Anda di halaman 1dari 4

Konsep dasar bimbingan konseling:

1. Pengertian Bimbingan
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu  proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati
kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan
masyarakat pada umumnya. 
Sedangkan Moh. Surya mengungkapkan bahwa bimbingan ialah suatu proses pemberian
bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar
tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Dari beberapa definisi yang dikutip diatas dapat diambil beberapa dasar sebagai berikut :

 Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan
secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan kata
lain, bimbingan adalah suatu kegiatan yang prosesnya berkesinambungan dengan sistematis,
terencana, tahap demi tahap dan teraarah kepada tujuan yang ingin dicapai oleh pembimbing
dan orang yang dibimbing. 
 Bimbingan merupakan proses membantu (tidak memaksa) individu (klien) yang memerlukan
melalui pelayanan bimbingan sehingga individu dapat mengembangkan dirinya secara
optimal, melatih kemandirian yang memanfaatkan teknik dan layanan bimbingan dalam
suasana asuhan yang normatif dengan personil atau pembimbing yang mempunyai
kemampuan membimbing. 
Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat mengarahkan
diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi sehingga memiliki
kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan sesuai dengan potensi yg
dimiliki.

2.    Pengertian Konseling
Menurut bahasa konseling adalah terjemahan dari “counseling” yang berasal dari kata kerja
“to counsel” dalam kata lain berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat atau
memberi anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa Indonesia,
pengertian konseling juga dikenal dengan istilah penyuluhan.     

Selain itu counseling dalam bahasa Indonesia juga berarti proses interaksi. Konseling
merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Dewa Ketut
Sukardi mengatakan “(counseling is the heart of guidance) layanan konseling adalah jantung hati
layanan bimbingan”. Dan ruth strang mengatakan bahwa : “counseling is a most important tool
of guidance”, jadi konseling merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan. Hal
ini disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral. 
Selanjutnya Rochman Natawidjaja mendefinisikan bahwa konseling merupakan satu jenis
layanan  yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai
hubungan timbale balik antara dua individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha
membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan
dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Lebih lanjut Prayitno, mengemukakan bahwa: koseling adalah pertemuan empat mata antara
klien dan konselor yang berisi usaha yang laras, unik dan human (manusiawi), yang dilakukan
dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
Konseling Komprehensif adalah konseling yg berlaku bagi klien/konseli yg berbagai macam
karakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor dan konseli, bersifat sangat
pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli memiliki kemampuan untuk tumbuh kembang
seoptimal mungkin & mengarah pada suatu pilihan dalam hidupnya sesuai dengan potensi yg
dimiliki.

Prinsip Dalam Bimbingan Dan Koseling


Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah
lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Pemahaman
tentang prinsip – prinsip dasar  dari bimbingan dan konseling ini sangat penting dan perlu
terutama dalam penerapan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari
kesalahan dan penyimpangan – penyimpangan dalam praktik pemberian layanan bimbingan dan
konseling. Adapun prinsip – prinsip dari bimbingan dan konseling, antara lain :
1.    Prinsip – prinsip umum
Prinsip – prinsip umum, meliputi :
a. Bimbingan berhubungan dengan sikap, tingkah laku dan lainnya dari individu yang
terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
b. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
c. Masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah harus diserahkan pada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
d. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan
oleh individu yang dibimbing.
e. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan sekolah yang
bersangkutan.
f. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan.
g. Terhadap program bimbingan harus ada penilaian yang teratur.

2.    Prinsip – Prinsip Khusus


a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik
yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak,
remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan
teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).

b. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.


Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli
dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti
bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
c.    Bimbingan menekankan hal yang positif.
Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap
bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat
berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang
menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun
pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk
berkembang.
d.   Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
  Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan
kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja
sebagai teamwork.

Konsep Dasar bimbingan konseling islam


1). Pengertian Bimbingan Menurut Islam
Secara singkat bimbingan menurut islam dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan
dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat”. Dengan
demikian bimbingan dalam islam merupakan proses pemberian bantuan sebagaimana kegiatan
bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan ajaran Islam, yakni Alquran dan
sunnah Rasul.

2). Tujuan Bimbingan Menurut Islam


Secara singkat tujuan bimbingan konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut : 
a. Tujuan Umum
Membantu individu meewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar
tercapai   kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
b. Tujuan Khusus
 Membantu individu agar tidak menghadapai masalah      
 Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya        
 Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau
yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi
sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
3). Fungsi Bimbingan Menurut Islam
Fungsi dan kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami:
Dengan memperhatikan tujuan umum dan khusus bimingan dan konseling islami tersebut
diatas , dapatlah dirumuskan fungsi dari bimbingan dan konseling Islami sebagai berikut:
a. Fungsi preventif yaitu ; membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah dalam
dirinya.
b. Fungsi kuratif atau korektif; membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi
atau dialaminya.
c. Fungsi persuasive ; membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak
baik menjadi baik dan kebaikan itu bertahan lama.
d. Fungsi developmental atau pengembangan ; membantu individu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjaga lebih baik,
sehingga tidak memungkinkan menjadi penyebab munculnya masalah baginya.

Bimbingan dan Konseling Islam


Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya Bimbingan dan Konseling
Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada setiap individu
agar ia dapat mengembangkan potensi atau pitrah beragama yang dimilikinya secara optimal
dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits
Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an
dan Hadits. Apabila internalisasi nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Hadits telah tercapai, dan fitrah
agama itu telah berkembang secara optimal, maka individu tersebut dapat menciptakan hubungan
yang baik dengan Allah, dengan manusia dan alam semesta sebagai manifestasi dari perananya
sebagai Khalifah di muka bumi yang sekaligus juga berfungsi untuk mengabdi kepada Allah.

Landasan Bimbingan dan Konseling Islam


Proses pendidikan dan pengajaran agama dalam bahasa psikologi dikatakan sebagai
‘Bimbingan’. Para Nabi diutus untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan
yang hakiki dan juga sebagai figure konselor yang sangat mumpu dalam memecahkan
permasalahan (problem solving) yang berkaitan dengan jiwa manusia, agar manusia keluar dari
tipu daya setan.
Dari perspektif  bimbingan, islam memberikan pandangannya di dalam al-qur’an surah al-
Baqarah ayat 2 yang menjelaskan mengenai dasar manusia untuk memberi petunjuk atau
bimbinngan kepada orang lain

Anda mungkin juga menyukai