Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Membangun Akhlak mulia bagi siswa Zaman Now

PROFIL PENULIS

Nama : SUPRIHANI RAHAYU WILUJENG


NPM : 2214010065
suprihanir@gmail.com
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
MOTTO : “ Sebagaimana yang telah TERTAKAR tidak akan pernah TERTUKAR’’

Kita sering mendengar istilah generasi zaman now, yaitu generasi Z, mereka yang
dilahirkan pada era teknologi, mereka yang tumbuh dalam kemudahan akses teknologi, dan
mereka sangat dekat dengan perkembangan informasi.

Generasi yang sangat cepat menerima arus informasi ini, menjadi masa generasi yang
mengagumkan sekaligus mengkhawatirkan. Mengagumkan karena mereka menjadi anak
yang tumbuh dengan serba cepat, menguasai teknologi, terbuka semua akses informasi
sehingga memudahkan memperoleh pengetahuan dengan cepat. Namun, di balik itu, juga ada
hal yang mengkhawatirkan. Jika kemudahan akses dipergunakan tidak pada semestinya, bisa
menjadi sebuah kerusakan secara mental dan moral. Semisal, terjadinya pornografi dan
pornoaksi, tindakan kriminal maupun kekerasan serta hal-hal yang tidak patut lainnya.

Pendidikan dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Pendidikan bila tidak ada akhlak
yang baik dari siswanya maka kegiatan belajar mengajar akan terganggu. Begitu pula akhlak
perlu ada suatu lembaga untuk memberikan pengajaran tentang akhlak itu sendiri. Pendidikan
mempunyai peran untuk mengenalkan apa itu akhlakul karimah siswa dan bagaimana siswa
dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari.Semua lapisan masyarakat diharapkan untuk
membantu anak muda dalam membangun atau mencari jati diri mereka dengan akhlak-
akhlakul karimah, dengan harapan mereka dapat tumbuh menjadi generasi muda yang
berprestasi dan memiliki akhlak yang baik. Namun sekarang keadaan ini jauh dari apa yang
diharapkan, krisis akhlak semakin merajalela.
Beberapa hari belakangan ini kita dikagetkan oleh seorang murid yang dengan lancang
memukul dan mempermalukan gurunya sendiri, malah murid itu merasa bangga akan
kelakuannya yang tak senonoh tersebut.Bukan hanya itu, belum beberapa hari setelah
kejadian di atas, kita kembali dikagetkan oleh seorang murid SD yang melakukan pelecehan
seksual terhadap teman sekelasnya, tak mengindahkan aturan-aturan yang ada di sekolah dan
di masyarakat.Entah apa yang ada dipikiran murid tersebut sehinggu ia tega melakukan hal
diluar batas kewajaran siswa lainnya.

Terkait dengan pendidikan akhlak, yang menjadi ujung tombak dan kadang juga menjadi
kambing hitam adalah Guru. Jika ada seorang pelajar yang melakukan akhlak yang tidak
terpuji, maka yang pertama ditanyakan adalah “itu anak nya siapa?”, ”itu anak sekolah
dimana?“. Jadi secara langsung maupun tidak langsung pendidikan akhlak merupakan
tanggung jawab seorang guru peranan guru disekolah menggantikan kedudukan orangtua
bagi anak didiknya. Interaksi seorang anak terhadap orang tua dirumah dibandingkan dengan
interaksi dengan gurunya disekolah, ternyata lebih sering dengan gurunya.

Penyebab terjadinya kemrosotan akhlak karena kurangnya pengawasan atau didikan dari
orangtua dan Lemahnya iman merupakan pertanda dari kerendahan dan rusaknya akhlak
karena iman merupakan kekuatan (untuk membina akhlak) dalam kehidupan individu serta
Lingkungan memberikan dampak yang sangat kuat bagi perilaku seseorang, karena -seperti
kata pepatah- bahwa seseorang adalah anak lingkungannya. Kalau dia hidup dan terdidik
dalam lingkungan yang tidak mengenal makna adab dan akhlak serta tidak tahu tujuan hidup
yang mulia, maka akhlaknya akan rusak sebagai mana hasil didikan lingkungannya.

Jika seorang siswa tidak memiliki akhlak mulia dia akan berbuat sesukanya tanpa
melihat benar buruknya dari apa yang ia kerjakan. Karena ia selalu berfikir bahwa apa yang
ia kerjakan bernilai benar dan tidak ada seorangpun yang dapat mencegahnya. Siswa yang
tidak memilki akhlak mulia akan mudah berbuat kejahatan/kriminal. Contohnya banyak anak
yang mengunggah situs porno, kecanduan bermain handponde, dan banyak anak yang
membolos saat pelajaran.Inilah sifat yang hilang dari generasi muda sekarang, mereka
bangga berbuat hal yang tercela,hingga mereka lupa cara menghormati orang yang lebih tua.
Sebagaimana kita ketahui, pergaulan bebas dan liar membuat mereka lupa akan konsekuensi
yang akan mereka hadapi setelah melanggar aturan dan norma yang berlaku.

Kejadian ini membuktikan bahwa kepribadian yang baik harus diajarkan mulai dari buaian
ibu.seperti menanam bibit bunga, jikalau kita merawatnya sejak kecil dengan baik maka dia
akan tumbuh menjadi bunga yang indah dan cantik, begitupun sebaliknya.Terkadang banyak
orang yang mengacuhkan pendidikan karakter atau akhlak, padahal akhlak itu sangatlah
penting untuk bisa membangun kembali generasi yang berprestasi tinggi dan berakhlak
terpuji.

Dasar paling utama yang harus ditanamkan pada generasi zaman now adalah rasa takut
pada Sang Maha Melihat. Bahwa Allah selalu mengawasi setiap perbuatan dan tingkah laku.
Menanamkan keimanan yang kuat dan kecintaan yang tinggi pada Allah. Jika dengan
Tuhannya ia bisa taat, menjaga kejujuran dan merasa dekat, maka kehidupannya juga akan
terarah secara baik.kedua adalah orangtua atau keluarga. Lingkungan terdekat anak adalah
orangtua dan keluarga. Dari merekalahh anak mendapatkan pendidikan pertama. Mulai dari
bangun tidur, makan, cara berbicara dan berinteraksi sampai tidur kembali semuanya
bermuara dari orangtua. Ketiga, adalah sekolah. Guru dan lingkungan sekolah sangat
berpengaruh dalam pembentukan akhlak anak. Interaksi di sekolah antara anak, guru dan
temannya akan membimbing pada pola perilaku anak. Pembiasaan karakter yang baik di
sekolah, seperti salat berjamaah, membuang sampah di kotak sampah, berbicara dengan
santun, akan menumbuhkan rasa disiplin, tanggung jawab, menghormati dan hal-hal
lainnya.Keempat, yaitu lingkungan masyarakat maupun teman bergaul. Masyarakat memiliki
tanggung jawab besar dalam pembentukan akhlak yang baik bagi anak. Jika anak besar di
lingkungan yang keras, tidak dihargai, di-bully, mendapat tindak kekerasan, maka ia bisa jadi
akan tumbuh menjadi anak yang pendendam, tidak percaya diri, keras, dan mungkin juga
menjadi anak yang menyimpang atau nakal. Namun, anak yang tumbuh pada lingkungan
yang melindungi, menghargai, mendukung, memberikan penghargaan, maka anak akan
tumbuh menjadi anak yang percaya diri, sopan, tumbuh dengan perilaku-perilaku yang mulia.

Akhlak mulia pada generasi zaman now ini bisa diterapkan dengan memaksimalkan peran
ketiga pemegang tanggung jawab di atas. Perannya tak hanya dilakukan oleh salah satu pihak
saja, tetapi ketiganya harus berjalan dengan sinergi yang baik.

Pendidikan karakter juga bisa dilakukan lewat tindakan nyata seperti pagi hari masuk
kelas berdoa, menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya, literasi beserta simpulanya
dilanjutkan melaksanakan salat dhuha bagi yang beragama muslim. Sedangkan bagi agama
nonmuslim mempealam alkitab untuk nasrani bisa mengantisipasi perilaku negatif yang
dilakukan peserta didik. Penulis sebagai guru PPKn pun mengimplementasikan dalam setiap
pelajaran di kelas. Sehingga siswa tak hanya mendapatkan teori saja, namun juga praktik
langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Kita sebagai pendidikan memiliki peranan penting dalam membangun akhlak seorang
siswa Memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa agar senantiasa berkelakuan baik,
selama dilingkungan sekolah ataupun dilingkungan keluarga dan masyarakat. Agar tercipta
tatanan pendidikan yang baik, pendidikan yang mampu mencerdaskan putra putri bangsa
untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih maju, unggul dan terarah. ilmu relatif mudah
untuk dicari, lain halnya dengan akhlak yang butuh aplikasi. Jikalau kita tak peranah
mencarinya sejak kecil maka kita tak akan pernah bisa menemukannya disaat kita sudah
dewasa. Begitulah betapa pentingya akhlak dalam kehidupan kita sekarang.

LIST REFERENCE

Pendidikan karakter sebagai upaya menciptakan akhlak mulia. (2010) Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan. Penerbit: kemdikbud.go.id
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/45
R.Agung Budi Laksana, S.pd.,M.pd (2020) Pentingnya pendidikan karakter bagi siswa.
Penerbit: jawa pos radarsemarang.id.
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu- guruku/2020/03/11/pentingnya-
pendidikan-karakter-bagi-siswa-zaman-now/?amp=
Komunitas menulis (2019) Pendidikan akhlak adalah hal yang dibutuhkan siswa. Penerbit:
kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/laginulis/5c6c5f7812ae9472300a42de/mengembangkan-
akhlak-terpuji-generasi-mendatang
Bisri Mustofa (2020) Akhlak mulia Generasi Zaman Now Penerbi : mahanpedia.id
https://mahanpedia.id/2020/09/akhlak-mulia-generasi-zaman-now/
Riza Fahlefi (2022) Merosotnya akhlak siswa disebabkan karena dampak dari kesenjangan
Guru Penerbit: www.gurusiana.id.
https://www.gurusiana.id/read/rizafahlefi/article/merosotnya-akhlak-siswa-disebabkan-
karena-dampak-dari-kesenjangan-guru-1735825
Erwinda Purnamasari (2021) Akhlakul karimah menunjang kualitas pendidikan. Penerbit:
www.kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/amp/erwinda94847/60bad6a0d541df4e10225d13/essay-
dunia-pendidikan-akhlakul-karimah-menunjang-kualitas-pendidikan#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16717694782269&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com
Kholif (2005) Sebab-sebab kemrosotan akhlak Penerbit: alsofwa.com
https://alsofwa.com/320-annur-sebab-sebab-kemerosotan-akhlak/
Agus setiawan (2017) Relevansi Pendidikan Akhlak di Masa Modern penerbit:
researchgate.net
https://www.researchgate.net/publication/
339587934_Relevansi_Pendidikan_Akhlak_di_Masa_Modern_Perspektif_Bediuzzama
n_Said_Nursi
H Muhasim (2019) Manajemen Akhlak Peserta Didik Di Era Modernisasi Teknologi
Informasi. penerbit: ejournal stitpn.ac.id
Nopan Omeri (2015) Pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan Penerbit:
media.neliti.com

Anda mungkin juga menyukai