A. HIDANGAN NASI
1. Jenis-jenis Hidangan Nasi Indonesia
a. Bubur
Bubur adalah makanan dari beras yang menggunakan bahan cair berupa air, kaldu
atau santan. Pengolahan bubur menggunakan bahan cair yang lebih banyak dari pada
nasi. Umumnya bahan cair yang digunakan untuk memasak bubur adalah
1 : 4 atau 1 : 6.
Macam-macam bubur yang berasal dari beras antara lain :
Bubur Biasa
Bahan dasar beras dengan menggunakan bahan cair air, kaldu atau santan.
Pengembangannya bisa disajikan sebagai hidangan untuk sarapan pagi, yang
disajikan dengan kuah, dihidangkan sebagai hidangan selamatan misalnya bubur
merah putih dan bubur Asyura.
Bubur Menado
Hidangan khas dari Menado, bubur dimasak dengan ubi, jagung dan sayuran.
Bubur Menado disajikan dengan ikan goreng dan sambal tomat.
Bubur Ayam
Bubur ayam berasal dari makanan China. Menggunakan bahan cair kaldu,
dilengkapi dengan ayam goreng, hati dan ampela, telur dan ditaburi bawang
goreng.
b. Nasi Tim
Mengolah Nasi Tim yaitu dengan teknik Au Ban Marie atau memasak dengan dua
panci sekaligus. Nasi yang dihasilkan dengan teknik mengetim ini adalah nasi yang
lunak.
Pengolahan nasi tim adalah sebagai berikut :
Beras yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam panci tim.
Tambahkan bahan cair. Untuk 100 gram beras dibutuhkan 400 cc bahan cair.
Masukkan bumbu dan bahan lain, misalnya daging, hati dan sayuran.
Masukkan panci yang sudah berisi bahan-bahan, ke dalam panci yang lebih
besar.
Bagian bawah panci harus terendam air.
Masaklah dengan teknik au ban marie.
c. Nasi Liwet
Meliwet adalah cara pengolahan yang dimatangkan secara langsung dalam air
mendidih. Nasi liwet adalah nasi yang diolah dengan cara diliwet, bahan cair yang
digunakan untuk membuat nasi liwet adalah air, kaldu atau santan. Contoh nasi liwet
adalah Nasi Liwet Solo, yaitu nasi yang diliwet menggunakan santan, sajikan dengan
sambal goreng jipang, ayam dan telur yang diopor. Penyajiannya dipincuk daun atau
di piring saji yang di alas dengan daun pisang.
d. Nasi Kukus
Mengukus adalah cara pengolahan dimana bahan makanannya diletakkan dalam alat
tertentu (misalnya kukusan) dan selanjutnya dimatangkan dengan uap air. Uap air
ditimbulkan dari air yang mendidih di bawahnya.
Alat untuk mengukus nasi adalah dandang, kukusan atau risopan. Tahap mengukus
menurut Marwanti (200) adalah sebagai berikut :
Dandang diisi air setinggi ujung kukusan, kemudian ditutup dan didihkan.
Setelah air mendidih, beras dimasukkan dan ditutup.
Setelah beras mengembang, angkat dari kukusan dan diaru dalam pengaron
( alat seperti Waskom, tetapi dibuat dari tanah liat ) atau Waskom kemudian
dituangi air mendidih.
Dandang diisi lagi dengan air dan didihkan kembali, kukusan dimasukkan dan
ditutup kembali.
Beras aron dimasukkan dalam kukusan dan selanjutnya dikukus sampai masak.
Setelah nasi masak, tempatkan dalam tempat nasi, lalu dibulak-balik dengan
sendok kayu sambil dikipas sehingga nasi menjadi pulen dan tidak lekas basi.
e. Nasi Goreng
Nasi goreng awalnya merupakan lef over atau nasi sisa yang dingin yang
dimanfaatkan kembali untuk sarapan pagi, yaitu dengan cara mengolah kembali
bahan makanan dalam penggorengan yang berisi minyak goreng, mentega /
margarine yang cukup panas. Namun dalam perkembangannya nasi goreng ini
menjadi nasi yang special dan divariasikan dengan bahan lain, sesuai dengan
ketersediaan bahan di berbagai daerah. Misalnya ditambahkan babat, ikan asin,
daging ayam , telur dan sayuran. Dan nasi goreng ini bisa disajikan sebagai salah
satu pilihan menu istimewa dalam hidangan Buffet, pilihan hidangan makan siang
atau makan malam yang disediakan oleh restoran.
Nasi goreng merupakan sebuah komponen penting dari masakan tradisional Tionghoa,
menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi goreng kemudian tersebar
ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan
menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan
cara menggoreng.
Nasi goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang
tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari
sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan
kembali di meja makan.
Nasi Goreng Khas Indonesia
Nasi goreng juga dikenal sebagai hidangan khas Indonesia. Ada berbagai macam resep
nasi goreng tapi unsur utamanya adalah nasi, minyak goreng, kecap manis. Selain itu
banyak tambahan lain yang dapat dimasukkan, mulai dari sayuran, daging, sampai
sambal, saos, kerupuk dan telur goreng. Nasi goreng baik di Indonesia maupun di
negara-negara lain dapat memiliki variasi tersendiri tergantung dari daerah asal dan
bumbu atau bahan yang digunakan. Variasi ini biasanya dipengaruhi oleh bahan
makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat dan pengaruh ramuan bumbu dari
negara tetangga, ataupun pengaruh budaya etnik asing bawaan yang datang ke negara
tersebut.
Beberapa variasi nasi goreng yang terkenal di Indonesia antara lain adalah :
Nasi goreng ikan asin: Menggunakan ikan asin, salah satu variasi yang terkenal di
Indonesia.
Nasi goreng jawa: Nasi goreng ini biasanya dibumbui dengan sambal ulek yang
membuat rasanya pedas. Biasa juga digunakan sayuran seperti tauge untuk nasi
goreng ini.
Nasi goreng kambing: Menggunakan daging kambing yang memiliki aroma khas.
Nasi goreng pattaya (asal Thailand): Nasi goreng ini dibungkus dengan telur dadar.
Nasi goreng putih: Nasi goreng ini menggunakan kecap asin sebagai bumbunya
sehingga warnanya masih keputih-putihan.
Nasi goreng Fukien (atau Fujian): (bukan berasal dari Fujian) adalah nasi goreng
yang berasal dari daerah Kanton, biasa disajikan dengan saus di atasnya.
Nasi goreng Singapura: Bukan berasal dari Singapura, ini adalah masakan dari
daerah Kanton dengan bumbu kare kuning.
Nasi goreng Yuanyang: Nasi goreng yang dihidangkan dengan dua macam saus.
Saus yang pertama berwarna putih dan yang kedua berwarna merah. Terkadang saus
itu disajikan dalam lambang Yin Yang atau simbol Taichi
Nasi Goreng Arab Habbatussauda (bukan berasal dari Arab tetapi kreasi khas
Indonesia yang banyak memakai rempah asli Arab sebagai bagian bumbu utama).
Umumnya menggunakan daging kambing dan memakai banyak jintan serta
herbal/tanaman berkhasiat yang baik untuk kesehatan.
Nasi Goreng Jepang Ashita (bukan berasal dari Jepang tetapi kreasi khas
Indonesia). Dinamakan nasi goreng Jepang sebab memakai Ashitaba yang berasal
dari Jepang. Ashitaba adalah jenis sayuran herbal kesehatan yang sangat popular di
negara Jepang. Pemakaian bahan ini menyebabkan nasi goreng terlihat unik
berwarna hijau daun. Campuran tambahan biasanya daging asap, acar nanas, emping
belinjo dan telur dadar.
g. Nasi Istimewa
Nasi istimewa merupakan nasi yang dihidangkan sangat spesial, karena nasi ini
dibuat untuk keperluan tertentu, dengan standar tertentu, yang kadang tidak boleh
dilanggar.
Jenis-jenis nasi istimewa yaitu :
1). Nasi Uduk
Nasi uduk adalah nama sejenis makanan terbuat dari bahan dasar nasi putih yang
diaron dan dikukus dengan santan dari kelapa yang di parut, serta dibumbui
dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Makanan ini kemudian
dihidangkan dengan emping goreng, tahu goreng, telur dadar / telur goreng yang
sudah diiris-iris,abon, kering tempe, bawang goreng, ayam goreng, timun dan
sambal dari kacang. Makanan ini biasanya lebih sering dijual di pagi hari.
Nasi Uduk, dihidangkan di atas tampah atau piring ceper bulat yang dialasi
dengan daun pisang yang dibentuk ( samir ), dan dilengkapi dengan lauk pauk
dari daging ayam, sayuran, kerupuk, telur yang ditempatkan dalam wadah dan
diberi hiasan
Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras
yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dengan
ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih
gurih daripada nasi putih. Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih
yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasa disajikan dengan
bermacam lauk-pauk khas Indonesia.
Dalam tradisi Indonesia warna nasi kuning melambangkan gunung emas yang
bermakna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu nasi
kuning sering disajikan pada peristiwa syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira
seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan.
Dalam tradisi Bali, warna kuning adalah salah satu dari empat warna keramat
yang ada, disamping putih, merah dan hitam. Nasi kuning oleh karena itu sering
dijadikan sajian pada upacara kuningan.
Nasi Kuning, dihidangkan di atas tampah atau piring yang dialasi dengan daun
pisang yang dibentuk ( samir ). Nasi dibentuk sesuai dengan selera. Dan
dilengkapi dengan lauk pauk dari daging ayam, sayuran yang ditempatkan dalam
wadah dan diberi hiasan.
3). Nasi Lemak
Nasi lemak adalah jenis makanan khas Malaysia dan Singapura. Makanan ini
biasa dihidangkan untuk sarapan pagi. Nasi lemak merujuk kepada nasi yang
dimasak dengan menggunakan santan kelapa untuk menambah rasa gurih.
Kadangkala daun pandan dimasukkan semasa nasi lemak dimasak bagi
menambahkan aromanya.
Nasi lemak biasanya dihidangkan dengan telur, timun, ikan bilis goreng dan
sambal. Tetapi kini nasi lemak dijual dengan berbagai lauk yang termasuk tetapi
tidak terhadap kepada daging, ayam, sotong, udang, limpa, dan hati (lembu).
Asal makanan
Nasi lemak bukanlah satu makanan sarapan harian pada umumnya. Amalan
memakan nasi lemak merupakan satu bekalan kepada petani-petani padi maupun
yang mengusahakan kebun seperti karet, kelapa sawit, sayur-sayuran dan lain-
lain. Kebanyakan di Semenanjung Malaysia dan Singapura, bekalan Nasi Lemak
sering dibekalkan, karena ia mampu memberi tenaga kepada mereka ini yang
membanting keringat.
h. Tumpeng
Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut;
karena itu disebut pula 'nasi tumpeng'. Olahan nasi yang dipakai umumnya berupa nasi
kuning, meskipun kerap juga digunakan nasi putih biasa atau nasi uduk. Cara penyajian
nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa dan biasanya dibuat pada saat
kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, masyarakat
Indonesia mengenal kegiatan ini secara umum.
Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah bundar tradisional dari anyaman
bambu) dan dialasi daun pisang.
Sejarah dan Tradisi Tumpeng
Masyarakat di pulau Jawa, Bali dan Madura memiliki kebiasaan membuat tumpeng
untuk kenduri atau merayakan suatu peristiwa penting. Meskipun demikian kini hampir
seluruh rakyat Indonesia mengenal tumpeng. Falsafah tumpeng berkait erat dengan
kondisi geografis Indonesia, terutama pulau Jawa, yang dipenuhi jajaran gunung berapi.
Tumpeng berasal dari tradisi purba masyarakat Indonesia yang memuliakan gunung
sebagai tempat bersemayam para hyang, atau arwah leluhur (nenek moyang). Setelah
masyarakat Jawa menganut dan dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, nasi yang dicetak
berbentuk kerucut dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung suci Mahameru, tempat
bersemayam dewa-dewi.
Meskipun tradisi tumpeng telah ada jauh sebelum masuknya Islam ke pulau Jawa, tradisi
tumpeng pada perkembangannya diadopsi dan dikaitkan dengan filosofi Islam Jawa, dan
dianggap sebagai pesan leluhur mengenai permohonan kepada Yang Maha Kuasa
Dalam tradisi kenduri Slametan pada masyarakat Islam tradisional Jawa, tumpeng
disajikan dengan sebelumnya digelar pengajian Al Quran. Menurut tradisi Islam Jawa,
"Tumpeng" merupakan akronim dalam bahasa Jawa : yen metu kudu sing mempeng (bila
keluar harus dengan sungguh-sungguh).
Lengkapnya, ada satu unit makanan lagi namanya "Buceng", dibuat dari ketan; akronim
dari: yen mlebu kudu sing kenceng (bila masuk harus dengan sungguh-sungguh)
Sedangkan lauk-pauknya tumpeng, berjumlah 7 macam, angka 7 bahasa Jawa pitu,
maksudnya Pitulungan (pertolongan).
Tiga kalimat akronim itu, berasal dari sebuah doa dalam surah al Isra' ayat 80: "Ya
Tuhan, masukanlah aku dengan sebenar-benarnya masuk dan keluarkanlah aku dengan
sebenar-benarnya keluar serta jadikanlah dari-Mu kekuasaan bagiku yang memberikan
pertolongan". Menurut beberapa ahli tafsir, doa ini dibaca Nabi Muhammad SAW waktu
akan hijrah keluar dari kota Mekah menuju kota Madinah. Maka bila seseorang
berhajatan dengan menyajikan Tumpeng, maksudnya adalah memohon pertolongan
kepada Yang Maha Pencipta agar kita dapat memperoleh kebaikan dan terhindar dari
keburukan, serta memperoleh kemuliaan yang memberikan pertolongan. Dan itu semua
akan kita dapatkan bila kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Tumpeng merupakan bagian penting dalam perayaan kenduri tradisional. Perayaan atau
kenduri adalah wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas
melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan
perayaan, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi menjadi kue ulang tahun dalam
perayaan pesta ulang tahun.
Dalam kenduri, syukuran, atau slametan, setelah pembacaan doa, tradisi tak tertulis
menganjurkan pucuk tumpeng dipotong dan diberikan kepada orang yang paling
penting, paling terhormat, paling dimuliakan, atau yang paling dituakan diantara orang-
orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang
tersebut. Kemudian semua orang yang hadir diundang untuk bersama-sama menikmati
tumpeng tersebut. Dengan tumpeng masyarakat menunjukkan rasa syukur dan terima
kasih kepada Tuhan sekaligus merayakan kebersamaan dan kerukunan.
Acara yang melibatkan nasi tumpeng disebut secara awam sebagai 'tumpengan'. Di
Yogyakarta misalnya, berkembang tradisi 'tumpengan' pada malam sebelum tanggal 17
Agustus, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, untuk mendoakan keselamatan
negara.
Lauk-pauk
Tidak ada lauk-pauk baku untuk menyertai nasi tumpeng. Namun demikian, beberapa
lauk yang biasa menyertai adalah perkedel, abon, kedelai goreng, telur dadar/telur
goreng, timun yang dipotong melintang, dan daun seledri. Variasinya melibatkan tempe
kering, serundeng, urap kacang panjang, ikan asin atau lele goreng, dan sebagainya.
Dalam pengartian makna tradisional tumpeng, dianjurkan bahwa lauk-pauk yang
digunakan terdiri dari hewan darat (ayam atau sapi), hewan laut (ikan lele, ikan bandeng
atau rempeyek teri) dan sayur-mayur (kangkung, bayam atau kacang panjang). Setiap
lauk ini memiliki pengartian tradisional dalam budaya Jawa dan Bali. Lomba merias
tumpeng cukup sering dilakukan, khususnya di kota-kota di Jawa Tengah dan
Yogyakarta, umtuk memeriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan.
Variasi Tumpeng
Tumpeng Robyong - Tumpeng ini biasa disajikan pada upacara siraman dalam
pernikahan adat Jawa. Tumpeng ini diletakkan di dalam bakul dengan berbagai
macam sayuran. Di bagian puncak tumpeng ini diletakkan telur ayam, terasi, bawang
merah dan cabai.
Tumpeng Nujuh Bulan - Tumpeng ini digunakan pada syukuran kehamilan tujuh
bulan. Tumpeng ini terbuat dari nasi putih. Selain satu kerucut besar di tengah,
tumpeng ini dikelilingi enam buah tumpeng kecil lainnya. Biasa disajikan di atas
tampah yang dialasi daun pisang.
Tumpeng Pungkur - digunakan pada saat kematian seorang wanita atau pria yang
masih lajang. Dibuat dari nasi putih yang disajikan dengan lauk-pauk sayuran.
Tumpeng ini kemudian dipotong vertikal dan diletakkan saling membelakangi.
Tumpeng Putih - warna putih pada nasi putih menggambarkan kesucian dalam adat
Jawa. Digunakkan untuk acara sakral.
Tumpeng Nasi Kuning - warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang
luhur. Digunakan untuk syukuran acara-acara gembira, seperti kelahiran, pernikahan,
tunangan, dan sebagainya.
Tumpeng Nasi Uduk - Disebut juga tumpeng tasyakuran. Digunakan untuk
peringatan Maulud Nabi.
Tumpeng Seremonial/Modifikasi
Beras merupakan makanan yang dihasilkan dari padi. Untuk membuat berbagai macam
hidangan dari beras diperlukan jenis beras yang berbeda.
Tabel di bawah ini adalah gambaran pemilihan jenis beras
Jenis Beras Ciri Khas Setelah Penggunaan
Dimasak
Beras Long Corn Kering, tidak lengket Untuk semua hidangan dari beras yang
Siam Patra kering terutama untuk hidangan
Carolina pendamping dan salad.
Parboiled rice
Beras round corn Lengket, empuk, Untuk kroket nasi dan untuk hidangan
Java rice basah manis seperti pudding nasi.
Beras Itali
Beras Itali yang Menyerap banyak Sebagai hidangan utama dengan jamur,
bundar dan tidak cairan tetapi tidak sayuran , daging dan ikan.
dikupas kering, renyah.
Avorio
Vialone
Beras alami, brown Kering, tidak lengket, Sesuai dengan semua hidangan
rice mempunyai aroma
yang baik
Wild Rice Kering, tidak lengket, Sesuai untuk dihidangkan dengan daging
gurih, mempunyai yang putih, ikan serta seafood.
aroma rasa kacang
3. Metode Pengolahan Nasi
Prosedur pokok untuk menyiapkan beras yang direbus secara sederhana (plain boiled
rice) atau beras yang diberi tekanan uap panas (steamed rice) pada tingkat tinggi (on top
of range) di dalam oven atau di dalam steamer.
a. Metode Range-Top
Campurkan seluruh bahan pada wadah yang berat. Bawa ke panci. Aduk-aduk, tutup
dan masak dengan api kecil. Amati lama pemasaakan berikut ini :
Long and Medium grain rice : 15-20 menit.
Parboiled rice : 20-25 menit.
Brown rice : 40-45 menit.
Cek lah kematangan beras itu sesudah selesai dimasak. Masak 2-4 menit lebih lama
bila perlu, keluarkan beras dan letakkan pada panci.
b. Metode Oven
Masukkan air asin ke dalam panci. Campurkan seluruh bahan pada panci steamer
yang tidak dalam. Lapisi dengan kertas foil. Gunakan lama masak sebagai
berikut :
- Long and Medium grain rice : 25 menit.
- Parboiled rice : 30-40 menit.
- Brown rice : 1 jam
Ujilah beras itu sesudah selesai. Masak 2-4 menit lebih lama bila perlu.
c. Metode Steamer
Masukkan air ke dalam panci.
Campurkan seluruh bahan pada panci steamer yang tidak dalam. Letakkan panci
yang tidak ditutupi pada steamer dan untuk lamanya memasak sebaiknya
menuruti lama masak yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat steamer
tersebut.
Ujilah beras itu sesudah selesai. Masak 2-4 menit lebih lama bila perlu.
d. Metode Pilaff
Satu bagian beras gunakan 2 bagian air.
Saute beras ke dalam minyak atau lemak.
Tambahkan air panas.
Tutup rapat dan masaklah dengan api kecil atau di dalam oven selama 18-20
menit atau sampai air telah menguap. Sauted bawang atau sayuran bisa
ditambahkan sebelum beras ditutup atau dimasak.
B. HIDANGAN MIE
a. Pengertian Mie
Mi atau mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan
dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus
dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arab
telah mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua
mengenai mi berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi. Pada
Oktober 2005, mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di
Qinghai, Tiongkok.
b. Keanekaragaman Mie
Mi adalah nama generik. Orang Eropa menyebut pasta (dari bahasa Italia) secara
generik, dan noodle (bahasa Inggris) untuk pasta yang berbentuk memanjang.
Namun begitu, di Eropa bahan baku mi biasanya dari jenis-jenis gandum, sementara
di Asia bahan baku mi lebih bervariasi. Di Asia sendiri, pasta yang dibuat selalu
berbentuk memanjang. Berbagai bentuk mi dapat ditemukan di berbagai tempat.
Perbedaan mi terjadi karena campuran bahan, asal-usul tepung sebagai bahan baku,
serta teknik pengolahan. Berikut ini adalah jenis-jenis mi (dan makanan dari mi)
yang cukup dikenal.
Bihun -- mi asal Tiongkok, dibuat dari bahan baku tepung beras
Dangmyeon -- mi Korea, dari tepung ubi jalar
Fettuccine -- mi asal Italia, mirip spageti, pipih dan lebih halus daripada linguine
Ifu mie -- mi asal Tiongkok, tepung terigu (gandum)
Kwetiau -- mi asal Tiongkok, tepung beras
Linguine -- mi asal Italia mirip spageti, pipih dan lebih halus
Makaroni -- mi asal Italia, dipotong pendek-pendek, melengkung dan berlubang
di tengahnya
Memil guksu -- mi Korea, dari buckwheat, sama dengan soba
Mi Cina -- mi asal Tiongkok, tepung terigu
Misoa -- mi asal Tiongkok, terbuat dari tepung terigu
Mi instan
Mi sagu, tepung sagu
Olchaengi guksu -- mi Korea dari tepung jagung, berasal dari provinsi Gangwon-
do di Korea Selatan
Ramen -- mi kuah dari Jepang
Reshteh -- mi telur segar asal Timur Tengah
Soun -- mi asal Tiongkok, dari tepung kacang hijau
Spageti -- mi asal Italia
Resep dasar mie sudah banyak dimodifikasi, ada yang ditambahkan sayuran, umbi-
umbian dan bahan-bahan hewani. Mie yang menggunakan telur disebut mie telur.
Komposisi bahan untuk resep pembuatan mie telur adalah : 225 gram terigu cakra
kembar, 25 gram tepung kanji, 3 butir telur, ¼ sdt air abu, ½ sdt garam.
Berikut adalah beberapa bahan untuk memasak hidangan mie.
No Nama Masakan Bahan Bumbu
1. Bakmie goreng Mie, air Bawang merah, bawang putih, tomat,
lada, garam, mentega, kecap.
Bahan :
1/2 kg beras, cuci bersih kemudian tiriskan
850 ml santan cair
2 lembar daun salam
1 batang sereh, ambil bagian putihnya saja kemudian geprek
garam secukupnya
Cara membuat:
1. Kukus beras yang sudah dibersihkan sampai setengah matang.
2. Sementara itu panaskan santan cair hingga mendidih bersama garam, daun salam dan sereh.
Aduk-aduk, pastikan santan tidak pecah kemudian angkat.
3. Masukkan beras yang telah dikukus setengah matang kedalam santan saat masih panas.
Aduk terus hingga santan dan beras tercampur (sampai santannya habis) kemudian angkat.
4. Buang sereh dan daun salam.
5. Kukus kembali beras yang sudah tercampur dengan santan hingga matang.
6. Sajikan saat masih hangat dengan taburan bawang goreng dan emping goreng.
Nasi Kuning
Bahan :
Pelengkap :
Opor ayam
Abon daging
Ketimun
Sambal goreng kreni
Sambal kering tempe
Kedelai hitam goreng
Telur dadar tipis
Cara Membuat :
1. Kukus beras setengah matang (25 menit), sisihkan. Didihkan santan, kunyit, garam, daun salam,
dan serai. Masukkan nasi setengah matang, jerang di atas api sambil diaduk hingga santan habis
terserap. Beri air jeruk nipis (supaya warna kuning lebih cerah), aduk kukus hingga matang.
2. Kedelai hitam goreng : seduh 100 gram kedelai hitam dengan air mendidih, tiriskan. Setelah
dingin, campurkan 1 sendok teh garam. Goreng hingga matang dan tiriskan.
3. Telur dadar tipis : kocok 2 butir telur bersama 1 1/2 sendok makan air dan 1/4 sendok teh garam.
Dadar tipis-tipis, gulung dan iris tipis.
4. Rempah: haluskan 1/2 buah cabai merah, 1/2 sendok teh kencur cincang, 1 lembar daun jeruk
purut, 1/2 sendok teh ketumbar sangrai, 1 buah bawang putih, 1 buah bawang merah, dan 1/2 sendok
teh garam. Campur bumbu halus dengan 1/4 buah kelapa parut, 1 sendok makan daging cincang, dan
1/2 butir telur. Bagi adonan ini menjadi beberapa bulatan, pipihkan dan goreng hingga kecokelatan.
NASI GORENG JAWA
Bahan :
500 gr nasi
200 gr daging sapi rebus, potong panjang tipis
100 gr udang basah, kupas kulitnya
2 sdm kecap manis
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bumbu , haluskan :
Pelengkap :
1. Tumis bumbu halus hingga harum. Beri 3 sendok makan air dan kecap manis, aduk rata.
2. Masukkan daging dan udang, aduk sebentar. Masukkan nasi, aduk terus hingga rata betul di atas
api kecil, angkat. Sajikan dengan taburan bawang goreng, telur dadar, irisan mentimun, dan kerupuk
udang.
NASI TIM AYAM
Bahan :
AYAM :
▪4 bh paha ayam buang tulangnya
▪200 gr jamur merang
▪3 siung bwg putih
▪2 sdm oyster sauce
▪2 cm jahe keprak
▪1 sdt tepung sagu
▪air secukupnya
▪kecap ikan - garam - gula - kecap manis secukupnya
NASI :
▪700 gr beras cuci bersih
▪2 siung bwg putih
▪air kaldu secukupnya
KALDU :
▪tulang2 bekas paha ayam
▪2 siung bwg putih
▪air
Cara membuat :
AYAM :
■tumis bawang putih sampai harum masukkan jahe
■masukkan ayam kemudian masukkan juga jamur
■tambahkan saus tiram - kecap manis - kecap ikan dan air secukupnya
■setelah matang beri campuran tepung sagu dan air, campur ke-masakan hingga
kaku
■sisihkan
KALDU :
■rebus sisa2 tulang ayam dengan api kecil
■tambahkan bawang putih keprek dan jahe
NASI :
■tumis bawang putih
■masukkan beras aduk2 hinga tercampur tambahkan kaldu
■kemudian masukkan nasi tadi ke rice cooker, masak.
■setelah bunyi klik langsung diangkat nasinya dan aduk2 nasi hingga tercampur
rata
NASI TIM:
■siapkan mangkuk2 untuk mengetim, isi mangkuk dengan ayam kemudian taruh
nasi diatasnya padatkan, siram dengan air kaldu
■setelah itu kukus hingga matang benar
Penyajian :
▪makan dengan kaldu yang diberi kerupuk kulit dan sambal rawit yang
ditambahkan kecap ikan.
Mie Goreng
Bahan :
Cara membuat :
1. Panaskan minyak tumis bumbu halus sampai harum lalu masukan telur aduk-aduk
2. Terakhir masukan daun bawang, seledri dan mie aduk serta bubuhi kecap manis sedikit
demi sedikit sampai rata
3. Letakkan mie dalam piring taburi dengan bawang goreng dan tomat
4. Siap untuk disajikan
Nasi Kuning
Bahan :
Cara Membuat :
Bahan-bahan
500 gram beras
600 cc kaldu ayam
3 siung bawang putih
2 cm jahe
1/4 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh garam
1 sendok teh minyak wijen
1 sendok makan kecap asin
Cara membuat
1. Haluskan bawang putih dan jahe, tumis sampai kuning, lalu masukkan beras, aduk rata.
2. Masukkan merica bubuk, garam, minyak wijen, dan kecap asin, aduk rata, lalu tuangi
kaldu ayam, aduk rata dan masak terus hingga air terserap semua.
3. Panaskan kukusan, masukkan nasi hainan, kukus sampai nasi matang, lalu angkat dan
cetak dengan mangkuk.
Nasi Tim Ayam
Bahan-bahan
Kuah ayam:
500 cc kaldu ayam
150 gram sawi pok choy
1/2 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh garam
1/4 sendok teh bumbu penyedap
Sambal cuka:
5 buah cabai merah
3 siung bawang putih
1/2 sendok teh garam
1 sendok teh cuka
1/2 sendok teh gula pasir
25 cc air
Cara membuat
1. Nasi tim ayam: didihkan air, masukkan ayam, rebus hingga ayam lunak, lalu angkat ayamnya,
tiriskan, ambil dagingnya dan potong-potong berbentuk dadu. Gunakan kaldu ayam untuk
memasak nasi hainan dan kuah ayam.
2. Tumis 1/2 resep bawang putih sampai harum, masukkan potongan daging ayam, jamur merang,
1/2 resep merica bubuk, kecap asin, dan minyak wijen, aduk rata.
3. Tambahkan kaldu ayam, aduk rata, masak hingga agak kental, lalu angkat, sisihkan.
4. Tumis 1/2 resep bawang putih, lalu masukkan beras yang telah dicuci bersih, 1/2 resep merica
bubuk, dan garam, aduk rata, angkat, lalu bagi menjadi 6 bagian.
5. Bagi tumisan daging ayam menjadi 6 bagian, lalu masing-masing diletakkan pada dasar
mangkuk, tambahkan di atasnya 1 bagian adonan beras.
6. Tuang 100 cc kaldu ayam pada setiap mangkuk, lalu kukus hingga matang.
7. Kuah ayam: didihkan kaldu ayam, masukkan merica bubuk, garam, dan bumbu penyedap, aduk
rata, lalu masukkan sawi pok coy, segera angkat setelah mendidih.
8. Sambal cuka: cabai merah dipotong kasar, rebus sebentar, angkat, tiriskan.
9. Haluskan bawang putih dan cabai merah, lalu tambahkan garam, cuka, gula, dan air, aduk rata.