Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dua fungsi esensial yang memiliki keterkaitan erat pada kegiatan manajemen
risiko adalah fungsi manajemen risiko dan internal audit. Kedua fungsi ini
memiliki peran dalam menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko
organisasi. Perbedaan fundamental dari kedua fungsi tersebut terletak pada
delegasi tanggung jawab. Fungsi manajemen risiko bertugas untuk
mengarahkan praktik enterprise risk management pada organisasi, terutama
untuk menghadapi risiko-risiko utama yang dapat mengganggu pencapaian
sasaran organisasi. Di sisi lain, fungsi internal audit bertugas untuk
memonitor, memantau, dan menilai efektivitas pengendalian internal dan
manajemen risiko.
1. memastikan bahwa risiko utama dari bisnis telah ditangani dengan baik;
dan
Audit atas laporan keuangan adalah suatu proses kumulatif; ketika auditor
menaksir risiko pengendalian, informasi yang diperoleh mungkin
menyebabkan is mengubah sifat saat, dan lingkup pengujian pengendalian
lain yang sudah direncanakan untuk menaksir risiko pengendalian.
Pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:
Terdapat hubungan langsung antara tujuan, yaitu apa yang ingin dicapai oleh
entitas, dan komponen, yang menunjukkan apa yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Di samping itu, pengendalian intern adalah relevan
untuk keseluruhan entitas, atau unit operasinya, atau fungsi bisnis
Kolaborasi Fungsi Manajemen Risiko dan Internal Audit
Tujuan Umum
Sebagai dasar bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan SPA
Konsep:
- Identify areas of the financial statements where there is a higher risk of
material misstatement and concentrate audit efforts in those areas, caused
by either high inherent or control risk
- Identify lower-risk areas in which to perform less extensive procedures
Keuntungan RBA bagi KAP - Proses audit dapat dilaksanakan dengan lebih
efisien - Mengurangi risiko pelaksanaan audit - Memberikan pendekatan
audit sitematis dan unggul yang terfokus pada pengurangan risiko -
Meningkatkan kemampuan auditor (sebagai auditor sekaligus konsultan yang
terpadu dalam GCG) - Membantu pemahaman yang lebih baik atas operasi
klien.
Risiko: review
▪ Risiko: ketidakpastian hasil yang dicapai (effect of uncertainty on
objectives)
▪ RBA memandang bahwa risiko audit dipengaruhi oleh risiko bisnis
klien
▪ Risiko bisnis: potensi terjadinya suatu peristiwa, tindakan, atau tidak
dilakukannya tindakan, yang mengakibatkan
▪ klien gagal untuk memenuhi tujuan usahanya (business objectives),
atau gagal dalam mengidentifikasi tujuan usaha yang diharapkan oleh
stakeholder utama
▪ Risiko bisnis terkait dengan risiko inheren dan risiko pengendalian
klien - Risiko bisnis yang tinggi = risiko inheren yang tinggi
▪ Risiko Pengendalian yang tinggi = risiko bisnis yang tinggi
▪ Jika auditor bisa mengindetifikasi risiko bisnis, hal itu akan
memberikan manfaat lebih (add value) kepada klien
A. Risiko Non-sampling
Risiko non-sampling adalah risiko yang ketika audit tidak menemukan
adanya penyimpangan (exceptions) pada sample yang dipilih.
-Dua hal yang mengakibatkan risiko ini adalah: a) Auditor gagal mengetahui
adanya penyimpangan (failure to recognize exceptions) b) Prosedur aduti
tidak sesuai atau tidak efektif (inappropriate or ineffective audit procedures)
B. Risiko Sampling
Risiko sampling adalah risiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah
karena sample tidak merepresentasikan populasinya. Hal ini dapat dikontrol
dengan: v Mengubah ukuran sample v Menggunakan metode yang tepat
untuk memilih sample
A. Statistical Sampling
• Aturan matematika memungkinkan kita untuk menghitung besaran risiko
sampling yang kita rencanakan dalam proses audit. • Misalkan dengan
confidence level (tingkat keyakinan) sebesar 95%, berarti besaran sampling
risk adalah 5%. • Statisticalsampling harus menggunakan pemilihan sample
secara probabilistik (probabilistic sample selection).
C. Nonstatistical Sampling
• Dalam nonstatistical sampling, seorang Auditor tidak menghitung besarnya
sampling risk. • Tetapi Auditor memilih sample berupa item yang dipercaya
akan memberikan informasi yang diinginkan/berguna. • Nonstatistical
Sampling seringkali (tidak merupakan keharusan) menggunakan
Nonprobabilitic Sample Selection.
➢ Penyelesaian Audit
Audit Process Summary - Phase I (Planning)
-Accept client and perform initial planning.
-Understand the client’s business and industry.
-Assess client’s business risk.
-Perform preliminary analytical procedures.
-Set materiality and assess acceptable audit risk and inherent risk.
-Understand internal control and assess control risk.
-Develop overall audit plan and audit program.
Independent Review
vPada tahap penyelesaian audit, biasanya laporan keuangan dan keseluruhan
audit files direview oleh independent reviewer (yang tidak terlibat dalam
penugasan audit). vIndependent review biasanya dipersyaratkan oleh otoritas
pasar modal.
Perencanaan Audit
I. Menerima Klien dan Melakukan Perencaan Audit Awal II. Memahami
Bisnis dan Industri Klien III.Menilai Risiko Bisnis Klien IV. Melakukan
Prosedur Analitik Awal