Anda di halaman 1dari 57

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

DISUSUN OLEH :

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN DIV KEPERAWATAN

2010 STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

1.

Latar Belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schozoprenia selalu diikuti dengan gangguan pesepsi sensori : Halusinasi. Terjadinya Halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungkngan disekitarya. Atas dasar tersebut, maka kami mengganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dan halusinasinya sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok lain. 2. Pengertian / Landasan Teori a. Definisi Halusinasi Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essential of Mental Health Nursing, 1987). b. Klasifikasi Halusinasi Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya : 1). Halusinasi Pendengaran Karakteristik diandai denganmendengar suara, terutama suarasuara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.

2). Halusinasi Pendengaran Karakteristik dengan adanya stimuls penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan. 3). Halusinasi Penghidung/penciuman Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis, atau bau yan menjijikkan seperti : darah, urine, atau feses. Kadang-kadang terhirup bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang, dan dementia. 4). Halusinasi Peraba Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh : mersakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati, atau orang lain. 5). Halusinasi Pengecap Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang usuk, amis, dan menjijikkan. 6). Halusinasi Sinestetik Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna, atau pembentukan urine. c. Tahapan Halusinasi TAHAP Tahap I Memberi rasa tingkat sedang umum, nyaman ansietas secara halusinasi KARAKTEISTIK Mengalami ansietas, rasa ketakutan. Mencoba pada berfokus kesepian, dan bersalah, PERILAKU KLIEN Tersenyum, tertawa sendiri Menggerakkan bibir Pergerakan Mata tanpa suara yang cepat

merupakan kesenangan.

suatu

pikiran yang dapat menghilangkan ansietas Pikiran ada dan sensori dalam pengalaman masih kontrol

Respon Verbal yang Diam dan

lambat berkonsentrasi

kesadaran, Terjadi peningkatan jantung, dan dengan

Tahap II Menyalahkan Tingkat berat umum

nonpsikotik Pengalaman sensori menakutkan Merasa oleh sensori merasa dilecehkan pengalaman tersebut Mulai kehilangan kontrol Menarik diri dari lain orang nonpsikotik

denyut pernapasan, tekanan darah Perhatian Konsentrasi

kecemasan secara halusinasi menyebabkan

lingkungan berkurang terhadap pengalaman

perasaan antipati

sensori kerja Kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dengan realitas Perintah halusinasi ditaati Sulit berhubungan terhadap berkurang mampu dengan orang lain

Tahap III Mengontrol Tingkat Pengalaman tidak

dan

Klien

menyerah menerima sensori

pengalaman (halusinasi) Isi

Kecemasan berat halusinasi

halusinasi bila sensori

Perhatian

menjadi atraktif Kesepian pengalaman

lingkungan Tidak

dapat ditolak lagi

hanya beberapa detik mengikuti perintah dari perawat, tremor, dan

berakhir psikotik

berkeringat Tahap IV Klien dikuasai halusinasi Klien panik Pengalaman sudah mungkin oleh jika mengikuti halusinasi, berlangsung apabila tidak individu sensori menakutkan tidak perintah bisa dalam ada Perilaku panik Resiko menciderai Agitasi atau kataton Tidak berespon lingkungan mampu terhadap tinggi

beberapa jam atau hari intervensi terapeutik d. Hubungan Schizoprenia dengan Halusinasi

Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (skizoprenia). Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara bising atau mendengung. Tetapi paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respon tertentu seperti : bicara sendiri, bertengkar atau respon lain yang membahayakan. Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan mendengarkan penuh perhatian pda orang lain yang tidak bicara atau pada benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan skozoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia involusi, psikosa mania depresif, dan sindroma otak organik. Gangguan persepsi yang utama pada skizoprenia adalah halusinasi, sehingga halusinasi menjadi bagan hidup klien. Biasanya dirangsang oleh kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan harga diri, kritis diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan. Halusinasi pendengaran adalah yang paling utama pada skizoprenia, suarasuara biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan, atau relatif. Halusinasi ini

menghasilkan tindakan/perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan tersebut diatas (tingkat halusinasi, karakteristik, dan perilaku yang dapat diamati). 3. Metode Terapi Aktivitas Kelompok Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah metode: 1. Diskusi Tanya Jawab 2. Melengkapi Jadwal Harian

4. Sesi sesi Terapi Aktivitas Kelompok.

a. Sesi I 1) Tujuan Therapy aktivitas Kelompok Tujuan : 1. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya. 2. Klien mampu mengontrol halusinasinya. 3. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal. 2) Criteria Anggota Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah : a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori halusinasi. b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk dalam keadaan tenang. c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative). 3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada : Hari, Tanggal Waktu Tempat : : :

4) Nama Klien dan Ruangan Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu : Klien peserta TAK : a. b. c. d. e.

Klien peserta TAK cadangan : a. b. 5) Media dan Alat TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti : a. b. c. d. 6) Metode a. b. Diskusi dan Tanya jawab. Bermain peran atau simulasi. Spidol dan whiteboard atau papan tulis Jadwal kegiatan harian ( jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya ). Beberapa contoh obat. Tape recorder untuk game jika ada.

7) Susunan pelaksana Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati, sebagai berikut : a. Leader b. Co. Leader c. Fasilitator 1 d. Fasilitator 2 e. Fasilitator 3 f. Fasilitator 4 g. Fasilitator 5 h. Fasilitator 6 i. Observer 8) Uraian Tugas Pelaksana : : : : : : : : :

a.

Leader Tugas : 1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok. 2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy. 3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK. 4. Memimpin diskusi kelompok.

b.

Co. Leader Tugas : 1. Membuka acara. 2. Mendampingi leader 3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking. 4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader. 5. Menutup acara diskusi.

c.

Fasilitator Tugas : 1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok. 2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.

d.

Observer Tugas : 1. 2. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang tersedia ) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan. 9). Mekanisme Kegiatan a) Persiapan (1). Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi (2). Membuat kontrak dengan klien. (3). Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. b). Orientasi

(1). Salam terapeutik. - Salam dari terapis kepada klien. - Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama) - Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama ) (2). Orientasi Menanyakan perasaan klien saat ini. (3). Kontrak -Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara suara yang di dengar. -Terapis menjelaskan aturan main berikut : * Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok, harus minta izin kepada terapis. * Lama kegiatan 45 menit * Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai akhir. c). Tahap Kerja (1). Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara- suara yang didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi. (2). Terapis meminta klien menceritakan isii halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard. (3). Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik. (4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar. d). Tahap Terminasi (1). Evaluasi -Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. -Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

10

(2). Tindak Lanjut Terapis meminta klien untuuk melaprkan isi, waktu, situasi, dan perasaanyya jika terjadi halusinasi. (3). Kontrak yang akan dating - Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi. - menyepakati waktu dan tempat. 10) Evaluasi dan Dokumentasi. a) Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. ASpek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adlah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadinya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut : Sesi 1 : TAK Stimulasi persepsi : Halusinasi Kemampuan mengenal halusinasi No Nama Klien Menyebut isi Menyebut halusinasi halusinasi 1 2 3 4 5 6 7 Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. Menyebut halusinasi Menyebut saat halusinasi

waktu terjadi situasi terjadi perasaan

11

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu, situasi, dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak mampu. b) Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yanh dimiliki klien saatt TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi !. Klein mampu menyebutkan isi halusinasi ( menyuruh memukul ), waktu ( pukul 9 malam ), situasi ( sedang sendiri), perasaan (jika sedang geram ). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

b. Sesi II

12

1) Tujuan terapi aktivitas kelompok a) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi. b) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi. c) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi. 2) Kriteria Anggota Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah : a) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi sensori halusinasi. b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)

d) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I. 3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada : Hari, Tanggal Waktu Tempat : : :

4) Nama Klien dan Ruangan Klien yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan yaitu : Klien peserta TAK : a) .. b) .. Klien peserta TAK :

13

a) ... b) ... 5) Media dan Alat TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat hanya yang ada diruangan saja seperti :
a) Spidol dan whiteboard / papan tulis

b) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya) c) Beberapa contoh obat d) Tape recordr untuk game jika ada 6) Metode a) Diskusi dan Tanya jawab b) Bermain peran / simulasi 7) Susunan Pelaksana Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut : a) Leader b) Co. Leader c) Fasilitator 1 d) Fasilitator 2 e) Fasilitator 3 f) Fasilitator 4 g) Fasilitator 5 h) Fasilitator 6 i) Observer 8) Uraian Tugas Pelaksana a) Leader : : : : : : : : :

14

Tugas : (1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok. (2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi. (3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK. (4) Memimpin diskusi kelompok.

b) Co. Leader Tugas ; (1) Membuka acara. (2) Mendmpingi Leader. (3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking. (4) Menyerahkan kembali posisi pada Leader. c) Fasilitator Tugas : (1) Ikut dalam kegiatan keompok (2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi. d) Observer Tugas : (1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia) (2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan . 9) Mekanisme Kegiatan a) Persiapan (1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1. (2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

15

b) Orientasi (1) Salam terapeutik (a) Salam dari Terapis kepada klien. (b) Klien dan terapis pakai papan nama. (2) Evaluasi / Validasi. (a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. (b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi, dan perasaan. (3) Kontrak
(a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara

mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi). (b) Menjelaskan aturan main, yaitu : i. ii. iii. Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai. c) Tahap Kerja (1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran. (2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita. (3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. (4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : Pergi,.jangan dengan. (5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis gangu saya, Saya mau bercakap-cakap

16

berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran. (6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semuaklien bertepuk tangan saat klien selesai menghardik halusinasi. d) Tahap Terminasi. (1) Evaluasi i. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. ii. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. (2) Rencana Tindak Lanjut i. Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah dipeljari jika halusinasi muncul ii. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien.

(3) Kontrak yang akan datang i. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan. ii. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

10) Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAk berlangsung, khususnyapada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut :

17

Sesi 2 : Stimulasi Persepsi ; halusinasi Kemapuan menghardik halusinasi

No. Aspek yang dinilai 1. 2. 3. 4. Menyebutkan cara yang selama ini digunakan mengatasi halusinasi Menyebutkan efektivitas cara Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik. Memperagakan menghardik

Nama Klien

halusinasi Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. 2. Untuk tiap klien, bei penilaian kemampuan menyebutkan : cara yang bisa digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi, dan memperagakannya. Beri tanda tanda jika klien tidak mampu.
v

jika klien mampu dan


v

Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan roses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi Sesi 2. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari (buat jadwal).

C. Sesi III

18

A. Tujuan 1. Tujuan umum 2. Tujuan khusus klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasinya klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi B. Kriteria anggota Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini adalah : 1. 2. 3. 4. C. klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori : halusinasi klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, klien dalam suasana tenang klien dapat diajak kerjasama (kooperatif) klien sudah mengikuti TAK sesi I dan II klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya klien mampu mengontrol halusinasinya klien mengikuti program pengobatan secara optimal

Waktu dan tempat pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini dilaksanakan pada : Hari, Tanggal Waktu Tempat : : :

D.

Nama klien Klien yang mengikuti kegiatan TAK ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
19

Adapun nama-nama klien yang mengikuti kegiatan TAK serta klien sebagai cadangan yaitu : 1. 2. klien peserta TAK : klien cadangan peserta TAK :

E. 1. 2.
3.

Alat

jadwal kegiatan harian bolpoin spidol dan whiteboard/papan tulis F. Metode

1. 2.

diskusi dan tanya jawab bermain peran/simulasi dan latihan G. Susunan pelaksana Yang bertugas dalam TAK ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. H. 1. Leader Co. Leader Fasilitator 1 Fasilitator 2 Fasilitator 3 Fasilitator 4 Fasilitator 5 Fasilitator 6 Observer Leader memimpin jalannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

Uraian tugas pelaksana

20

2. 3.

merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi menyampaikan teori sesuai tujuan TAK memimpin diskusi kelompok

Co. Leader

membuka acara mendampingi leader mengambil alih posisi leader jika leader bloking menyerahkan kembali posisi kepada leader menutup acara diskusi Fasilitator ikut serta dalam kegiatan kelompok memberi stimulus dan motivasi pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi 4. Observer mencatat dan mengamati respon klien (dicatat dalam format yang tersedia) mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan

I. 1.

Langkah kegiatan a. b. mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 2 mempersiapkan alat dan tempat pertemuan Salam terapeutik

Persiapan

2.

Orientasi a.

21

1) 2)

salam dari terapis kapada klien klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1) 2) 3) c. terapis menanyakan keadaan klien saat ini terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi Kontrak 1) 2) terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan menjelaskan aturan main, yaitu : jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis 3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
b.

lama kegiatan 45 menit setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dan ditulis di whiteboard. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir yang sama di whiteboard. Terapis membimbing satu per satu klien untuk membuat jadwal harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapis menggunakan whiteboard.

c.

d.

e.

Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.

22

f.

Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.

4.

Tahap terminasi Evaluasi 1)


2)

Terapis

menanyakan

perasaan

klien

setelah

selesai

menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasinya, kegiatan. Kontrak yang akan datang 1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap. 2)
J.

yaitu

dengan

menghardik

dan

melakukan

Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan dokumentasi 1. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut. Sesi 3 TAK Stimulasi Persepsi Halusinasi Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan No. Aspek yang dinilai Nama klien

23

1. 2. 3. 4.

Menyebutkan

kegiatan

yang biasa dilakukan Memperagakan kegiatan yang biasa dilakukan Menyusun jadwal kegiatan harian Menyebutkan dua cara

mengontrol halusinasi Petunjuk : a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b.

Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X)jika klien tidak mampu.

2.

Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

d. Sesi IV

24

1 . Tujuan : 1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi. 2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi. 2. Kriteria Anggota Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah: a) Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori;halusinasi. b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. c) Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative ). d) Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III. 3. Waktu dan Tempat pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada : Hari,Tanggal Waktu Tempat : : :

4. Nama Klien dan Ruangan Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya sebagai cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu : Klien peserta TAK : a. b. Klien peserta TAK cadangan : a. b. .. .. TAK kali ini tidak menggunakan media yang spesifik, penggunaan alat hanya yang ada di ruangan saja seperti :

5. Media dan Alat

25

a. Spidol dan whiteboard/ papan tulis / flipchart b. Jadwal kegiatan klien ( jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya ) c. Pulpen 6. Susunan Pelaksana Yang bertugas dalaam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati , sebagai berikut : a. Leader b. Co.Leader c. Fasilitator 1 d. Fasilitator 2 e. Fasilitator 3 f. Fasilitator 4 g. Fasilitator 5 h. Fasilitator 6 i. Observer a. Leader Tugas : 1. Memimpin jalannya TAK 2. Merencanakan,mengontrol dan mengatur jalannya terapi 3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK 4. Memimpin diskusi kelompok b. Co. Leader Tugas : 1. Membuka acara 2. Mendampingi leader 3. Mengambila alih posisi leader jika leader blocking 4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader 5. Menutup acara diskusi c. Fasilitator Tugas : : : : : : : : : :

7. Uraian Tugas Pelaksana

26

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok 2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi. d. Observer Tugas : 1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang tersedia ) 2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok mulai dari persiapan, proses, hingga penutupan 8. Mekanisme Kegiatan 1. Persiapan a) b) c) 2. Orientasi a) Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien 2. Klien dan terapis pakai papan nama b) Evaluasi / validasi 1. 2. Menanyakan perasaan klien saat ini Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah ) untuk mencegah halusinasi c) Kontrak 1. 2. Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap Terapis menjelaskan aturan main berikut : o Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis. o Lama kegiatan 45 menit o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
27

Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi Terapis membuat kontrak dengan klien 3 Mempersiapkan alaat dan tempat pertemuan

3. Tahap Kerja Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mecegah halusinasi. Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan . Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja dengan suster atau Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain disebelahnya. Berikan pujian atas keberhasilan klien. Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih. 3. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap. c. Kontrak yang akan datang 1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan paatuh minum obat.

28

2. Terapis menyepakati waktu dan tempat. 9. Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi perssepssi halusinasi Sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi ssebagai berikut : Sesi 4 TAK Stimulasi Persepsi : Halusinasi Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi No Aspek yang dinilai 1. 2. 3. Menyebutkan orang yang biasa diajak bicara Memperagakan percakapan Menyusun percakapan Menyebutkan halusinasi Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien , beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang

Nama klien

jadwal 3 cara

4.

mengontrol dan mencegah

biaasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi . Beri tanda jika klien mampu, dan tanda jika klien tidak mampu. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimilikiklien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
29

halusinasi Sesi 4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain di ruang rawat.

E. SESI V 1. Tujuan terapi aktivitas kelompok Klien memahami pentingnya minum obat Klien memahami akibat tidak patuh minim obat Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat
30

2. Kriteria anggota Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah : Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori halusinasi Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif , tidak mengamuk, dalam kondisi tenang Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif ) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV. 3. Waktu dan tempat pelaksanaan Terapi Aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada : Hari , tanggal : Waktu Tempat : :

4. Nama Klien dan Ruangan Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu : Klien peserta TAK : Klien peserta TAK cadangan : 5. Media dan alat tulis Tak kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat hanya yang ada di ruangan saja seperti : Spidol dan Whiteboard / papan tulis Jadwal kegiatan harian sebelumnya ) ( jika ada yang dibuat saat TAK

31

Bbeberapa contoh obat 6. Susunan Pelaksanaan Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati, sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Leader CO. Leader Fasilitator 1 Fasilitator 2 Fasilitator 3 Fasilitator 4 Fasilitator 5 Fasilitator 6 Observer : : : : : : : : :

7. Uraian dan Tugas Pelaksanaan a. Leader Tugas : Menjelaskan keuntungan patuh minum obat pada klien Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat pada klien Menjelaskan 5 benar minum obat pada klien Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK Meminta klien untuk mengulang kembali materi yang telah diajarkan ( melakukan Evaluasi pada pasien ) Memimpin diskusi kelompok b. Co. Leader Tugas : Membuka acara Mendampingi Leader Mengambil alih posisi Leader jika Leader sedang bloking Menyerahka kembali posisi kepada Leader

32

Menutup acara diskusi c. Fasilitator Tugas : Ikut serta dalam kegiatan kelompok Memberikan Stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya kegiatan d. Observer Tugas : Mencatat sewrta mengamati respon klien ( dicatat dalam format yang tersedia ) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan 8. Mekanisme Kegiatan 1. Persiapan a. Mengimgatkan kontrak pada klien dengan halusinasi yang telah mengikuti TAK SESI 4 b. Mempersiapkan tempat dan alat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada pasien Terapis dan klien memakai papan nama b. Evaluasi / validasi Menanyakan perasaan klien saat ini Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan 4 cara yang telah dipelajari. c. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat Menjelaskan aturan main berikutnya

33

1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis 2. Lama kegiatan 30 menit 3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dari akhir 3. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat kambuh b. c. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat , yaitu penyebab kambuh Terapis meminta klien menyampaikan klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya (Buat daftar di whiteboard ) d. Menjelaskan 5 benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu, benar orang, benar dosis, benar cara . e. Meminta klien untuk menyebutkan 5 benar minum obat f. Berikan pujian pada klien yang benar g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat ( catat di whiteboard ) h. Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat ( catat di whiteboard ) i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi kambuh ) j. Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat , yaitu kejadian halusinasi kambuh k. Meminta klien untuk menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat l. Memberi pujian secukupnya tiap kali klien benar. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi Terapis menanyakan perasaan pada klien setelah mengikuti TAK

34

Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari Terapis memberikan pujian secukupnya atas keberhasilan kelompok b. Tindak lanjut Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol halusinasi, yaitu patuh minum obat dan 3 cara mengontrol halusinasi lainnya yang telah diajarkan pada sesi yang lalu, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap cakap d. Kontrak yang akan Datang Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien. 9. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi SESI 5 : TAK Stimulasi persepsi : Halusinasi Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah Halusinasi No Nama Klien Menyebutkan minum obat 1 2 3 4 5 6 7 8 Menyebutkan minum obat Menyebutkan akibat obat tidak patuh minum 5 benar cara keuntungan

35

2. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi Halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat , manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat ( kambuh ). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

x x

5. Setting Tempat b. Ruangan nyaman dan tenang. Keterangan :

a. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran X


X x x 36

@ : Leader : Co Leader : Fasilitator x : Klien : Observer

6. Tata Tertib dan Program Antisipasi a. Tata tertib 1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK. 2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai. 3) Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.
4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, selama kegiatan

( TAK ) berlangsung. 5) Jika ingin mengajukan / menjawab pertanyaan , peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin. 6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dileluarkan. 7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai. 8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota. b. Program Antisipasi

37

Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkahlangkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah : 1) Apabila klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya. 2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan. 3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan. 7. Penutup Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( SP TAK ) HALUSINASI SESI I

38

A.

PROSES KEPERAWATAN :: Halusinasi :

1. Kondisi Klien 2. Diagnosa Keperawatan 3. Kriteria Anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah : d. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori halusinasi. e. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk dalam keadaan tenang. f. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative). 4. Nama Anggota Klien peserta TAK : a. b. c. d. 5. Tujuan a. b. c. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya. Klien mampu mengontrol halusinasinya. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal. c. d. e.

Klien peserta TAK cadangan :

6. Tindakan Keperawatan - Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama) - Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama ) - Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara- suara yang didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.

39

- Meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. - Menyimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar B. 1. STRATEGI PELAKSANAAN Fase Orientasi

Selamat Pagi, perkenalkan nama saya Yoga, saya mahasiswa Keperawatan Poltekkes Surakarta yang dinas di bangsal ini. Sudah siap semua untuk memulai acara hari ini? Kira-kira kita butuh waktu 45 menit.baiklah untuk acara kali ini akan dipimpin oleh Ari Wibowo, untuk selanjutnya saya persilahkan untuk mas Ari Wibowo untuk memimpin jalannya acara. Baiklah saudara-saudara sekalian disini saya sebagai ketua kelompok akan memimpin jalannya kegiatan, saya akan menjelaskan aturannya, nanti kalau mas dan mbak mau minta ijin buat keluar dari acara harus ijin dulu ya, dan diharapkan bisa mengikuti acara dari awal sampai akhir. Nah, saat ini kita akan mulai acara hari ini dengan saya perkenalkan para Terapis. Setelah itu, mas dan mbak yang memperkenalkan diri. Sekarang akan saya bagikan kertas jadwal harian dan spidol untuk nanti membuat jadwal harian masing-masing. 2. Fase Kerja

Permainan dimulai...Sekarang mas yang mendapat giliran sedotan silahkan coba mas ceritakan mengapa mas bisa dibawa kemari? sebutkan suara- suara yang didengar terjadinya? isinya tentang apa? kalau mas sedang sendirian. kapan waktu Bagus.nah sekarang ganti mbak yang sebelahnya untuk

menyebutkan seperti yang tadi sudah diceritakan teman anda. Bagussekarang coba sebutkan mbak mendengar suara itu jika sedang apa? misalnya sedang sendirian atau yang lain. Nah sekarang sebutkan berapa lamanya. O, mbak seringnya jika sendirian mendengar suara bisikan untuk mencuri barang temannya ya. Sebenarnya suara-suara yang mas dan mbak dengarkan itu tidak ada, dan anda sendiri yang mendengarkannya.

40

3.

Fase Terminasi

Bagus kelompok ini sudah berani mengungkapkan perasaannya masing-masing. Nah setelah mas dan mbak bercerita apa yang dirasakan? Jadi lebih lega kan? Setelah ini kita akan berkumpul dan bertemu kembali, selanjutnya kita akan latih untuk mas dan mbak dapat mengontrol Halusinasi yang sering muncul. Kita akan bertemu besok di tempat ini lagi ya??kita bertemu di jam yang sama, jam sepuluh ya?? Sekarang acara sudah slesai, mas dan mbak juga kelihatan sudah lelah. Sekang mas dan mbak boleh kembali ke tempat masing-masing dan beristirahat. Jangan lupa kita bertemu besik. Sampai jumpa. Selamat Siang.

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( SP TAK ) HALUSINASI

41

SESI II

C. PROSES KEPERAWATAN 7. Kondisi Klien :

8. Kriteria Anggota : a. b.
c.

Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku Klien dapat diajak kerjasama (cooperative) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I. :

gagguan persepsi sensori halusinasi. agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. d.

9. Nama Anggota

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan yaitu : Klien peserta TAK : a) .. b) .. Klien peserta TAK : a) ... b) ... 10. Diagnosa Keperawatan 11. Tujuan : - Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
42

: Halusinasi

- Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi - Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

12. Tindakan Keperawatan : e) Persiapan (3) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1. (4) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. f) Orientasi (4) Salam terapeutik (c) (d) (c) (d) Salam dari Terapis kepada klien. Klien dan terapis pakai papan nama. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang

(5) Evaluasi / Validasi.

terjadi : isi, waktu, situasi, dan perasaan. (6) Kontrak (c) (d) iv. v. vi. g) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan Menjelaskan aturan main, yaitu : Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai. Tahap Kerja satu cara mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).

43

(7) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran. (8) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita. (9) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. (10) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : Pergi,.jangan gangu saya, Saya mau bercakap-cakap dengan. (11) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran. (12) h) iii. iv. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat klien selesai menghardik halusinasi. Tahap Terminasi. (4) Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. (5) Rencana Tindak Lanjut a) Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah dipeljari jika halusinasi muncul. b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien. (6) Kontrak yang akan datang iii. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan. iv. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

44

D. STRATEGI PELAKSANAAN 4. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Bapak,Ibu, Mas, dan Mbakmasih ingat dengan saya bukan..? b. Validasi Bagaimana tidurnya semalam..? Nyenyak tidak..? BagusOh ya..masih ingat tidak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi kelompok tentang apa..? Bagus,ternyata masih pada ingat semua ya.. c. Kontrak Baiklahhari ini kita akan melakukan salah satu kegiatan mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik Sudah siap semua Bapak, Ibu, Mbak dan Mas.. Oke.. ingin berapa lama ini nanti kegiatan kita? Setuju...30 menit saja seperti kemarin ya.. Mari kita mulai.. 5. Fase Kerja Sebelum kita mulai, ada yang ingin bertanya tidak? Baiklah, karena tidak ada kita langsung mulai saja ya.. Jadi, ketika suara-suara itu datang..Bapak, Ibu, Mas, dan mbak bisa mengatakan hal seperti ini.. Pergi,.jangan gangu saya, Saya tidak mau mendengar suara Anda dan saya mau bercakap-cakap dengan Bagaimana..bisa kan? Coba tolong dipraktekkan satu per satu tapi dengan undian bola ini ya, dimulai dari kiri terus berputar searah jarum jam dan ketika musik berhenti yang terakhir memegang bola ini nanti yang akan praktek dulu dan begitu seterusnya ya..jadi biar adil dan merata semua
45

mendapat giliran..Oke..kita mulai sekarang.. Wah..bagus sekali yang telah dilakukan Mbak...beri tepuk tangan untuk keberhasilan Mbak..karena telah sukses melakukannya..Nah sekarang kita mulai lagi undiannya 6. Fase Terminasi a. Evaluasi

Bagaimana perasaan teman-teman setelah melakukan kegiatan ini? Wah saya sangat bangga dengan teman-teman karena mampu memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik..tepuk tangan untuk semua.. b. Rencana Tindak lanjut

Karena semua telah berhasil melakukan cara menghardik, misalkan suara-suara itu datang lagi jangan lupa untuk menerapkannya jika halusinasi suara itu muncul lagi.. sudah mengerti teman-teman? BagusOh ya, saya lupa bilang..jangan lupa juga untuk memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian seperti yang kemarin ya c. Kontrak yang akan datang waktu kesepakatan kita telah

Baiklah..karena

berakhir..bagaimana kalu besok kita melakukan terapi lagi dengan cara yang lain yaitu dengan melakukan kegiatan..? Setuju semua? Baiklah, besok mau terapi kelompok lagi dimana dan jam berapa? Oke..seperti hari ini lagi ya..baiklah..sekarang teman-teman bisa melanjutkan kegiatannya lagi.. Selamat siang...

46

SP TAK HALUSINASI SESI 3

A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien :

2. Diagnosa Gangguan persepsi sensori : halusinasi

3. Kriteria anggota: Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini adalah : 3. klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori : halusinasi

47

4. klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, klien dalam suasana tenang 5. klien dapat diajak kerjasama (kooperatif) 6. klien telah mengikuti TAK Sesi 1 dan 2

4. Nama klien:

5. Tujuan a. Tujuan umum klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya klien mampu mengontrol halusinasinya klien mengikuti program pengobatan secara optimal

b.

Tujuan khusus klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasinya klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

6. Tindakan keperawatan a. b. c. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan menganjurkan pasien memasukkan kegiatan dalam

melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah) jadwal kegiatan harian

48

B. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi semuanya? Apa kabar? Masih ingat dengan saya kan? Masih semangat semuanya? Bagus. Papan namanya sudah dipakai semua? Oke.

b. Validasi Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah kegiatan kemarin sudah dipraktekkan? Bagus. Apakah ada pertanyaan tentang kegiatan kemarin?

c. Kontrak Oke, sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan. Sebelum kita mulai, saya akan menjelaskan aturan mainnya dulu. Tolong didengarkan baik-baik ya... Begini, jika nanti ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada saya dulu ataupun ke mbak yang satunya ya? Jangan langsung pergi begitu saja. Kegiatan ini nanti sekitar 45 menit saja. Tidak terlalu lama kan?? Harus diingat juga bahwa setiap anggota kelompok harus mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai. Jangan berhenti di tengah jalan. Bagaimana? Setuju kan semuanya?? Bagus... Apakah sudah jelas semua tentang aturan mainnya? Bisa kita mulai sekarang?

49

2. Fase kerja Cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah dengan melakukan kegiatan. Apakah sudah ada yang melakukan sebelumnya? Apakah sudah ada yang tahu bagaimana caranya? Oh, tidak apa-apa...saya akan menjelaskannya nanti. Dengan kita melakukan kegiatan, kita tidak akan mengalami halusinasi tersebut. Ada yang tahu mengapa? Karena pikiran kita terfokus dengan kegiatan yang kita lakukan sehingga halusinasi itu tidak akan terjadi pada kita. Sudah mengerti semuanya?? Nah, sekarang coba sebutkan kegiatan-kegitan apa saja yang biasa dilakukan di sini?? Maju satu persatu dan tulis di papan tulis ya??? Ayo mulai dari mbak A... Sudah maju dan menulis semuanya? Bagus... Sekarang saya akan membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Saya akan membantu kalian satu persatu untuk membuat jadwal kegiatan harian, mulai dari bangun pagi sampai dengan tidur malam. Kalian menulis di formulir, sedangkan saya akan menulis di papan... Kita mulai dari mbak A, apa yang biasanya mbak lakukan setelah bangun tidur? Ya bagus, merapikan tempat tidur,, lalu selanjutnya?? (berlanjut sampai semua klien) Ada yang sudah selesai membuat jadwalnya sampai tidur malam?? Oh, mas D...Ayo semua tepuk tangan untuk mas D karena yang pertama kali telah menyelesaikan jadwalnya... Ayo yang lain jangan mau kalah.... Sekarang mas D silahkan memperagakan apa saja yang telah mas tulis di jadwal.... Bagus sekali, tepuk tangan untuk mas D... 3. Terminasi a. Evaluasi Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan kegiatan tadi? Oiya bagus berati sudah mengerti apa yang telah didapat hari ini.

50

b. RTL Coba kegiatan yang sudah di tulis di jadwal tadi dipraktekkan ya dan di ingat-ingat ya mas mbak semuanya. c. Kontrak Berhubung waktu kita sudah habis, bagaimana kalau besok kita ketemu lagi membicarakan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakapcakap? Baiklah besok jam berapa? Jam berapa?. Oke besok jam 11.00 di tempat ini lagi ya..semua sepakat ya ??? Kalau begitu cukup sekian ,sampai jumpa besok . Selamat Siang !!!!!!!!!!

51

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( SP TAK ) HALUSINASI SESI IV A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien 2. Kriteria Anggota ; halusinasi. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative ). Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III. 3. Nama Anggota : Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya sebagai cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu : Klien peserta TAK : c. d. : :

Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori

Klien peserta TAK cadangan :

52

c. b.

.. .. : Gangguan persepsi halusinasi :

4. Diagnosa Keperawatan 5. Tujuan

Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi. 6. Tindakan Keperawatan a. : Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mecegah halusinasi. b. Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap. c. d Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan . Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul Suster, ada suara e. f. di telinga , saya mau ngobrol saja .dengan suster atau Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain disebelahnya. Pujian atas keberhasilan klien. g. Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran. B. STRATEGI PELAKSANAAN 1. Fase Orientasi a. Fase terapeutik Selamat pagi semua ? Perkenalkan nama saya Indras. mahasiswa dari Poltekkes Surakarta. Silahkan memperkenalkan diri! Mulai dari yang paling ujung ya.. Bagaimana perasaannya hari ini? semuanya terlihat cakep dan cantik. b. Kontrak Saya kalian

53

Bagaimana kalau kita sekarang berdiskusi sama-sama? apakah semua mau ? mau berapa menit? Bagaimana kalau 20 menit? Dimana tempatnya? Bagaimana kalau disini saja? Oke?! 2. Fase Kerja Sebelum kita mulai apakah ada pertanyaan ? Kalau gak ada mari kita mulai sekarang. Sekarang coba sebutkan apa keuntungan becakap cakap dengan orang lain?apakah ada yang tau?iya benar sekali, jika kita bercakap cakap dengan orang lain bisa membantu untuk mengontrol dan mencegah halusinasi. Nah, sebagai contoh, mbak A biasa bercakapcakap dengan mbak B, maka mbak A memilih mbak B untuk teman bercakap-cakap,nah kalian juga bisa melakukan cara seperti yang mbak A lakukan Sekarang saya Tanya pada mbak A, biasanya kalau bercakap-cakap dengan mbak B yang dibicarakan itu apa? Wah, bagus. Ternyata mbak B sering menceritakan hal-hal yang mbak B sukai , seperti mencuci piring, menyapu dan membersihkan rumah.. Ouw,kalau begitu, sekarang saya akan memperagakan cara bercakapcakap jika halusinasi itu itu ,muncul.. Coba, kalian lakukan apa yang saya contohkan tadi Wah, bagus sekali, ternyata kalian sudah bisa melakukannya dengan baik. Sekarang kalian bisa melakukannya dengan teman-teman disini. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan tadi?Coba sekarang diulaangi lagi apa yang telah saya latih tadi.Bagus , ternyata kelompok ini sudah mengerti apa yang saya ajarkan untuk mengontrol halusinasi.. b. RTL Kalian bisa menggunakan 3 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu dengan menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakapcakap seperti yang diajarkan kemarin.

54

c. Kontrak yang akan datang Berhubung waktu yang kita sepakati sudah habis, diskusi kali ini kita akhiri, besok saya akan berdiskusi kembali dengan kalian tentang cara megontrol halusinasi dengan patuh minum obat. Mau jam berapa? Dimana? Baik, jam 9 ya disini. Oke, saya kembali ke ruang perawat dulu.. jangan sampai lupa ya apa yang telah saya ajarkan hari ini. Selamat siang.. STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( SP TAK ) HALUSINASI SESI V A. PROSES KEPERAWATAN :: schizoprenia dengan disertai gangguan

1. Kondisi Klien 2. Kriteria Anggota a. b. c. d.

Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah : Klien dengan riwayat persepsi sensori halusinasi Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif , Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif ) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV. tidak mengamuk, dalam kondisi tenang

3. Nama Anggota Klien peserta TAK : a. b. e. f. 4. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi c. d. e.

Klien peserta TAK cadangan :

55

5. Tujuan Klien memahami pentingnya minum obat Klien memahami akibat tidak patuh minim obat Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat 6. Tindakan Keperawatan a. b. c. B. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi Selamat Pagi, semuanya mbak dan mas, masih ingat dengan kami kan? coba sebutkan? Ya,, bagus. Bagaimana mas dan mbak masih ingatdengan latihan yang kita lakukan kemarin? Bagus, sekali Jangan lupa latihan kemarin dimasukkan dalam jadwal masing- masing ya. Sesuai janji kita kemarin, kita bertemu lagi disini kan? Masih ingat berapa menit? Ya, benar 15 menit yha.. Kita mulai berbincang-bincang bersama sekarang ya.. 2. Fase Kerja Sebelum kita mulai ada yang mau ditanyakan? Bagaimana mas dan mbak sudah sarapan kaan? Obat nya sudah diminum belum? Sehari mas dan mbak minum obatnya berapa kali? Coba sebutkan obat apasaja yang harus diminum? Dari masnya yang paling ujung. Ya bagus.. Ada berapa jenis atau warna obat yang diminum? Apakah mas dan mbak sudah tahu manfaat minum obat secara benar dan teratur? Begini mas dan mbak, minum teratur itu mempercepat kesembuhan mas dan mbak. Dan apakah mbak
56

dan mas tahu dampak minum obat sembarangan itu apa? Ehmm,, begini ya minum obat itu ada aturannya, tidak boleh sembarangan, kalau kita minum obat kita harus tahu obatnya itu sendiri, dosis sekali minum obat nya, bagaimana serta untuk siapa obat ituu diberikan. Yang paling harus diingat adalah 5B yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara. Bagaimana mas dan mbak sudah mengerti? Ya,, bagus.. Nah, kegiatan ini dimasukkan dalam jadwal kegiatan yang mas dan mbak miliki. Seperti kegiatan yang kemarin, sudah bias kan? 3. Fase Terminasi Tadi kita sudah berbincang-bincang tentang cara minum obat yang benar yaitu dengan prinsip 5B. Kita sudah membahas tentang manfaat minum obat kan? Bagaimana perasaan mas dan mbak sekarang? Apa lebih enakan? Coba sekarang sebutkan dari mas yang paling ujung. Ya bagus.. jangan sampai lupa ya mas dan mbak. Kami harapkan mas dan mbak mulai saat ini dan seterusnya harus minum obat dengan benar dan teratur biar cepat sembuh.. ya bagus. Berhubung waktu kita sudah habis dan kelihatannya mbak dan mas sudah lelah berbincang-bincangnya saya akhiri cukup sekian.

57

Anda mungkin juga menyukai