Anda di halaman 1dari 20

PROTOKOL TELAAH ETIK PENELITIAN KESEHATAN

(Di isi Oleh Ketua Peneliti)

A. Informasi Umum

1 Ketua pelaksana / peneliti : Lisa Munika


utama (nama dan gelar)
No. HP : : 085816433393
2 Institusi penyelenggara : Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang
penelitian
3 Penelitian o Mandiri
o Bukan kerjasama
o Kerjasama nasional
4 Tempat penelitian Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang
5 Waktu penelitian Januari 2022 – Juli 2022
6 Waktu pengumpulan data Maret 2022 – Juni 2022
7 Apakah protokol ini pernah o Ya : diterima/ditolak
diajukan ke komisi etik lain? o Tidak

B. Skrening Protokol Penelitian

No Protokol Penelitian Keterangan


1 : Faktor - Fakor Capaian Toilet Training Pada Anak Usia
Judul penelitian
Toddler di Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan
Jombang.

2 : Problem
Di Indonesia diperkirakan jumlah balita yang susah
mengontrol BAB dan BAK sejumlah 23.729.583 jiwa.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dicapai dengan
signifikan saat anak memasuki usia toddler (Kyle et al.,
2014). Salah satu tugas perkembangan saat anak memasuki
Ringkasan proposal riset usia toddler adalah toilet training (Hockenberry et al., 2017).
dengan bahasa awam/non- Toilet training merupakan cara untuk melatih kemampuan
teknis; (max: 250 kata) dalam mengendalikan diri, khususnya mengontrol buang air
kecil dan buang air besar (Susilowati and Kuspriyanto, 2016).
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam
toilet training. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan
perkembangan selama masa toddler yang telah dikuasai oleh
anak. Saat ini masih banyak anak - anak pada usia toddler
masih mengompol dan buang air besar di celana, hal ini
biasanya merupakan akibat dari ketidakmampuan anak
mengenali dorongan untuk pergi ke toilet atau mengatur otot-
otot pelepasan (Susilaningrum et al., 2013). Namun saat ini
orang tua kurang berperan aktif dan kurang mengerti
terhadap kesiapan anak, karena beberapa orang tua yang
mempunyai kesibukan dengan pekerjaan mereka atau malas
dalam mengantar anak ke toilet. Kesibukan tersebut membuat
orang tua tidak mau repot dan memilih cara praktis dengan
pemakaian diapers. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor pengetahuan ibu dalam capaian toilet
training pada anak usia toddler, Mengidentifikasi faktor
stimulasi ibu dalam capaian toilet training pada anak usia
toddler, Mengidentifikasi faktor capaian toilet training pada
anak usia toddler, dan Menganalisis faktor - faktor yang
mempengaruhi capaian toilet training pada anak usia toddler.

Intervensi
Tidak diberikan intervensi karena penelitian korelasi

Comparison
Penelitian ini terdiri dari satu kelompok, jenis penelitian
korelasi

Outcome
Untuk mengetahui “Faktor - Faktor Capaian Toilet Training
Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain (KB)
Muslimat Peterongan Jombang”.

3 Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)


Nasional diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol
BAB dan BAK di usia sampai pra - sekolah mencapai 75 juta
anak. Pada tahun 2014 anak usia toddler (1-3 tahun)
Pernyataan yang jelas sebanyak 123 anak. Anak yang berhasil menjalankan toilet
tentang urgensi dan training 25 dan 75% yang gagal dalam menjalankan toilet
pentingnya penelitian, training. Pada anak usia sekolah pra sekolah (4-5 tahun) anak
untuk pembangunan dan yang berhasil menjalankan toilet training 40% dan 60%
untuk memenuhi kebutuhan gagal menjalankan toilet training (Kameliawati, Armay and
bangsa/penduduk lokasi Marthalena, 2020).
penelitian (B, S3); Dampak paling umum pada kegagalan toilet training
adalah apabila orang tua memberi perlakuan atau aturan yang
lebih ketat kepada anaknya, maka hasil tersebut dapat
mengganggu kepribadian anak sehingga anak akan cenderung
bersifat retentive yaitu anak cenderung bersikap keras kepala.
Hal ini dapat terjadi karena orang tua akan sering memarahi
anak saat BAB/BAK atau melarang anak BAB/BAK saat
berpergian. Sebaliknya, apabila orang tua santai dalam
menerapkan toilet training, anak akan dapat mengalami
kepribadian ekspresif yaitu anak lebih tega, cenderung
ceroboh, suka membuat gara-gara, emosional dan suka
seenaknya dalam melakukan kegiatan sehari - hari.
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan melihat kesiapan emosional anak terlebih dahulu,
memberikan pujian agar anak menjadi senang, nurut, dan
semangat untuk memperbaiki perilakunya agar bisa lebih
baik. Tidak memarahi anak ketika anak belum bisa
melakukan yang terbaik dengan kemauan orang tua, agar
anak tidak merasa terbebani, tidak bersikap semaunya
sendiri, dan bahkan sering mencari masalah.
4 : Penelitian (Aprilina Sartika, 2018), tentang Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Keberhasilan Toilet Training
Pada Batasan Usia 3-5 Tahun di Dusun II Desa Karang
Pandangan para peneliti Rahayu Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi tidak
tentang isu-isu etik dari melanggar etik penelitian.
penelitian ini dan
bagaimana saran Penelitian (Merangin et al., 2018), tentang Faktor-Faktor
mengatasinya (A, S2); yang Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet
Training Pada Anak Usia Toddler di Poliklinik Anak Rumah
Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2018 tidak melanggar
etik penelitian.

Penelitian (Inayah et al., 2020), tentang Pengetahuan dan


Pola Asuh Ibu Sebagai Faktor Keberhasilan Toilet Training
Pada Anak Usia Prasekolah di PAUD Klampis Kab.
Bangkalan Madura tidak melanggar etik penelitian.

Penelitian Rita Dwi Pratiwi (2021), tentang Determinant


Faktor Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Toddler di
RW 002 Perumahan Sinar Pamulang, Tangerang Selatan
tidak melanggar etik penelitian.

5 : Penelitian Aprilina Sartika (2018), tentang Faktor-Faktor


yang Berhubungan dengan Keberhasilan Toilet Training
Pada Batasan Usia 3-5 Tahun di Dusun II Desa Karang
Rahayu Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi.
Terdapat adanya hubungan dari faktor pengetahuan,
Ringkasan hasil hasil studi lingkungan, pekerjaan dan pendidikan terhadap keberhasilan
sebelumnya sesuai topik toilet training.
penelitian, termasuk yang
belum dipublikasi yang Penelitian Selly Serlianti (2018), tentang Faktor-Faktor yang
diketahui para peneliti dan Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training
sponsor, dan informasi Pada Anak Usia Toddler di Poliklinik Anak Rumah Sakit
penelitian yang sudah Sentra Medika Cibinong Tahun 2018.
dipublikasi, termasuk kajian- Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua, pengetahuan,
kajian pada binatang lingkungan dengan tingkat keberhasilan Toilet training.
(Guideline 4) (B, S2);
Penelitian Zufra Inayah, Wiwik Widiyawati, Diyah Fauziyah,
Tri Nova (2020), tentang Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu
Sebagai Faktor Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia
Prasekolah di PAUD Klampis Kab. Bangkalan Madura
Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dan pola asuh dengan
keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di
PAUD Klampis Kabupaten Bangkalan Madura.

Penelitian Rita Dwi Pratiwi (2021), tentang Determinant


Faktor Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Toddler di
RW 002 Perumahan Sinar Pamulang, Tangerang Selatan.
Ada hubungan antara pengetahuan ibu, sikap ibu dengan
keberhasilan toilet training.
6 Pernyataan bahwa prinsip : Peneliti menyatakan selama penelitian akan mematuhi
prinsip yang tertuang dalam prinsip- prinsip etik yang ada di tempat penelitian yaitu di
pedoman ini akan dipatuhi Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang.
(B, S2);

7 Penjelasan tentang usulan : Peneliti belum pernah mengajukan ethical clearance


review protokol etik sebelumnya ke komisi etik untuk di review
sebelumnya dan hasilnya
8 Gambaran singkat tentang : Tempat penelitian ini dilakukan di Kelompok Bermain (KB)
lokasi penelitian, termasuk Muslimat Peterongan Jombang, yang terdiri dari 30 anak usia
informasi ketersediaan toddler. Penelitian ini dilakukan pada orang tua yang
fasilitas yang layak untuk mempunyai anak usia toddler yang mana setelah dikaji
keamanan dan ketepatan ternyata banyak yang belum paham mengenai toilet training.
penelitian, dan informasi
demografis dan epediologis
yang relevan tentang daerah
penelitian
(A dan B, S1, S2);
9 Nama dan alamat sponsor : Penelitian Mandiri

10 Nama, alamat, afiliasi : Lisa Munika


lembaga, kualifikasi dan Alamat: Dsn. Pandansili Ds. Wonorejo RT.01 RW.07 Kec.
pengalaman ketua Trowulan Kab. Mojokerto
peneliti dan peneliti Kualifikasi: Mahasiswa S1 Keperawatan
lainnya (Guideline 1) (A,
S2, S4);
11 Tujuan penelitian, : Tujuan Umum :
hipotesa, pertanyaan Untuk mengetahui faktor - faktor capaian toilet training pada
penelitian, asumsi dan anak usia toddler di Kelompok Bermain (KB) Muslimat
variabel penelitian Peterongan Jombang.
(Guideline 1) (B, S2, S3);
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi faktor pengetahuan ibu dalam capaian
toilet training pada anak usia toddler di Kelompok
Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang
2. Mengidentifikasi faktor stimulasi ibu dalam capaian toilet
training pada anak usia toddler di Kelompok Bermain
(KB) Muslimat Peterongan Jombang.
3. Mengidentifikasi capaian toilet training pada anak usia
toddler di Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan
Jombang
4. Menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi capaian
toilet training pada anak usia toddler di Kelompok
Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang

Hipotesis :
1. Ada hubungan faktor pengetahuan ibu terhadap capaian
toilet training pada anak usia toddler di Kelompok
Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang
2. Ada hubungan faktor stimulasi ibu terhadap capaian toilet
training pada anak usia toddler di Kelompok Bermain
(KB) Muslimat Peterongan Jombang

Pertanyaan Penelitian :
1. Apakah ada hubungan faktor pengetahuan ibu terhadap
capaian toilet training pada anak usia toddler di
Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
2. Apakah ada hubungan stimulasi ibu terhadap capaian
toilet training pada anak usia toddler di Kelompok
Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.

Variabel Penelitian :
Variabel Independen: Pengetahuan Ibu dan Stimulasi Ibu
Variabel Dependen: Capaian Toilet Training Anak

12 Deskipsi detail tentang : Jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross
desain ujicoba atau Sectional Design digunakan untuk mengidentifikasi capaian
penelitian. Bila ujicoba toilet training anak.
klinis, deskripsi harus
meliputi apakah Pemilihan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling.
kelompok treatmen
ditentukan secara Instrumen yang digunakan untuk capaian toilet training
random, (termasuk menggunakan kuesioner adopsi dari penelitian sebelumnya
bagaimana metodenya), dan di modifikasi mandiri, peneliti Inayah Husnul Khotimah
dan apakah blinded atau (2020)
terbuka (Guideline 5) (B,
S2, S3);
13 Jumlah subyek yang : Besar sampel adalah total jumlah responden. Jumlah anggota
dibutuhkan sesuai tujuan sampel dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara
penelitian dan bagaimana consecutive sampling yaitu pemilihan sampel dengan
penentuannya secara menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian
statistik (A dan B, dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,
S2,S3); sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi (Nursalam,
2017).

14 Kriteria partisipan atau : Kriteria Inklusi:


subyek dan jastifikasi 1. Bersedia menjadi responden
penentuan yang tidak 2. Ibu yang mempunyai anak usia toddler baik laki-laki
masuk kriteria dari maupun perempuan
kelompok kelompok 3. Orang tua mempunyai kemampuan baca dan tulis
berdasarkan umur, sex, 4. Orang tua mampu berkomunikasi dengan baik
faktor sosial atau 5. Berada di lokasi penelitian
ekonomi, atau alasan
alasan lainnya (Guideline Kriteria Eksklusi:
3) (A dan B, S1, S2, S3); 1. Apabila orang tua dalam keadaan sakit
2. Tidak mengisi kuesioner lengkap

15 Jastifikasi melibatkan anak Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang
anak atau orang dewasa mempunyai anak usia toddler yang paham dan bisa
yang tidak mampu memberikan tanda tangan pada informed consent. Sebelum
memberikan informed melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menjelaskan
consent, atau kelompok tujuan, prosedur, metode, dan manfaat penelitian pada
rentan, serta langkah responden. Kemudian meminta untuk menandatangani surat
langkah bagaimana pernyataan persetujuan sebagai responden penelitian.
meminimalisir bila terjadi
resiko (Guidelines 15, 16
and 17) (B dan H, S2, S3,
S7);
16 Proses rekrutmen Peneliti melakukan pendekatan kepada orang tua yang
(misalnya lewat iklan), mempunyai anak usia toddler baik laki-laki maupun
serta langkah langkah perempuan untuk mendapatkan persetujuan dengan
untuk menjaga privasi dan menjelaskan tujuan penelitian terlebih dahulu. Bila perlu,
kerahasiaan selama peneliti ikut serta masuk dalam group WhatsApp wali murid
rekrutmen (Guideline 3) untuk menjelaskan tentang tujuan penelitian. Penelitian ini
(A, B dan H, S1, S2, S4, tidak memberikan paksaan untuk ikut serta. Peneliti
S6, S7); menjelaskan kepada responden bahwa keterlibatan dalam
penelitian ini tidak ada hubungannya dengan proses
pembelajaran dan hasil penilaian, sehingga responden ikut
dalam penelitian ini secara sukarela. Selama penelitian,
privasi responden dijaga.

Nama responden ditulis dengan kode responden/inisial


sehingga identitas responden dapat dirahasiakan dan hanya
diketahui oleh peneliti.

17 Deskripsi dan penjelasan Setelah mendapatkan izin dari ketua lembaga penelitian,
semua intervensi (metode peneliti mengadakan pendekatan kepada orang tua anak yang
administrasi treatmen, mempunyai anak usia toddler untuk mendapatkan
termasuk rute persetujuan.
administrasi, dosis,
interval dosis, dan masa Langkah pertama dalam penelitian ini, peneliti mengambil
treatmen produk yang responden dengan cara consecutive sampling. Langkah
digunakan (investigasi selanjutnya peneliti meminta persetujuan dari responden,
dan komparator) (B, S2, tetapi sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu tujuan
S3); penelitian ini dan setelah responden menyetujui untuk
berpartisipasi maka dilakukan diseminasi rencana penelitian
kepada responden. Responden yang bersedia diteliti
kemudian diminta mengisi lembar kuesioner. Kuesioner
berisi tentang pengetahuan ibu, stimulasi ibu, dan capaian
toilet training anak.

18 Rencana dan jastifikasi Penelitian dapat dihentikan jika ditengah-tengah kegiatan


untuk meneruskan atau responden mengundurkan diri dan penelitian tidak diteruskan
menghentikan standar jika responden tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.
terapi selama penelitian
(Guidelines 4 and 5) (A
dan B, S2, S3);
19 Treatmen/Pengobatan lain : Peneliti tidak menggunakan intervensi pengobatan karena
yang mungkin diberikan penelitian korelasi
atau diperbolehkan, atau
menjadi kontraindikasi,
selama penelitian
(Guideline 6) (A dan B,
S2, S3);
20 Test test klinis atau lab : Peneliti tidak menggunakan tes laboratorium karena
atau test lain yang harus penelitian korelasi
dilakukan (A dan B, S2,
S3);
21 Sampel dari form laporan : Peneliti menggunakan logbook untuk pecatatan hasil setiap
kasus yang sudah melakukan penelitian. Logbook diisi oleh peneliti dan hanya
distandarisir, metode peneliti yang boleh mengetahui isi logbook.
pencataran respon
teraputik (deskripsi dan
evaluasi metode dan
frekuensi pengukuran),
prosudur follow-up, dan,
bila mungkin, ukuran yang
diusulkan untuk mentukan
tingkat kepatuhan subyek
yang menerima treatmen
(B, S2, S3, S7);
22 Aturan atau kriteria kapan : Penelitian dapat dihentikan jika ditengah-tengah kegiatan
subyek bisa diberhentikan responden mengundurkan diri dan penelitian tidak
dari penelitian atau uji diteruskan jika responden tidak mengisi kuesioner dengan
klinis, atau, dalam hal lengkap.
studi multi senter, kapan
sebuah pusat/lembaga di
non aktifkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan
(tidak lagi dilanjutkan) (A,
B, S2, S3, S7);
23 Metode pencatatan dan : Pencatatan dilaporkan dalam bentuk logbook, dan hasil
pelaporan adverse events observasi yang diisi setiap kali selesai kegiatan penelitian.
atau reaksi, dan syarat
penanganan komplikasi
(Guidelines 4 and 23) (B,
S2, S3, S7);
24 Resiko resiko yang : Pada penelitian ini tidak menimbulkan resiko karena
diketahui dari adverse penelitian korelasi dan hanya memberikan kuesioner.
events, termasuk resiko
yang terkait dengan
masing masing rencana
intervensi, dan terkait
dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosudur yang
akan diuji cobakan
(Guideline 4) (B dan H,
S2, S3, S4, S7);
25 Potensi keuntungan Dapat meningkatkan pemahaman peneliti tentang Faktor-
penelitian secara pribadi Faktor Capaian Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
bagi subyek dan bagi
yang lainnya
26 Harapan keuntungan : Peneliti berharap dengan penelitian ini dapat meningkatkan
penelitian bagi penduduk, pengetahuan responden tentang faktor - faktor capaian toilet
termasuk pengetahuan training pada anak usia toddler beserta dampak dan solusi
baru yang kemungkinan permasalahan.
dihasilkan oleh penelitian
(Guidelines 1 and 4), (B
dan H, S1, S3, S7);
27 Untuk penelitian yang : Penelitian ini tidak menyebabkan resiko luka atau cidera
membawa resiko luka fisik, serta tidak menimbulkan resiko non fisik / psikis.
fisik, membuat rencana
detil, termasuk asuransi,
untuk memberikan
pengobatan termasuk
biaya dan memberikan
kompensasi jika terjadi
disabilitas atau kematian
(Guideline 14) (A, B, H,
S1, S5, S7);
28 Kemungkinan memberikan : Laporan hasil penelitian ini, akan dilaporkan ke Perpustakaan
kelanjutan akses bila hasil Unipdu dan bisa di akses di Jurnal Nasional.
intervensi menghasilkan
manfaat yang signifikan,
modalitas yang tersedia,
pihak pihak yang akan
mendapatkan
keberlansungan
pengobatan, organisasi
yang akan membayar, dan
untuk berapa lama
(Guideline 6) (B, H, S3,
S7);

29 Untuk penelitian yang : Penelitian ini tidak melibatkan ibu hamil


melibatkan ibu hamil,
perencanaan untuk
memonitor kesehatan ibu
dan kesehatan anak jangka
pendek maupun jangka
panjang (Guideline 19) (B
dan H, S3, S7);

30 Cara yang diusulkan untuk : Sebelum dilakukan penandatangan informed consent, peneliti
mendapatkan informed akan menjelaskan tujuan penelitian, manfaat dan kegiatan
consent dan prosedur yang yang akan dijalani responden saat mengikuti penelitian.
direncanakan untuk
informasi penelitian Calon responden yang bersedia, akan diberikan informed
kepada calon subyek, consent.
termasuk nama dan posisi
wali bagi yang tidak bisa
memberikannya.
(Guideline 9) (H, S6, S7);

31 Bila calon subyek tidak : Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang
bisa memberikan informed mempunyai anak usia toddler baik laki-laki maupun
consent, memberikan perempuan di Kelompon Bermain (KB) Muslimat
keyakinan bahwa izin akan Peterongan Jombang dan paham mengenai tujuan penelitian
didapatkan dari yang ini sehingga bisa memberikan informed consent. Responden
berhak mewakili, atau, bila dalam penelitian ini adalah orang tua yang bersedia menjadi
anak paham tentang responden penelitian tanpa adanya paksaan.
informed consent tapi
belum cukup umur, akan
mendapatkan persetujuan
dari orang tua atau wali
(Guidelines 16 and 17) (H,
S6, S7);
32 Deskripsi tentang ekonomi : Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan bujukan.
atau bujukan atau insentif Setelah penelitian selesai dilakukan, peneliti memberikan
pada calon subyek untuk souvenir yang bermanfaat bagi responden berupa susu, masker
ikut berpartisipasi, seperti dan konektor masker untuk mengganti waktu dan
uang, hadiah, layanan ketidaknyamanan responden selama dilakukan penelitian.
gratis, atau yang lainnya (A,
B dan H, S1, S4, S5,
S7);
33 Rencana dan prosudur, dan : Yang bertanggung jawab menginformasikan rencana dan
orang yang betanggung prosedur dalam penelitian adalah peneliti sendiri, dan antar
jawab untuk responden tidak saling mengetahui.
menginformasikan pada
peserta hal hal yang bisa Rencana dan prosedur awal dimulainya penelitian, yaitu
muncul dalam studi peneliti mengajukan surat permohonan kepada Kepala
(seperti bahaya atau Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
keuntungan), atau tentang setelah mendapatkan izin peneliti melakukan penelitian
riset lain tentang topik berdasarkan jadwal yang telah ditentukan oleh Kepala
yang sama, yang bisa Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
mempengaruhi Kemudian setelah mendapatkan persetujuan dari pihak
keberlangsungan terkait, peneliti melakukan penelitian dengan melakuakan
keterlibatan subyek dalam pendekatan terlebih dahulu yaitu dengan orang tua yang
penelitian (Guideline 9) (B mempunyai anak usia toddler di Kelompok Bemain (KB)
dan H, S3, S7); Muslimat Peterongan Jombang untuk mendapatkan
persetujuan sebagai responden dengan menggunakan lembar
persetujuan, tetapi sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu
tujuan penelitian ini dan setelah responden menyetujui untuk
berpartisipasi maka dilakukan diseminasi rencana penelitian
kepada responden. Responden yang bersedia diteliti
kemudian diminta mengisi lembar kuesioner pada saat itu
juga.

Dari adanya kegiatan penelitian ini diharapkan responden


bisa menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor capaian
toilet training pada anak usia toddler.

34 Perencanaan untuk : Peneliti memberikan informasi langsung hasil penelitian


menginformasikan hasil kepada responden.
penelitian pada subyek
atau partisipan (B dan H,
S3, S4, S7);

35 Langkah langkah proteksi : Data responden hanya diketahui oleh peneliti.


kerahasiaan data pribadi, Data responden akan dijaga dan data dalam bentuk soft file
dan penghormatan privasi akan diberikan password yang hanya diketahui oleh peneliti.
orang, termasuk kehati-
hatian untuk mencegah
bocornya rahasia hasil test
genetik pada keluarga
kecuali atas izin dari yang
bersangkutan (Guidelines
4, 11, 12 and 24) (B dan
H, S3, S6, S7);
36 Informasi tentang : Yang memberikan kode adalah peneliti sendiri, dan hanya
bagaimana kode; bila ada, peneliti yang mengetahui kode responden.
untuk identitas subyek
dibuat, di mana di simpan
dan kapan,, bagaimana dan
oleh siapa bisa dibuka bila
terjadi emergensi
(Guidelines 11 and 12) (B
dan H, S3,S6, S7);
37 Kemungkinan penggunaan : Penelitian ini tidak menggunakan material biologis.
lebih jauh dari data
personal atau material
biologis (Guidelines 11
and 12) (H, S2, S6, S7).
38 Deskripsi tentang rencana : Analisis data hasil penelitian menggunakan uji statistic
rencana analisa statistik, korelasi spearman menggunakan distribusi ordinal tingkat
termasuk rencana analisa kemaknaan α < 0,01.
interim bila diperlukan,
dan kreteria bila atau
dalam kondisi bagaimana
akan terjadi penghentian
prematur keseluruhan
penelitian (Guideline 4)
(B, S2);
39 Rencana-rencana untuk : Penelitian ini tidak memberikan intervensi.
memonitor
keberlangsungan
keamanan obat atau
intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian
atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan
komite independen untuk
data dan safety monitoring
(Guideline 4) (B,S3,S7);

40 Daftar referensi yang : Aprilina Sartika (2018) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan


dirujuk dalam protokol (B, Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Batasan
S2); Usia 3-5 Tahun Di Dusun Ii Desa Karang Rahayu
Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi Aprilina
Sartika Abstrak’, Jurnal Ilmiah Keperawatan, 7.
Hockenberry et al. (2017) Wong’s essentials of pediatric
nursing. (10th ed). Canada: Elsevier.
Inayah, Z. et al. (2020) ‘Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu
Sebagai Faktor Keberhasilan Toilet Training Pada Anak
Usia Prasekolah di PAUD Klampis , Kab . Bangkalan
Madura Zufra Inayah , Wiwik Widiyawati , Diyah
Fauziyah , Tri Nova Universitas Muhammadiyah Gresik
Email : wiwikwidiyawat’, Jurnal Ilmiah Keperawatan,
15(1), pp. 28–35.
Kameliawati, F., Armay, L. and Marthalena, Y. (2020)
Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Toddler
ditinjau dari Penggunaan Disposable Diapers, Majalah
Kesehatan Indonesia. Majalah Kesehatan Indonesia.
Kristanto, A. and Arofiati, F. (2016) ‘Efektifitas Penggunaan
Cold Pack dibandingkan Relaksasi Nafas Dalam untuk
Mengatasi Nyeri Pasca Open Reduction Internal
Fixation (ORIF)’, Indonesian Journal of Nursing
Practices, 1(1), pp. 68–76. doi: 10.18196/ijnp.1154.
Kyle et al. (2014) Buku ajar keperawatan psikiatri (Devi
Yulianti, Penerjemah). Jakarta: EGC.
Merangin, D. I. D. et al. (2018) ‘Faktor - Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet
Training Pada Anak Usia Toddler Di Poliklinik Anak
Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2018’,
2(2),p.2016.Availableat:https://doi.org/10.1016/j.gecco.
2019.e00539%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.foreco.2018.06.029%0Ahttp://www.cpsg.org/sites/
cbsg.org/files/documents/SundaPangolin National
Conservation Strategy andActionPlan28LoRes%29.pdf
%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.forec.
Nursalam (2017) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.
Susilaningrum et al. (2013) Asuhan keperawatan bayi dan
anak untuk perawat dan bidan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.

Susilowati and Kuspriyanto (2016) Gizi dalam Daur


Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.

41 Sumber dan jumlah dana : Penelitian Mandiri


riset; lembaga funding,
dan deskripsi komitmen
finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian,
pada para peneliti, para
subyek riset, dan, bila ada,
pada komunitas (Guideline
25) (B, S2);

42 Pengaturan untuk : Peneliti menggunakan dana pribadi untuk memenuhi


mengatasi konflik finansial kebutuhan penelitian
atau yang lainnya yang
bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti
atau personil lainya;
menginformasikan pada
komite lembaga tentang
adanya conflict of interest;
komite
mengkomunikasikannya
ke komite etik dan
kemudian
mengkomunikasikan pada
para peneliti tentang
langkah langkah
berikutnya yang harus
dilakukan (Guideline 25)
(A, B, S2, S4);
43 Untuk riset yang dilakukan Penelitian Mandiri
pada setting sumberdaya
lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk
capacity building untuk
review ilmiah dan etika
dan untuk riset riset
kesehatan di negara
tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity
building adalah agar sesuai
nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas
tempat penelitian
(Guideline 8) (B dan H,
S1, S4);
44 Protokol riset atau : Peneliti mengirim dokumen lengkap yang dibutuhkan komisi
dokumen yang dikirim ke etik kepada Komite Etik, selama 4 hari akan di review oleh 3
komite etik harus meliputi reviewer, disini penentuan penelitian itu sesuai etik atau
deskripsi rencana pelibatan tidak. Apabila telah sesuai akan dikeluarkan sertifikat dari
komunitas, dan komisi etik.
menunjukkan sumber
sumber yang dialokasikan
untuk aktivitas aktivitas
pelibatan tersebut.
Dokumen ini menjelaskan
apa yang sudah dan yang
akan dilakukan, kapan dan
oleh siapa, untuk
memastikan bahwa
masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk
memudahkan pelibatan
mereka selama riset, untuk
memastikan bahwa tujuan
riset sesuai kebutuhan
masyarakat dan diterima
oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus
dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7)
(A dan B, S1, S4, S5);
45 Terutama bila sponsor : Hasil penelitian akan dilaporkan ke Perpustakaan Unipdu
adalah industri, kontrak dan publikasi Jurnal Nasional
yang menyatakan siapa
pemilik hak publiksi hasil
riset, dan kewajiban untuk
menyiapkan bersama dan
diberikan pada para PI
draft laporan hasil riset
(Guideline 24) (B dan H,
S1, S7);

46 Bila hasil riset negatif, : Apabila hasil riset ini negatif, maka hasil riset ini tetap akan
memastikan bahwa dilaporkan melalui publikasi ilmiah jurnal nasional
hasilnya tersedia melalui
publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
(Guideline 24) (A, B, H,
S1, S2, S3, S6);

47 Rencana publikasi hasil : Penelitian ini akan dipublikasikan dalam Jurnal Nasional
pada bidang tertentu
(seperti epidemiology,
generik, sosiologi) yang
bisa beresiko berlawanan
dengan kemaslahatan
komunitas, masyarakat,
keluarga, etnik tertentu,
dan meminimalisir resiko
kemudharatan kelompok
ini dengan selalu
mempertahankan
kerahasiaan data selama
dan setelah penelitian, dan
mempublikasi hasil hasil
penelitian sedemikian rupa
dengan s elalu
mempertimbangkan
martabat dan kemuliaan
mereka (Guideline 4); and
(B dan H, S1, S7)

48 Pernyataan bahwa bila : Apabila peneliti memalsukan data selama penelitian, peneliti
terdapat bukti adanya akan bersedia menerima konsekuensi hukum yang ditentukan
pemalsuan data akan oleh komisi etik.
ditangani sesuai policy
sponsor untuk mengambil
langkah yang diperlukan.

Jombang, 18 April 2022


Ketua Peneliti,

(Lisa Munika)

LAMPIRAN

A. Standar Operasional Prosedur (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TOILETING / TOILET TRAINING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELATIHAN TOILETING / TOILET TRAINING PADA
ANAK
FIK UNIPDU
Pengertian Toilet training merupakan cara untuk melatih kemampuan dalam
mengendalikan diri, khususnya mengontrol buang air kecil (BAK)
dan buang air besar (BAB).
Tujuan a. Membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Membiasakan untuk menentukan keinginan sendiri (memahami
keinginan diri sendiri)
c. Mendidik anak agar menjadi bersih karena anak belajar tentang
aspek pengendalian fungsi tubuh dalam hal bereliminasi.

Ruang Lingkup Latihan toilet training ini dilakukan pada anak usia toddler yaitu
antara usia 1-3 tahun dan telah siap untuk dilaksanakan toilet
training.
Pihak Terkait Guru / Orang Tua Anak
Tahap Prosedur :
Pelaksanaan 1) Mempersilahkan anak ke kamar mandi apabila ada tanda-tanda
anak ingin BAB atau BAK,misalnya dari ekspresi wajah anak
sedang menahan BAB/BAK atau anak berbicara langsung
bahwa ingin “pipis” atau “pup”
2) Melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara
mandiri/sesuai tahan perkembangannya
3) Dudukkan anak di pot kecil atau langsung di toilet untuk anak
yang lebih besar dengan cara menapakkan kaki anak dengan
kuat pada lantai sehingga dapat membantunya untuk mengejan.
4) Setelah ± 5-10 menit,tanyakan pada anak apakah ia dapat
BAB/BAK atau tidak
5) Pendidik melatih anak untuk menyiram toilet / WC / kloset
6) Dampingi dan awasi anak selama berada ditoilet. Berikan
bantuan jika dibutuhkan
7) Apabila setelah 5-10 menit anak masih belum bisa untuk
BAB/BAK, hentikan latihan dan bersihkan daerah kemaluan
anak dengan air lalu keringkan kemudian pakaikan kembali
celana dalamnya. Bawa anak keluar dari toilet
8) Pastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir setelah BAK dan BAB
9) Memastikan anak untuk mengeringkan tangannya setelah cuci
tangan
10) Berikan motivasi pada anak agar tetap semangat dan tidak
bosan untuk melakukan latihan
11) Lakukan kembali latihan ini setiap 2 jam atau apabila ada
tanda-tanda anak ingin BAB/BAK dengan membawa anak ke
toilet
12) Berikan reinforcement positif (pujian) apabila anak dapat
melakukan latihan dengan benar
13) Pendidik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir sebelum keluar dari kamar mandi sesuai kebutuhan.

Referensi Permendiknas no. 146 tahun 2014


Puspitasari et al. (2018) ‘Journal for Quality in Public Health Vol. 1
No. 1 Januari’, 1(1), pp. 77–89.
Wulandari, D. and Erawati, M. (2016) Buku Ajar Keperawatan
Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
B. Inform Consent

SURAT PERMOHONAN UNTUK BERPARTISIPASI MENJADI RESPONDEN


PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR CAPAIAN TOILET TRAINING PADA ADA USIA
TODDLER DI KELOMPOK BERMAIN (KB) MUSLIMAT PETERONGAN JOMBANG

Perkenalkan saya sebagai peneliti:

Nama : Lisa Munika, Mahasiswa S1 Keperawatan FIK Unipdu Jombang

Judul Penelitian : Faktor-Faktor Capaian Toilet Training Pada Anak Usia Toddler

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor capaian toilet training pada anak usia

toddler.

Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor capaian

toilet training pada anak usia toddler sehingga dapat menambah wawasan

serta pengetahuan terhadap kemampuan toilet training pada anak usia

toddler.

Sebelumnya, peneliti akan menjelaskan mengenai jalannya penelitian. Peneliti akan

memberikan kuisioner mengenai pengetahuan ibu, stimulasi ibu, dan capaian toilet training anak

kepada orang tua yang mempunyai anak usia toddler. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30

orang. Keikutsertaan saudara dalam penelitian ini bersifat suka rela dan tanpa paksaan. Semua

informasi yang telah dikumpulkan akan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Setelah penelitian selesai dilakukan, peneliti

memberikan souvenir yang bermanfaat bagi responden berupa susu, masker dan konektor

masker untuk mengganti waktu dan ketidaknyamanan responden selama dilakukan penelitian.
Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan

terimakasih.

Jombang, Maret 2022

Peneliti

Lisa Munika
C. Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP)

PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN


(PSP)

1. Saya adalah Lisa Munika, Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (UNIPDU) Jombang dengan ini meminta Anda
untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Faktor - Faktor
Capaian Toilet Training Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain (KB) Muslimat
Peterongan Jombang”.
2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor capaian toilet training pada
anak usia toddler terutama di Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang.
3. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor capaian toilet training pada
anak usia toddler sehingga dapat menambah wawasan serta pengetahuan terhadap
kemampuan toilet training pada anak usia toddler beserta dampak dan solusi permasalahan.
4. Penelitian ini akan berlangsung selama 1 hari mulai dari tahap persiapan hingga
pelaksanaan penelitian.
5. Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak usia toddler baik
laki-laki maupun perempuan di Kelompok Bermain (KB) Muslimat Peterongan Jombang
dan paham mengenai tujuan penelitian ini sehingga bisa memberikan informes consent.
Penelitian ini menggunakan consecutive sampling sehingga diperoleh jumlah subjek
sebanyak 30 orang.
6. Proses rekruitmen responden yaitu Peneliti melakukan pendekatan kepada orang tua yang
mempunyai anak usia toddler baik laki-laki maupun perempuan yang sudah sesuai dengan
kriteria inklusi yang sudah dibutuhkan oleh peneliti untuk mendapatkan persetujuan dengan
menjelaskan tujuan penelitian terlebih dahulu. Bila perlu, peneliti ikut serta masuk dalam
group WhatsApp wali murid untuk menjelaskan tentang tujuan penelitian. Peneliti
menjelaskan kepada responden bahwa keterlibatan dalam penelitian ini tidak ada
hubungannya dengan proses pembelajaran dan hasil penilaian, sehingga responden ikut
dalam penelitian ini secara sukarela. Selama penelitian, privasi responden dijaga. Nama
responden ditulis dengan kode responden/inisial sehingga identitas responden dapat
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti.
7. Prosedur yang akan dilakukan peneliti adalah setelah peneliti mendapatkan izin dari ketua
lembaga penelitian, peneliti mengadakan pendekatan kepada orang tua anak yang
mempunyai anak usia toddler untuk mendapatkan persetujuan. Langkah pertama dalam
penelitian ini, peneliti mengambil responden dengan cara consecutive sampling. Langkah
selanjutnya peneliti meminta persetujuan dari responden, tetapi sebelumnya dijelaskan
terlebih dahulu tujuan penelitian ini dan setelah responden menyetujui untuk berpartisipasi
maka dilakukan diseminasi rencana penelitian kepada responden. Responden yang bersedia
diteliti kemudian diminta mengisi lembar kuesioner. Kuesioner berisi tentang pengetahuan
ibu, stimulasi ibu, dan capaian toilet training anak. Penelitian dapat dihentikan jika
ditengah-tengah kegiatan responden mengundurkan diri dan penelitian tidak diteruskan jika
responden tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Pada penelitian ini tidak menimbulkan
resiko luka atau cidera fisik, serta tidak menimbulkan resiko non fisik / psikis karena
penelitian korelasi dan hanya memberikan kuesioner.
8. Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan bujukan dan tanpa paksaan. Cara ini
mungkin menyebabkan ketidaknyamanan yaitu responden harus meluangkan waktunya
selama kurang lebih 15-20 menit. Setelah penelitian selesai dilakukan, peneliti memberikan
souvenir yang bermanfaat bagi responden berupa susu, masker dan konektor masker untuk
mengganti waktu dan ketidaknyamanan responden selama dilakukan penelitian.
9. Nama dan jati diri responden akan tetap dirahasiakan.
10. Seandainya Anda (responden) memerlukan informasi atau bantuan terkait dengan penelitian
ini silakan menghubungi Lisa Munika (085816433393) sebagai peneliti utama.

Peneliti

Lisa Munika

Anda mungkin juga menyukai