Sosisologi Pendidikan
KELAS 1E
Disusun oleh:
Kelompok 6
1.Masykur Abdul M
FAKULTAS TARBIYAH
GENTENG - BANYUWANGI
2021
A.PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang
biasanya terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ke titik pusat)
di sekitar fungsi-fungsi atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pokok karena tujuannya adalah mengatur cara berpikir
dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ada himpunan kaidah
yang befungsi pemenuhan pokok yang lain. Dengan kata lain bahwa pranata
sosial merupakan himpunan kaidah-kaidah atau norma-norma.
Pendidikan sebagai pranata social memiliki peranan signifikan dalam
merencanakan, melaksanakan,, menciptakan SDM yang dicita-citakan karena
sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi
pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah
terwujutnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia, berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah.
Pendidikan sebagai salah satu pranata sosial, sudah tentu tidak bisa lepas
dari keterpengaruhan saling silang budaya. Sehubungan dengan itu, mengamati
dunia pendidikan tentu tidak cukup hanya dengan melihat problem internal
pendidikan, misalnya dari sudut pandang kompoen pendidikan, tetapi tidak
bisa tidak, harus dengan berbagai perspektif, misalnya keluarga, masyarakat,
pemerintah dan sebagainya,
Oleh karena itu perlu sekali adanya peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) ntuk mewujudkan manusia seutuhnya, sesuai dengan visi dan
misi pendidikan nasional yang meliputi pembangunan manusia, baik sebagai
insan maupun sebagai sumber daya pembangunan.
2.Rumusan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini,
penulis merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Pengertian Pendidikan
2. Fungsi Pendidikan
3. Pengertian pranata social
4. Jenis-jenis pranta social
5. Fungsi pranata social
3.tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah :
1. Mengetahui pengertian pendidikan secara lebih luas dan jelas
2. Dapat menambah wawasan tentang fungsi dari Dunia pendidikan
3. Mengetahui pranata-pranata yang ada disosial
4. Mengetahui beberapa pranata-pranata yang berada didalam pendidikan dan
disekitar
5. Menambah pengetahuan tentang fungsi dari pranata sosial
B.PEMBAHASAN
1.Pengertian pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang wajib diperoleh untuk setiap manusia dari
semua kalangan.Pendidikan secara etimologi berarti proses mengembangkan
kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu,sedangkan menurut KBBI
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam
usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan
Pendidikan dan Pranata sosial memiliki arti tersendiri yang bersifat
tersusun.Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Menrut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld mengatakan
pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan ilmu
pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan
anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi.
Pendidikan dibagi menjadi 3 jenis
a] pendidikan formal
Jenis pendidikan ini adalah jenis pendidikan yang sudah terstruktur dan
memiliki jenjang mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah (SMP), Pendidikan
Menengah (SMA) dan Pendidikan Tinggi (Universitas).
b] pendidikan nonformal
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini
disetarakan sesuai dengan hasil program pendidikan formal melalui proses
penilaian dari pihak yang berwenang. Contohnya seperti, Lembaga Kursus,
Majelis Taklim, Kelompok Bermain, Sanggar dan lainnya.
c] Pendidikan informal
Yang terakhir ada pendidikan informal. Pendidikan ini berasal dari
keluarga dan lingkungan dimana peserta didiknya diharapkan dapat belajar
secara lebih mandiri. Contoh pendidikan informal ini seperti agama, budi
pekerti, etika, sopan santun, moral dan sosialisasi.
Sekarang sudah paham kan mengapa pendidikan itu harus dibangun
dengan baik? Ingat pendidikan adalah investasi terbaik bagi generasi muda.
Dengan pendidikan yang baik mereka generasi muda juga dapat memberikan
kontribusi lebih untuk bangsa dan negara. Namun, tidak hanya untuk generasi
muda pendidikan juga penting untuk semua generasi. Karena itu pendidikan
adalah pondasi terbaik yang harus dimiliki semua orang.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana secara
terus menerus yang dilaksanakan oleh manusia yang memiliki ilmu dan
keterampilan kepada peseta didik, demi terciptanya manusia paripurna.
2.fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan
rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan serta fungsi pendidikan Indonesia
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni
sebagai berikut:
-Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
-Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
-Menjamin integrasi sosial.
-Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber inovasi sosial.
Menurut pendapat Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan
fungsi yang nyata (manifest) yakni sebagai berikut:
·Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
·Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat.
·Melestarikan kebudayaan.
·Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
3.Pengertian Pranata Sosial
Kata prana dapat diartikan sebagai seperangkat aturan berkisar kegiatan
atau kebutuhan social tertentu. Pranata dapat diartikan sebagai suatu system
pola sosial yang tersusun rapih dan relatif bersifat permanen serta mengandung
perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan
kebutuhan pokok masyarakat.
Menurut Koentjarningrat (1979) menyatakan bahwa pranata sosial adalah
sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat
untuk berinteraksi menurut pola-pola atau sistem tatakelakuan dan hubungan
yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks
kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Hal penting yang perlu ditegaskan di sini adalah bahwa seorang individu
atau sekelompok orang dapat saja datang dan pergi dalam suatu lembaga, tetapi
fungsi individu atau kelompok dalam pranata hanyalah sebagai pelaksana
fungsi atau pelaksana kerja dari suatu unsur lembaga sosial.
Kedatangan atau kepergian individu atau sekelompok individu tidak akan
menganggu eksistensi dari suatu lembaga sosial. Individu atau sekelompok
individu di dalam pranata sosial, kedatangannya atau kepergiannya hanyalah
berfungsi saling mmenggantikan.
Pendidikan dan Pranata Sosial meiliki aspek dan fungsi penting dalam
keluarga,masyarakat,dan pemrintah,Ketiga aspek tersebut memiliki fungsi
tersendiri.
4.jenis-jenis pranata social
Pendidikan dan Pranata Sosial adalah hal penting dalam sebauh
keluarga,masyarakat,dan lemabaga pemerintahan dan lain sebagainya.
Perlu kita ketahui bahwa pendidikan dan pranata sosial memiliki,jenis dan
fungsi tersendiri.Pada setiap masyarakat, setidaknya terdapat lima
lembaga/pranata sosial, yakni keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan
pemerintah.Tiap pranata sosial memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-
masing.
Bruce J Cohen menuturkan ada sejumlah karakteristik/ciri suatu pranata
sosial:
a. Tiap pranata sosial memiliki tujuan utama berupa kebutuhan khusus
masyarakat.
b. Keluarga mengandung nilai-nilai utama yang bersumber dari
anggotanya.
c. Pranata relative bersifat permanen, dalam hal pola-pola perilaku yang
ditetapkan dalam lembaga menjadi bagian dari tradisi kebudayaan yang
ada.
d. Dasar-dasar pranata begitu luas sehingga kegiatan-kegiatan mereka
menempati kedudukan sentral dalam masyarakat, perubahan pada satu
lembaga kemungkinan besar dapat mengakibatkan perubahan pada
lembaga lainnya.
e. Meskipun semua pranata memiliki semua sifat saling ketergantungan
dalam masyarakat, masing-masing lembaga disusun dan diorganisasikan
secara sempurna di sekitar rangkaian pola-pola normal, nilai dan perilaku
diharapkan.
f. Ide-ide pranata umumnya diterima mayoritas anggota masyarakat, tidak
peduli apakah mereka turut berpartisipasi atau tidak dalam lembaga.
Dari uraian di atas, tampak bahwa peran suatu lembaga dalam kehidupan,
tidak hanya melahirkan suatu pola aktivitas dari segi sosial untuk memenuhi
kebutuhan manusia, tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya.
5.Fungsi Pranata Social
beberapa fungsi Pranata Social yang sangat penting dalam kehidupan kita
bersama.
Jakarta: PT Erlangga. J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.). 2006. Sosiologi
Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soenarto,Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE