1999, oleh Menteri Dalam Negeri (Faisal Tanjung) pada tanggal 12 Oktober 1999 dan
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomorr 34 Tahun
2008. Secara Geografis, wilayah Kabupaten Natuna terlatak pada titik koodinat 1016’-7019’ LU
(Lintang Utara) dan 10500’-110000’ BT (Bujur Timur) dan secara administratif wilayah
Kabupaten Natuna berbatasan dengan : Sebelah Utara dengan Negara Vietnam dan Negara
Kamboja, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bintan, sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Kepulauan Anambas, dan sebelah Timur bebatasan dengan Negara Malaysia Timur
(Serawak) dan Provinsi Kalimantan Barat.
Luas wilayah Kabupaten Natuna menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2008 adalah
264.198,37 KM2 yang terdiri dari luas daratan 2.001,30 KM2 dan luas lautan 262.197,07 KM2
dengan ibu Kota Kabupaten Natuna adalah Ranai. Wilayah Kabupaten Natuna terdapat 154
pulau, yang berpenghuni 30 pulau (19,48%) dan yang tidak berpenghuni 124 pulau (80,52%).
Terdapat dua pulau besar yaitu Pulau Bunguran dan Pulau Serasan.
Pulau-pulau di Kabupaten Natuna dikelompokkan dalam 2 (dua) gugus yaitu Gugus Pulau
Natuna terdiri dari Pulau-pulau di Bunguran, Sedanau, Pulau Midai, Pulau Laut, Pulau Tiga, dan
kemudian Gugus Pulau Serasan terdiri dari Pulau-pulau di Serasan, Pulau Subi Besar, Subi
Kecil.
Kabupaten Natuna mempunyai luas wilayah daratan dan lautan mencapai 264.198,37 Km2 dengan
luas daratan 2.001,30 Km2 dan lautan 262.197,07Km2. Secaraadminitrasi pemerintahan Kabupaten
Natuna terdiri dari 12 Kecamatan (Kecamatan Midai, Bunguran Barat, Bunguran Utara, Pulau Laut,
Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut, BunguranTengah, Bunguran Selatan, Serasan,
Subi dan Serasan Timur) . Jumlahpulau yang terdapat di Kabupaten Natuna sebanyak 154 pulau,
dengan127 pulau diantaranya belum berpenghuni.
Kabupaten Natuna terletak di antara 1° 16’ - 7° 19’ Lintang Utara dan 105° 00’ - 110°00’ Bujur
Timur. Adapun batas wilayah Kabupaten Natuna, antara
lain:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja.
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Malaysia Bagian Timur (Serawak) dan
Kalimantan
3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bintan.
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Semenanjung Malaysia dan Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Natuna terbagi kedalam 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Midai, Bunguran Barat,
Bunguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan,
Serasan, Subi, dan Serasan Timur. Pembentukan Kabupaten Natuna dikukuhkan berdasarkan
Undang-Undang Nomor: 53 tahun 1999, oleh Menteri Dalam Negeri (ad-interim) Faisal Tanjung
pada tanggal 12 Oktober 1999.
Topografi di Pulau Bunguran umumnya berelief landai dan ada beberapa tempat berelief terjal
dengan ketinggian berkisar antara 0–550 m di atas permukaan laut (dpl). Wilayah bagian selatan
umumnya merupakan daerah bertopografi landai dengan ketinggian berkisar antara 0-200 meter
dpl. Sedangkan dibagian utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian hingga 300 meter
dpl. Pulau-pulau lain di sebelah Selatan Pulau Bunguran seperti Pulau Tiga, bentuk topografinya
secara umum landai-sedang dengan ketinggian berkisar antara 0-200 m dpl, demikian juga pulau-
pulau kecil lainnya. Hampir 10% dari wilayah Kecamatan Bunguran Timur dan Bunguran Barat
merupakan dataran rendah dan landai terutama di pinggiran pantai, 65% berombak dan 25%
berbukit sampai bergunung. Ketinggian dari permukaan laut beragam berkisar 3-959 m dpl dengan
kemiringan antara 2-5 m.
Kabupaten Natuna memiliki luas laut mencapai 99 persen dari total luas wilayahnya. Selain, luas,
laut Kabupaten Natuna juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Potensi
sumberdaya ikan laut Natuna berdasarkan studi identifikasi potensi sumberdaya kelautan dan
perikanan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 adalah sebesar 504.212,85 ton per tahun atau
sekitar hampir 50% dari potensi WPP 711dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (80% dari
potensi lestari) mencapai 403.370 ton. Pada tahun 2014, pemanfaatan produksi perikanan tangkap
Kabupaten Natuna mencapai 233.622 ton atau mencapai 46% dari total potensi lestari sumberdaya
ikan.Komoditas perikanan tangkap potensial Kabupaten Natuna terbagi dalam dua kategori, yaitu
ikan pelagis dan ikan demersal.
Potensi ikan pelagis Kabupaten Natuna mencapai 327.976 ton/tahun, dengan jumlah tangkapan
yang dibolehkan sebesar 262.380,8 ton/tahun (80% dari potensi lestari). Pada tahun 2014, tingkat
pemanfaatan ikan pelagis hanya mencapai 99.037 atau 37.8% dari total jumlah tangkapan yang
dibolehkan. Selebihnya yaitu sebesar 163.343,8 ton/tahun(62.25%) belum dimanfaatkan. Selain
jenis ikan pelagis, ikan demersal juga memiliki peluang produksi yang tidak kalah besar. Potensi
ikan demersal di Kabupaten Natuna mencapai 159.700 ton/tahun, tingkat pemanfaatan pada tahun
2014, hanya sebesar 40.491 ton (25.4% dari potensi lestari). Artinya, masih ada sekitar 119.209
ton/tahun (74.6%) ikan demersal yang belum dimanfaatkan di Kabupaten Natuna. Beberapa jenis
ikan di Kabupaten Natuna, yang potensial untuk dikembangkan antara lain Ikan dari jenis kerapu-
kerapuan, tongkol krai, teri, tenggiri, ekor kuning/pisang-pisang, selar, kembung, udang putih/
jerbung, udang windu, kepiting, rajungan, cumi-cumi dan sotong.
Daerah penangkapan ikan nelayan di perairan Natuna oleh nelayan tradisional dan nelayan besar
berada diseitar area perairan. Lokasi penangkapan itu diantaranya adalah sekitar Pulau Bunguran,
Natuna Besar, Pesisir Pulau Natuna, Midai, Pulau Serasan, Tambelan, dan Laut Cina Selatan.
Lokasi penangkapan kapal besar umumnya adalah yang berada di luar lokasi 4 mill laut yang
beradap di wilayah laut Natuna, Laut Cina Selatan.
SELAT LAMPA
DATA UMUM
Lokasi:
Desa Sabang Mawang Balai, Kec. Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
Tahun Pekerjaan:
2015
Debit Pengambilan:
20 ltr/dtk
Catchment Area:
395 Ha
Luas Genangan:
20 Ha
Vol. Tampungan:
1.000.000 m3
Elv. Muka Air:
+ 8.43
Elv. Bendung:
+ 10.60
Panjang Bendung:
99,00 m
Lebar Spillway:
16,80 m
Jalan Akses:
947,00 m
Bendungan yang terletak di kawasan selat lampa berfungsi untuk menyediakan air baku untuk
beberapa wilayah rencana seperti pelabuhan ikan selat lampa, pian padang , setengar,