PELAKSANA
Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T atas berkah dan karuniNya sehingga penulisan
laporan kegiatan pelatihan electroplating di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta serta
pendalaman materi sekaligus Tes Uji Kompetensi uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan
pengujian bahan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya.
Pelatihan electroplating terkait dengan kompetensi dosen yang mengampu mata
kuliah logam metalurgi, teknik tempa dan pengetahuan bahan Keris. Disamping itu, materi
keterampilan uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian bahan juga dapat
disampaikan dalam perkuliahan Program Studi D4 Senjata Tradisional Keris, khususnya
terkait dengan pengenalan bahan.
Pelatihan melalui lembaga yang kompeten terkait dengan uji kekerasan hasil cor
logam (casting) dan pengujian bahan terdapat di Balai Besar Kerajinan dan Batik
Yogyakarta, sehingga kapabilitas dosen yang telah mengikuti pelatihan resmi di balai tersebut
dapat lebih diakui oleh masyarakat. Tes Uji Kompetensi uji kekerasan hasil cor logam
(casting) dan pengujian bahan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta selaku
Lembaga Sertifikasi Profesi memperkuat aspek legal formal bagi kompetensi yang diraih.
Untuk itu, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi, yang telah menyelenggarakan kegiatan
Competitive Fund Vokasi,
2. Segenap pimpinan dan staf di ISI Surakarta yang turut memfasilitasi kegiatan ini,
3. Pimpinan dan staf Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, yang telah
memfasilitasi dan melayani peserta selama pelatihan
4. Instruktur pelatihan uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian bahan.
5. Pimpinan dan staf TUK 04 JPTM Fakultas Teknk Universitas Negeri Yogyakarta.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat secara
berkesinambungan.
Telah melakukan perjalanan dinas selama 4 (empat) hari ke Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin UNY untuk mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi dengan Skema Menguji Kualitas
Hasil Pengecoran Logam di Laboratorium Bahan dan Pengolahan Fakultas Teknik UNY
dengan hasil sebagai berikut :
1. Modul Pelatihan Pengujian Bahan Uji Kompetensi dengan Skema Menguji Kualitas Hasil
Pengecoran Logam .
2. Pengetahuan mengenai bahan dan komposisi sesuai keperluan yang dibutuhkan dalam
industri teknik.
3. Hasil Uji kompetensi dan skema pengujian dalam pelatihan pengujian bahan cor (casting)
dan logam lain untuk keperluan industri dan akademisi.
Demikian Laporan Perjalanan Dinas ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 11 November 2022
Yang membuat laporan :
Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta sudah sejak lama menyediakan program
pelatihan uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian bahan yang diselenggarakan
dalam satu paket kegiatan selama 5 hari (40 jam). Praktik uji kekerasan hasil cor logam
(casting) dan pengujian bahan Kegiatan tersebut dibagi ke dalam kegiatan-kegiatan pokok
yang dibimbing oleh Bp. Robert Kristianto dan Bp. Parjo.
Teknik casting adalah salah satu teknik pembuatan produk perhiasan secara masal
melalui pengecoran. Teknik casting ini juga digunakan dalam pembuatan perhiasan. Cara
membuatnya yaitu logam dicairkan ke tungku peleburan, lalu dituangkan ke dalam rongga
cetakan serupa dengan bentuk asli dari produk cor (master) yang nantinya akan dibuat.
Pembuatan perhiasan dari teknik casting membutuhkan waktu lebih dari satu hari.
Sekitar dua sampai tiga hari. Karena yang buat lama adalah proses pembuatan gipsumnya,
proses pembuatan perhiasan dari teknik casting harus diawali dengan pembuatan masternya
terlebih dahulu. Kemudian setelah dibuat baru dimasukkan ke rubber mould. Setelah itu
dicetak hingga menjadi investment lilin. Keuntungan dari teknik casting ini adalah tanpa patri
karena cor semua, perhiasan manual pasti ada patrinya. Kedua, meskipun ukurannya sama
tetapi ukuran dan bentuk bisa berbeda. Sementara perhiasan casting ukurannya dan
bentuknya bisa sama semua karena cetakan mouldnya.
Hari 1
Hari pertama di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta adalah acara pembukaan
dan pelaksanaan ujian teori mengenai teknik casting logam. Pemaparan materi dan
pengenalan alat dan bahan. Teknik ini masih bisa digunakan sampai saat ini untuk pembuatan
berbagai karya,. Cara pembuatannya dari teknik ini biasanya adalah sebagai berikut:
Mencairkan bahan yang digunakan, sehingga menjadi bahan utama untuk membuat karya
seni.
Bahan yang telah dicampurkan kemudian dicetak pada rongga cetakan yang ada.
Bentuknya kemudian disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga memberikan hasil yang
diinginkan.
Hasil dari teknik ini akan memberikan bentuk dan desain yang rapi serta mendetail.
Hari 2
Hari 3
Hari ke 3 dengan kegiatan finishing dan pengecekan hasil akhir dari pelatihan
pengecoran logam perak. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menilai hasil pengecoran
(casting) berhasil dilakukan dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Sudah banyak
produsen kerajinan yang menjadikan jenis ini sebagai alternatif dalam pembuatan kerajinan.
Terkhusus ketika mendapatkan orderan dalam jumlah banyak. Proses pembuatan kerajinan
ini yaitu dengan pencairan logam, kemudian dituangkan ke dalam cetakan sesuai bentuk yang
diinginkan. Kelebihan menggunakan jenis ini yakni dapat menghemat waktu. Selain itu,
bentuk dan ukuran kerajinan ini juga bisa seragam atau sama. Pada tahap finishing seperti
mengikir atau mengamplas bagian pinggiran, masih membutuhkan tenaga tangan atau
manual.
Hari 4
Hari ke 4 kegiatan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta adalah ujian
terakhir mengenai casting dan penyerahan hasil , upacara penutupan dengan penyerahan
sertifikat keahlian mengenai casting Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta kepada
peserta.
PENDALAMAN MATERI DAN TES UJI KOMPETENSI DI JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
Pengantar dari narasumber praktisi uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan
pengujian bahan oleh Bp. Rivan terkait pengalamannya mengerjakan uji kekerasan hasil cor
logam (casting) dan pengujian bahan dan mengenai pengujian logam – logam lainnya. Bp.
Ariyanto Leman lebih mengedepankan diskusi dan praktik, sehingga dari proses yang
dilakukan sekaligus dapat dianalisis hasilnya. Permasalahan yang sering muncul dalam uji
kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian bahan dibahas secara ilmiah, karena objek
yang dihadapi adalah metalurgi. Dalam penjabaran yang didasari sebagai praktisi uji
kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian bahan, Bp. Ariyanto Leman selain melalui
diskusi, juga dibagikan buku panduan uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian
bahan bagi para peserta.
Hari 1
Pembukaan dan penerimaan peserta uji kompetensi dari ISI Surakarta yang dilakukan
oleh Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
dalam rangka pendalaman materi dan tes uji kompetensi.
Hari 2
Hari ke 2 dilakukan diskusi dan pengenalan alat mengenai tes uji kekerasan logam.
Harness Test, Kekerasan suatu material atau bahan merupakan sifat mekanik yang sangat
penting, karena dapat digunakan untuk mengetahui sifat mekanik lain yaitu strength
(kekuatan). Nilai kekuatan tarik yang dimiliki suatu material juga dapat dikonversi dari
kekerasannya. Diskusi kelopok dan praktek pemakaian alat.
Hari 3
Hari ke 3 adalah praktek perhitungan dan praktek pengukuran tes kekerasan logam
aluminium, kuningan dan besi. Ada beberapa cara hardness test yang standar untuk menguji
kekerasan logam yaitu; pengujian Brinell, Rockwell, Vickers, dan lain lain. Pada dasarnya
hardness test dilakukan dengan menekankan sebuah indenter yang lebih keras sifatnya dari
bahan uji dengan beban dan jangka waktu tertentu (10-15 detik), bekas tapak tekan pada
permukaan benda uji diukur untuk menentukan nilai kekerasan dengan cara gaya tekan dibagi
luas tapak tekan.
Ada berbagai macam metode pengujian kekerasan yang digunakan untuk menguji kekerasan
logam, yaitu :
1. Metode Hardness Brinell.
2. Metode Hardness Vickers.
3. Metode Hardness Rockwell.
4. Metode Hardness Rockwell Superficial.
5. Metode Hardness Knoop.
6. Metode Hardness Shore Scleroscope.
7. Metode Hardness Sonodur.
8. Metode Hardness Moh.
9. Metode Hardness File.
Dari kesembilan metode hardness test tersebut, hanya 3 saja yang akan dibahas metode
pengujian kekerasan untuk menguji kekerasan logam, yaitu:
1. Metode Pengujian hardness Brinell.
Hari 4
Ujian praktek dan teori perhitungan dan praktek pengukuran tes kekerasan logam aluminium,
kuningan dan besi. Ada beberapa cara hardness test yang standar untuk menguji kekerasan
logam (hardness test) yaitu; pengujian Brinell, dan Vickers.
Pengumpulan dan Rewiew hasil ujian Ujian praktek dan teori perhitungan dan praktek
pengukuran tes kekerasan logam aluminium, kuningan dan besi. Ada beberapa cara hardness
test yang standar untuk menguji kekerasan logam (hardness test) yaitu; pengujian Brinell,
dan Vickers.
Penutupan pelatihan pendalaman materi dan tes uji kompetensi di Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, dengan foto bersama.
I. PENUTUP
Kegiatan pelatihan uji kekerasan hasil cor logam (casting) dan pengujian bahan
yang telah diikuti memberi pengalaman berharga terkait sistem kerja laboratorium dengan
berbagai prosedur yang ketat. Skala penggunaan bahan dan peralatan disesuaikan dengan
kebutuhan objek yang dikerjakan. Pengelolaan dalam menyimpan bahan uji agar dapat
dipergunakan lagi di waktu berikutnya juga sangat memperhatikan keberlanjutan fungsi
bahan logam dan segi keamanan terhadap pemakai serta lingkungan sekitar tempat
penyimpanan. Semoga pengalaman yang ditempuh selama pelatihan dapat bermanfaat
dalam mendukung pembelajaran bagi mahasiswa, serta aktivitas Tri Dharma.