Kelas : 3D AKM / 08
AUDIT PERPAJAKAN
7. Apa yang perlu diperhatikan dari audit atas PPh pasal 23?
Disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayaran nya oelh badan
pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, bentuk usaha tetap atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada wajib pajak dalam negeri atau bentuk usaha
tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan :
1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
2. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, manajemen, konstruksi, konsultan
Penyetoran PPh pasal 23 paling lama tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan nya
paling lama 20 hari setelah masa pajak berakhir. Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara
objek pajak pada SPT masa PPh 23 dengan biaya-biaya yang menjadi objek pemotongan PPh 23
yang seharusnya dibuat dalam rekening-rekening tersendiri dengan objek pajak pada SPT masa
PPh 23. Sebelum SPT masa dilaporkan harus cari penyebabnya yang menimbulkan kewajiban
pemotongan pajak.
8. Apa saja yang perlu diperhatikan pada audit atas perhitungan pajak akhir tahun?
- Pasal 28
1. Bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, pajak terutang dikurangi dengan
kredit pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan.
2. Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda
yang berkenan dengan pelaksanaan peraturan UU Pajak.
- Pasal 29
1. Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih besar daripada kredit
pajak maka kekurangan pajak yang terutang harus dilunasi sebelum SPT pajak
penghasilan disampaikan.
2. Dasar perhitungan pajak terutang adalah laba yang diperoleh perusahaan unutk
meminimalkan pembayaran pajak penghasilan badan, wajib pajak dapat melakukan
pengelolaan kewajiban perpajakan akhir tahun melalui :
a. Review dan analisis pajak terutang akhir tahun PPh badan
b. Strategi menghemat pajak penghasilan akhir tahun
c. Menghindari pajak lebih bayar dan rugi fiskal
d. Melakukan ekualisasi PPh badan dan PPN, dan langkah strategi lainnya