Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESUME KASUS PRAKTEK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. I


DENGAN ASAM URAT DI PUSKESMAS SETU

TAHUN 2021

Disusun Oleh:
ZALFA ZHAFIRAH

210510008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

2021
PENGKAJIAN

Nama pasien Ny. I, usia 62 tahun,jenis kelamin perempuan,agama islam,alamat di Jl.


Sengkol RT001/001, Muncul,Setu. Klien mengatakan nyeri di bagian jari jempol sebelah
kanan,klien pun menyebutkan bahwa sebelumnya klien memang mempunyai penyakit asam
urat,klien juga mengatakan bahwa seriap memegang barang menggunakan tangan sebelah
kanan itu tidak sekuat memegang barang mengunakan tangan sebelah kiri, skala nyeri 4,Klien
mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi. Saat pengkajian klien tmpak berinteraksi
dengan focus. Tingkat kesadaran klien compos mentis dengan GCS (E4, V5, M6), lalu tekanan
darah pasien 150/100mmHg, nadi 74x/menit, pernapasan 22x/menit, Hasil tes asam urat
menujukan 6,1 saat pasien diminta untuk menggerakan jari jempolnya klien tampak meringis
kesakitan. Pada pengkajian fungsional dengan menggunakan KATZ INDEKS dan
MODIFIKASI BARTHEL INDEKS, pasien Ny. I termasuk kedalam kategori KATZ INDEKS
(A), yaitu mandiri dalam makanan, kontinensia (BAK,BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah dan mandi dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan pada penilaian
MODIFIKASI BARTHEL INDEKS Ny. I memiliki skor 140, termasuk kedalam kategori
Mandiri. Ny. I memiliki kerusakan aspek kognitif fungsi mental baik. Pada pengkajian
keseimbangan Tn. I memiliki skor 1 yang artinya memiliki resiko jatuh rendah.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut (nyeri jari jempol) b.d agen injuri ditandai dengan klien menyatakan ada
nyeri pada bagian jari jempol sebelah kanan. (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri dan ketidaknyamanan,dan kekakuan sendi.
(D.0054)

INTERVENSI KEPERAWATAN

➢ Manajemen Nyeri (I. 08238)


Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri
berkurang/terkontrol dengan kriteria hasil :
Tingkat nyeri (L.08066)
1) Kemampuan menuntaskan aktivitas
2) Keluhan nyeri menurun
3) Gelisah menurun
4) Kesulitan tidur menurun
5) Frekuensi nadi membaik
6) Pola napas membaik
7) Tekanan darah membaik
8) Proses berpikir membaik
9) Focus membaik
10) Nafsu makan membaik
11) Pola tidur membaik

Intervensi :

Manajemen Nyeri (I.08238)

Observasi

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri


2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping pengunaan analgesik

Terapeutik

1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,


hypnosis,akupresur, terapi music,aroma terapi)
2. Kontrol lingkungan yang memberatkan rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu

➢ Gangguan mobilitas fisik (D.0054)

Tujuan :

Mobilitas Fisik Meningkat (L.05042)

1. Pergerakan ekstremitas meningkat


2. Kekuatan otot meningkat
3. Nyeri menurun
4. Kecemasan menurun
5. Kekakuan sendi menurun
6. Gerakan terbatas menurun
7. Kelemahan fisik menurun

Intervensi :

Dukungan Mobilisasi (I.05173)

Observasi

1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


2. Identifiaksi toleransi fisik
3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
4. Monotor kondisi umum selama melakukan mobilisasi

Terapeutik

1. Fasilitasi aktifitas mobilisasi dengan alat bantu


2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan

Edukasi

1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi


2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk di tempat
tidur

Anda mungkin juga menyukai