Nim : 856810139
Tugas : 2 Materi Dan Pembelajaran IPS SD
Pokjar : ketahun
Tugas Tuton 2.
1. Konsep tentang waktu merupakan aspek penting dalam sejarah karena sejarah
adalah ilmu mengenai waktu, artinya bahan sejarah berbicara mengenai kejadian-
kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Berkitan dengan
waktu dalam sejarah, terdapat peristiwa-peristiwa penting yang berkembang,
kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Uraikanlah peristiwa-peristiwa
penting tersebut dalam peristiwa sejarah!
Jawab.
Keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi empat hal yaitu:
Perkembangan
Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang
sederhana ke bentuk yang lenih kompleks. Contoh yang paling jelas adalah
perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota.
Perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampa sekarang dipelajari oleh
sejarah. Dan dalam hal ini ilmu sosiologi dan antropologi yang besar perananya dalam
membantu sejarah untuk mengungkapkanya.
Kesinambungan
Kesinambungan terjadi bila masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga
lama. Dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelanjutan dari
patrimonialisne. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan
lama. Dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi, juga dalam
sewa tanah.
Pengulangan
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di
masa selanjutnya, contohnya: jatuhnya kekuasaan presiden Soekarno akibat aksi-aksi
yang dilakukan oleh para mahasiswa. Peristiwa ini terjadi kembali, di masa presiden
soeharto “lengser keprabon” juga akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Perubahan
Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan
perkembangan. Akan tetapi, asumsinya ialah adanya perkembangan besar-besaran dan
dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh luar.
Contohnya, Gerakan Padri di Sumatra Barat yang menentang kaum adat sering dianggap
sebagai hasil pengaruh Gerakan Wahabi Di Arab yang ditularkan lewat para haji yang
berpulang dari Mekkah, dan tidak puas dengan kekuasaan kaum adat.
2. Dinamika kebudayaan adalah cara kehidupan masyarakat yang selalu bergerak,
berkembang, dan menyesuaikan diri dengan setiap keadaan. Dinamika dan
adaptasi budaya berlangsung karena adanya perubahan-perubahan yang
melingkupi kahidupan manusia melalui proses belajar kebudayaan sendiri
(internalisasi, sosialisasidan enkulturasi), proses pengenalan kebudayaan asing
(akultuasi dan asimilasi), evolusi dan difusi kebudayaan, dan proses inovasi atau
penemuan kebudayaan baru. Berikan argumentasi tentang proses adaptasi budaya
dimaksud beserta contohnya!
Jawab.
Enkulturasi
Proses belajar budaya melalui pembudayaan nilai-nilai, norma-norma, sosial budaya serta
pola-pola tindakan dalam interaksi sosial agar menjadi milik pribadinya dan terbentuk
dalam sikap dan prilakunya. Dengan kata lain, enkulturasi adalah proses mempelajari dan
menyesuaikan sikap dan prilakunya dengan sistem nilai, sistem norma, adat istiadat, dan
pola-pola tindakan atau prilaku dalam interaksi sosial budaya yang berlaku dalam
kehidupan masyarakatnya.
Akulturasi
Akulturasi lebih dititik beratkan pada proses terjadinya fusi atau percampuran antara
unsur-unsur kebudayaan yang saling bertemu. Hasil dari percampuran itu dapat berupa
kedua unsur kebudayaan tersebut masih dapt dikenali atau salah satu unsur menjadi
dominan. Atau dengan kata lain percampuran kebudayaan itu tidak meyebabkan
hilangnya kepribadian suatu kebudayaan masyarakat.
Pakaian tarian yang digunakan oleh orang Betawi, pakaian tersebut mendapat pengaruh
dari kebudayaan Cina, seperti warna merah dan penutup mukanya. Walaupun pengaruh
dari kebudayaan Cina, orang Betawi tetap mempertaruhkan beberapa bentuk pakaian asli
dan masih menggunakan musik betawi.
Asimilasi
Percampuran antara musik melayu dengan musik india yang kemudian menghasilkan
genrre musik baru, yaitu musik dangdut.
Inovasi
Masyarakat desa sudah bertahun-tahun membajak sawah menggunakan sapi dan kerbau.
Karena ada pembaruan yang dilakukan oleh manusia, maka munculah alat traktor.
Kemunculan alat traktor membuat kebudayaan bercocok tanammasyarakat desan menjadi
berubah. Semula menggunakan sapi/ kerbau, berkat inovasi sekarang memnggunakan
traktor.
3. Prilaku sosial akan muncul ketika seseorang berinteraksi atau berhadapan
dengan orang lain. Prilaku sosial dapt berupa sikap atau perbuatan dan ucapan
yang merupakan bentuk respons seseorang dalam berinteraksi dengan suatu
kelompok, orang lain ataupun dengan lingkungannya. Prilaku sosial yang terjadi
dapat berbentuk positif dan negatif. Bullying adalah salah satu bentuk prilaku
sosial negatif yang sering terjadi khususnya dalam kelompok remaja. Sebutkan dan
tafsirkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap maraknya prilaku bullying di
kalangan remaja!
Jawab.
Faktor keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua yang sering
menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan
permusuhan. Anak akan mempelajari prilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik
yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya.
Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap prilaku coba-cobanya itu,
ia akan belajar bahwa “mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk prilaku
agresif, dan prilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan seseorang” dari
sini anak mengembangkan prilaku bullying.
Faktor lingkungan sekolah
Karena pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini, anak-anak sebagai
pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap prilaku mereka untuk melakukan
intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan
sekolah sering memberikan masukan negatif pada siswanya “ misalnya berupa hukuman
yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati antar sesama anggota sekolah.
Faktor kelompok sebaya
Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah, kadang
kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying dalam
usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun
mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan prilaku tersebut.
Kondisi lingkungan sosial
Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya prilaku bullying.
Salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan tindakan bullying adalah
kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah sering terjadi
pemalakan antar siswanya.
Faktor media
Televisi dan media membentuk pola prilaku bullying dari segi tayangan yang mereka
tampilkan. Anak-anak meniru adegan-adegan film yang ditontonya, umumnya mereka
meniru gerakannya dan kata-katanya.
Faktor genetik
Sebenarnya sifat gemar membully temannya pada dasarnya bukan karena faktor genetik,
melainkan selalu ada pemicunya. Seperti pola asuh atau didikan yang diberikan orang-
orang terdekatnya. Umumnya anak-anak yang melakukan bullying memiliki kondisi
psikologi yang bermasalah, sehingga mencoba menutupinya dengan melakukan tindakan
bullying. Penyebabnya pun bermacam-macam bisa karena pola asuh yang
salah,kurangnya perhatian dari orang tua, atau bahkan karena sering mengalami
kekerasan fisik maupun ferbal dirumah.
Yang harus dilakukan pemerintah dalam rangka upaya penanggulangan konflik baik
dalam rangka pencegahan konflik, penghentian konflik, dan upaya pemulihan pasca konflik
sudah dijelaskan dalam undang-undang pasal 18B ayat (2), pasal 20, pasal 21, pasal 28G ayat
(10), dan pasal 28J Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Diatur
tentang penanganan konflik sosial yang dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pencegahan
konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pascakonflik.
Pencegahan konflik dilakukan antara lain melalui upaya memelihara kondisi damai dalam
masyarakat, mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai, meredam potensi konflik,
dan membangun sistem peringatan dini. Penanganan konflik pada saat terjadi konflik dilakukan
melalui upaya penghentian kekerasan fisik, penetapam status keadaan konflik, tindakan darurat
penyelamatan dan pelindungan korban, dan/atau pengarahan penggunaan kekuatan TNI. Status
keadaan konflik berada pada keadaan tertip sipil sampai dengan darurat sipil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Prp Tahun 1959.
Menurut pasal 2 hingga pasal 7 peraturan pemerintah nomor 2 tahun 2015, upaya
pencegahan konflik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
Menurut Mandela (dalam Tjahjati dkk, 1996, h.177) pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan akan sangat tergantung pada kemampuan masyarakat itu sendiri dalam memenuhi
kebutuhannya karena kemiskinan mencerminkan ketiadaan pilihan bagi seseorang.
Pemberdayaan masyarakat, memiliki dua arah:
Melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan
Memperkuat posisi lapisan masyarakat dalam struktur kekuasaan
Fenomena sistem ekonomi kerakyatan dijadikan sebagai kendaraan politik dalam meraih
kursi dan jabatan, tetapi rakyat sendiri tidak mengerti betul arti dari ekonomi kerakyatan sangat
tidak sesuai dengan konsep ekonomi kerakyatan itu sendiri. Seharusnya para politikus membuat
kebijakan untuk berupaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan melalui pertumbuhan
ekonomi yang lebih berpihak secara jelas dan dirancang untuk memberikan kesempatan lebih
banyak bagi masyarakat miskin untuk terlibat dan menikmati hasil pembangunan. Caranya
dengan melibatkan masyarakat miskin dalam kegiatan ekonomi, agar mereka mendapatkan
manfaat dari kegiatan ekonomi. Ketika para politokus di negara ini berlomba-lomba untuk
mendapatkan kekuasaan dan berpindah-pindah partai jauh diperut bumi Negara Republik
Indonesia masih terdapat rakyat pengangguran terbuka dan mereka terus diberi janji-janji para
pemimpinnya yang entah sampai kapan akan menepati janjinya.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap ekonomi kerakyatan sangatlah diperlukan, agar
masyarakat tidak keliru dalam menafsirkannya. Di samping itu, memahami ekonomi kerakyatan
itu juga penting, dalam kita ingin memahami ide negara hukum kesejahteraan sebagaimana
dianut hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.