Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATA KULIAH SKN DAN FARMAKOEKONOMI

KELOMPOK 4 TENTANG “COST OF ILLNESS”

ANGGOTA KELOMPOK 4:

1.Amalia safitri

2.Fajar Apriana

3.Haryadi

4.Ita febriani

5.Mujianto

6.Sofa Uswatun

7.Virginia indah.L

A.Jurnal “Direc Medical Cost related To Clinical OutComes And Patterns Of Ischemic Stroke Drug
Therapy in Panti Rapih Hospital Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iuran klinis terkait biaya pengobatan langsung
dan pola terapi obat.penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan data
retrospektif dan konkuren melalui observasi dari perspektif rumah sakit.Sebanyak 42 pasien stroke
iskemic terdaftar dalam penelitian ini.Pengambilan data dilakukan dengan jangka waktu 1 tahun
setelah kejadian stroke pertama yang dimulai pada tanggal 15 mei 2019 hingga 15 juni 2020.Sumber
data yang digunakan meliputi rekam medis ,data keuangan ,dan data obat dari apotek.Data dianalisa
menggunakan uji Mann-Whitney U dan uji Kruskal-Wallis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosiodemografi terbesar penderita stroke


adalah pada usia 41-70 tahun (54,76%), laki-laki (59,52%), rawat inap 5-10 hari (66,60%), komorbid
hipertensi (88,10%), komplikasi infeksi saluran kemih (19,05%), Charlson Comorbidity Index 3-5
(85,71%), kondisi saat masuk rumah sakit dengan hemiparesis (83,72%), dan terapi farmakologis
antiplatelet (90,48%). Outcome klinis stroke iskemik berupa stroke berulang sebagian besar berjenis
kelamin perempuan (66,60%), usia 41-70 tahun dan > 70 tahun (@50,00%), dan lama rawat inap < 5
hari (50,00%). Outcome klinis stroke iskemik berupa kecacatan paling banyak ditemukan pada laki-
laki (59,52%%), usia 41-70 tahun (54,76%), dan rawat inap 5-10 hari (66,67%).

Biaya medis langsung tahunan pada hasil klinis stroke iskemik pada kejadian stroke berulang terjadi
di bangsal kelas I dan III, biaya rawat jalan sebesar Rp. 1.021.518±530.803 dan biaya rawat inap
sebesar Rp. 2.940.317±709.530. Biaya pengobatan langsung tahunan pada luaran klinis stroke
iskemik pada kejadian kecacatan yang terjadi di bangsal kelas I, II, dan III, biaya rawat jalan sebesar
Rp. 1.339.289±1.103.797 dan biaya rawat inap sebesar Rp. 3.824.176±1.979.537. Luaran klinis dari
42 pasien stroke iskemik dengan 48 luaran klinis adalah stroke berulang dan kecacatan 14,29% (n=6),
kecacatan 100% (n=42), dan kematian 0,00% (n=0). Kejadian stroke berulang dan kecacatan tidak
mempengaruhi biaya pengobatan langsung per tahun, baik biaya rawat jalan maupun rawat inap. Ini
karena tingkat keparahan kondisi pasien pada saat masuk rumah sakit tidak dipertimbangkan dalam
penelitian ini.

B.Jurnal “Cost of illness Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode bulan Januari
sampai Juni 2014.

Stroke adalah penyakit gangguan otak yang dapat mengakibatkan kematian dan kecacatan dengan
biaya perawatan yang besar. Studi Cost of Illness (COI) bertujuan untuk mengukur beban ekonomi
suatu penyakit. Penelitian dimaksudkan untuk melihat gambaran total biaya penyakit stroke,
mengetahui perbedaan biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap ditinjau dari faktor usia,
jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke. Jenis
penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional berdasarkan perspektif rumah
sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui catatan medik pasien, bagian
penjaminan, dan dari bagian Unit Teknologi Informatika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama
periode bulan Januari sampai Juni 2014. Variabel bebas meliputi usia, jenis kelamin, kelas
perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke meliputi stroke iskemik
dan hemoragi, sedangkan variabel terikat adalah biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap.
Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, Mann Whitney, dan Kruskal Wallis.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Cost of Illness Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, dapat diambil kesimpulan bahwa total biaya penyakit stroke iskemik dan hemoragi
dalam periode Januari-Juni 2014 (6 bulan) berdasarkan perspektif RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
adalah sebesar Rp. 5.867.281.315,97. Biaya tersebut merupakan penjumlahan dari total biaya rawat
jalan untuk 198 pasien (246 episode) sebesar Rp. 98.102.668,72 dan total biaya rawat inap untuk
408 pasien (424 episode) sebesar Rp. 5.769.178.647,25. Pada biaya riil stroke iskemik rawat jalan
terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin, dan cara bayar pasien (p<0,05).
Pada biaya riil pasien stroke rawat jalan terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari tipe stroke
(p<0,05).

Pada biaya riil stroke iskemik rawat inap terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari faktor usia, kelas
perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid (p<0,05). sedangkan pada biaya riil stroke
hemoragi rawat inap terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari faktor kelas perawatan, lama
perawatan, dan jumlah komorbid (p<0,005).

Anda mungkin juga menyukai