Pengertian :
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besar sel seluruh tubuh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnya
fungsi tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar.
(Whalay & Wong 1995)
• Fisik
- Geografis
- Sanitasi
- Radiasi
• Psikososial
- Stimulasi
- Teman sebaya
- Sekolah
3. Masa sensitif
a. Masa kritis
Masa apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan digantikan pada
masa berikutnya.
b. Masa sensitif
Mengarah pada perkembangan mikroorganisme.
Misal : pada saat berkembangnya otak, ibunya menderita maka kemungkinan anak tsb
akan menderita hidrocephalus/encephalitis.
c. Masa optimal
Suatu masa yang diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya.
Misal : anak usia 3 tahun saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaan-
bacaan/gizi yang tinggi, maka anak itu akan mencapai perkembangan yang optimal.
Perkembangan ini pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak.
Contoh : ada yang bisa bicara dulu baru berjalan.
Pertumbuhan Fisik
Tinggi + berat badan
Lingkar kepala
Jumlah cairan tubuh
Perubahan suhu dan metabolisme
Pertumbuhan tulang, otot, jaringan limfoid, lemak, gigi.
Pertumbuhan
Panjang badan
Panjang badan lahir (Indonesia) kurang lebih 48 cm
Tahun I + 23 cm ---- 71 cm
> 3 tahun : PB = 80 + 5 n cm (n = usia – tahun)
Berat badan
Berat badan lahir : 3000 gr
Kenaikan berat badan
Triwulan I : 600 - 1000 gr/bulan
II : 500 - 600 gr/bulan
III : 350 - 450 gr/bulan
IV : 250 - 350 gr/bulan
BB = 8 + 2n Kg
Berat Badan
3 – 12 bulan : umur (bulan) + 9
2 Lingkaran kepala ---- pertumbuhan otak
1 – 6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8 Lahir : 33 cm
2 tahun : + 2,5 cm/tahun
6-12 tahun : umur (tahun) x 7 - 5 3 – 5 tahun : + 1,25 cm/tahun
2 10 tahun : 53 tahun
Dewasa : 55 – 58 cm
Stimulasi Perkembangan Balita
Dilakukan oleh orang-orang terdekat di lingkungan anak: ayah, ibu, anggota keluarga yang
lain.
Manfaat :
Mengarahkan perkembangan anak
Mencegah terjadinya kelambatan perkembangan anak
Mencerdaskan anak sambil meningkatkan rasa kasih sayang
Bila perlu alat ----- gunakan alat yang aman sesuai kebutuhan
- Kemampuan :
Gerakan – kasar, halus
Berbicara
Kecerdasan
Menolong diri sendiri
Bergaul
- Dilakukan tanpa paksaan, rasa marah/hukuman bila anak tidak mampu melakukan
kegiatan yang diminta.
- Beri pujian bila anak berhasil melakukan tugas dengan baik
- Hindari kebosanan dengan menciptakan suasana segar dan bervariasi
Berjalan sendiri
tanpa jatuh
• Berjalan
Merambat yang akan
dicapai
٭Duduk dengan saat ini
kepala tegak
* Mengangkat kemampuan
kepala tegak anak
Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Terdapat berbagai pandangan tentang teori pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berikut ini akan diuraikan teori perkembangan psikoseksual, psikososial, kognitif, dan
perkembangan moral.
Masa Remaja
Perkembangan moral tingkat paska konvensional terjadi pada usia 13 tahun, ditandai
dengan perkembangan hati nurani individu dan penetapan nilai moral (kemampuan nilai
baik/buruk sesuatu)
Untuk pertamakalinya remaja dapat memahami konflik antara dua standar yang diterima
dan coba mengatasinya. Penguasaan diri terjadi secara internal baik terhadap standar yang
diamati dan alasan benar atau salah.
3. Anak laki-laki lebih dekat dengan ayahnya atau menjadikan ayahnya sebagai figur
Contoh : bila bapaknya seorang polisi, ia ingin berpakaian dan bersikap seperti bapaknya
4. Peningkatan bakat yang tersendiri dan dengan senang diperlihatkan kepada orang tua
dengan mengharapkan pujian.
Anak Sekolah
Periode usia sekolah, anak mulai memasuki hubungan sosial yang lebih luas dengan teman
teman, guru, orang lain dalam kelompok.
Mereka menjalin hubungan yang spesial/khusus dengan grup lain, menjalin keakraban,
sharing dengan kelompok, memiliki teman sejati.
Pengalaman yang kita temui, anak mulai memiliki sahabat/teman dekat di sekolah, lebih
percaya kepada teman dari pada orang tua/orang disekelilingnya.
Anak mau mencurahkan perasaannya kepada sahabatnya.
Masalah-Masalah Yang Berhubungan Dengan Tumbuh Kembang Anak
Masalah-masalah umum
Bayi
1. Konstipasi, kolik
2. Teething
3. Bangun tengah malam
4. Thumb sucking
Toddler
1. Temper Tantrum
2. Toilet Training
3. Sibling rivalry
4. Negativism
Pra sekolah
1. School phobia
2. Sibling rivalry
3. Fear of dark
Remaja
1. Drug abuse
2. Sexual abuse
Masa Bayi
1. Menghisap ibu jari tangan (thumb sucking)
2. Tumbuh gigi (teething)
3. Kecemasan/takut terhadap sesuatu yang belum dikenal
4. Perubahan telapak kaki ---- sepatu bayi
5. Kesulitan pemberian makan
☻Regurgitasi
☻Spitting up
☻Rumination
Thumb Sucking
◘ Aktifitas yang menyenangkan bagi bayi
------- tidak puas menyusu/minum susu botol
◘ Aktifitas ini ------ ada yang mulai sejak dalam kandungan
◘ menjadi masalah bila aktifitas ini terus ada : ------ Maloklusi gigi
------- Bentuk ibu jari terganggu
◘ Menghisap dot “empeng” ----- kadang upaya menenangkan anak ----- keliru
◘ Ketergantungan penggunaan dot ------ gangguan perkembangan bicara : mengurangi
keinginan untuk mulai berbicara
◘ Menghisap jari menetap ----- Masalah emosional orang tua-anak
Intervensi (controversial) :
1. Penggunaan zat yang pahit pada jari
2. Beri penguatan : hadiah, pujian perhatian untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
3. Therapi Paradoxical ---- melihat kembali situasi yang tidak memberikan kepuasan bagi
anak.
Teething
☺Usia tumbuh gigi susu ----- bervariasi, keteraturan, bila diprediksi
☺ 2 (dua) tahun pertama : jumlah gigi = usia 6 bulan
☺ Proses fisiologis : Mahkota gigi ----- merobek membran periodontal
----- rasa tidak nyaman : ngiler, menghisap jari, menggigit, iritabel,
sulit tidur, menolak makan : “Panas, muntah, diare bukan gejala tumbuh gigi”
Intervensi :
☺ Mainan untuk digigit
☺ Minum/makanan ------ dingin
☺ Baby oral jel ----- topikal anestesi
☺ k/p analgetik sistemik
Regurgitasi
Keluarga kembali makanan dari lambung ke mulut, biasanya dikaitkan adanya sendawa
----- sesudah pemberian makanan.
◙ Diburem
◙ Tidak sering digendong
◙ Posisi tidur miring kanan, kepala pakai bantal tipis
Spitting Up
Dikeluarkannya makanan yang belum ditelan dari mulut segera setelah makanan masuk
----- mengurangi lecet pada sudut mulut, dagu, leher.
◙ Pasang alas makan
◙ Kebersihan kulit
Rumination
☼ Secara aktif dan sengaja mempertahankan
☼ Bisa menyebabkan keadaan malnutrisi
☼ Terjadi : - Mental retardasi berat
- Gangguan hubungan orang tua - anak
☼ Sebagai respons tingkah laku yang dikondisikan oleh karena meningkatnya kebutuhan
stimulasi diri/perhatian orang tua
☼ Terapi :
• Psikoterapi ---- memperbaiki kemampuan pengasuhan
• Modifikasi pola makan
• Perhatian meningkat (sebelum-selama-sesudah) makan
Toddler
1. Temper Tantrum
2. Toilet Training
3. Negativism
4. Sibling Rivalry
1. Temper Tantrum
Tingkah laku marah/protes ----- keinginan tak terpenuhi ----- upaya toddler menunjukkan
sikap independent : - berbaring/berguling di lantai
- menendang
- menjerit sekuatnya
- tahan napas
Mengatasi :
♦ Mengabaikan selama tingkah laku tidak membahayakan (diri, lingkungan)
♦ Sikap tegas + konsisten orang tua
♦ Perlu rasa aman dan berkuasa atas sesuatu
♦ Dihindari ----- memberi persyaratan bila meminta sesuatu
♦ Ajak kegiatan yang menyentuh perasaan ----- bacakan buku cerita
2. Toilet Training
Suatu proses membantu anak untuk mengontrol keinginan bab/bak dan
mengidentifikasi kebutuhan bab/bak serta dapat menolong dirinya sendiri
2. Kesiapan mental
♥ Dapat mengenali rasa ingin bab/bak
♥ Dapat mengkomunikasikan verbal/non verbal
♥ Dapat menerima dan mengikuti petunjuk
3. Kesiapan psikologis
♥ Dapat mengexpresikannya ke orang tua
♥ Dapat duduk 5-10 menit tanpa marah
♥ Ingin tahu tentang kebiasaan orang tua/kakak
♥ Tidak sabar bila celana basah ----- ingin cepat ganti pakaian
3. Negativism
- Suatu respon anak toddler ----- jawaban selalu negatif “tidak” untuk setiap
ajakan/permintaan
- Menampilkan “self control”
Anticipatory Guidance
♥ Hindarkan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak
♥ Jawaban pertanyaan ---- pilihan
♥ Tidak menyuruh anak bila kecapaian/lapar
4. Sibling Rivalry
Keluarga baru “Adik” ----- krisis terutama pada Toddler
Tidak benci pada bayi tetapi perubahan karena kelahiran tersebut :
- Kasih sayang terbagi ----- perhatian pada bayi
- Kebiasaan rutin kacau
- Kehilangan tempat tidur
Usia 5 tahun ----- adaptasi untuk masuk sekolah + adanya adik ---- krisis meningkat
Penatalaksanaannya :
1. Persiapan 1 – 2 bulan menjelang kelahiran bayi
☻Tahu perubahan perut ibu
☻ Gambar pertumbuhan janin
☻ Ajak :
- merasakan gerak janin
- kontak dengan bayi lain
☻ Bermain dengan boneka
☻ Ibu hamil tua ----- siap pindah tempat tidur/kamar
☻ Kenaikan kegiatan lain setelah bayi lahir ----- tekankan tugas rutin tidak
terganggu
☻ Libatkan perawatan bayi
☻ Awasi saat anak berinteraksi
Misal : 1. Gelap
2. Berada seorang diri
3. Binatang
4. Setan (Ghost)
5. Obyek/orang ----- rasa sakit
Mengatasi :
☻ Melibatkan secara aktif anak untuk menemukan ---- metode praktek
- Pasang lampu di kamar
- Menempatkan mainan di kran, tempat mandi
- Demonstrasikan benda yang lebih besar (tidak dapat masuk ke saluran)
- Berkhayal ---- gembaran menyenangkan
- “Reward” ---- keberanian anak
Sexual Abuse
Adalah mengajak, merayu, ataupun memaksa anak untuk bertingkah laku sexual secara
terbuka (walaupun berupa rangsangan) dapat berupa :
- Perzinahan, incest
- Exhibitionis
- Menyentuh, mencium, memainkan
- Pornografi, Prostitusi
===&&&&===
PENGARUH BERMAIN PADA TUMBUH KEMBANG ANAK
Pengertian :
Menurut Miller BF & Keane CB (1983), bermain adalah mengungkapkan konflik dalam
dirinya yang tidak disadari.
Foster (1989) bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan sendiri
untuk memperoleh kesenangan.
Kesimpulan :
Bermain merupakan keinginan dalm mengatasi konflik dari anak yang tidak disadari serta
dialami dengan suatu kepuasan. Dengan bermain anak dapat menemukan dan mengatur
kelangusngan hidup tumbuh kembangnya. Permainan yang tidak dinikmati menyebabkan
tumbang tidak berlangsung dengan baik.
Klasifikasi bermain :
Menurut isinya terbagi menjadi :
☻Sosial afektif play
- Anak belajar memberi respons terhadap respons yan diberikan oleh lingkungan
terhadapnya dalam bentuk permainan. Misal : orang tua bebicara dan memanjakan dan
anak tertawa senang.
☻ Sense of plesure play
- Anak akan memperoleh kesenangan dari obyek yang ada disekitarnya, misal : anak
bermain air atau pasir
☻ Skill play
- Merupakan permainan yang memberikan kesempatan pada anak untuk memperoleh
keterampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang. Misal :
mengendarai sepeda.
☻ Dramatic play atau Role play
- Anak akan berfantasi menjalankan peran tertentu, misal : menjadi ayah, ibu,
perawat, dokter atau guru.
☼ Solitary Play
Dilakukan oleh Todler merupakan jenis permainan dimana anak bermain sendiri
walaupun ada beberapa orang lain bermain disekitarnya.
☼ Assosiatif Play
Merupakan permainan anak bermain dalam kelompok dengan aktifitas yang sama
tetapi
belum terorganisir dengan baik. Jadi belum ada pembagian tugas diantara anak dan
anak bermain sesuai dengan keinginannya. Anak saling meminjam dan memberikan
alat permainan.
Contoh : dua orang anak bermain boneka dan saling meminjam sambil
berbicara/berinteraksi dengan bahasa yang sederhana.
☼ Cooperatife Play
Anak bermain bersama dengan jenis permainan yang terorganisir, terencana dan ada
aturan-aturan tertentu. Permainan dilakukan oleh anak usia sekolah/remaja. Anak
bermain dalam kelompok dengan anak yang lain anak diskusi dan melakukan aktifitas
untuk tujuan tertentu.
♦ Belajar konsep : warna – ukuran ----- bentuk ----- arah------ urutan -----pengelompokan.
♦ Kreatifitas
♦ Experiment
♦ Explorasi
2. Perkembangan motorik
♦ Kasar
♦ Halus
3. Perkembangan sosial
♦ Komunikasi
♦ Relasi
♦ Penyelesaian masalah
♦ Peran sosial
4. Perkembangan kepribadian
♦ Ketekunan
♦ Konsentrasi
♦ Konsep diri
♦ Penyaluran emosi
♦ Moral
♦ Murah hati
♦ Jujur
♦ Sportif
5. Perkembangan fisik
♦ Otot tubuh lebih kuat
♦ Indra lebih peka
♦ Energi lebih teratur
BERMAIN DI RUMAH SAKIT
◙ Trust
- Respek terhadap ketenangan orang lain, berhasrat berbuat sesuatu yang dapat
dipertanggung jawabkan
- Cenderung menimbulkan perasaan percaya orang lain
- Kejujuran sangat penting
◙ Validasi
- Menegaskan kembali tentang pesan yang sudah disampaikan
- Terjadi apabila menerima, memberi respek
◙ Perhatian
- Keterlibatan emosi dan diexpresikan
- Secara non verbal --- memandang, mengangguk dan perabaan
-----****-----