Anda di halaman 1dari 12
SALINAN TURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN H!DUP NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI PERS MEI | NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, i Menimbang : 9. bahwa dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup perlu dilakukan -upaya pengendalian terhadap usaha danjatau kegiatan yang berpotensi_menimbulkan pencemaran dan/atau ke-usukan lingkungan hidup; 5. babwa usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi merupakan ‘salah satu kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran can/atau kerusakan lingkungan hidup, schingga perlu ditetapkan ketentuan mengenai baku mutu air limbah berdasarkan azas kehati- hatian, keadilan, dan keterbukaan; c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud Galam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, perlu menetapkan Peraturan Menteri~ Negara Lingkungan Hidup tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi; Mengingat 1 1 Undang-Undang | Nomor 32 Tahun 2009 tentang jerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik ‘ndonesia ‘Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); pndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 _ tentang Femerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peratura’, Pemerintah Penggenti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tenteng Perubshan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Femerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembarne Negara’ Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4543), » MEMUTUSKAN: ey enetapkan PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP ee TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan? 1. Usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi adalah usaha dan/atau kegiatan di bidang minyak, gas, dan/atau panas bumi yang meliputi : eksplorasi dan produksi minyalc can gas Sumi (MIGAS) baik on shore maupun off shore, eksplorasi dan produksi panas bumi, péngilangan minyale bumi, pengilangan liquified natural gas (LNG) dan liquified petroleum gas (LPG), dan instalasi, depot dan terminal minyak. _ : 2, Pengolahan adalah kegiatan memurnikan, memperolch bagian-bagian, mempertinggi mutu, dan mempertinggi nilai tambah minyak bumi dan/atau gas bumi, tetapi tidak termasuk pengolahan lapangan. 3. Depot adalah tempat kegiitan penerimaan, penimbunan dan penyaluran kembali bahan baker minyak (BBM) yang pencrimaannya dilaksanekan dengan menggunakan sarana angkutan pongairan (sungai, laut), sistem pipa, mobil tangki (bridgen) dan rail tank wagon (RTW). 4, Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi adalah batas kadar dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air lirnbah yang akan dibuang xe lingkungan dari usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi. ft Air limbah adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh usaha dan/atau kegiatan di bicang minyak dan gas serte panas bumi yang dibuang ke lingkungan. 6. Air terproduksi adalah air (brine) yang di‘awa ke atas dari strata yeng mengandung hidrokarbon selama kegiatan pengambilan minyak dan gas bumi atau uap air bagi kegiatan panas oumi termasuk didalamnya air formasi, air injeksi dan ba ian kimia yang ditambahkan untuk pengeboran atau untuk proses pemisahan minyak/aiz 7. Air limbah drainase usaha dan/atau kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas burni fasilitas darat adalah semua air limbah yang berasal dari pencucian, tumpahan, selokan dar tetecan-tetesan minyak yang berasal dari tangki dan erea Kerja, dan air hujan yang bersinggungen langsung dengan seinua bahan baku produk antara, produk akhir dan produk sampingan atau limbah yang berlokasi dalam wilayah kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyal: bumi fasilitas darat. Air limbah drainase usaha dan/atau kegiatan eksplorasi dan procuksi panas bumi adalah semua air limbah yang berasal dari pencucian, tumpahan, selokan dan tetesan-tetesan minyak yang berasel dari tang, dan area kerja, dan air hujan yang bersingyungan langsung dengan semua bahan baku produk antara, produk alhir. dan produk sampingan atau limbah yang berlokasi dalam wilayab kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi. ow 2 12 13, 14, 15, () (2) (3) Debit maksimum air’ limbah adalah vclume limbah tertinggi yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dalam waktu teitentu. . Kadar maksimum air limbah adalah ukuran batas tertinggi suatu unsur pencerur dalam air limbah yang diperbolehkan di buang ke sumbes air, Beban pencemaran maksimum, adalah jumlah tertinggi suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air limbah dalam wektu tertentu. Kondisi abnormal keadaan di mana peralatan proses produksi dan/atau instalasi pengolahan air limbah tidak beroperasi schagaimana mestinva karena adanya kerusakan dan/atau tidak berfungsinya peralatan tersebut Kondisi daruret keadaan tidak berfungsinya peralatan proses produksi danfatau tidak beroperasinya instalasi pengolahan air limbah sebagaimana mestinya karena adanya bencana alam, kebakaran, dan/atau huru-hara. Instansi teknis adalah instansi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kzgiatan minyak dan gas serta panas bumi. Menteri adalah Menteri yang menyelengyarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan liagkungan hidup, Pasal 2 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bunii meliputi a. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiotan Eksplorasi dan Produksi Migas sebagaimene tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini; b. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Panas Bumi sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini; c. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Minyak Bumi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill Peroturan Menteri ini; d. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengilangan LNG dan LPG Terpadu sebagaimuna tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini; dan e, Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Instalasi, Depot dan Terminal Minyak sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Menteri ini. Lampiran sebegaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian ya.g tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Dalain hal fasisitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas darat (on-shore) menghasilkan cir terprodvksi dengan kadar air terproduksi lebih dari 90 % dan membuang air terproduksi tersebut ke leut, baloa mutu air terproduksi ditetapkan olch Menteri melalui mekanisme perizinan pembuangan air limbah ke lavt dengan mempertimbangkan asas-asas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 3 (1) Baku inutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, buruf b, huruf d, dan huruf e merupakan batas kadar pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air. limbah yang akan dibuang ke lingkungan. (2) Baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) buruf Cumerupakan batas kadar dan beban pencemar yang. ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang aka:1 dibuang ke iingkungan. Pasal 4 Penanggung jawab usaha dan/atau kegietan wajib menuati baku mutu air limbah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan. Menteri ini, Pasal 5 (1) Gubernur dapat menetapkan parameter tambahan di luar parameter Sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini sctelah mendapat persetujuan dari Menteri, (@)Menteri dapat menyetujui atau menolak permohonan penambahan Parameter yang diajulcan oleh gubernur paling lambat 4 (empat) bulan sejak diterimanya permohonan tersebut dengan memperhatikan saran can pertimbangan instansi teknis terkait, Pasal 6 (1) Pemerintah daerah dapat menetapkan baku mutu air limbah lebih ketet dari ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menter! ini, (2)Baku mutu air limbah scbegaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan dacrah p ovinsi, (8) Apabila pemerintah daera! tidak menctapkan baku mutu air limbah bagi vsaha dan/atau kegiatan 1 tinyak dan gas serta panas bumi, berlaku bale, mutu air limbah sebagaima ra tercantum dalam Lampiran Peratcan Mentert ini. Pasal 7 Apabila analisis mengenai dempak lingkungan. hidup bagi usaha dan/atau Kegiatan minyak can gas serta panas bumi mensyaratikan baku mate aie limbah eeih ketat dari kaku mutu air limbah sebagaimana tercantum dalam Lampizan Feraturan § Menteri ini, berialor baku muta air limbah sebagaimana dipersyaratkan oleh analisis mongenai dampak lingkungan hidup. Pasal 8 Apabila berdasarkan hasil _kajian _dampak Pembuangan air limbah mensyaratkan baku muta air limbah lebih ketat dari bak mutu. air limbah febagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 5, Pasal 6, atau Paes! © berlaku baku mutu air limbah berdasarkan hasil kajian, Pasal 9 Xetentuan baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal . Pasal 6, Pa dicantumkan ke dalam izin pembuangan air limbah Pasal 10 (1) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan minyale dan gas serta ponas bumi -vajib: & melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu air limbah yang di buang «ec Lingkungan tidak melampaui balu muta air limbah yang telah ditetapkan; bomemeriksa kadar parameter baku muta air limbah sebageimana tereantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini secara periodik paling sedikit 1 (satu) kali dalara sebulan di laboratorium yang terakreditasy, © menyusun prosedur penanganan kondisi abnormal dan/atau darurat; dan d. Khusus untuk kegiatan pengolahan MIGAS : 1) memasang alat ukur debit atau laju air limbeh dan melakukan Pencatatan debit harian air limbah tersebut; 2] menyampaikan laporan tentang pencatatan debit harian dan kadar parameter baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf ¢ paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali kepada Bupati/ Walikota, Gubernur, Menteri dan instansi teknis. © melaporkan terjadinya kondisi abnormal dalam jangka waktu 2 x 24 jam dan kondisi darurat dalam jangka waktu 1.x 24 jam kepada Bupati/Walikota, Gubernur, Menteri dan instansi teknis; f. menangani kondisi abnormal atau darurat dengan menjalankan prosedur penanganan yang telah ditetapkan, sehingga tidak membuhayakan kesclamatan dan kesehatan manusia, serta tidak menimbulkan pencemaran dan/atau_perusakan lingkungan. Pasal 11 (2) Balu mutu yang telal: ditetapkan lebih ketat sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dinyatakan tetnp berlaku, (2)Baku muru yang telah ditetapkan lebih longgar sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini wajib menyesuaikan dengan baku mutu sebagaimana diatur daiam Peraturan Menteri ini paling lama 1 (satu) tahun conten ditetapkan. Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Minyale dan Gas Serta Panas Bumi dicabut dan dinyatakan tide berlaku. Pasal 13 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggel diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintal:kan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indone: Ditetapkan di Jakerta pada tanggal: 30 Nopember 2010 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDU?, ttd PROF.DR. IR. GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS. Diundangkan di Jakarta pada tanggal: 30 Nopember 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd PATRIALIS AKBAR, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 582 Salinan sesuai dengan aslinya Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor — : 19 Tahun 2010 Tanggal : 30 Ncpember 2010 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN EKSPLORASI DAN PRODUKSI MIGAS. 4Baku Mutu Air Limbah dari Fasilitas Eksplorasi dan Produksi Migas di Lepas Pantai (Off-Shore). | NO. ] JBNISAIR LIMBAH | PARAMBTER "KADAR METODE. PENGUKURAN 1.) Air Terproduksi Minyak dan 50 me/L SNT 06-989, 10-2004 | Lemak 2. | Air limbah drainase Minyak Bebas Visual @ dek Air limbah domestic | Benda terapung Visual dan buih busa 4. | Airlimbah saaiter | Residw Chlorine | 2 mg/L ‘Standard Method fe 4500-Cl j Keterangan : 1. Tasilitas eksplorasi dan proksi miinyak dan ges lepas pantal (offshore) adalah fasilitas yung figunakan untuk kegiatan eksplorasi, pengeboran, sumur produksi, sumur isjekei, well treatment dae fesilitas pengolahan minyak dan gas dari industri minyak dar. gas yang berlokasi di laut, 2, Tidak mengandung rainyale bebe, dalam pengertian menyebabian terjadinya Ia perubahan warna pada permukaan badan air penesima, 3. Tidak terdapat benda-benda yang terapung dan buih-buih busa, 4, Hasil pengamatan internal dicantumkan dalam logbook harian, in mninyak atau B.Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas dari Fasilitas Darat (On-Shore) Lama. 7 KADAR. METODE, 7] I. | Air Terproduket | COD ‘300 mg/L ‘SNT 06-6989:2-2004 atau | SNI 05-6989:15-2004 | [ Minyak dan Lemak | —~—25 mg} 3. a ‘Sulfida Perlarat Ting/L SNI 06-2470-1991 | (seba zei 12S) atau APHA 4500-8? _| ‘Amenia (sebagat TOmayo ‘SNT 06-6989.30-2005 NH3-N) atau APHA 4500-NH3._| Pmgyl, [SNT-06-6989.21-2005 459 SNI06-6989.23.2005 7 6 =9 ~~ ~T"SNI06-6989.11-2004 i F000 me7L. ‘SNI_06-6989.27-2005_| 2._| Air Limbah | Minyak Yan Lemale 15 mg/t. 'SNI-06-6989.10-2004 Drainase Karbon Organik T10 me/i ‘SNT.06-6989.28-2008 __ [Tota ata APHA 5310 _ Keterengan 1. Fasilicae eksplorasi dan produksi minyak dan gas darat (on-shore) adalah fasilitas yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi, pengeboran, sumur produksi, sumur injeksi, wall treatment, dar ieclitas Pengolahan minyak dan ges dari industri minyak dan gas yang berlokasi di darat, termamule fasilites yang -memiliki sumur produksi di laut tetapi proses pemisahan minyak dan/atau gas dengan air terproduksi dilakukan di derat. 1 2, Fasilitas exsplorasi dan produksi minyai dan gas darat (on shore) lama adalah fasilitas yang digunakan untuk kegiatan cksplorasi, pengeboran, sumur produksi, sumur injeksi, well treatment, dan fasilitas pengolahan minyal dan gas deri industri minyak dan yas yang telah Deroperasi atau tahap perencanaannya dilakukaa cebelom tahun 1596. 3. Apabila air limbah terproduksi dibuang ke laut parameter TDS tidak diberlalcukan, C. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas dori Fasilitas Darat (On-Shore) Bans. KADAR ; JENIS AIR METODE a LIMBA eee, MAKSIMUM | PENGUKURAN | 17 | Air Texprodulzt [COD 00 me/L SNI 06-6989:5-2007 atau | SNI 06-6989:15-2006 Be ___ | ataw APHA 5220! in 2S mg/L SH} 06-6989.10-2008 Sultida Terlarut 0,5 me/i- SHI 06-2470-1901 | sebagai 135) atau APHA 4500.8 Amonia (sebagal Smee SNI 06-6989.30-2005 ee atau APHA 4500-NH3 Zmal, 'SNI-06-6989.21-2005 Tempefatur HEC 'SNT.06-6989:23-2008 (Ht S=9 'SNI06-6989.11-2003 TDSa WOOaagi& | “SN106-6989:27-2008-| 2) Air Limba [ Minyak dan Lema 15 me/t SNI06-69: 004 Drainase Karbon Organic Td me/ SNI06-6989:28-2005 Tera atau APHA 5310, Keterangan 1. Fasilitas eksplornsi dan produksi minyak dan gas darit (o.-shore| tara adalah fasilitas yang digurakan untuk kegiatan eksplcrasi, pengeboran, sumur produkei, sumur injeksi, well treatmen, dan fasilitas pengoiahan minyak dan gas dari industri minyale dan'gus yang tahap perencanaannya dilaleakan setelah tahun 1996. 2, Apabile air limbah terproduksi dibuang ke laut parameter TDS tidak diberlakukan. MENTERI NEGARA LINGKUNGAN IDUP, ttd PROF.DR.IR. GUST! MUHAMMAD HATTA, MS. Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor ‘Tanggal :19 Tal hun 2010 : 30 Nopember 2010 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAG! USAHA DAN/ATAU KEGIATAN, EKSPLORASI DAN PRODUKSI PANAS BUMI NO. | JENIS AIR UMBAH PARAMETER KADAR METODE, MAKSIMUM PENGUKURAN T._| Air Terp-oduksi Sulfide Terlarat Tme/L SHI O5-2470-155T (sebagai H2S) atau APHA 4500-S? ‘unonia (sebagai Timg/i | SNI 06-6989;30-2008 LNH3-N) mg/t atau SNI 05-2462- 1991 atau SNI 06-2912-1992 atau APHA 3500-He. OS img/b APHA 3500-As__| 45°C _ | SNI06-6989.23-2005_| is ats 6-9 SN106-6989.11-2004 | %, | Air limbah drainase 15 ___|_SNI 06-6989.10-2004 | iearben Organik 110 ‘SNI 06-6989.28-2005 Total atau APHA 5310 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, ttd PROF.DR.IR. GUST] MUHAMMAD HATTA, MS. an seousi dengan aslnya Lampiran Ill Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor — : 19 Tahun 2010 Tanggal : 30 Nopember 2010 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN MiNYAK BUMI A. Baku Mutu Pembuangen Air Limbah Proses dari Kegiatan Pengolahan Minyak Bumi. PARAMETER OE | aCe, | searopsrenouman | eons. a0 30 SHOEI | CoD 160 160 SHI 06-6980:3-2008 atau —) wees ee | : ae Sao ee a 2 Tide em —| ‘Sulfda Terlerut (sebapal ToS) Os SH G6-2470-1967 ies APTA] ‘Amonia (sebagai NH3-N) 8 SNI06-6989.30 2005 ataw P 1 pane | solume bahan baleu inalesimnn Keterangan : Boban pencemaran di hitung denyan mi aggunakan ramus Cp x Qal Beban Pencemaran x 108 Beban pencemaran = satan massa pa-ameter pencemaran per satuan volume bahan baku (crude) yang di olah (ram/m? crude yang diolah) cp = Korsentras’ (kacur) parameter hasil pongukuran (mg/L) el = debit air limbeh (in?/bulan) Qerude = debit bahan bakit (crude) yang di olah {m?/bulan), B. Beku Mutu Pembuangan Air Limbah Drainase dan Air Pendingin Kegiatan Pengolahan Minyak Bumi. Wo. | ENS AR LRNBATT PARAMETER RADAR MARSINOM METODE (eog/ty PENGUKURAN ‘A Libs Dranawe Hinyal Gan Cemale ——f is seas 103005 L. "Karbon Organi Total —{— iio, 'SNI06-6369°78-2005 2 arena Resid Monin 2 Standard Retioa '4800-c1 ‘“aibon Crganik Total cy SHY 06-6985,28-2005 atau . APHA S20 Catatan : 1+ Apabila air limba drainase tercampur dengan air timbah proses, maka carnpuran air timbah tervebut harus memenuhi Balcu Mutu Pembuangan Air Limbah Proses, 2, Dihitung berdasarkan perbedean antars outlet dan inlet, MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, ttd suai dengan aslinya PROF,DR.IR, GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS. Hukum dan Humas, Lampiran IV Peraturan Meuteri Negara Lingkungan Hidup Nomor — : 19 Tahua 2010 Tanggal _: 30 Nopember 2010 BAKU MUTU AIR LIVBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGILANGAN LNG DAN LPG TERPADU JENIS AIR “PARAMETER KADAR | METODE LIMBAH MAKSIMUM | _PENGUKURAN Air limbah proses | Minyak dan 25 mg/L SNI 06-6989.10- 004 2 mg/L Standard Method 4500-Cl Ten.peratur 45ec SNI 06-6989.23- 2008 | pH 6-9 SN106.6989.11- | 2004 2 | Airtimtai 1Smg/t | SNI06-6989.10. | drainase 2004 | Karbon Organik 110 mg/L NI 06-6989. Total 2005 atau APHA aH EEE | EeEECe 5310 | Catatan Apabila air limbah drainase tercampur dengan air limbuh proses, maka campuran air jimbah tersebut harus meinenuhi baka mutu air limbah proses. MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, td PROF.DR.IR. GUSTI MUHAMMAD HATT: Lampiran V Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 Tanggal _: 30 Nopember 2010 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INSTALAS!, DEPOT DAN TERMINAL MINYAK PARAME: KADAR MAKSIMUM Minyak dan Lemak 25 mg/L. SNI 06-6989.10-2004 Karbon Organik Total 110 mg/L SNT 06-6989.28-2005 atau APHA 5310 pH SNT 06-6989.11-2004 MENTERI NEGARA. LINGKUNGAN HIDUP, ttd PROF.DR.IR. GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS. ‘alinan sesuai dengan aslinya

Anda mungkin juga menyukai