Rp 8,359,164
Rp 1,065,882
Rp 2,983,408
Rp 22,150
Rp 60,510
Rp 3,840,690
Rp 169,941
Rp 77,638
Rp 45,542
Rp 16,624,925
Rp 533,188
Rp 3,890,271
Rp 11,342,412
Rp 108,686
Rp 1,775,839
Rp 2,011,090
Rp 2,422,903
Rp 22,084,389
Rp 38,709,314
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Laporan Posisi Keuangan, Liabilitas
Per 31 Desember 2019
(Disajikan dalam rupiah)
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek dan cerukan Rp 458,108
Utang trust receipts
Utang Usaha
Pihak ketiga Rp 2,228,036
Pihak berelasi Rp 407,397
Bukan usaha
Pihak ketiga Rp 549,466
Pihak berelasi Rp 72,755
Beban akrual Rp 1,841,517
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Rp 257,254
Utang pajak
Rp 545,825
Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank Rp 196,001
Utang pembelian aset tetap
Saldo Laba
Cadangan umum Rp 45,000
Belum ditentukan penggunaannya Rp 18,450,204
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk Rp 25,300,838
Kepentingan Nonpengendali Rp 1,370,266
-Rp 47,876
Rp 7,436,972
-Rp 2,076,943
Rp 5,360,029
Rp 27,542
Rp 66
Rp 346,080
Rp 2,772
Rp 376,460
Rp 5,736,489
Rp 5,038,789
Rp 321,240
Rp 5,360,029
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Per 31 Desember 2019
(Disajikan dalam rupiah)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayarankas kepada pemasok
Pembayaran untuk beban produksi dan usaha
Pembayaran kepada karyawan
Kas yang diperoleh dari operasi
Peneriman penghasilan bunga
Pembayaran pajak-neto
Pembayaran beban bunga
Penerimaan lainnya-neto
Kas neto dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pengurangan (Penambahan) investasi
jangka pendek
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Akuisisi Entitas Anak baru, setelah
dikurangi kas dan cerukan yang
diperoleh
Penambahan aset tetap dan uang muka
pembelian aset tetap
Penyertaan di entitas asosiasi dan ventura
bersama
Akuisisi Entitas Anak dari kepentingan
nonpengendali
Penambahan aset tak berwujud
Penambahan investasi jangka panjang
Kas dan bank dari Entitas Anak yang didekonsolidasi
Kas neto dari aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari utang bank jangka panjang
Penerimaan dari utang bank jangka pendek
Kontribusi modal dari kepentingan nonpengendali
Penerimaan utang jangka panjang lainnya
Pembayaran dividen kas
Pembayaran utang bank jangka pendek
Pembayaran utang bank jangka panjang
Pembayaran utang jangka panjang lainnya
Pembayaran dividen kepada kepentingan nonpengendali
Pembayaran utang pembelian aset tetap
Uang muka setoran modal dari kepentingan nonpengendali
Kas neto dari aktivitas pendanaan
Rp 42,564,285
-Rp 21,865,155
-Rp 7,715,899
-Rp 4,224,568
Rp 8,758,663
Rp 277,996
-Rp 1,615,934
-Rp 153,810
Rp 131,246
Rp 7,398,161
Rp 563,840
Rp 54,328
-Rp 2,026,189
-Rp 887,499
-Rp 96,645
-Rp 7,649
-Rp 2,399,814
Rp 1,500,000
Rp 430,000
Rp 7,000
Rp -
-Rp 1,597,681
-Rp 825,838
-Rp 514,517
-Rp 177,350
Rp 85,209
Rp 2,481
-Rp 1,266,076
Nama Akun Penjelasan
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi
Aset Tetap yang diinginkan agar aset siap digunakan. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah,
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai,
jika ada.
Kas terdiri atas kas dan bank. Setara kas terutama merupakan deposito
berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat
Kas dan Setara Kas penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan
kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan dan tidak digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan
Persediaan metode rata-rata bergerak (moving_x0002_average) untuk Perusahaan dan
Entitas Anak tertentu yaitu IDLK dan IFL, serta metode rata-rata tertimbang
(weighted-average) untuk Entitas Anak lainnya.
Uang Muka dan Uang muka dan jaminan terutama merupakan uang muka pemasok dan
Jaminan jaminan atas pembelian bahan baku impor.
Uang Muka dan Uang muka dan jaminan terutama merupakan uang muka pemasok dan
Jaminan jaminan atas pembelian bahan baku impor.
Pajak dibayar di
Pajak dibayar di muka terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai
muka
Jenis aset yang satu ini bisa juga dinamakan sebagai aset tetap tak berwujud, yang nantinya tetap
dapat diidentifikasi namun tak ada bentuk fisiknya. Jenis aset yang satu ini biasanya bisa dimiliki
Aset Tidak Tetap
untuk tujuan administratif lain. Untuk perusahaan, nantinya manfaat dari aset tak berwujud ini bisa
didapatkan dalam waktu panjang, serta nilainya sangat besar dibandingkan modal yang dimiliki.
Aset pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dan rugi fiskal yang
belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena
Aset Pajak pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi
Tangguhan signifikan digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat
penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan
investasi jangka panjang adalah penanaman aset dalam jangka waktu lebih
Investasi Jangka dari satu tahun dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lain. Artinya,
Panjang investasi jangka panjang memang membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa
sampai satu tahun atau lebih untuk mencapai keuntungan yang tinggi.
Goodwill adalah suatu bagian aset dalam neraca keuangan perusahaan, yang
GOODWILL masuk dalam kategori aset yang tidak berwujud.
Aset tak berwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai
Aset Tak Berwujud perolehan aset tak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada
awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Umur manfaat aset tak
berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas
Aset tak berwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai
perolehan aset tak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada
Aset Tak Berwujud
awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Umur manfaat aset tak
berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas
Liabilitas Jangka Jenis utang yang harus diabayarkan sesegera mungkin dalam hal ini paling lama satu
Pendek tahun pembukuan
Utang yang timbul sebagai akibat pinjaman yang diberikan oleh bank
Utang Bank Jangka
Pendek Dan Cerukan kepada perusahaan (Bank Loan) yang diperoleh berdasarkan
permohonan perusahaan yang bersangkutan.
Beban akrual terdiri dari: Iklan dan promosi, Beban penjualan, dan Utilitas lain-
Beban akrual
lain
Liabilitas Imbalan Akun ini terutama terdiri dari beban gaji, tunjangan dan bonus untuk direksi
Kerja Jangka Pendek dan karyawan.
Utang pajak terdiri dari penjumlahan Pajak penghasilan pasal 21, pasal 29/26, pasal 25/29,
PPN -neto dan juga pajak lain-lain
Utang pembelian Utang ini merupakan utang angsuran dalam Dolar AS IDLK atas pembelian
aset tetap mesin dari TPI.
Liabilitas Jangka
Panjang Kewajiban yang harus dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Liabilitas Jangka
Panjang Kewajiban yang harus dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak
dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
Liabilitas pajak dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan
tangguhan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal
tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa
depan
Ekuitas Hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Saldo laba
Laporan Keuangan entitas ekonomi yang menunjukkan posisi keuangan
pada suatu saat tertentu.
Beban Pokok Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Bahan baku yang digunakan, Beban
Penjualan produksi, Persediaan Barang dalam Proses, Beban Pokok Produksi dan Persediaan Barang Jadi
Laba Bruto Jumlah penjualan bersih setelah dikurangi harga pokok penjualan (HPP).
Rincian beban penjualan dan distribusi : Iklan dan promosi, Pengangkutan dan
Beban penjualan penanganan, Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan, Distribusi, Beban royalt,
dan distribusi
barang rusak, sewa dan penyusutan.
Rincian beban penjualan dan distribusi : Iklan dan promosi, Pengangkutan dan
Beban penjualan
penanganan, Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan, Distribusi, Beban royalt,
dan distribusi
barang rusak, sewa dan penyusutan.
Rincian beban umum dan administrasi : Gaji, upah dan imbalan kerja
Beban Umum dan
karyawan, tanggung jawab sosial perusahaan, Utilitas, perbaikan dan
Administrasi
pemeliharaan Outsourcing dan Jasa manajemen
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: Amortisasi aset tak
Beban Operasi Lain berwujud, Rugi neto atas selisih nilai tukar mata
uang asing dari aktivitas operasi, dan Penyisihan penurunan nilai aset tetap
Laba usaha Pendapatan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan.
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: Beban bunga dan Rugi neto
Beban Keuangan atas selisih nilai tukar mata
uang asing dari aktivitas pendanaan
Laba Tahun Laba tahun berjalan atau laba berjalan (current year earnings) adalah laba bersih yang telah
Berjalan dipotong pajak. Laba bersih yaitu pendapatan yang melebihi beban.
Arus kas dari Arus kas dari aktivitas operasi adalah laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang
aktivitas operasi terkait dengan operasional perusahaan pada periode tertentu.
Penerimaan kas adalah transaksi penerimaan uang secara tunai yang
Penerimaan kas
menyebabkan bertambahnya aset perusahaan berupa kas.
Bunga deposito adalah nilai yang harus diberikan oleh pihak bank kepada
Bunga deposito nasabah sebagai imbalan atas simpanan nasabah saat ini yang akan
dikembalikan bank pada kemudian hari.
Bunga pinjaman adalah harga yang harus dibayar oleh peminjam kepada yang
Bunga pinjaman
meminjamkan.
Arus kas dari aktivitas investasi adalah salah satu bagian dari laporan arus kas yang memuat berapa
Arus kas dari banyak uang masuk dan keluar dari berbagai aktivitas investasi dalam periode tertentu. Aktivitas
aktivitas investasi investasi dalam arus kas, meliputi pembelian aset fisik, investasi surat berharga, maupun penjualan
keduanya.
Akuisisi aset pada hakekatnya merupakan suatu bentuk transaksi jual beli atas
Akuisisi aset benda bergerak maupun benda tidak bergerak baik berwujud maupun tidak
berwujud.
Arus kas dari Laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar terkait dengan aktivitas
aktivitas
pendanaan/pembiyaan perusahaan pada periode tertentu.
pendanaan
Laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi ke
arus kas memiliki hubungan yang saling berkaitan dengan penje
erdiri atas harga perolehan dan data dari laporan laba/rugi nanti akan dimasukkan ke dalam
mbawa aset ke lokasi dan kondisi perubahan ekuitas yang mana ketika terjadi laba maka akan
wal, aset tetap, kecuali tanah, penambahan ekuitas dan ketika terjadi kerugian akan terjadi pe
an dan kerugian penurunan nilai, Analisis modal. Selanjutnya setelah diketahui adanya penambahan/pe
modal, nominal tersebut dimasukkan ke dalam neraca bagian
Kemudian untuk laporan arus kas berkaitan dengan pemasu
pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu untuk men
akhir dari kas yang dimiliki perusahaan untuk dimasukkan ke da
erutama merupakan deposito karena neraca berisikan perhitungan kekayaan yang dimiliki oleh
ulan atau kurang sejak saat
annya dan dapat segera dijadikan
fikan dan tidak digunakan sebagai
aman.
ya akuntansi perusahaan.
A. Rasio Likuiditas
Artinya setiap Rp 1 liabilitas jangka pendek dijamin atau ditanggung oleh 2,536 aset
lancar. Dalam hal ini, current ratio nya kurang dari Rp 200% berarti jumlah asset
lancarnya dianggap tidak akan mampu untuk menutup liabilitas jangka pendek.
Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin liabilitas jangka pendek
perusahaan terhadap kreditur.
Artinya setiap Rp 1 Liabilitas jangka pendek dijamin oleh 1,950 aset lancar. Dalam
hal ini quick ratio nya kurang dari 100% sehingga tingkat likuiditasnya kurang baik.
Kemampuan perseoan untuk membayar kewajiban yang segera yang harus dipenuhi
dengan Kas yang tersedia dalam perusahaan dan berikut surat berharga atau efek
jangka pendek yang dapat segera dicairkan.
Artinya setiap Rp 1 liabilitas jangka pendek dijamin oleh 1,275 aset lancar berupa kas dan
setara kas. Kemampuan perseroan untuk membayar kewajiban yang segera harus
dipenuhi dengan aset lancar yang lebih likuid (quick assets).
B. Rasio Solvabilitas
1. Debt to Total Asset = Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset = 0,311
Artinya, setiap 0,311 liabilitas telah dijamin oleh Rp 1 aset entitas. Semakin tinggi DTA
berarti entitas dipercayai kreditor untuk menggunakan sumber dana dari kreditur. Kreditur
tertarik dengan debt to total asset ratio yang rendah, dengan begitu menunjukkan
terdapatnya perlindungan bagi kreditur terhadap adanya kemungkinan likuidasi.
Artinya, setiap 0,451 liabilitas entitas dijamin Rp 1 ekuitas entitas atau dapat diartikan
bahwa pembiayaan yang diberikan oleh kreditur sebesar 0,451 dari modal sendiri.
3. Times Interest Earned = Laba Sebelum Bunga atau Pajak/Beban Bunga =3,581
Artinya, entitas memiliki laba sebelum bunga dan pajak sebesar3,581 kali beban bunga.
Semakin tinggi TIER mengindikasikan kondisi yang aman meskipun menunjukkan terlalu
rendahnya penggunaan utang entitas, rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak
manajemen.
C. Rasio Aktivitas
Artinya, setiap Rp 1 dari sediaan akan terjual habis dan diganti kembali atau akan berputar
sebanyak 7,262 atau 7 kali dalam setahun. Dalam hal ini perputaran sediaan yang rendah
berarti semakin besarnya jumlah pembelian setiap kali membeli, atau tidak produktif hal
ini dapat diartikan bahwa tingkat pengembaliaan investasinya rendah atau nihil.
Artinya, bahwa sebesar 10,236 atau 10 kali investasi piutang berputar dalam satu tahun
dan dapat berubah menjadi kas sesuai dengan rata-rata pelunasan piutang itu sendiri.
Artinya, setiap 35,168 merupakan rata-rata rentang waktu entitas yang digunakan
untuk menunggu pelunasan piutang yang terhitung saat penjualan kredit terjadi.
Dalam hal ini Average Collection Period dapat digunakan untuk mengukur suatu
efektivitas dalam pengumpulan piutang entitas. Average Collection Period yang
tinggi menggambarkan secara rata-rata pelanggan tidak membayar tagihan mereka
tepat pada waktunya, berarti entitas terlalu banyak menghabiskan dana yang
sebenarnya dapat digunakan untuk investasi diaset-aset produktif lainnya, sehingga
kebijakan entitas perlu mempercepat penagihan piutang.
D. Rasio Profitabilitas
Artinya, bahwa laba setelah pajak yang dicapai perusahaan sebesar 0,127
atau12,7% dari volume penjualannya. Semakin tinggi NPM suatu entitas maka
dapat diinterpretasikan bahwa entitas semakin mampu mendapatkan keuntungan.
Artinya, perseoran mampu memperoleh operating profit margin sebesar 0,175 atau
17,5%. Semakin tinggi rasio operating margin, entitas dalam mengendalikan seluruh biaya
semakin baik, manajemen dapat menjaga tingkat penjualan dan mengendalikan biaya.
Artinya, perseoran mampu memperoleh operating profit margin sebesar 0,175 atau
17,5%. Semakin tinggi rasio operating margin, entitas dalam mengendalikan seluruh biaya
semakin baik, manajemen dapat menjaga tingkat penjualan dan mengendalikan biaya.
E. Rasio Pasar
1. PER = Harga Pasar per Lembar/Laba Bersih per Lembar = 25,810
Artinya, jumlah uang yang dikeluarkan oleh investor untuk setiap Rp 1 adalah 25,810
kalinya laba yang dilaporkan. PER yang tinggi mngindikasikan prospek pertumbuhan
entitas yang baik, sebaliknya PER yang rendah mengindikasikan pertumbuhan yang rendah
dan dianggap lebih berisiko.
2. Market to Book Value = Harga Pasar per Lembar/Nilai Buku per Lembar = 12347,546
Artinya, nilai yang ditempatkan investor atau bagaimana investor menilai suatu
perusahaan sebesar 12347,546.
4. Dividen Paymen = Dividen per Lembar/ Laba Bersih per Lembar = 0,451
Hadiah yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebesar 0,451
Rp 16,624,925
2.536
Rp 6,556,359
Rp 16,624,925 Rp 12,784,235
Rp 3,840,690 1.950
Rp 6,556,359
Rp 8,359,164
1.275
Rp 6,556,359
Rp 12,038,210
0.311
Rp 38,709,314
Rp 12,038,210
0.451
Rp 26,671,104
Rp 7,436,972
3.581
Rp 2,076,943
Rp 27,892,690
7.262
Rp 3,840,690
Rp 4,131,950
387.301
Rp 3,840,690 Rp 10,669
Rp 42,296,703
10.236
Rp 4,131,950
Rp 4,131,950
35.168
Rp 42,296,703 Rp 117,491
Rp 42,296,703
3.729
Rp 11,342,412
Rp 42,296,703
1.093
Rp 38,709,314
Rp 14,404,013
0.341
Rp 42,296,703
Rp 5,360,029
0.127
Rp 42,296,703
Rp 5,360,029
0.138
Rp 38,709,314
Rp 5,360,029
9.192
Rp 583,095
Rp 7,400,117
0.175
Rp 42,296,703
11,150.00
25.810
432.00
11,150.00
12.348
903.01
195.00
0.017
11,150.00
195.00
0.451
432.00
11,150.00
223.000
50.00
Analisis Indeks Laporan Keuangan PT Indofood CBP
Analisis Indeks (%)
Keterangan
2020 2019 2018
Total Aset Lancar 124.952 100.275 104.322
Total Aset Tidak Lancar 551.005 146.836 136.741
Total Liabilitas Jangka Pendek 134.398 96.027 131.33
Total Liabilitas Jangka Panjang 986.976 122.702 40.563
Total Ekuitas 247.575 131.227 100.000
poran Laba Rugi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2017-2020
%) Pertumbuhan
2017 2020 2019 2018
100.000 10.271 13.597 4.571
100.000 5.464 7.506 5.693
100.000 19.580 28.035 1.729
100.000 34.036 -91.778 1637.287
100.000 -115.805 -366.099 -161.049
poran Arus Kas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2017-2020
%) Pertumbuhan
2017 2020 2019 2018
100.000 26.204 -53.618 208.258
100.000 -1556.668 -78.618 280.497
100.000 2013.468 -142.322 -264.774
8.351 naik
106.459 naik
14.802 naik
282.476 naik
39.963 naik
Rata-rata Kecenderungan
9.480 naik
6.221 naik
16.448 naik
526.515 naik
-214.318 turun
Rata-rata Kecenderungan
60.281 naik
-451.596 turun
535.457 naik
Rata-rata Kecenderungan
51.759 naik
43.708 naik
119.538 naik
5.289 naik
20.177 naik
413.009 naik
-0.086 turun
-36.193 turun
41.054 naik
-27.597 turun
13.951 naik
-26.083 turun
-12.427 turun
-54.672 turun
-57.574 turun
-57.389 turun
-17.087 turun
64.182 naik
-35.536 turun
844.915 naik
281.840 naik
Berdasarkan analisis index
2. Investor
Karena Tingginya kemampuan entitas perseroan dalam
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
tertentu atau biaya yang terlalu rendah untuk tingkat
penjualan tertentu akan manarik para investor untuk
menanamkan saham mereka pada perseroan. Karena
setiap calon investor dapat mengetahui sebara efisien
sebuah perusahaan akan menggunakan uang yang
mereka investasikan tersebut untuk menghasilkan laba
bersih.
3. Perusahaan
4. Pemerintah
1. Kreditur
2. Investor
Karena Tingginya kemampuan entitas perseroan dalam
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
tertentu atau biaya yang terlalu rendah untuk tingkat
penjualan tertentu akan manarik para investor untuk
menanamkan saham mereka pada perseroan. Karena
setiap calon investor dapat mengetahui sebara efisien
sebuah perusahaan akan menggunakan uang yang
mereka investasikan tersebut untuk menghasilkan laba
bersih.
3. Perusahaan
Cross Sectional berdasarkan Data Indeks Laporan Laba Rugi Sektor Barang Konsumsi tahun 2019
Analisis Indeks (%)
KET PT DVLA KET PT GGRM KET PT HMSP
PT HMSP PT ICBP Rata-rata
107.028 118.789 121.387 dibawah diatas dibawah
106.753 113.626 53.884 diatas diatas diatas
107.875 130.249 123.203 dibawah diatas dibawah
108.077 142.838 141.997 dibawah dibawah dibawah
111.605 162.451 136.002 diatas diatas dibawah
i Cross Sectional berdasarkan Data Indeks Laporan Arus Kas Sektor Barang Konsumsi tahun 2019
Analisis Indeks (%)
KET PT DVLA KET PT GGRM KET PT HMSP
PT HMSP PT ICBP Rata-rata
100.219 142.977 110.689 diatas diatas dibawah
94.666 81.357 172.995 dibawah dibawah dibawah
106.041 69.736 791.175 dibawah dibawah dibawah
i Cross Sectional berdasarkan Data Indeks Laporan Keuangan Sektor Barang Konsumsi tahun 2019
Analisis Indeks (%)
KET PT DVLA KET PT GGRM KET PT HMSP
PT HMSP PT ICBP Rata-rata
2019
2019
2019
e.
Berdasarkan analisis cross sectional untuk total ekuitas
dapat dilihat dari ke delapan perusahaan tersebut
terdapat 4 perseroan yang memiliki nilai dibawah rata-
rata dan 3 perseroan diatas rata-rata termasuk PT
Indofood CBP Sukses Makmur . Jadi PT Indofood CBP
Sukses Makmur memiliki nilai lebih tinggi dari rata-rata
yaitu sebesar 131,227>121,373. Karena tidak adanya
tambahan modal untuk proses operasi perseroan
sehingga PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk harus
melakukan penyetoran modal tambahan.
2. Berdasarkan Rasio
3. Pengambilan Keputusan
1. Kreditor
2. Investor
3. Perusahaan
4. Pemerintah
Pemerintah dapat memberikan sejumlah stimulus antara
lain insentif perpajakan, kemudahan untuk Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) serta penurunan tingkat
suku bunga perbankan oleh otoritas moneter yang
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan PDB
ataupun pemerintah memperpanjang Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Tugas Analisis Cross Sectional
1. Berdasarkan Data Index
e.
Berdasarkan analisis cross sectional untuk total ekuitas dapat dilihat dari ke delapan perusahaan ter
f. Berdasarkan analisis cross sectional untuk total
penjualan neto ekuitas dapat dilihat dari ke delapan
perusahaan tersebut terdapat 3 perseroan yang
memiliki nilai diatas rata-rata dan 4 perseroan
dibawah rata-rata termasuk PT Sekar Bumi Tbk. Jadi
PT Sekar Bumi Tbk memiliki nilai lebih rendah dari
rata-rata yaitu sebesar 106,105<109,362. Kontribusi
terbesar pada penjualan ekspor karena tingginya
pemintaan dari pelanggan retail.
j.
2. Berdasarkan Rasio
a. Berdasarkan perhitungan current rasio (CR) periode
2018 PT Sekar Bumi terhadap Rata-rata dari 7 PT
lainnya yang tergolong dalam sector barang konsumsi
yaitu terdapat 4 nilai perseroan yang diatas rata-rata
dan 3 nilai perseroan yang dibawah rata-rata termasuk
PT Sekar Bumi Tbk. Perusahaan yang memiliki Current
Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut mampu untuk mengelola liabilitas secara
efisien dan efektif. Begitu juga sebaliknya perseroan
yang memiliki current ratio rendah biasanya terdapat
penurunan pada liabilitasnya. Jadi PT Sekar Bumi Tbk
memiliki nilai lebih rendah dari rata-rata yaitu sebesar
101,765<113,967. Hal tersebut terjadi karena
menurunnya asset lancar yang dimiliki oleh PT Sekar
Bumi Tbk dengan begitu tidak akan mampu menutup
liabilitas jangka pendek. Karena setiap Rp 1 liabilitas
jangka pendek dijamin dengan asset lancar sebesar Rp
2,5. Dengan berbagai strategi dan cara PT Sekar Bumi
Tbk meningkatkan jumlah asset dengan cara menjual
asset tetap dan menambah modal sendiri untuk
meningkatkan liabilitas jangka panjang. Jadi, jika
semakin tinggi current ratio maka semakin tinggi pula
jaminan yang diberikan entitas kepada para kreditor
jangka pendek.
3. Pengambilan Keputusan
1. Kreditor
Dalam hal ini kreditor mampu memberikan pinjaman
karena tingkat likuiditas yang tinggi. Karena berarti
menunjukkan terdapatnya perlindungan bagi kreditur.
Dengan kemampuan perusahaan dalam membayar
utang dan menutupi beban bunga di masa depan
akan meyakinan kreditor dalam memberikan pinjaman
karena utang semakin terjamin pelunasannya, karena
kreditor yakin akan pelunasannya.
2. Investor
3. Perusahaan
4. Pemerintah
Dengan begitu pemerintah akan memperluas usaha dalam sector barang konsumsi dan juga pemerintah akan m
i ke delapan perusahaan tersebut terdapat 3 perseroan yang memiliki nilai diatas rata-rata dan 4 perseroan dibawah rata-ra
dan juga pemerintah akan mengembangkan industry maufaktur yang menitik beratkan pada pengolahan sumber daya alam
erseroan dibawah rata-rata termasuk PT Sekar Bumi Tbk. Jadi PT Sekar Bumi Tbk memiliki nilai lebih rendah dari rata-rata ya
ahan sumber daya alam yang bernilai tambah.
rendah dari rata-rata yaitu sebesar 101,695<103,908. Karena tidak adanya tambahan modal untuk proses operasi perseroa
proses operasi perseroan sehingga PTSekar Bumi Tbk harus melakukan penyetoran modal tambahan.
PT Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk
SKEMA DUPONT ROA TAHUN 2017
Return on Assets
5.808%
NPM X
0.053
Cash
HPP 8,359,164
27,892,690
(+) Time Deposits
Beban Penjualan 0
5,006,244
(+) (+) Trade Receivables
Beban Adm dan
Umum 4,131,950
2,119,627
(+) Inventories
Bunga dan Pajak 3,840,690
3,631,871
Other Current Assets
0
Makmur Tbk
AHUN 2017
TAT
1.101
Penjelasan Deskriptif
Rasio On Investment (ROI) atau Rasio On Assets (ROA) didapatkan dari
perkalian Net Profit Margin dikali Total Assets Turnover. Dimana setiap Rp 1
Total Assets mampu memberikan kontribusilaba bersih. Semakin tinggi nilai
ROI suatu entitas mampu memberikan keuntungan. PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan
dan minuman. Besarnya nilai ROI dipengaruhi dari besarnya NPM dan TAT.
Dimana nilai NPM dikatakan baik apabila >5%. Tetapi disini PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk memperoleh nilai NPM kurang dari 5%. Tujuan dari PT
Indofood CBP Tbk yaitu untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri
makanan dan minuman. Disamping itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
terus meningkatkan kinerja perusahaan salah satunya dengan memperhatikan
bahan baku yang diperoleh dan memperluas produk secara domestik maupun
internasional
PT SEMEN INDONESIA
SKEMA DUPONT ROE TAHUN 2017
Return on Equity
8.365%
Equity Multiper X
1.451
Penjualan (-)
42,296,703
Return on Assets
5.764%
NPM X TAT
0.053 1.093
Cash
HPP 8,359,164
27,892,690
(+) Time Deposits
Beban Penjualan 247,579
5,006,244
(+) (+) Trade Receivables
Beban Adm dan
Umum 4,131,950
2,119,627
(+) Inventories
Bunga dan Pajak 3,840,690
3,631,871
Other Current Assets
45,542
Interpretasi
Skema ini menunjukkan hubungan beberapa rasio keuangan keuangan untuk
mendapatkan return on equity. Pada tahun 2019 sebesar 8,365%. Return on
Equity diperoleh dari hasil perkalian return on assets dikali equity multiplier.
Pada tahun 2019 nilai return on assets sebesar 5,764% dikali equity multiplier
sebesar 1,451. Nilai equity multiplier diperoleh dari total aset dibagi
equity.Seperti pada tahun 2019 nilai total aset sebesar Rp38.709.314 dibagi
nilai equity sebesar Rp26.671.104 sehingga mendapatkan nilai equity
multiplier sebesar 1,451.
Penjelasan Deskriptif
Besarnya nilai ROE PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2019 sebesar 8,365%.
Besarnya nilai ROE PT Indoffod CBP menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik, dimana besarnya nilai ROE dipengaruhi besarnya equity multiplier (1,451)
dan juga nilai return on asets (5,764%). angka equity multiplier dapat
dikatakan baik apabila >5%. yang dimana bisa dilihat bahwa angka ROE PT
Indofood CBP lebih rendah dari 5% yang artinya kurang baik. semakin kecil
nilai rasio ini, maka dianggap semakin menurun kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan laba yang tinggi. ROE merupakan ukuran efisien suatu
perusahaan dalam mengelola aset.