A. Informasi Umum
2 : Problem
Di Indonesia diperkirakan jumlah balita yang susah
mengontrol BAB dan BAK sejumlah 23.729.583 jiwa.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dicapai dengan
signifikan saat anak memasuki usia toddler (Kyle et al.,
2014). Salah satu tugas perkembangan saat anak memasuki
Ringkasan proposal riset usia toddler adalah toilet training (Hockenberry et al., 2017).
dengan bahasa awam/non- Toilet training merupakan cara untuk melatih kemampuan
teknis; (max: 250 kata) dalam mengendalikan diri, khususnya mengontrol buang air
kecil dan buang air besar (Susilowati and Kuspriyanto, 2016).
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam
toilet training. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan
perkembangan selama masa toddler yang telah dikuasai oleh
anak. Saat ini masih banyak anak - anak pada usia toddler
masih mengompol dan buang air besar di celana, hal ini
biasanya merupakan akibat dari ketidakmampuan anak
mengenali dorongan untuk pergi ke toilet atau mengatur otot-
otot pelepasan (Susilaningrum et al., 2013). Namun saat ini
orang tua kurang berperan aktif dan kurang mengerti
terhadap kesiapan anak, karena beberapa orang tua yang
mempunyai kesibukan dengan pekerjaan mereka atau malas
dalam mengantar anak ke toilet. Kesibukan tersebut membuat
orang tua tidak mau repot dan memilih cara praktis dengan
pemakaian diapers. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor pengetahuan ibu dalam capaian toilet
training pada anak usia toddler, Mengidentifikasi faktor
stimulasi ibu dalam capaian toilet training pada anak usia
toddler, Mengidentifikasi faktor capaian toilet training pada
anak usia toddler, dan Menganalisis faktor - faktor yang
mempengaruhi capaian toilet training pada anak usia toddler.
Intervensi
Tidak diberikan intervensi karena penelitian korelasi
Comparison
Penelitian ini terdiri dari satu kelompok, jenis penelitian
korelasi
Outcome
Untuk mengetahui “Faktor - Faktor Capaian Toilet Training
Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain (KB)
Muslimat Peterongan Jombang”.
Hipotesis :
1. Ada hubungan faktor pengetahuan ibu terhadap capaian
toilet training pada anak usia toddler di Kelompok
Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang
2. Ada hubungan faktor stimulasi ibu terhadap capaian toilet
training pada anak usia toddler di Kelompok Bermain
(KB) Muslimat Peterongan Jombang
Pertanyaan Penelitian :
1. Apakah ada hubungan faktor pengetahuan ibu terhadap
capaian toilet training pada anak usia toddler di
Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
2. Apakah ada hubungan stimulasi ibu terhadap capaian
toilet training pada anak usia toddler di Kelompok
Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
Variabel Penelitian :
Variabel Independen: Pengetahuan Ibu dan Stimulasi Ibu
Variabel Dependen: Capaian Toilet Training Anak
12 Deskipsi detail tentang : Jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross
desain ujicoba atau Sectional Design digunakan untuk mengidentifikasi capaian
penelitian. Bila ujicoba toilet training anak.
klinis, deskripsi harus
meliputi apakah Pemilihan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling.
kelompok treatmen
ditentukan secara Instrumen yang digunakan untuk capaian toilet training
random, (termasuk menggunakan kuesioner adopsi dari penelitian sebelumnya
bagaimana metodenya), dan di modifikasi mandiri, peneliti Inayah Husnul Khotimah
dan apakah blinded atau (2020)
terbuka (Guideline 5) (B,
S2, S3);
13 Jumlah subyek yang : Besar sampel adalah total jumlah responden. Jumlah anggota
dibutuhkan sesuai tujuan sampel dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara
penelitian dan bagaimana consecutive sampling yaitu pemilihan sampel dengan
penentuannya secara menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian
statistik (A dan B, dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,
S2,S3); sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi (Nursalam,
2017).
15 Jastifikasi melibatkan anak Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang
anak atau orang dewasa mempunyai anak usia toddler yang paham dan bisa
yang tidak mampu memberikan tanda tangan pada informed consent. Sebelum
memberikan informed melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menjelaskan
consent, atau kelompok tujuan, prosedur, metode, dan manfaat penelitian pada
rentan, serta langkah responden. Kemudian meminta untuk menandatangani surat
langkah bagaimana pernyataan persetujuan sebagai responden penelitian.
meminimalisir bila terjadi
resiko (Guidelines 15, 16
and 17) (B dan H, S2, S3,
S7);
16 Proses rekrutmen Peneliti melakukan pendekatan kepada orang tua yang
(misalnya lewat iklan), mempunyai anak usia toddler baik laki-laki maupun
serta langkah langkah perempuan untuk mendapatkan persetujuan dengan
untuk menjaga privasi dan menjelaskan tujuan penelitian terlebih dahulu. Bila perlu,
kerahasiaan selama peneliti ikut serta masuk dalam group WhatsApp wali murid
rekrutmen (Guideline 3) untuk menjelaskan tentang tujuan penelitian. Penelitian ini
(A, B dan H, S1, S2, S4, tidak memberikan paksaan untuk ikut serta. Peneliti
S6, S7); menjelaskan kepada responden bahwa keterlibatan dalam
penelitian ini tidak ada hubungannya dengan proses
pembelajaran dan hasil penilaian, sehingga responden ikut
dalam penelitian ini secara sukarela. Selama penelitian,
privasi responden dijaga.
17 Deskripsi dan penjelasan Setelah mendapatkan izin dari ketua lembaga penelitian,
semua intervensi (metode peneliti mengadakan pendekatan kepada orang tua anak yang
administrasi treatmen, mempunyai anak usia toddler untuk mendapatkan
termasuk rute persetujuan.
administrasi, dosis,
interval dosis, dan masa Langkah pertama dalam penelitian ini, peneliti mengambil
treatmen produk yang responden dengan cara consecutive sampling. Langkah
digunakan (investigasi selanjutnya peneliti meminta persetujuan dari responden,
dan komparator) (B, S2, tetapi sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu tujuan
S3); penelitian ini dan setelah responden menyetujui untuk
berpartisipasi maka dilakukan diseminasi rencana penelitian
kepada responden. Responden yang bersedia diteliti
kemudian diminta mengisi lembar kuesioner. Kuesioner
berisi tentang pengetahuan ibu, stimulasi ibu, dan capaian
toilet training anak.
30 Cara yang diusulkan untuk : Sebelum dilakukan penandatangan informed consent, peneliti
mendapatkan informed akan menjelaskan tujuan penelitian, manfaat dan kegiatan
consent dan prosedur yang yang akan dijalani responden saat mengikuti penelitian.
direncanakan untuk
informasi penelitian Calon responden yang bersedia, akan diberikan informed
kepada calon subyek, consent.
termasuk nama dan posisi
wali bagi yang tidak bisa
memberikannya.
(Guideline 9) (H, S6, S7);
31 Bila calon subyek tidak : Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang
bisa memberikan informed mempunyai anak usia toddler baik laki-laki maupun
consent, memberikan perempuan di Kelompon Bermain (KB) Muslimat
keyakinan bahwa izin akan Peterongan Jombang dan paham mengenai tujuan penelitian
didapatkan dari yang ini sehingga bisa memberikan informed consent. Responden
berhak mewakili, atau, bila dalam penelitian ini adalah orang tua yang bersedia menjadi
anak paham tentang responden penelitian tanpa adanya paksaan.
informed consent tapi
belum cukup umur, akan
mendapatkan persetujuan
dari orang tua atau wali
(Guidelines 16 and 17) (H,
S6, S7);
32 Deskripsi tentang ekonomi : Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan bujukan.
atau bujukan atau insentif Setelah penelitian selesai dilakukan, peneliti memberikan
pada calon subyek untuk souvenir yang bermanfaat bagi responden berupa susu, masker
ikut berpartisipasi, seperti dan konektor masker untuk mengganti waktu dan
uang, hadiah, layanan ketidaknyamanan responden selama dilakukan penelitian.
gratis, atau yang lainnya (A,
B dan H, S1, S4, S5,
S7);
33 Rencana dan prosudur, dan : Yang bertanggung jawab menginformasikan rencana dan
orang yang betanggung prosedur dalam penelitian adalah peneliti sendiri, dan antar
jawab untuk responden tidak saling mengetahui.
menginformasikan pada
peserta hal hal yang bisa Rencana dan prosedur awal dimulainya penelitian, yaitu
muncul dalam studi peneliti mengajukan surat permohonan kepada Kepala
(seperti bahaya atau Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
keuntungan), atau tentang setelah mendapatkan izin peneliti melakukan penelitian
riset lain tentang topik berdasarkan jadwal yang telah ditentukan oleh Kepala
yang sama, yang bisa Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
mempengaruhi Kemudian setelah mendapatkan persetujuan dari pihak
keberlangsungan terkait, peneliti melakukan penelitian dengan melakuakan
keterlibatan subyek dalam pendekatan terlebih dahulu yaitu dengan orang tua yang
penelitian (Guideline 9) (B mempunyai anak usia toddler di Kelompok Bemain (KB)
dan H, S3, S7); Muslimat Peterongan Jombang untuk mendapatkan
persetujuan sebagai responden dengan menggunakan lembar
persetujuan, tetapi sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu
tujuan penelitian ini dan setelah responden menyetujui untuk
berpartisipasi maka dilakukan diseminasi rencana penelitian
kepada responden. Responden yang bersedia diteliti
kemudian diminta mengisi lembar kuesioner pada saat itu
juga.
46 Bila hasil riset negatif, : Apabila hasil riset ini negatif, maka hasil riset ini tetap akan
memastikan bahwa dilaporkan melalui publikasi ilmiah jurnal nasional
hasilnya tersedia melalui
publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
(Guideline 24) (A, B, H,
S1, S2, S3, S6);
47 Rencana publikasi hasil : Penelitian ini akan dipublikasikan dalam Jurnal Nasional
pada bidang tertentu
(seperti epidemiology,
generik, sosiologi) yang
bisa beresiko berlawanan
dengan kemaslahatan
komunitas, masyarakat,
keluarga, etnik tertentu,
dan meminimalisir resiko
kemudharatan kelompok
ini dengan selalu
mempertahankan
kerahasiaan data selama
dan setelah penelitian, dan
mempublikasi hasil hasil
penelitian sedemikian rupa
dengan s elalu
mempertimbangkan
martabat dan kemuliaan
mereka (Guideline 4); and
(B dan H, S1, S7)
48 Pernyataan bahwa bila : Apabila peneliti memalsukan data selama penelitian, peneliti
terdapat bukti adanya akan bersedia menerima konsekuensi hukum yang ditentukan
pemalsuan data akan oleh komisi etik.
ditangani sesuai policy
sponsor untuk mengambil
langkah yang diperlukan.
(Lisa Munika)
LAMPIRAN
Ruang Lingkup Latihan toilet training ini dilakukan pada anak usia toddler yaitu
antara usia 1-3 tahun dan telah siap untuk dilaksanakan toilet
training.
Pihak Terkait Guru / Orang Tua Anak
Tahap Prosedur :
Pelaksanaan 1) Mempersilahkan anak ke kamar mandi apabila ada tanda-tanda
anak ingin BAB atau BAK,misalnya dari ekspresi wajah anak
sedang menahan BAB/BAK atau anak berbicara langsung
bahwa ingin “pipis” atau “pup”
2) Melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara
mandiri/sesuai tahan perkembangannya
3) Dudukkan anak di pot kecil atau langsung di toilet untuk anak
yang lebih besar dengan cara menapakkan kaki anak dengan
kuat pada lantai sehingga dapat membantunya untuk mengejan.
4) Setelah ± 5-10 menit,tanyakan pada anak apakah ia dapat
BAB/BAK atau tidak
5) Pendidik melatih anak untuk menyiram toilet / WC / kloset
6) Dampingi dan awasi anak selama berada ditoilet. Berikan
bantuan jika dibutuhkan
7) Apabila setelah 5-10 menit anak masih belum bisa untuk
BAB/BAK, hentikan latihan dan bersihkan daerah kemaluan
anak dengan air lalu keringkan kemudian pakaikan kembali
celana dalamnya. Bawa anak keluar dari toilet
8) Pastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir setelah BAK dan BAB
9) Memastikan anak untuk mengeringkan tangannya setelah cuci
tangan
10) Berikan motivasi pada anak agar tetap semangat dan tidak
bosan untuk melakukan latihan
11) Lakukan kembali latihan ini setiap 2 jam atau apabila ada
tanda-tanda anak ingin BAB/BAK dengan membawa anak ke
toilet
12) Berikan reinforcement positif (pujian) apabila anak dapat
melakukan latihan dengan benar
13) Pendidik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir sebelum keluar dari kamar mandi sesuai kebutuhan.
Judul Penelitian : Faktor-Faktor Capaian Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor capaian toilet training pada anak usia
toddler.
Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor capaian
toilet training pada anak usia toddler sehingga dapat menambah wawasan
toddler.
memberikan kuisioner mengenai pengetahuan ibu, stimulasi ibu, dan capaian toilet training anak
kepada orang tua yang mempunyai anak usia toddler. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30
orang. Keikutsertaan saudara dalam penelitian ini bersifat suka rela dan tanpa paksaan. Semua
informasi yang telah dikumpulkan akan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Setelah penelitian selesai dilakukan, peneliti
memberikan souvenir yang bermanfaat bagi responden berupa susu, masker dan konektor
masker untuk mengganti waktu dan ketidaknyamanan responden selama dilakukan penelitian.
Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan
terimakasih.
Peneliti
Lisa Munika
C. Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP)
Peneliti
Lisa Munika