BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manual Mutu ini disusun untuk menjelaskan Sistem Manajemen Mutu yang
diimplementasikan di UPTD Puskesmas Sambongpari. Sistem Manajemen Mutu UPTD
Puskesmas Sambongpari yang dijelaskan mencakup Kebijakan dan Sasaran Mutu,
Komitmen Manajemen, Organisasi Mutu dan Puskesmas serta uraian singkat Proses-proses
bisnis yang dijalankan organisasi. Pada bagian akhir disajikan tabel matriks yang
menunjukkan kesesuaian antar bagian Manual Mutu ini dengan dokumen yang terkait serta
menunjukkan interaksi hubungan implementasi peningkatan sistem manajemen mutu yang
berkelanjutan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sambongpari.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya (Permenkes
No. 75 Tahun 2014).
UPTD Puskesmas Sambongpari berdiri pada tahun 2000 terletak di Jl. Mayor SL.
Tobing No 83 Kabupaten DT II Tasikmalaya, awalnya berupa Pustu (Puskesmas
Pembantu) dari Puskesmas Mangkubumi yang merupakan bagian dari Kabupaten
Tasikmalaya. Pada Tahun 2001 dibentuk Pemerintahan Kota Tasikmalaya dan
Puskesmas Sambongpari menjadi bagian dari Kota Tasikmalaya. Mulai Tahun 2006
Puskesmas Sambongpari menjadi Puskesmas Induk dengan wilayah kerja meliputi 3
kelurahan, yaitu Kelurahan Sambongjaya, Kelurahan Sambongpari dan Kelurahan
Linggajaya.
Selain itu akses sarana transportasi juga mudah, dapat dilalui oleh kendaraan roda
empat dan juga merupakan jalur angkutan umum, sehingga mempermudah
masyarakat yang akan berobat. Puskesmas Sambongpari mempunyai jarak tempuh
kurang lebih 2 Km dari ibu kota Kecamatan Mangkubumi.
Gambar
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Sambongpari
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
Tabel
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPTD Puskesmas Sambongpari
Tahun 2018
No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan
1 Kepala Puskesmas 1
2 Ka. Sub.Bag TU 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 0
5 Perawat 5 3 orang di Induk, 2 orang di Pustu
6 Perawat Gigi 2
7 Bidan 14 8 orang di Induk, 6 Bidan Desa
8 Analis Lab. 0
9 Pekarya 1 Kontrak PKM
10 Apoteker 0
11 Ast.Apoteker 1
12 Nutrisionis 1
13 Sanitarian 1
14 Admin dan Keuangan 0
15 Arsiparis 0
16 Promotor Kesehatan 1 Honorer Daerah
17 Pengemudi 0
18 Petugas Keamanan 0
19 Tenaga umum 0
Jumlah 30 Pegawai
Sarana Kendaraan :
Sarana untuk menunjang kegiatan di Puskesmas Sambongpari ini dilengkapi 6
kendaraan bermotor roda dua dan 1 unit mobil Pusling. Adapun peruntukan
kendaraan tersebut sebagai berikut : 1 unit kendaraan roda empat berupa mobil
b. Visi Organisasi
UPTD Puskesmas Sambongpari mempunyai Visi yang berkesesuaian dengan visi
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, yaitu :
” PUSKESMAS SAMBONGPARI MENUJU KOTA TASIKMALAYA YANG
RELIGIUS, MAJU DAN MADANI”.
c. Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi organisasi tersebut disusun misi dalam 3 (tiga) point di UPTD
Puskesmas Sambongpari sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemberdayaan semua potensi dan sumber daya manusia secara
optimal untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan kesehatan;
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima secara merata dan terjangkau;
3. Mengembangkan kemitraan dan pemberdayaan seluruh komponen masyarakat
dalam meningkatkan upaya untuk berperilaku hidup sehat.
d. Struktur Organisasi
Tugas pokok UPTD Puskesmas Sambongpari adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis
Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut
diatas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama
diwilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
e. Motto
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Sambongpari adalah “ Anda Sehat, Kami Bahagia “.
f. Tata Nilai
Tata nilai UPTD Puskesmas Sambongpari dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
tercermin dalam jati diri “ PRIMA “
P (Profesional) : Puskesmas Sambongpari memberikan
pelayanan oleh petugas yang kompeten
R (Responsif ) : Sigap, cepat dan tepat dalam melayani dan
menanggapi permasalahan
I (Inovatif) : Dalam melaksanakan program dan pelayanan
selalu mengikuti teknologi tepat guna
M (ber-Mitra) : Dalam memberikan pelayanan melakukan
koordinasi baik lintas program, lintas sektor,
pihak swasta dan masyarakat
A (Akuntabel) : Memberikan pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar
operasional yang berlaku
5S :
1. Senyum : Gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukan
rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan cara
mengembangkan bibir sedikit
2. Salam : Cara bagi seseorang untuk secara sengaja
mengkomunikasikan kesadaran akan kehadiran orang lain
3. Sapa Perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap)
4. Sopan : Perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan
: kepada orang lain terutama orang yang lebih tua umurnya
dari kita
5. Santun : Kemampuan memilih kata-kata sesuai isi atau pesan yang
disampaikan sesuai dengan tata nilai, tidak kasar, tidak
melukai perasaan orang lain dan kosa katanya enak di dengar
2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPTD Puskesmas Sambongpari telah menetapkan suatu
Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh seluruh
jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas. Kebijakan Mutu tersebut adalah :
a. UPTD Puskesmas Sambongpari berkomitmen untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan, harapan pelanggan,
perbaikan mutu dan keselamatan pasien dengan motto “ Anda Sehat, Kami Bahagia
“. Untuk itu kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan
fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada lampiran
pedoman ini.
10 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
11 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan standar persyaratan akreditasi
Puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat, Pelayan Klinis Perseorangan, dan Upaya Kesehatan
Pengembangan dan Penunjang sebagaimana yang diuraikan pada proses bisnis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini memperhatikan keselamatan sasaran/pasien
dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Sambongpari dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis (UKP).
12 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
13 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
14 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
11. Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat
ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap
tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan.
12. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggaraka upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
13. Rekaman merupakan bagian dari dokumen yang merupakan bukti bahwa kegiatan sudah
dilakukan.
14. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan pencapaian proses pelayanan yang bermutu.
15. Sasaran Mutu adalah target dari masing masing layanan/program yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
16. Tindakan Korektif merupakan tindakan perbaikan yang dilakukan setelah terjadi suatu
kejadian.
17. Tindakan Preventifmerupakan tindakan pencegahan yang dilakukan sebelum munculnya
suatu kejadian.
6. Kesehatan Jiwa Adalah program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga
Puskesmas dengan di dukung oleh peran serta masyarakat dalam rangka mencapai
derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi
dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa
adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan terutama pemeliharaan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) di bidang mata dan pencegahan
kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas di dukung oleh peran aktif masyarakat.
8. Kesehatan Lanjut Usia adalah program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
tenaga Puskesmas dengan dukungan serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat usia lanjut melalui Posbindu Lansia.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional adalah program pembinaan terhadap pelayanan
tradisional, pengobatan tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang dimaksud
pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik
yang herbal (jamu), alat tusuk (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat,
patah tulang).
10. Kesehatan Haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon jemaah haji yang
meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan
jamaah yang kembali ( pulang) dari menunaikan ibadah haji.
11. Program Penunjang adalah program puskesmas yang dilaksanakan sebagai kegiatan
tambahan yang harus dilaksanakan untuk mendukung semua unit layanan sesuai
kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan
pelayanan.
16 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Sambongparimenetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan Standar Akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan Puskesmas baik penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) maupun upaya pelayanan klinis (UKP), yang meliputi kejelasan proses pelayanan
dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil – hasil yang
dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Uraian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Sambongpari dalam pengendalian dokumen
dijelaskan dalam dokumentasi yang disusun dengan struktur sebagai berikut :
Dokumen level 1 : menjelaskan Kebijakan dan uraian singkat sistem manajemen mutu
UPTD PUSKESMAS SAMBONGPARI (terdiri atas SK);
Dokumen level 2 : menjelaskan rincian metode dan cara kerja pelaksanaan proses/
sistem manajemen mutu UPTD PUSKESMAS SAMBONGPARI berupa
Pedoman/Manual;
Dokumen level 3 : sebagai penunjang pelaksanaan prosedur pelayanan kesehatan
UPTD PUSKESMAS SAMBONGPARI yang terdiri dari berupa formulir-formulir dan
Standar Operasional Prosedur (SOP);
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman dan prosedur, distribusi, penyimpanan, pencarian kembali, dan
proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa, maupun formulir-formulir, catatan-
catatan hasil kegiatan serta dokumen lainnya.
pengguna, memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat teridentifikasi,
memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dokumentasi yang ditetapkan oleh
organisasi yang penting untuk perencanaan dan operasional system manajemen mutu
diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan, mencegah penggunaan tidak sengaja dokumen
kadaluwarsa dan untuk menerapkan identifikasi yang sesuai kepada dokumen bila disimpan
untuk maksud apapun.
18 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
19 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Tata Naskah Dinas yang seragam di lingkungan UPTD Puskesmas Sambongpari Kota
Tasikmalaya akan sangat mendukung kelancaran administrasi, komunikasi, informasi dan
pelayanan dalam rangka pelaksanaan tugas.
Penyusunan Naskah Dinas tersebut harus didasarkan pada peraturan perundangan, baik
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015, Peraturan Walikota Tasikmalaya
No. 58 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas, Peraturan Walikota Tasikmalaya No.
24 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Arsip, Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No.440/Kep.126-
Dinkes/2017 tentang Klasifikasi Arsip, digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Tata
Naskah di lingkungan UPTD Puskesmas Sambongpari.
Naskah Dinas yang digunakan di UPTD Puskesmas Sambongpari , a.l ,sebagai berikut :
20 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Arial 14
Arial Black 18 Arial 12
21 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
22 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Menimbang : a. bahwa……………………….…….. ;
b. bahwa…………….……………….. ;
Spasi
Mengingat : 1. Un……………….…………………. ; Single
2. Pe……….……….…………………. ;
Jarak
Enter 1
MEMUTUSKAN x
KESATU : Ab………………………………………………….. ;
KEDUA : Ab………………………………………………….. ;
KETIGA : Ab………………………………………………….. ;
Jarak Enter
minimal 2 x Ditetapkan di Tasikmalaya
pada tanggal ………………......
KEPALA UPTD PUSKESMAS SAMBONGPARI,
Jarak Enter
minimal 4 x
H. SUROYO, S.IP.,M.Kes
Huruf NIP. 19690214 199403 1 008
Bookman Old
Style ukuran 12
23 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
LAMPIRAN
Jika ada Lampiran
KEPUTUSAN KEPALA UPTD
Diletakan disebelah
kanan margin PUSKESMAS SAMBONGPARI
NOMOR 445.4/Kep.xxx-SBPR/2018
TENTANG
ABCD DI UPTD PUSKESMAS
SAMBONGPARI
Bagian Atas Lampiran KOTA TASIKMALAYA
Ukuran terpanjang 1
Baris adalah Nomor
ISI LAMPIRAN
H. SUROYO, S.IP.,M.Kes
NIP. 19690214 199403 1 008
Keterangan :
24 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
a. Pengertian
Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan
konkrit,individual, dan final
b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani adalah Keputusan Kepala
Puskesmas Sambongpari
c. Susunan
c.1. Kepala
Bagian Keputusan Kepala terdiri dari :
- Kop naskah dinas
- Tulisan Keputusan dan Nama Jabatan Kepala Puskesmas ditulis dengan huruf kapital
ditempatkan ditengan margin di bawah kop naskah dinas
- Nomor Keputusan ditulis dengan huruf kapital ditempatkan ditengan margin
- Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital
- Judul Keputusan ditulis dengan huruf capital
- Nama jabatan Kepala Puskesmas ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca koma
c.2. Konsiderans
(Pertimbangan yang menajadi dasar petetapan keputusan,peraturan dan sebagainya)
- Kata Menimbang yaitu konsiderans yang memuat alasan / tujuan / kepentingan /
pertimbangan tentang perlu ditetapkannya Keputusan
- Kata mengingat yaitu konsiderans yang memuat peraturan perundang-undangan sebagai
dasar pengeluaran Keputusan
- Apabila diperlukan dalam konsiderans dapat ditambah diktum membaca atau
memperhatikan sesuai dengan keperluan
c.3. Diktum
(Pernyataan resmi dari ketetapan yang mengandung keputusan)
- Diktumdimulai dengan kata memutuskan yang ditulis dengan huruf kapital dan diikuti
kata menetapkan ditepi kiri dengan hurup awal kapital
c.5 Penutup
25 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
4. Format SOP
Jenis Huruf
Arial 12 Bold 26 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
1 Spasi
EFGH
No.Dokumen : SOP/ADM-001/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 04/01/2018
Halaman : ../..
UPTD PUSKESMAS H. SUROYO, S.IP.,M.Kes
SAMBONGPARI NIP. 19690214 199403 1 008
1. Pengertian Efgh adalah
5. Prosedur/
Langkah-
langkah
6. Bagan Alir
8. Unit terkait
9. Dokumen
terkait
10. Rekaman
historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Keterangan :
27 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
28 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
DAFTAR TILIK
Jenis Huruf Arial 12
IJKLM
PELAKSANAAN
NO PROSEDUR YA/ TIDAK
SESUAI SESUAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tasikmalaya, ………………......
Ketua TIM PMKP Pemeriksa
………………………................
………………………................ NIP.
NIP.
6. Format Kerangka Acuan Kerja (KAK)
29 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
I. Pendahuluan
II. Latar belakang
III. Tujuan umum dan tujuan khusus
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
V. Cara melaksanakan kegiatan
VI. Sasaran
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
IX. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Tasikmalaya, ………………......
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sambongpari Penanggung Jawab ADMEN/UKM/UKP
………………………...................
H. Suroyo, S.IP.,M.Kes NIP.
NIP. 19690214 199403 1 008
Keterangan :
a. Format KAK menggunakan tata naskah KOP surat UPTD Puskesmas Sambongpari
b. Judul KAK mengunakan huruf kapital jenis huruf arial ukuran 12
c. Isi KAK mengunakan huruf arial ukuran 12
d. Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan di Puskesmas
yang dibuat sesuai dengan Standar Akreditasi Puskesmas
e. Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang merupakan
tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang
30 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadualan
yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
f. Contoh Sistematika Kerangka Acuan sebagai berikut:
1) Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait
dengan upaya/ kegiatan
2) Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
3) Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci
4) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan
dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5) Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan
rapat, melakukan audit, dan lain-lain
6) Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara
yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
a) Specific :
sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga
dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
b) Measurable :
sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan apa dan kapan
pencapaiannya. Akontabilitas harus ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh
31 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
32 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
33 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
SURAT TUGAS
Nomor : 800/…/I/SBPR/2018
Dasar : 1…………………………………..;
: 2…………………………………..:
MEMBERI TUGAS
Kepada Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Untuk Melaksanakan :
Selama :
Pada Tanggal :
Tempat :
Dikeluarkan di : Tasikmalaya
Pada Tanggal : 5 September 2018
Kepala UPTD Puskesmas Sambongpari
H. Suroyo, S.IP.,M.Kes
Pembina, IV/a
NIP. 19690214 199403 1 008
Tembusan :
1.
2.
H. Suroyo, S.IP.,M.Kes
NIP. 19690214 199403 1 008
35 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Tasikmalaya,………………………....
………………………………………....(Alinea Penutup)……….……………………….........
………………………………………………………………………………………………….....
……………………….…………………….…………………….…………………….………....
H. Suroyo, S.IP.,M.Kes
NIP. 19690214 199403 1 008
Tembusan :
1.
2.
36 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
1. Surat Undangan adalah naskah dinas yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai yang
tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan
2. Kop surat undangan menggunakan kop surat naskah dinas UPTD Puskesmas Sambongpari
3. Tempat dan tanggal pembuatan surat diketik disebelah kanan dibawah kop surat dinas,
ditulis dengan huruf awal kapital
4. Tulisan “Kepada” diketik dibawah Tempat dan tanggal, selanjutnya ketik dibawahnya
“Yth”,selanjutnya ketik dibawahnya “Di”, selanjutnya ketik dibawahnya tempat tujuan
5. Tulisan “Nomor” diketik disebelah kiri sejajar dengan tulisan “Kepada”,selanjutnya ketik
Sifat,Lampiran dan Hal, diketik berurutan samadisebelah kiri
6. Batang tubuh surat undangan terdiri dari Alinea Pembuka, Alinea isi undangan meliputi
hari, tanggal, waktu dan acara, Alinea Penutup
7. Bagian Penutup surat undangan terdiri dari nama jabatan ditulis dengan huruf awal kapital,
tanda tangan, nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital serta dibubuhi stempe
37 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
DAFTAR HADIR
Hari : ………………………….................
Tanggal : ………………………….................
Waktu : ………………………….................
Tempat : ………………………….................
Acara : ………………………….................
Tasikmalaya, .....................................
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sambongpari Penanggungjawab Kegiatan
38 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
NOTULEN
Pertemuan /Rapat :
Hari / Tanggal :
Waktu Panggilan :
Waktu Pertemuan/Rapat :
Acara : 1.
2.
3.
4
5.
Pimpinan Pertemuan/Rapat
Ketua :
Sekretaris :
Peserta Pertemuan/Rapat :
Kegiatan Pertemuan/Rapat
Kata Pembukaan :
Pembahasan :
Kesimpulan :
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sambongpari Pembuat Laporan
39 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
1. Pengertian Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan
siding/rapat/kegiatan, mulai dari acara pembukaan,pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan kesimpulan serta penutup
2. Kop Naskah menggunakan Kop Naskah Dinas UPTD Puskesmas Sambongpari
3. Tulisan “NOTULEN“ ditulis dengan huruf kapital dan diletakan ditengan margin
4. Tulisan “Pertemuan/Rapat“ memuat tentang judul dalam sidang/rapat
5. Tulisan “Hari/Tanggal” memuat hari pelaksanaan
6. Tulisan “Waktu Panggilan “ memuat waktu panggilan sidang/rapat
7. Tulisan “Waktu Pertemuan/Rapat “ memuat waktu pelaksanaan
8. Tulisan “Acara “ memuat susunan acara dalam sidang/Rapat
9. Pimpinan Pertemuan/Rapat adalah pegawai/petugas yang diserahi tugas untuk memimpin
Peretemuan/Rapat/Pertemuan
10. Peserta Pertemuan/Rapat adalah peserta kegiatan tersebut
11. Kegiatan Pertemuan/Rapat memuat Pembukaan, Pembahasan, Kesimpulan
12. Penutup memuat Nama Jabatan/Pegawai yang diserahi tugas ditulis dengan huruf kapital dan
diketahui oleh Kepala UPTD Puskesmas Sambongpari
13. Untuk format Nutulen Rapat / Kegiatan bisa menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan kegiatan
BAB III
40 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya
kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada
pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang
meliputi kebijakan mutu pelayan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
41 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
SEKRETARIS
Iska Natalia, AM.Keb
TIM AUDIT INTERNAL
42 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
43 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
44 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
H. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam Puskesmas Sambongpari telah ditetapkan menjadi
suatu bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam dokumentasi yang ada,
dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antar fungsi dan meningkatkan efektifitas
pelaksanaan sistem manajemen mutu.
Menetapkan mekanisme komunikasi internal dalam pelaksanaan kegiatan di UPTD
Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya sebagai berikut:
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi dari atasan kepada bawahan berupa instruksi, disposisi, surat perintah
tugas;
2. Komunikasi horizontal atau lateral
Komunikasi antara sesama karyawan berupa diskusi dan koordinasi antar petugas /
pelaksana;
Mekanisme komunikasi dan koordinasi Puskesmas dilakukan melalui : kegiatan apel pagi
dan apel siang, rapat rutin maupun insidentil Puskesmas, laporan lisan dan atau tulisan,
disposisi dari pejabat struktural maupun dari penanggungjawab program kepada
pelaksana, papan informasi/pengumuman dan melalui media komunikasi berupa email,
telepon dan whattsap;
45 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
BAB IV
46 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum :
Pertemuan tinjauan manajemen adalah pertemuan yang dilakukan secara periodik untuk
meninjau kinerja sistem manajemen mutu dan kinerja pelayanan/ penyelenggaraan kegiatan
Puskesmasuntuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari sistem
manajemen mutu dan system pelayanan/ penyelenggaraan kegiatan UKM maupun UKP.
Rapat tinjauan manajemen di Puskesmas Sambongpari ditetapkan untuk dilakukan minimal
dua kali dalam setahun, yaitu pada akhir tahun (Desember) dan tengah tahun (Juni).
C. Luaran Tinjauan:
47 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Dengan dilaksanakannya pertemuan tinjauan manajemen, maka dapat diambil keputusan dan
tindakan manajerial yang terkait dengan :
1. Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu, system pelayanan UKP maupun system
penyelenggaraan kegiatan UKM.
2. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan.
3. Identifikasi perubahan–perubahan, yang perlu dilakukan, baik pada system manajemen
mutu, system pelayanan UKP maupun system penyelenggaraan kegiatan UKM.
4. Penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan untuk melaksanakan tindak lanjut
perbaikan, termasuk antara lain :sumber daya tenaga, sarana alat kesehatan dan sarana
pendukung pelayanan, pengembangan mapun perbaikan prasarana dan tata letak tempat
pelayanan yang berkaitan dengan aksesibiltas, kenyamanan, harapan dan keselamatan
pelanggan.
BAB V
48 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
C. Infrastruktur
Pengelolaan Infrastruktur di Puskesmas Sambongpari dijelaskan dalam uraian dokumen
terlampir sistem manajemen mutu, baik penataan aksesibilitas tempat pelayanan dan
bangunan serta ditopang dengan fasilitas yang cukup memadai.
BAB VI
49 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Untuk menilai kinerja UKM, ditentukan indikator mutu UKM yang diambil dari target
Penilaian Kinerja Puskesmas ( PKP ) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Penilaian
Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/ prestasi
Puskesmas. Aspek penilaian yang akan dilihat adalah aspek capaian kegiatan pelayanan;
aspek manajemen pelayanan, aspek mutu pelayanan.
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA UKM
50 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
51 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
52 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Adapun penghitungan indikator mutu UKM yang berdasarkan PKP adalah sebagai berikut :
1. Upaya Promosi Kesehatan
a. Promosi Kesehatan dalam Gedung
1) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
Definisi Operasional :
Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) di Puskesmas adalah
Jumlah pengunjung yang mendapat KIP/K di klinik khusus atau klinik
terpaduKIP/K sebagai tentang Gizi, P2M, sanitasi, PHBS dan lain-lain sesuai
kondisi/masalah pengunjung sebanyak 5% pengunjung Puskesmas.
Sasaran :
Seluruh pengunjung Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
5%
Cara Perhitungan :
Jumlah pengunjung puskesmas
yang mendapat KIP/K dalam
Cakupan Komunikasi
kurun waktu satu tahun
Interpersonal dan = x 100%
Jumlah seluruh pengunjung
Konseling (KIP/K)
puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
53 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
96 kali penyuluhan kelompok di dalam gedung puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Target :
100%
Cara Perhitungan :
Jumlah penyuluhan kelompok di
dalam gedung puskesmas dalam
Cakupan Penyuluhan
kurun waktu satu tahun
kelompok oleh petugas di = x 100%
96 kali penyuluhan kelompok di
dalam gedung Puskesmas
dalam gedung puskesmas dalam
kurun satu tahun
Sasaran :
Seluruh institusi kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Target :
100% (Seluruh institusi kesehatan ber-PHBS)
Cara Perhitungan :
Jumlah institusi kesehatan ber-PHBS
Cakupan Pengkajian di wilayah kerja Puskesmas dalam
dan Pembinaan PHBS kurun waktu satu tahun
= x 100%
di Tatanan Institusi Jumlah seluruh institusi kesehatan di
Kesehatan wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
54 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Definisi Operasional :
Cakupan rumah tangga ber-PHBS adalah presentase rumah tangga yang
melaksanakan 10 indikator PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Sasaran :
Seluruh rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun
Target :
70 % rumah tangga ber-PHBS
Cara Perhitungan :
Jumlah rumah tangga ber-PHBS di
wilayah kerja Puskesmas dalam
Cakupan Pengkajian dan
kurun waktu satu tahun
Pembinaan PHBS di = x 100%
Jumlah seluruh rumah tangga yang
Tatanan Rumah Tangga
ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Target :
100%
Cara Perhitungan :
Cakupan Jumlah penyuluhan kelompok di
Pemberdayaan masyarakat RW/Posyandu dalam
Masyarakat Melalui kurun waktu satu tahun
= x 100%
Penyuluhan Kelompok Jumlah RW/ Posyandu di wilayah
oleh Petugas di kerja Puskesmas x 12 kali dalam
Masyarakat kurun waktu satu tahun
55 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Jumlah seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Target :
65% Purnama dan Mandiri
Cara Perhitungan :
Jumlah Posyandu Purnama
Cakupan Pembinaan dan Mandiri di wilayah kerja
UKBM Dilihat Puskesmas dalam kurun
Melalui Persentase = waktu satu tahun x 100%
Posyandu Purnama Jumlah seluruh Posyandu di
dan Mandiri wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Seluruh desa/ Kelurahan siaga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Target :
60% desa/RW siaga
Cara Perhitungan :
CakupanPembinaan Jumlah desa/kelurahan siaga aktif di
Pemberdayaan Masyarakat wilayah kerja Puskesmas dalam
Dilihat Melalui Persentase kurun waktu satu tahun
= x 100%
(%) Desa Siaga Aktif Jumlah seluruh desa/kelurahan
(Kabupaten)/ Kelurahan siaga di wilayah kerja Puskesmas
Siaga Aktif (Kota) dalam kurun waktu satu tahun
56 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Seluruh sasaran yang mendapatkan KIP/K di klinik khusus/klinik sehat di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun (lihat 1.A.1.)
Target :
50% pengunjung klinik khusus/sasaran Puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah rumah yang dikunjungi oleh
Cakupan Pemberdayaan Petugas Puskesmas di wilayah kerja
Individu/ Keluarga Puskesmas dalam kurun waktu satu
melalui Kunjungan tahun x 100%
=
Rumah Jumlah seluruh sasaran KIP/K di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah rumah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun 1 tahun.
Target :
75%
Cara Penghitungan :
Cakupan Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja
Pengawasan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
= x 100%
Rumah Sehat Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Sarana air bersih yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
80%
Cara Perhitungan :
Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada di
Cakupan wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
Pengawasan Sarana = satu tahun x 100%
Air Bersih Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun 1 tahun
Target :
75%
Cara Perhitungan :
Jumlah jamban diperiksa di wilayah kerja
Cakupan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Pengawasan = Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah x 100%
Jamban kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sasaran :
Jumlah SPAL rumah tangga yang ada di ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Target :
75 %
58 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Cara Perhitungan :
jumlah SPAL rumah tangga yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Cakupan SPAL = x 100%
Jumlah Sarana SPAL rumah tangga yang ada di
ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sasaran :
Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Target :
75%
Cara Perhitungan :
Jumlah TTU diperiksa yang ada di wilayah
Cakupan
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Pengawasan
= Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di x 100%
Tempat-Tempat
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
Umum (TTU)
satu tahun
Sasaran :
Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
75%
Cara Perhitungan :
Jumlah TPM diperiksa yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
Cakupan Pengawasan
waktu satu tahun
Tempat Pengolahan = x 100%
Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja
Makanan (TPM)
Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
59 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Jumlah industri yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
75%
Cara Perhitungan :
Jumlah industri diperiksa oleh Petugas
Cakupan Puskesmas yang ada di wilayah kerja
Pengawasan Industri = Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun x 100%
Jumlah industri yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah penderita Penyakit Berbasis Lingkungan dan klien di Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Target :
25%
Cara Perhitungan :
Jumlah penderita Penyakit Berbasis
Lingkungan/ klien yang mendapatkan
konseling oleh Petugas Puskesmas di
Cakupan Kegiatan
= Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun x 100%
Klinik Sanitasi
Jumlah penderita Penyakit Berbasis
Lingkungan/ klien di Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
60 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Jumlah sasaran ibu hamil dihitung berdasarkan estimasi yang ditentukan oleh BPS
Kab/Kota
Target :
96 %
Cara Penghitungan :
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal K4 di wilayah kerja Puskesmas pada
Cakupan
kurun waktu satu tahun
Kunjungan ibu = x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
Hamil K4
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah sasaran Ibu Bersalin yang dihitung melalui estimasi yang ditentukan oleh
BPS Kab/Kota
Target :
92 %
Cara Perhitungan :
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
Cakupan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada
pertolongan
kurun waktu satu tahun
persalinan oleh = x 100%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di
tenaga kesehatan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun 1 tahun
61 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun : dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari total ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Target :
85 %
Cara Penghitungan :
Jumlah komplikasi kebidanan yang
Cakupan
mendapatkan penanganan definitif di wilayah
komplikasi
= kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun x 100%
kebidanan yang
20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah
ditangani
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah seluruh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Target :
92 %
Cara Penghitungan :
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar di wilayah
Cakupan
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Pelayanan Nifas = x 100%
Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
b. Kesehatan Anak
62 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Jumlah sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
98 %
Cara Penghitungan :
Jumlah neonatus yg telah memperoleh
pelayanan Kunjungan Neonatal pada masa 6-48
jam setelah lahir sesuai standar di wilayah kerja
Cakupan KN 1 = x 100%
Puskesmas dalam waktu satu tahun
Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
95 %
Cara Penghitungan :
Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) pada 6-
Cakupan KN 48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari sesuai standar di X
= wilayah kerja puskesmas dalam waktu 1 tahun
Lengkap 100%
Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Definisi Operasional :
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan
komplikasi di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu yang ditangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana pelayanan kesehatan.
Sasaran :
Sasaran neonatus dengan komplikasi : dihitung berdasarkan 15% dari jumlah
sasaran bayi
Target :
84 %
Cara Penghitungan :
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah kerja Puskesmas
Cakupan neonatus
dalam kurun waktu satu tahun
dengan komplikasi = x 100%
15% dari sasaran bayi yang ada di
yang ditangani
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah seluruh bayi lahir hidup di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Target :
97 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan (minimal 4 kali) sesuai standar
Cakupan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
= x 100%
kunjungan bayi tertentu
Jumlah seluruh sasaran bayi di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
5)
Cakupan Pelayanan Anak Balita
64 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Definisi Operasional :
Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 – 59 bulan) yang
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,
pemantauan perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali setahun, serta pemberian
Vitamin A 2 kali setahun.
Sasaran :
Jumlah seluruh anak balita di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Target :
92 %
Cara Penghitungan :
Jumlah anak balita yang memperoleh
pelayanan anak balita sesuai standar
Cakupan
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
pelayanan anak = x 100%
tertentu
balita
Jumlah seluruh anak balita di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
c. Keluarga Berencana
1) Cakupan Peserta KB Aktif
Definisi Operasional :
Cakupan peserta KB Aktif adalah jumlah peserta KB Aktif dibandingkan dengan
jumlah pasangan usia subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
Sasaran :
Seluruh pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Target :
84 %
Cara Penghitungan :
Jumlah PUS yang menggunakan
kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas
Cakupan Peserta
= dalam kurun waktu satu tahun x 100%
KB Aktif
Seluruh PUS di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
65 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Seluruh keluarga sesuai dengan karakteristik di atas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Target :
70 %
Cara Penghitungan
Jumlah Keluarga yang Sadar Gizi di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
Cakupan keluarga tahun
= x 100%
Sadar Gizi Jumlah sasaran keluarga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
66 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Definisi Operasional :
Cakupan Balita Ditimbang (D/S) adalah Cakupan balita (0-59 bulan) yang datang
ditimbang dibandingkan dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sasaran :
Seluruh jumlah balita umur 0 – 59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Target :
80 %
Cara Penghitungan :
Jumlah balita yang datang ditimbang di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
Cakupan Balita satu tahun
= x 100%
Ditimbang (D/S) Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sasaran :
Seluruh anak umur 6 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Target :
100%
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi umur 6 - 11 bulan yang dapat
Cakupan Distribusi kapsul satu kali dengan dosis 100.000 SI
Kapsul Vitamin A (kapsul berwarna biru) selama 1 (satu) tahun
= x 100%
Bagi Bayi (6 – 11 di wilayah kerja Puskesmas
bulan) Jumlah sasaran bayi (0 - 11 bulan) selama 1
(satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas
67 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Seluruh anak balita usia 12 – 59 bulanyang ada di wilayah kerja Puskesmas atau
berdasarkan estimasi sasaran BPS Kabupaten/ Kota
Target :
90%
Cara Penghitungan :
Jumlah anak balita (umur 12 - 59 bulan)
yang mendapat kapsul Vit.A 200.000 SI
Cakupan Distribusi (kapsul warna merah) pada bulan Februari
Kapsul Vitamin A dan Agustus yang ada di wilayah kerja
= x 100%
Bagi Anak Balita Puskesmas
Bayi (12 - 59 bulan) Jumlah sasaran anak balita (12 - 59 bulan)
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sasaran :
- Seluruh ibu nifas yang ada di wilayah kerja (estimasi perhitungan dari BPS
Kab/Kota) atau
68 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
- Cara menghitung sasaran ibu Nifas : 1,05 x Crude Birth (CBR) x Jumlah
Penduduk
Target :
100%
Cara Penghitungan :
Jumlah ibu nifas yang mendapat 2 (dua)
Cakupan Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi dalam wilayah
Kapsul Vitamin A = kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun x 100%
bagi Ibu Nifas Jumlah ibu nifas yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Seluruh ibu hamil yang ada di wilayah kerja berdasarkan perhitungan estimasi sasaran
BPS Kabupaten/Kota atau Cara Perhitungan : 1,1 x CBR x Jumlah penduduk
Target :
95 %
Cara Penghitungan :
Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD
(Fe3) sampai dengan bulan berjalan
Cakupan Distribusi
(kumulatif) di wilayah kerja Puskesmas
Kapsul Vitamin A = x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
bagi Ibu Nifas
Puskesmas sampai dengan bulan berjalan
(jumlah sasaran/12 x bulan ke-..._)
Sasaran :
69 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Seluruh anak berusia 6 s/d 24 bulan dari keluarga miskin yang ada di wilayah kerja
berdasarkan perhitungan estimasi BPS Kabupaten/Kota
Target :
100%
Cara Penghitungan :
Jumlah anak usia 6 - 24 bulan keluarga
miskin yang mendapat MP-ASI di wilayah
Cakupan Distribusi
kerja Puskesmas
MP-ASI Baduta = x 100%
Jumlah seluruh anak usia 6 - 24 bulan
Gakin
keluarga miskin yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Sasaran :
Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Target :
100%
Cara Penghitungan :
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan
di sarana pelayanan kesehatan di wilayah
Cakupan Distribusi
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
MP-ASI Baduta = x 100%
Jumlah seluruh balita gizi buruk yang
Gakin
ditemukan di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Seluruh bayi usia 0-6 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahunsesuai dengan perhitungan estimasi BPS Kabupaten/Kota
70 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Target :
70 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi umur 0- 6 bulan dengan ASI
Esklusif di wilayah kerja Puskesmas pada
Cakupan ASI kurun waktu satu tahun
= x 100%
Eksklusif Jumlah bayi umur 6 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun
Sasaran :
Bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
98 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG di
wilayah kerja Puskesmas kurun waktu 1 tahun
Cakupan BCG = x 100%
Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
2) Cakupan DPT/HB/HIB 1
Definisi Operasional :
Cakupan DPTHB 1 adalah Jumlah bayi usia 2- 11 bulan yang mendapatkan
imunisasi DPTHB ke-satu di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
Sasaran :
Bayi 0 - 11 bulan
71 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Target :
98 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB
yang ke-satu di wilayah kerja Puskesmas dalam
Cakupan
= kurun waktu satu tahun x 100%
DPT/HB/HIB 1
Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
kerja di wilayah Puskesmas dalam 1 tahun
3) Cakupan DPT/HB/HIB 3
Definisi Operasional :
Cakupan DPTHB 3 adalah Jumlah bayi usia 4 - 11 bulan yang mendapatkan
imunisasi DPTHB ke-3 di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Bayi 0 - 11 bulan
Target :
93 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi
DPTHB yang ke tiga di wilayah kerja
Cakupan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
= x 100%
DPT/HB/HIB 3 Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
4) Cakupan Polio 4
Definisi Operasional :
Cakupan Imunisasi Polio 4 adalah Jumlah bayi usia 4 - 11 bulan yang
mendapatkan imunisasi Polio ke-empat di wilayah Puskesmas pada kurun 1 tahun
Sasaran :
Bayi 0 - 11 bulan
Target :
72 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
93 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi
Polioyang ke-empat di wilayah kerja
Cakupan Polio
= Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun x 100%
4
Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
5) Cakupan Campak
Definisi Operasional :
Cakupan Imunisasi Campak adalah jumlah bayi usia 9 - 11 bulan yang
mendapatkan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas dalam kurun 1 satu tahun
Sasaran :
Bayi 0 - 11 bulan
Target :
90 %
Cara Penghitungan :
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi
Campak di wilayah kerja Puskesmas pada
Cakupan kurun waktu satu tahun
= x 100%
Campak Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sasaran :
Siswa kelas 1 SD/MI atau yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Target :
95 %
Cara Penghitungan :
Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas
1 yang mendapat imunisasi DT di wilayah
73 | U P T Dpada
kerja Puskesmas P Ukurun
SKES waktu
M A Ssatu
SAtahun
MBONGPARI
Cakupan
= Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan x 100%
BIAS DT
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
2) Cakupan BIAS TT
Definisi Operasional :
Cakupan BIAS TT adalah jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat, laki-laki dan perempuan yang
mendapatkan imunisasi TT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Sasaran :
siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Target :
95 %
Cara Penghitungan :
Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas
2 dan kelas 3 yang mendapat imunisasi TT di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun satu
Cakupan tahun
= x 100%
BIAS TT Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau yang sederajat di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Siswa kelas 1 SD/MI atau yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
74 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Target :
95 %
Cara Penghitungan :
Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1
yang mendapat imunisasi Campak di wilayah
Cakupan kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
BIAS = Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan x 100%
Campak Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat
di wilayah kerja Puskesmas dalam 1 tahun
Sasaran :
ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target :
90 %
Cara Penghitungan :
Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi
Cakupan
TT2, TT 3, TT4, TT5 di wilayah kerja
Pelayanan
= Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun x 100%
Imunisasi TT
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
2 + Ibu Hamil
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sasaran :
75 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Target :
100 %
Cara Penghitungan :
Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu
Cakupan wilayah kerja Puskesmas pada kurun
Desa/Kelurahan waktu satu tahun
= x 100%
Universal Child Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di
Immunization wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
(UCI) waktu satu tahun
Sasaran :
jumlah minggu dalam 1 tahun atau 52 minggu
Target :
90 %
Cara Penghitungan :
Jumlah laporan W2 yang dilaporkan
Cakupan Sistem Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
= X 100%
Kewaspadaan Dini 52 minggu
Sasaran :
12 bulan dalam satu tahun
Target :
76 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
100 %
Cara Penghitungan :
Jumlah STP yang dilaporkan Puskesmas
Cakupan Surveilans pada kurun waktu satu tahun
= x 100%
Terpadu Penyakit 12 bulan
Sasaran :
Jumlah KLB dalam satu tahun
Target :
100 %
Cara Penghitungan :
Jumlah KLB (Laporan W1) yang
ditanggulangi dalam kurun waktu satu
Cakupan Pengendalian
= tahun x 100%
KLB
Jumlah KLB (Laporan W1) dalam
kurun waktu satu tahun
Sasaran :
Jumlah perkiraan penderita pneumonia Balita di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun (10% dari jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun)
Target :
77 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
86%
Cara Penghitungan :
Jumlah penderita pneumonia balita yang
ditangani di satu wilayah kerja pada
Cakupan balita
kurun waktu satu tahun
dengan pneumonia = x 100%
Jumlah perkiraan penderita pneumonia
yg ditangani
balita di satu wilayah kerja pada waktu
yang sama
Sasaran :
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA (+) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun (107 / 100.000 x Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun)
Target :
67 %
Cara Penghitungan :
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang
Cakupan ditemukan dan diobati di wilayah kerja
penemuan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
= x 100%
pasien baru TB Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA
BTA positif positif di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
78 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Sasaran :
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Target :
85 %
Cara Penghitungan :
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang
Cakupan sembuh di wilayah kerja Puskesmas dalam
kesembuhan kurun satu tahun
= x 100%
pasien baru TB Jumlah pasien baru TB BTA positif yang
BTA positif diobati di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun satu tahun
Sasaran :
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Target :
100 %
Cara Penghitungan :
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
Penderita
kurun waktu satu tahun
DBD yang = x 100%
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di
ditangani
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
79 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Cakupan Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan
dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Sasaran :
Jumlah perkiraan penderita diare di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun (Perkiraan penderita ( 411 / 1000 x jumlah penduduk) x 10% (tiap
kabupaten/ Kota berbeda).
Target :
75 %
Cara Penghitungan :
Jumlah penderita diare yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
Penderita diare satu tahun
= x 100%
yang ditangani Jumlah perkiraan penderita diare di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun (10% dari perkiraan penderita)
80 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
81 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
INDIKATOR
AREA PELAYANAN TARGET
Kriteria Indikator
Pelayanan KB Suntik
Pelayanan Rawat Jalan KIA & KB 100 %
sesuai SOP
Ketersediaan Pelayanan
Pelayanan Gizi 80 %
konsultasi Gizi
82 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
83 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
84 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
85 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
86 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
jalan gigi
87 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
MTBS
subcutan
90 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
91 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
92 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
93 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
94 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
95 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
96 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
97 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
98 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
Pasien yang mempunyai keluhan gigi akan dilayani di Poli Gigi. Selain dari
luar yang berkunjung khusus, Poli Gigi juga dapat melayani pasien yang
dikonsul dari Poli Umum dan KIA. Pasien dari Poli Gigi dapat diberikan
resep yang selanjutnya obat diambil di Loket Obat.
10) Pelayanan Loket Obat
Dalam ruang loket obat setelah petugas menerima resep dari pasien dan atau
melihat antrian pasien dalam aplikasi SP3, petugas menyiapkan obat dan
menyerahkan kepada pasien disertai pemberian Informasi mengenai aturan
pemakaian obat.
11) Pelayanan Imunisasi
Imunisasi diberikan untuk bayi dan anak berumur 0 -1 tahun di Poli KIA-
KB dalam gedung Puskesmas. Pelayanan luar gedung dilakukan di
Posyandu, Puskesmas Pembantu dan di tempat Puskesmas Keliling.
12) Konsultasi Gizi
Pasien yang diperiksa di Poli Umum, KIA-KB, MTBS/Poli Anak, Poli Gigi,
P2P, Lansia-PTM dan perlu mendapatkan Konsultasi Gizi maka pasien
tersebut dirujuk ke bagian Klinik Gizi. Dibagian Klinik Gizi, Petugas Gizi
memberikan Konsultasi Gizi dengan menggunakan Leaflet Dirt dan Food
Model jika diperlukan. Untuk pasien anak/balita yang dirujuk ke Klinik
Gizi, penyuluhan diberikan kepada pendamping pasien.
99 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
18) Perkesmas
Kegiatan Perawatan kesehatan masyarakat meliputi upaya kesehatan
perseorangan (UKP) maupun upaya kesehatan Masyarakat (UKM) yang
lebih difokuskan kepada promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif
dan rehabilitatif, dengan melakukan kunjungan rumah pasien setelah
melakukan pengobatan di Puskesmas.
19) UKS (Upaya Kesehatan Sekolah)
Kegiatan yang meliputi penyelenggaraan pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam
pelaksanaannya, petugas UKS bekerja sama dengan Guru UKS di sekolah
terkait.
20) UKGS
100 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
c) Proses Pendukung
Proses pendukung adalah proses atau kegiatan Puskesmas Sambongpari yang
dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Proses Inti, meliputi Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM), yaitu :
1) Posyandu
Kegiatan Posyandu dilakukan di 44 pos dengan jadwal yang sudah
ditentukan. Petugas Posyandu adalah Tim yang terdiri dari Perawat
Kesehatan Desa dan Bidan desa setempat, apabila diperlukan disertai
petugas imunisasi dan atau petugas gizi. Pelayanan Posyandu diberikan
kepada Bayi dan Balita usia 0 – 59 bulan.
2) Posbindu
101 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
102 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
memastikan adanya tanda status kalibrasi pada alat yang telah dikalibrasi
tersebut dan menyimpan Laporan Hasil Kalibrasi.
8) Pengendalian Dokumen dan Data
Dokumen Sistem Manajemen Mutu harus ditinjau dan disetujui terlebih
dahulu sebelum diterbitkan dan kemudian dicatatkan dalam Daftar Induk
Dokumen oleh Wakil Manajemen Mutu. Perubahan Dokumen dilakukan
dengan mengajukan Lembar Permohonan Perubahan Dokumen dengan
mencantumkan perubahan yang dilakukan serta alasannya.
Perubahan dokumen harus ditinjau dan disetujui oleh Wakil Manajemen
Mutu. Salinan dokumen yang digunakan akan didistribusikan pada tempat
penggunaannya untuk memastikan efektifitas pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu yang dijalankan. Penyerahan Dokumen pada Pemegang
dilakukan dengan menggunakan Lembar Serah Terima Dokumen. Salinan
dokumen yang didistribusikan akan diberikan Tanda/Stempel status
pengendalian pada halaman muka dokumen tersebut.
9) Pengendalian Catatan Mutu
Catatan yang digunakan akan diidentifikasi dan dicatatkan pada Daftar
Catatan Mutu yang ada. Personal Sekretaris Kearsipan yang ditunjuk
bertanggung jawab atas untuk penyimpanan dan pemeliharaan catatan mutu
tersebut sehingga terhindar dari kerusakan atau kehilangan selama jangka
waktu penyimpanan yang telah ditentukan.
10) Pencatatan dan Pelaporan
Semua unit mencatatkan hasil kegiatan pelayanannya setiap hari dalam buku
khusus (visum atau buku yang telah diformat ) dan melaporkan ke
Koordinator masing-masing unit dalam bentuk rekapan setiap awal bulan.
Koordinator menganalisa hasil laporan dan mengumpulkan ke bagian Tata
Usaha untuk kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas. Laporan yang
telah disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas kemudian
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
11) Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
Semua unit memasukan hasil kegiatan dan pelayanannya setiap hari dalam
aplikasi “on-line real time” SP3 yang telah dikembangkan bridging dengan
aplikasi P-Care dan melaporkan ke Koordinator masing-masing unit dalam
bentuk hardcopy setiap awal bulan. Koordinator menganalisa hasil laporan
dan mengumpulkan ke bagian Tata Usaha untuk kemudian dilaporkan ke
Kepala Puskesmas. Laporan yang telah disetujui dan ditandatangani oleh
103 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
104 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
105 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
UKBM :
Desa siaga
Posyandu
Posbindu
BAB VII
PENUTUP
Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien. Dimensi
mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan dan
banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan
kesehatan. Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan.
Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu
dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan.
107 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I
Manual Mutu UPTD Puskesmas Sambongpari Sambongpari Tahun 2018
108 | U P T D P U S K E S M A S S A M B O N G P A R I