Anda di halaman 1dari 16

Magistrorum Et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Volume 02 No. 03 April 2022, 488-503

P-ISSN: 2722-9270 ejournal.uksw.edu/jms

Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil: Penyuluhan Gizi dengan


Media Kalender Makanan “Steril KEK”
Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy
Dessy Ikasartika Sineri
Diah Sekar Haruni*
Hidayatusy Syukrina Puteri

Pascasarjana S2 Ilmu Gizi, Universitas Sebelas Maret

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history:
One of the causes of Chronic Energy Deficiency (CED) in
Received 30 Juni 2022
Revised 12 Juli 2022
Pregnant Women (PW) is the lack of knowledge of mothers about
Accepted 3 Agustus 2022 nutritional intake during pregnancy. This affects the amount of
maternal food consumption so that it can cause insufficient
nutritional needs during pregnancy. The purpose of this study
was to determine the effect of nutritional counseling using the
Key words: Steril KEK food calendar media on the knowledge of pregnant
Pregnant Woment, CED,
women. This study used quasy experimental research method with
Knowlegde
one group pretest-posttest design with questionnaire instrument.
The population and sample were all mothers attended the class of
PW in Gemolong village. The results by Wilcoxon test showed
that there was no difference between knowledge before and after
nutrition counseling with p value of 0.66 (p>0.05). The
conclusion in this study is that there is no difference in
knowledge before and after nutrition counseling using a food
calendar form (Steril KEK) for PW.

ABSTRAK
Salah satu penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil adalah
kurangnya pengetahuan ibu terkait makanan bergizi selama
kehamilan. Pengetahuan yang kurang berpengaruh terhadap
jumlah makanan yang dikonsumsi, sehingga menyebabkan
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya tidak tercukupi saat hamil.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan
gizi dengan media kalender makanan “Steril KEK” terhadap
pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Gemolong. Metode
penelitian quasy eksperimen dengan rancangan one group pretest-
postest design. Populasi pada penelitian menjadi sampel yaitu
seluruh ibu pada kelas ibu hamil di kelurahan Gemolong.
Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Berdasarkan hasil
uji Wilcoxon diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara
pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan gizi dengan p
value 0,66 (p>0,05). Disimpulkan pada penelitian ini tidak
terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah

*
Corresponding author: diahsekarharuni@student.uns.ac.id
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong (Cut
Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

penyuluhan gizi dengan metode ceramah menggunakan media


gambar dimodifikasi menjadi bentuk kalender makanan (Steril
KEK) untuk ibu hamil.

PENDAHULUAN

Salah satu indikator pembangunan berkelanjutan 2030 atau yang biasa disebut
dengan Sustainable Development Goals (SDGs) adalah adanya pelaksanaan
kesehatan yang baik. Tujuan dari indikator tersebut yaitu menjamin kehidupan yang
sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Salah satu
target yang bisa menjadi ukuranya adalah adanya penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) (SDGs, 2015). Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa masa kehamilan
merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa
depan, karena kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam
kandungan. Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang
cukup berat, kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat
kurang baik bagi ibu dan janin (Utami dan Mubasyiroh, 2019).
Ibu hamil adalah salah satu kelompok yang paling rawan terhadap masalah
gizi. Masalah gizi yang dialami ibu hamil sebelum atau selama kehamilan dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung (Umniyati, 2013).
Terhambatnya pertumbuhan janin salah satunya disebabkan oleh gizi ibu yang
buruk, ditandai oleh rendahnya pertambahan berat badan ibu hamil atau berat badan
sebelum ibu hamil. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang baik sehingga
kualitas bayi yang dilahirkan juga baik. Maka dari itu zat gizi mikro ibu selama
kehamilan sangat penting baik bagi perkembangan anak di dalam rahim maupun
perlindungan terhadap kesakitan dan kematian ibu (SDKI, 2012).
Status gizi ibu hamil merupakan indikator penting dalam menggambarkan
situasi kesehatan pada ibu hamil. Pengukuran status gizi pada ibu hamil diketahui
salah satunya dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Apabila LiLA <
23,5 cm maka ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK). Hal ini dapat
disebabkan karena dalam jangka waktu yang lama asupan energi (karbohidrat dan
protein) pada ibu hamil tidak mencukupi kebutuhan tubuh (Irianto, 2014). KEK pada
ibu hamil adalah kondisi dialami ibu hamil karena ketidakseimbangan asupan gizi
energi dan protein, sehingga zat yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Kurangnya
asupan gizi pada ibu hamil selain membahayakan kesehatan ibu, juga berdampak
pada terlambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin (Andriani, 2015).
Ruaida dkk (2018) menyatakan bahwa status gizi ibu hamil mempunyai
pengaruh yang bermakna terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, Kekurangan
KEK dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Ibu dengan status gizi kurang sebelum
hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan
dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal). Kekurangan gizi pada ibu

4
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

hamil banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi KEK maupun


kekurangan zat gizi mikro (Salam et al, 2013).
Berdasarkan Hasil Riskesdas 2018 menyatakan bahwa di Indonesia sebesar
17,3% ibu hamil mengalami KEK. Cakupan ibu hamil KEK di wilayah Kerja
Puskesmas Gemolong berdasarkan data cakupan program gizi tahun 2022 prevalensi
terbanyak terjadi pada bulan April yaitu 26,06% dan terendah pada bulan Januari
sebanyak 10,26%. Sedangkan prevalensi kejadian KEK ibu hamil menurut data BPS
di Provinsi Jawa Tengah hanya 7,07%. Hal ini menunjukkan bahwa angka kejadian
ibu hamil KEK di Gemolong cukup tinggi (Kemenkes, 2021).
Salah satu penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil adalah kurangnya
pengetahuan ibu tentang makanan bergizi selama kehamilan. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior). Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku
didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut
akan bersifat langgeng (long lasting) (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan yang baik
pada ibu akan berdampak pada pemenuhan asupan selama kehamilan yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin (Juwairiyah, 2017). Pengetahuan
tentang gizi kehamilan sangat penting bagi pemenuhan nutrisi selama kehamilan.
Konsumsi gizi yang mencukupi kebutuhan serta diiringi dengan latihan fisik ringan
akan memberi dampak baik bagi ibu hamil sehingga mengurangi risiko dan
komplikasi pada ibu, menjamin pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki
berat badan normal (Djitowiyono S, & Kristiyanasari 2010). Pengetahuan ibu hamil
yang kurang terkait gizi berpengaruh terhadap konsumsi makanan yang dibutuhkan
selama kehamilan serta menjadikan ibu tidak mengetahui makanan apa saja yang
dibutuhkan untuk memenuhi nutrisi selama kehamilan, hal tersebut menyebabkan
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya tidak tercukupi saat hamil (Proverawati &
Asfuah, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan menggunakan
kuesioner ibu hamil di empat posyandu yang terdapat di dua desa wilayah kerja
Puskesmas Gemolong yaitu Desa Kaloran dan Desa Tegaldowo diketahui bahwa
pengetahuan gizi pada ibu hamil sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebesar
50%, kemudian kategori baik sebesar 37,5% dan kategori kurang sebesar 12,5%.
Berbagai metode telah dikembangkan dunia pendidikan dalam menyampaikan
pesan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan. Ceramah
dan tanya jawab adalah metode yang cukup efektif sebagai penyampaian pesan.
Peningkatan pengetahuan ibu hamil dapat dilakukan dengan memberikan
penyuluhan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sabriana, dkk (2022)
penyuluhan yang diberikan kepada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan ibu
hamil, yang awalnya 6.62% sebelum penyuluhan terjadi peningkatan menjadi 8.47%
setelah diberikan penyuluhan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Zaki, dkk (2021)

4
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

yang mengatakan bahwa ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan ibu hamil dari
29.67±8.5 menjadi 69.33±13.1.
Media dalam pendidikan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat sasaran. Penggunaan media dalam proses pembelajaran berperan sekitar 75%
pada kesan yang ditangkap melalui indera sentuhan sehingga harus diperhatikan agar
materi tersampaikan dan terjadi peningkatan pengetahuan (Umar, 2013). Menurut
penelitian para ahli, indera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak
adalah indera penglihatan. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia
diperoleh/disalurkan melalui indera penglihatan, 13% melalui indera pendengaran
dan 12% lainnya tersalur melalui indera yang lain (Arsyad, 2006). Salah satu media
penyuluhan yang dapat digunakan untuk menarik perhatian adalah gambar.
Keunggulan media gambar yaitu dapat memperjelas suatu permasalahannya dengan
melihat gambar yang jelas dan sesuai dengan pokok bahasan maka akan lebih jelas
terhadap suatu pokok bahasan atau materi yang disampaikan. Media pendidikan
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat dari penerima materi.
Berdasarkan media penelitian yang dilakukan oleh Prihatini dan Hermina (2015)
menyatakan bahwa edukasi gizi dengan menggunakan media poster Kadarzi yang
dibuat, menunjukkan bahwa >70 % sasaran edukasi pengetahuan gizinya meningkat
menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan kader posyandu mampu menyampaikan
pesan dengan baik begitu juga petugas penyuluh perkawinan di Kantor Urusan
Agama (KUA). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Usmaran, dkk
(2019) bahwa ada efek penggunaan media kalender dalam pendidikan gizi terhadap
pengetahuan (p=0.000) dan perilaku makan (p=0.000) remaja gizi lebih, sehingga
sekolah disarankan untuk menggunakan media kalender dalam pendidikan gizi
sebagai upaya penanggulangan masalah gizi lebih pada remaja. Pengabdian
masyarakat dilakukan untuk peningkatan pengetahuan ibu hamil salah satunya
dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media gambar yang dimodifikasi
menjadi bentuk kalender makanan.

METODE PELAKSANAAN

Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan


rancangan one group pretest-postest design. Pengabdian masyarakat ini dilakukan
untuk melihat perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi makan selama
kehamilan pada saat sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Pengabdian
masyarakat ini dilakukan di Kelurahan Gemolong. Populasi pada pengabdian
masyarakat ini adalah seluruh ibu hamil hadir pada kelas ibu hamil di Kelurahan
Gemolong yang berjumlah 6 orang dan seluruhnya dijadikan subjek penelitian.
Metode intervensi yang diberikan yaitu ceramah dengan menggunakan media
gambar yang dimodifikasi menjadi bentuk kalender makanan yang diberi nama
“Steril KEK” untuk ibu hamil. Kalender yang digunakan sebagai media disusun oleh

4
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

peneliti yang berisi materi dan susunan menu makanan yang dapat dikonsumsi oleh
ibu hamil KEK selama 90 hari. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan gizi ibu hamil berupa kuesioner yang terdiri dari 15
pertanyaan. Kategori skor yang digunakan yaitu baik persentase skor (76-100%),
cukup persentase skor (56-75%), dan kurang persentase skor (<55%) (Cahyaningsih,
2019).
Setelah data terkumpul dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu dengan
menggunakan uji Shapiro-wilk karena jumlah sampel sedikit (< 100), hasilnya
diketahui distribusi data tidak normal karena nilai probabilitas (p value) < 0,05.
Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, analisis data penelitian menggunakan uji
wilcoxon dengan batas kepercayaan 95% (Puteri, 2020).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelurahan Gemolong merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan


Gemolong Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan gemolong rutin
mengadakan kelas ibu hamil secara berkala sebanyak 3 kali dalam satu tahun.
Pelaksanaan kelas ibu hamil biasanya hanya dilakukan penyuluhan oleh bidan
dengan menggunakan metode ceramah. Metode tersebut diperkirakan berkontribusi
terhadap kurangnya partisipasi ibu hamil yang ditunjukkan dengan kehadiran ibu
hamil yang rendah yaitu sebesar 40%. Selain itu, metode tersebut dirasa kurang
beragam dan kurang menarik dimana selama kelas ibu hamil berlangsung terlihat
bahwa ibu hamil kurang aktif dalam mengikuti kegiatan. Sementara itu, pelaksanaan
kelas ibu hamil dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait
konsumsi makan selama kehamilan. Namun demikian, metode yang selama ini
diterapkan dianggap belum optimal karena masih ditemukan ibu hamil dengan
pengetahuan yang rendah mengenai konsumsi makan selama kehamilan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang kejadian ibu hamil KEK adalah melalui pemberian informasi atau pendidikan
kesehatan dari tenaga kesehatan dengan menggunakan alat bantu atau media. Media
gambar merupakan media visual yang memuat informasi secara jelas melalui suatu
kombinasi gambar dan kalimat. Sementara itu, media cetak termasuk media yang
sederhana dan mudah diperoleh serta relatif murah. Media yang digunakan untuk
penyuluhan sebaiknya efektif dan efisien sehingga dapat mengkomunikasikan pesan
yang ingin disampaikan.
Pentingnya pengembangan media penyuluhan gizi yang menarik untuk
memberikan rasa yakin yang mengarah pada perubahan kognitif afeksi dan
psikomotor yang lebih cepat (Notoadmojo, 2012). Pengabdian masyarakat ini
melakukan pengembangan media berupa kalender makanan yang diberi nama Steril
KEK (Susunan Terpadu Menu Ibu Hamil KEK). Pengembangan media ini
menggunakan model pengembangan media pendidikan, yaitu tahap identifikasi

4
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

kebutuhan, pemilihan bahan baku media, tahap perumusan materi dan isi, tahap
penulisan teks dan pembuatan gambar, perhitungan biaya, tahap evaluasi, dan tahap
revisi.
Kalender Steril KEK dipilih sebagai media penyuluhan tentang ibu hamil
karena merupakan media cetak yang memuat informasi sekaligus menu pemulihan
ibu hamil KEK selama 90 hari yang praktis dan mudah dibawa kemana saja. Selain
itu, media ini juga mudah dipahami dengan adanya adanya gambar yang sederhana
dan kata-kata dengan bahasa sehari-hari sehingga mempermudah ibu hamil dalam
memahami. Pemilihan bahan baku disesuaikan dengan pertimbangan biaya yang ada,
isi komik dicetak dengan menggunakan kertas art carton dan dijilid menggunakan
jilid spiral.
Tahap perumusan masalah dan isi disesuaikan dengan tujuan penyuluhan yaitu
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kejadian KEK pada ibu hamil. Isi
kalender Steril KEK meliputi definisi, akibat, pencegahan, pemulihan, pengaturan
menu, serta diet ibu hamil KEK. Selain itu, juga tercantumkan kumpulan menu untuk
pemulihan ibu hamil KEK dengan berbasis pemanfaatan pangan lokal. Tahap
evaluasi pada pengembangan media dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan dan
institusi. Tujuan evaluasi adalah untuk mencari masukan-masukan lain dalam
penyempurnaan media. Dari evaluasi diperoleh saran terkait huruf yang terlalu kecil
serta kalimat yang masih kurang singkat. Penggunaan bahasa dalam media ini juga
masih sulit dimengerti oleh masyarakat sehingga disarankan untuk menyesuaikan
agar lebih mudah dipahami oleh kelompok sasaran. Gambar yang tercantum sudah
cukup baik. Tahap revisi dilakukan secara keseluruhan sesuai dengan masukan yang
didapat saat evaluasi.
Tabel 1. Karakteristik Responden
No Variabel Presentase (%)
1 Tingkat Pendidikan
Dasar 16,7
Menengah 66,7
Tinggi 16,7
2 Tinggi Badan (cm)
140-150 33,3
>150 66,7
3 Berat Badan (kg)
42 16,7
57 16,7
62 33,3
66 16,7
83 16,7
4 Lingkar Lengan Atas (cm)
< 23,5 (berisiko) 16,7
≥ 23,5 (tidak berisiko) 83,3

Karakteristik responden pada penelitian ini berdasarkan tingkat pendidikan


diperoleh bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat pendidikan menengah

4
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

sebesar 66,7%. Sebagian besar ibu hamil memiliki tinggi badan >150 cm sebesar
66,7% dan berat badan 62 kg sebesar 33,3%. Sementara itu, hasil pengukuran LiLA
menunjukkan 83,3% ibu hamil memiliki LiLA yang tidak berisiko.

Tabel 2. Hasil Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Gizi


Minimum Maksimum Rata-Rata P value
Pre Test 46,70 93,30 76,67
Post Test 56,70 93,30 83,32 0,66

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh rata-rata hasil skor pengetahuan sebelum


penyuluhan gizi adalah 76,67 dan sesudah penyuluhan gizi adalah 83,32. Selisih
antara skor pengetahuan sesudah dan sebelum dari ibu hamil yang mendapatkan
penyuluhan gizi adalah 6,65. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan gizi
dengan p value sebesar 0,66 (p>0,05). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini
sejalan dengan penelitian Usmaran dkk (2019) yang menyatakan tidak terdapat
perbedaan antara media kalender dan leaflet terhadap pendidikan gizi (p>0,05).
Sedangkan hasil pengabdian masyarakat ini tidak sejalan dengan penelitian
Rahadiyanti (2022) yang menyatakan bahwa pemberian media promosi gizi (leaflet,
booklet, dan kalender edukasi) dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil.
Perbedaan dari hasil penelitian ini dapat dikarenakan sampel yang digunakan terlalu
kecil terkait dengan terbatasnya jumlah sampel yang tersedia di lapangan. Hal ini
dapat berkontribusi pada populasi yang kurang terwakilkan oleh sampel yang ada,
dan mengarah pada tingkat kesahihan dan keandalan yang rendah.
Pengetahuan adalah sesuatu yang telah diketahui dan mampu diingat oleh
seseorang setelah mengalami, memperhatikan serta memahami atau dikenal juga
dengan sesuatu yang didapatkan sejak lahir hingga dewasa melalui pendidikan
formal maupun non formal (Notoatmodjo, 2003). Dengan pengetahuan kita menjadi
tahu perbedaan kebenaran dan kesalahan, dapat memahami, menganalisa dan
mencari pemecahan suatu permasalahan serta dapat mengubah perilaku hidup
menjadi sehat baik individu, kelompok maupun masyarakat (Suliha, 2012).
Sementara itu, pengetahuan gizi menyediakan informasi yang berkaitan dengan gizi,
makanan, serta hubungannya dengan kesehatan (Zakaria, 2012). Pengetahuan gizi
seseorang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku terkait gizi (Bedy dkk, 2018).
Pengetahuan gizi yang baik adalah salah satu faktor dalam menentukan sikap dan
perilaku seseorang terhadap makanan. Semakin tinggi pengetahuan gizi yang
dimiliki, maka seseorang akan semakin mempertimbangkan jenis dan kualitas
makanan yang akan dikonsumsi (Ni Wayan, 2018). Peningkatan pada pengetahuan
seseorang dapat terjadi karena pemberian pendidikan gizi dengan menggunakan
media tertentu. Penggunaan media mengarah kepada pengajaran yang lebih menarik
perhatian peserta sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, pendidikan yang

4
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

lebih terarah dengan media penyampaian yang tepat sehingga peserta dapat
memahami materi yang disampaikan dengan baik (Khairuna, 2012).
Berdasarkan uji statistik terhadap skor pengetahuan, meskipun tidak
menunjukkan adanya hubungan namun terdapat peningkatan skor pengetahuan
sebesar 6,65. Penelitian Usmaran dkk (2019) menunjukkan bahwa meskipun tidak
ada perbedaan antara media kalender dan leaflet terhadap pengetahuan tetapi
peningkatan skor pengetahuan pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol. Peningkatan skor pengetahuan tersebut kemungkinan dapat
dipengaruhi oleh proses penyuluhan gizi yang diberikan serta media yang digunakan.
Media berfungsi dalam memudahkan seseorang memahami informasi yang
diberikan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pemberian edukasi gizi yaitu adanya
peningkatan pengetahuan yang akan mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku
(Safitri dkk, 2016).
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini media yang digunakan yaitu media
kalender Steril KEK yang dibuat dengan desain yang menarik sehingga ibu hamil
lebih mudah memahami dan mengingat materi penyuluhan yang diberikan.
Seseorang yang terpapar informasi tentang suatu topik tertentu akan memiliki
pengetahuan yang lebih banyak daripada yang tidak terpapar informasi. Penyuluhan
dengan media kalender maupun leaflet merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan dengan melalui tulisan dan gambar tentang suatu
materi (Notoatmodjo, 2007).
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini sejalan dengan Fahrunnisa (2017)
dan Khoirunnisa & Kurniasari (2022) yang menunjukkan peningkatan pada hasil
skor pengetahuan setelah diberikan penyuluhan gizi dengan media kalender.
Kalender Steril KEK pada penelitian ini memiliki kelebihan antara lain isi materi
yang cukup lengkap, terperinci, jelas, serta edukatif. Selain itu, penyusunan menu
makanan dapat digunakan selama 90 hari dan dibuat sedemikian rupa sehingga setiap
harinya ibu hamil dapat mengatur baik jenis maupun jumlah porsi makanan yang
dibutuhkan.
Dalam memberikan pendidikan gizi, bukan hanya media yang berperan namun
juga metode dalam penyampaiannya. Salah satunya metode ceramah yang dalam hal
ini merangsang indera pendengaran. Semakin banyak indera yang dilibatkan, maka
proses penyampaian informasi menjadi lebih efektif (Pamurti & Febriana, 2016).
Metode ceramah yang digunakan pada penyuluhan gizi mengarah pada pembahasan
materi yang mendalam sehingga peningkatan pengetahuan dapat tercapai. Selain itu,
penyuluhan gizi dengan tipe komunikasi dua arah juga efektif dalam mengetahui
pemahaman peserta (Safitri dkk, 2016).
Hasil penelitian oleh Magdalena (2017) melaporkan bahwa pendidikan gizi
yang diberikan kepada ibu hamil dengan menggunakan metode ceramah
menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada saat sebelum dan sesudah ibu
hamil diberikan penyuluhan. Penelitian lain yang juga menunjukkan hasil serupa

4
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

oleh Safari dkk (2018) yang melakukan penelitian untuk mengetahui efektifitas
penyuluhan metode ceramah menyebutkan bahwa metode ceramah termasuk ke
dalam metode yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan.
Selain faktor yang telah disebutkan, pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil
juga dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan. Ibu hamil yang memiliki tingkat
pendidikan lebih baik maka juga akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
menerima, memproses, serta menggunakan informasi yang didapatkan (Edison,
2019). Hal tersebut tentu akan mengarah pada sikap dan perilaku ibu yang tidak acuh
terhadap informasi kesehatan (Wasono dkk, 2021), sehingga berkontribusi pada
pemilihan makanan yang sehat dan tepat bagi ibu hamil.

SIMPULAN

Pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan


pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan gizi dengan metode ceramah
menggunakan media gambar dimodifikasi menjadi bentuk kalender makanan (Steril
KEK) untuk ibu hamil. Keterbatasan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini
terletak pada jumlah sampel yang kecil serta tidak tersedianya data umur ibu hamil,
umur kehamilan, serta kehamilan anak keberapa. Ketersediaan data-data tersebut
memungkinkan adanya pembahasan yang lebih dalam mengenai tidak adanya
perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. A. D. (2015). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dan


Dukungan Sosial Keluarga dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Surabaya. [Tesis]. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Arsyad, Azhar. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyaningsih, S.S. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi Ibu Hamil
dengan Taksiran Berat Janin Trimester III di Puskesmas Galur II, Kulon Progo.
[skripsi]. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.
Edison, E. (2019). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil. Jurnal Jkft: Universitas Muhamadiyah Tangerang 4(2): 65-71.
Safitri D, Nurul R dan D Yudi. (2016). Pengaruh Edukasi Gizi dengan Ceramah dan
Booklet terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Gizi Remaja
Overweight. Journal of Nutrition College. 5(4).
Fahrunnisa, F., (2017). Pendidikan Kesehatan Dengan Media Kalender “Pintare”
(Pintar Atasi Diare). Journal of Health Education, 2(1).
Irianto K. (2014). Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi Balanced Nutrition
in Reproduvtive Health. Bandung: Alfabeta.

4
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

Juwairiyah, S. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Paritas dengan Kejadian


Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Semangat dalam Tahun 2017. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.
Kemenkes. (2015). Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals
(SDGs). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Khairuna. (2012). Penyuluhan Gizi dengan Media Komik untuk Meningkatkan
Pengetahuan tentang Keamanan Makanan Jajanan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 8(1).
Khoirunnisa, T. and Kurniasari, R., (2022). Pengaruh Edukasi Melalui Media Pada
Kejadian Overwight Dan Obesitas: Literature Review. Prepotif: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 6(2), pp.1212-1217.
Bedy Muhammad, H. Hidayanty dan S. Fatimah. (2018). Pengaruh Edukasi
Menggunakan Booklet Terhadap Pengetahuan, Sikap, Konsumsi Sayur dan
Buah Remaja. Artikel Penelitian. Universitas Hassanudin.
Magdalena. (2017). Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Audio
Visual terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seribu Hari Pertama
Kehidupan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru Tahun 2017.
Jurnal Proteksi Kesehatan, 7 (1), hlm 53-60.
Ni Wayan. (2018). Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Pola Konsumsi Fast Food Siswa
SMA Negeri 8 Denpasar. Jurnal Ilmu Gizi. 7 (1).
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoadmodjo, S. (2012). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
Pamurti, S dan Febriana, A. I. (2016). Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan
Media Kalender oleh Kader Posyandu dalam Meningkatkan Kemampuan Ibu
Mendeteksi Dini Pneumonia Balita. Journal of Health Education. 1 (2).
Prihatini, Sri dan Hermina. (2015). Pengembangan Media Poster dan Strategi
Edukasi Gizi untuk Pengguna Posyandu dan Calon Pengantin. Buletin
Penelitian Kesehatan. (43) 3: 195-206.
Proverawati A dan Asfuah S. (2009). Buku ajar gizi untuk kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Puteri, H.S. (2020). Modifikasi Makanan Tambahan dan Daya Terima Anak
Prasekolah di TK SPG ‘Asyiyah Padang. [skripsi]. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang.
Rahadiyanti, A. (2022). Pemberdayaan Ibu pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
untuk Generasi Lebih Baik. JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan
Masyarakat), 6(1).
Ruaida, N. and Soumokil, O., (2018). Hubungan Status Kek Ibu Hamil Dan Bblr
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Tawiri Kota Ambon.
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal), 9(2), pp.1-7.

4
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

Sabriana, Riska., Riyandani, Rika., Rosmiaty. (2022). Pemberdayaan Ibu Hamil


melalui Peningkatan Pengetahuan tentang Pentingnya Gizi dalam Kehamilan
untuk Mencegah terjadinya Anemia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sandi
Karsa; 1(1).
Salam, R. A., Das J. K., Ali A., Lassi Z. S., Bhutta, Z. A. (2013). Maternal
Undernutrition And Intrauterine Growth Restriction. Expert Rev. Obstet.
Gynecol, 8(6):559–567.
SDKI. (2012). Survei demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta.
Suliha, U. (2012). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
Umar. (2013). Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Jurnal
Tarbawiyah, 10(2) Edisi Juli-Desember.
Umniyati, Syarifah. (2013). Hubungan Pengetahuan Gizi, Sikap, Pola Makanan Ibu
Hamil Dan Tingkat Stress Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu di Poli
Kebidanan Rumah Sakit Mitra keluarga Bekasi [Skripsi]. Depok:
Universitas Indonesia.
Usmaran, M.A., Mulyo, G.P.E., Hastuti, W., Hapsari, A.I. and Kaffah, Z.S. (2019).
Media Kalender dan Leaflet dalam Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan dan
Perilaku Makan Remaja Overweight. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes
Bandung, 11(1): 76-87.
Utami, N.H. and Mubasyiroh, R., (2019). Masalah gizi balita dan hubungannya
dengan indeks pembangunan kesehatan masyarakat. Penelitian Gizi dan
Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 42(1), pp.1-10.
Wasono, H.A., Husna, I. and WM, Z., (2021). Hubungan tingkat pendidikan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di beberapa wilayah Indonesia. J Med
Mayahayati, 5, p.59-66
Zakaria. (2012). Pengaruh Konseling Gizi terhadap Perubahan Perilaku, Pola Makan
dan Berat Badan Remaja Gemuk di SMAN 2 Makassar. Media Gizi Pangan.
14 (2).
Zaki, I. D., Sari, H. P., Putri, W. A. K., Sulistyaning, A. R., Farida. (2021).
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil melalui Penyuluhan gizi dengan Metode
Stimulan. Journal Of Community Health Development, 2(1).

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil

KUESIONER PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL


Nama Ibu
Tingkat Pendidikan
Posyandu
Antropometri BB:
TB:
LiLA:

A. Pengetahuan Ibu
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang ibu anggap benar !

4
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

1. Menurut pengetahuan ibu, bagaimana porsi (ukuran/banyaknya makanan)


bagi ibu hamil?
a. Sama sebelum hamil
b. Lebih banyak dari sebelum hamil
c. Sesuai keinginan ibu
d. Sesuai usia kehamilan

2. Menurut ibu, apakah manfaat makanan bagi ibu hamil?


a. Pertumbuhan dan perkembangan janin
b. Mengurangi mual dan muntah
c. Mencegah keguguran pada ibu
d. Mengurangi perasaan emosi pada ibu

3. Menurut ibu makanan apa yang mengandung protein (nabati dan hewani)?
a. Ikan dan tempe
b. Jagung dan wortel
c. Bayam dan kangkung
d. Daging dan daun katuk

4. Berapa kali ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi sumber protein


hewani?
a. Satu kali seminggu
b. Dua kali seminggu
c. Tiga kali seminggu
d. Setiap hari

5. Menurut ibu apa fungsi dari protein?


a. Sebagai sumber zat pembangun
b. Sebagai zat pengatur
c. Sebagai sumber tenaga
d. Sumber vitamin
6. Contoh snack/makanan selingan bergizi diantara waktu makan ibu hamil
seperti?
a. Bubur kacang hijau, olahan buah seperti pisang rebus dan agar-agar labu
kuning, disertai minuman seperti jus buah atau susu
b. Makanan siap saji bisa disertai minuman soft drink
c. Makanan pokok disertai lauk dan sayuran
d. Gorengan

7. Menurut ibu makanan apa yang mengandung sumber karbohidrat?


a. Ayam dan ikan

4
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

b. Nasi dan jagung


c. Pisang dan pepaya
d. Tempe dan tahu

8. Berapa kali ibu mengonsumsi makanan sumber karbohidrat dalam sehari?


a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. 4 kali sehari

9. Menurut ibu, apa fungsi dari karbohidrat?


a. Sebagai sumber zat pengatur
b. Sebagai sumber zat tenaga
c. Sebagai sumber zat pembangun
d. Sebagai sumber vitamin dan mineral

10. Menurut ibu, makanan apa yang mengandung vitamin dan mineral?
a. Nasi
b. Wortel dan bayam
c. Ikan dan tempe
d. Daging dan tahu

11. Sumber makanan yang paling banyak mengandung zat besi (Fe) adalah?
a. Daging merah, hati, ikan, telur, kacang-kacangan
b. Sayur kangkung, kol, buncis
c. Sayur sawi putih, kacang panjang, wortel
d. Pisang, pepaya, melon

12. Menurut ibu yang dimaksud ibu hamil KEK adalah?


a. Ibu hamil yang pendek
b. Ibu hamil dengan kurang darah
c. Ibu hamil dengan LiLA kurang dari 23,5 cm
d. Ibu hamil dengan kehamilan kembar
13. Menurut ibu bagaimana cara mengatasi ibu hamil yang KEK?
a. Mengonsumsi makan lebih banyak dari sebelum hamil
b. Melakukan aktivitas fisik
c. Melakukan pengecekan darah
d. Mengonsumsi daging setiap hari

14. Menurut ibu apa dampak apabila ibu hamil mengalami KEK?
a. Kelelahan pada ibu

5
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

b. Berat badan lahir rendah dan anemia


c. Mual dan muntah
d. Meningkatkan perasaan emosi pada ibu

15. Makanan/minuman apa yang dapat menghambat penyerapan zat besi


sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil?
a. Susu
b. Teh dan kopi
c. Daging
d. Tempe
B. Sikap
- Beri tanda (√) pada kolom yang menurut ibu paling sesuai.
- Bacalah pertanyaan dengan baik sebelum menjawab dengan
keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu
TS : Tidak Setuju

No Pernyataan SS S R TS
Selama hamil, asupan gizi tidak boleh saya abaikan karena
1
penting untuk persiapan melahirkan dan menyusui
Saya akan makan lebih banyak dari porsi sebelum hamil
2
karena dianggap untuk dua orang, ibu dan janin
Untuk menambah tenaga, saya akan makan makanan selingan
3 pada pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau,
kue-kue atau makanan selingan lainnya
Apabila pada waktu makan saya muntah, saya akan
4 mengurangi jumlah makanannya tetapi dengan waktu yang
lebih sering
Selain makan makanan yang bergizi, tablet tambah darah
5 yang diberikan cukup diminum 3 hari sekali selama
kehamilan
Menurut saya, saat hamil susu sangat bermanfaat bagi ibu
6 hamil karena mengandung kalsium untuk pertumbuhan tulang
dan gigi

5
Jurnal Magistrorum Et Scholarium, Volume 02 No.03, April 2022, 488-

7 Ibu hamil harus sarapan sebelum beraktivitas

Saat memasak sayur, sebaiknya sayuran dipotong terlebih


8
dahulu sebelum dicuci agar vitaminnya tidak terbuang
Makanan selama hamil tidak perlu mahal yang penting
9
bergizi
Selama masa kehamilan, saya sering mengonsumsi makanan
10 yang merupakan pangan lokal (jagung, pisang, daun katuk,
daun kelor dan labu kuning)

Lampiran 2. Media Penyuluhan Gizi

5
Pengaruh Penyuluhan Gizi Dengan Media Kalender Makanan “Steril KEK” Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Kelurahan Gemolong
(Cut Cahaya Rani Alhajd Saifa Quraisy, Dessy Ikasartika Sineri, Diah Sekar Haruni, Hidayatusy Syukrina Puterii)

Anda mungkin juga menyukai