Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Azka Sya’bani Suharso

NIM : 1502622055
Prodi : PTM B

Matkul : FISIKA I
Dosen : Dr. Priyono, M.Pd.
Waktu Perkuliahan: Senin, 10.00 WIB – 11.50 WIB
Hari, Tanggal : Senin, 2 Januari 2023

UJIAN AKHIR SEMESTER

Soal:
1. Sebuah gaya horizontal 250 N dikerjakan pada balok 10 kg yang semula diam di lantai
yang kasar. Koefisien gesek kinetik antara bangku dan lantai adalah 0,3. Hintunglah
kelajuan/kecepatan balok setelah di dorong gaya tersebut diatas sejauh 8 m, serta hitung
juga percepatannya! (Catatan: gravitasi = 10 m/s²)
2. Benda ditimbang di udara 60 N. Ditimbang di dalam air menjadi 50 N. Jika massa jenis
air 1 gcm- ³serta g = 10 ms- ². Tentukan massa jenis benda tersebut ?
3. Diketahui lisrik yang mengalir ke dalam kalorimeter elektrik mempunyai tegangan 12
Volt, kuat arusnya 7 Amper, selama 20 menit. Panas yang dihasilkan enrgi listrik tersebut
digunakan untuk memanaskan kaleng aluminium yang massanya 200 g, dan berisi 400 g
air yang temperaturnya 24o C. Panas jenis kaleng Aluminium 0,90 kJ/kg. o K. Panas jens
air 4,18 kJ/kg. o K . Bila tidak ada panas yang terbuang, hitung suhu akhir air!
4. Gambarlah dan tulis rumus perpindahan panas secara : a. kondoksi; b. konveksi; c.
radiasi ! serta beri keterangannya.
5. Gambarlah dan jelaskan diagram P-V motor bensin 4 tak !

Jawab:
1.
Dik: 𝐹𝑙𝑢𝑎𝑟 = 250 N Dit.
m = 10 kg v?
μ𝑘 = 0,3 a?

∆x =8m

g = 10 m/s²

Mencari v
𝑊𝑙𝑢𝑎𝑟 = 𝐹𝑙𝑢𝑎𝑟 . ∆x
= 250 N . 8 m
= 2000 J

𝑓𝑘 = μ𝑘 . N

= μ𝑘 . m . g

= 0,3 . 10 kg . 10 m/s²
= 30 N

𝑊𝑓 = - 𝑓𝑘 . ∆x

= - (30 N) (8 m)
= - 240 J

Maka,
𝑊𝑛𝑐 = 𝑊𝑙𝑢𝑎𝑟 + 𝑊𝑓

= 2000 J + (- 240 J)
= 1760 J

𝟐 𝑾𝒏𝒄
V =√ 𝒎

𝟐 (𝟏𝟕𝟔𝟎 𝑱)
=√ 𝟏𝟎 𝒌𝒈

= 18,8 m/s
Mencari a
∑F =mxa
F - 𝑓𝑘 =mxa
250 N - 30 N = 10 kg x a
220 N = 10 kg x a
220 N
=a
10 kg

a = 22 m/s²

Maka, hasil perhitungan untuk mencari kelajuan balok setelah didorong sejauh 8 m adalah 18,8
m/s dan percepatannnya adalah 22 m/s².

2.

Dik. Dit.
𝑊𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 60 N massa jenis benda?
𝑊𝑑𝑖 𝑎𝑖𝑟 = 50 N
p = 1 𝑔𝑐𝑚−3
= 1000 𝑘𝑔𝑚−3
g = 10 𝑚𝑠 −2

𝐹𝑎 = 𝑊𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 - 𝑊𝑑𝑖 𝑎𝑖𝑟


= 60 N – 50 N
= 10 N
𝐹𝑎 = 𝑝𝑎 . 𝑉𝑏 . g
10 N = 1000 𝑘𝑔𝑚−3 . 𝑉𝑏 . 10 𝑚𝑠 −2
10 N = 10.000 𝑘𝑔𝑚−3 . 𝑉𝑏
𝑉𝑏 = 0,005 𝑚−3
= 5000 𝑐𝑚3

Massa benda
𝑊𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
gravitas

60 𝑁
= 10 𝑚𝑠−2

= 6 kg
Massa jenis benda
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
volume
6 𝑘𝑔
= 0,005 𝑚−3

= 2000 𝑘𝑔𝑚−3
= 𝟐 𝒈𝒄𝒎−𝟑
Maka, hasil perhitungan untuk mencari massa jenis benda tersebut adalah 2 𝑔𝑐𝑚−3 .

3.
Dik. Dit.
V = 12 Volt 𝑡𝑎 ?
I =7A
t = 1.200 s
𝑚𝑎𝑙 = 200 g
= 0,2 kg
𝑚𝑎 = 400 g
= 0,4 kg
∆T = 24𝑜 𝐶
𝑐𝑎𝑙 = 0,9kJ / kg.k
𝑐𝑎 = 4,18kJ / kg.k

Panas dari energi listrik:


𝑄1 =V.l.t
= 12 Volt . 7 A . 1.200 s
= 100,8 kJ
Panas terserap air
𝑄𝑎 = 𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 . ∆T
= 0,4 kg . 4,18 kJ/kg.k (𝑡𝑎 – 24)𝑜 𝑘
= (1,672 𝑡𝑎 – 40,128)kJ
Panas yang terserap di kaleng alumunium
𝑄𝑎𝑙 = 𝑚𝑎𝑙 . 𝑐𝑎𝑙 . ∆T
= 0,2kg . 0,9kJ/kg.k (𝑡𝑎 – 24)𝑜 𝑘
= (0,18 𝑡𝑎 – 4,32)kJ

Panas yang dilepas = panas yang diterima


𝑄1 = 𝑄𝑎 + 𝑄𝑎𝑙
100,8kJ = (1,672 𝑡𝑎 – 40,128)kJ + (0,18𝑡𝑎 – 4,32)kJ
100.8kJ = (1,672 𝑡𝑎 – 0,18 𝑡𝑎 – 40,128 – 4,32)kJ
100,8 = 1,652 𝑡𝑎 – 35,808
1,852 𝑡𝑎 = 100,8 + 35,808
= 136.608
𝟏𝟑𝟔,𝟔𝟎𝟖
𝒕𝒂 = 𝟏,𝟖𝟓𝟐

= 𝟕𝟑, 𝟕𝟔𝒐 𝑪
Maka, hasil perhitungan untuk mencari suhu akhir air adalah 73,76𝑜 𝐶.

4.

a. konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut.
Contohya ketika menyetrika, logam akan terasa hangat jika dipanaskan, knalpot motor menjadi
panas jika mesin dinyalakan, dan lain-lain.

Rumus perpindahan kalor secara Konduksi yaitu :

Ket.
H = perpindahan kalor pada batang per satuan waktu (J/s atau
watt)
Q = Kalor (J)
T = Waktu (s)
k = koefisien konduksi termal

A = luas penampang batang logam tempat perpindahan kalor

= beda suhu antara dan


L = panjang batang
(meter)

b. konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel
zat tersebut.
Contohnya terjadinya angin darat & angin laut, gerakan balon udara, dan lain-lain.

1. Tulis dan beri keterangan rumus perpindahan kalor secara konveksi!

Jawab:

Rumus perpindahan kalor secara konveksi :

Ket.
H = kalor yang merambat per satuan waktu (J/s)
Q = Kalor (J)
T = waktu (s)
h = koefisien perpindahan panas konveks
A = Luas Penampang
T = waktu (s)
= perubahan atau perbedaan suhu (˚K)
c. radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik sehingga radiasi
dapat melalui ruang hampa atau vakum karena tanpa melalui zat perantara.

Contohnya jika kita dekat api unggun, panas matahari ke bumi, dan lain-lain.
Rumus perpindahan panas secara radiasi :

Ket.
P = energi per satuan waktu
e = emisivitas bahan
= konstanta Stefan-Boltzman =
A = Luas Penampang
T = suhu mutlak (K)

5.
Prinsip kerjanya ada 4 langkah untuk menghasilkan mesin :
a. Langkah Hisap
Langkah isap adalah suatu proses dimana gas (campuran udara dan bahan bakar dengan kadar
tertentu) dimasukkan ke dalam sebuah ruang tertutup, pada mesin ruangan ini disebut sebagai
ruang bakar.
Klep isap terbuka dan piston turun untuk mengisap campuran udara dan bahan bakar. Piston
turun dari Titik Mati Atas) ke Titik Mati Bawah (TMB). Putaran kruk as hanya 180 derajat atau
setengah putaran.
Ada akhir langkah hisap, posisi piston ada pada TMB (titik mati bawah) yakni posisi dimana
piston terletak di ujung bawah blok silinder sehingga ruang bakar yang terletak diatas piston
volume maksimal dan sudah terisi penuh oleh gas yang siap dibakar.
b. Langkah Kompresi

Langkah kompresi adalah sebuah proses untuk menaikan tekanan dan temperatur gas,
tujuannya agar daya ledak atau exspansi yang dihasilkan saat pembakaran bisa lebih maksimal.
Prinsip kerjanya terjadi ketika katup inlet tertutup, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB)
ke titik mati atas (TMA). Proses ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar
dimampatkan, sehingga temperatur meningkat akibat tekanan yang meningkat.
Pada proses ini, katup intake dan katup exhaust tertutup rapat. Sehingga pengecilan volume
ruang bakar, akan mengkompresi gas yang ada di dalam ruang bakar. Sampai akhir langkah
kompresi, tekanan dan temperatur gas ini sudah dalam level tertingginya sehingga siap untuk
dibakar
c. Langkah Usaha

Langkah usaha bisa diartikan sebagai main stroke, karena langkah ini pembakaran terjadi.
Sebelumnya pada langkah kompresi piston sudah ada diatas dengan gas di dalam ruang bakar
sudah kondisi full pressure dan high temperatur (temparatur tinggi). Maka sedikit pemicu
(seperti percikan api) saja sudah dapat mampu membakar gas.
Prinsip kerjanya ketika busi memantikan api untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar sehingga terjadi ledakan di ruang bakar. Hasilnya gas bertekanan tinggi terbakar dan
menimbulkan daya ledak yang cukup besar.
Hal ini menyebabkan piston bergerak dati titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB).
Dengan kata lain, piston dapat bergerak naik turun sendiri di dalam mesin karena pengaruh dari
dorongan atau daya ledak saat pembakaran terjadi.
d. Langkah Buang

Langkah buang adalah langkah terakhir dari siklus motor 4 tak, pada langkah ini terjadi
pembuangan gas sisa pembakaran dari dalam ruang bakar menuju knalpot.
Prinsip kerjanya ketika katup outlet terbuka, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik
mati atas (TMA). Sehingga piston langsung mendorong gas sisa pembakaran untuk keluar
melalui pipa exhaust manifold.
Saat piston sampai di TMA katup buang akan tertutup kembali lagi ke langkah hisap untuk
melanjutkan siklus mesin berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai