan Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya

Manusia: Transisi Menuju era Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Informatika,

Balitbang Dikbud.

Page 8
Presentasi

Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting
dalam pendidikan, kualitas pendidikan informal dan formal (yang
berhubungan dengan keterampilan/keahlian kerja), kepribadian terutama
moral/agama, tingkat kesejahteraan hidup dan ketersediaan lapangan
kerja yang relevan.
Dalam konteks mikro, Sumber Daya Manusia adalah manusia/orang
yang bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai,
karyawan, personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan
buruh dll. Di lingkungan organisasi bidang pendidikan adalah semua
pegawai administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga kependidikan
lainnya.

C. Pengembangan SDM Melalui Pendidikan


Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan
di atas difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap
individu yang terlibat atau akan terlibat dalam proses pembangunan.
Peningkatan ketahanan dan kompetensi ini di antaranya dilaksanakan
melalui pendidikan. Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM dalam
rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan juga
merupakan upaya meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar
pesertanya adaptable  terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang
dihadapi. Selain itu, pendidikan yang diselenggarakan seharusnya juga
memberi bekal-bekal kemampuan dan keterampilan untuk melakukan
suatu jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi
dalam pembangunan. Program semacam ini harus dilaksanakan dengan

Page 9
disesuaikan dengan keperluan dan usaha yang mengarah kepada
antisipasi berbagai perubahan yang terjadi, baik di masa kini maupun
yang akan datang .
Penguasaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS sangat
dibutuhkan untuk peningkatan taraf hidup, dan agar bangsa ini bisa
disandingkan dan ditandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Ini
mengingat, globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan sudah tidak bisa
dihindari dan berdampak pada terjadinya persaingan yang ketat, baik
dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Untuk  bisa memasuki
pergaulan dalam kehidupan global (persandingan dengan masyarakat
global) maupun untuk meraih keberhasilan dalam berbagai kesempatan
yang tersedia (pertandingan dalam kehidupan global) diperlukan
pengusaan dan kemampuan mengembangkan IPTEKS.

D. Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya


Manusia
Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius
dari berbagai kalangan,  baik  pemerintah, swasta maupun dari
masyarakat. Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan ini dapat
dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk
memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat pada
manusia agar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup.
Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM
yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu,
jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan jalur
suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.

Page 10
KESIMPULAN
Sebagai suatu bentuk upaya dalam pengembangan SDM,
pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam peningkatan
SDM. Hal ini mengingat pendidikan menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas yang menjadi faktor input dominan dalam
peningkatanSDM tersebut. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan
sumber daya manusia, pendidikan seharusnya mendapat prioritas, karena
melalui upaya ini dapat dihimpun stok modal manusia dan stok modal
sosial yang memadai secara kualitas. Tanpa tersedianya stok modal
manusia dan stok modal sosial yang memadai, terutama secara kualitas,
keberhasilan suatu pekerjaan dapat dipertanyakan.

Page 11

Anda mungkin juga menyukai