Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menarche didefenisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu


keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan
dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Sudah lebih
dari setengah abad rata-rata usia menarche mengalami perubahan, dari usia 17
tahun, menjadi 13 tahun (Pudiastuti, 2012).

WHO (1995) mengatakan bahwa sekitar seperlima dari penduduk


dunia adalah remaja yang berumur 10-19 tahun sekitar 15 % dari populasi. Di
Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60 % dari penduduk dunia,
seperlimanya adalah remaja (10-19 tahun).

Diketahui 37,5 % perempuan mengawali usia reproduksi (menarche)


pada umur 13-14 tahun, dijumpai 0,1 perempuan dengan umur menarche 6-8
tahun, dan dijumpai juga sebayak 19,8 % perempuan baru mendapat haid
pertama pada usia 15-16 tahun, dan 4,5 % pada usia 17 tahun keatas
(Riskesdas , 2010).
Penelitian di pulau jawa, didapatkan dari data pada tahun 1937 usia
menarche remaja perempuan rata-rata 14,08 tahun, dan pada tahun 1996 usia
menarche semakin cepat. (Waryana, 2010).

Usia menarche dapat menggambarkan aspek kesehatan dalam suatu


populasi, terutama mengenai kematangan seksual perempuan. Penurunan usia
menarche diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik, dan
faktor eksogen, yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan
keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap media
massa orang dewasa (Ginarhayu, 2002 dalam pudiastuti 2012). Sedangkan
menurut sanjatmiko (2004) tiga lingkungan sosial budaya bekerja secara
simultan menjadi pendukung percepatan usia menarche remaja, yaitu
lingkungan rumah tangga, lingkungan pendidikan formal dan lingkungan peer
group.
2

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi pembentukan hormon adalah


asupan gizi, dengan asupan gizi yang baik dapat mempercepat pembentukan
hormon-hormon yang mempengaruhi datangnya menarche. Makanan yang
bergizi tinggi dan mengandung tinggi lemak yang berasal dari hewani, akan
mengakibatkan pertumbuhan berat badan pada remaja perempuan. Karena
kolesterol tinggi dapat mengakibatkan peningkatan kadar estrogen. Sehingga
dengan perbaikan gizi yang baik dapat menyebabkan umur menarche lebih
cepat (Waryana, 2010).
Menurut Karapanou dan Papadimitriou (2010), bukti untuk pengaruh
keturunan didapati usia menarche ibu cenderung dapat memprediksi usia
menarche anak. Didapati polimorfisme gen reseptor estrogen a (ERa) dapat
mengubah aktivitas biologis pada tingkat seluler dan mempengaruhi
kematangan aksis hipotalamus-pituitari-gonad,yang menentukan bermulanya
menarche. Barubaru ini, polimorfisme pada satu nukleotida dari LIN28B pada
kromsom 6 berasosiasi dengan usia menarche awal.
Menurut Aldiansyah (2011), menarche terlambat dikaitkan dengan
faktor risiko beberapa penyakit keganasan. Usia menarche dini merupakan
faktor risiko terjadinya kanker ovarium. Di samping itu, percepatan usia
menarche juga mempercepat peluang terjadinya hiperplasia endometrium,
kolesistisis juga berkaitan dengan usia menarche yang lebih cepat.
Belakangan , insiden kanker uterus dan karker payudara juga dihubungkan
dengan usia menarche oleh alasan hormonal, yang dalam hal ini lebih
didominasi oleh estrogen. Usia menarche yang terlambat juga dapat
meningkatkan risiko fraktur (patah tulang) pada kehidupan selanjutnya
(Gibney, 2009).
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa usia menarche di bawah
12 tahun berhubungan dengan resiko terkena kanker payudara, obesitas
abdominal, resistensi insulin, penumpukan lemak dalam jaringan adipose,
risiko penyakit kardiovaskuler, dan hipertensi (Karapanou,2010 dalam
Susanti dan Sunarto, 2012).

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan peneliti tertarik untuk


mengetahui lebih lanjut dan membuktikan kebenaran hasil penelitian-
3

penelitian tersebut dikalangan remaja putri VII,VIII SMPN 51 Palembang.


Dilakukan penelitian pada SMPN 51 Palembang untuk menggali informasi
tentang usia menarche yang terjadi pada remaja putri di SMPN 51 Palembang
Dilihat dari status gizi, aktivitas fisik, genetika (usia menarche ibu) tergolong
normal sampai baik. Faktor-faktor tersebut yang ingin diteliti, adakah
hubungan hal-hal tersebut dengan percepatan usia menarche.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang menunjukan bahwa semakin lama usia menarche


semakin cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Perbaikan atau
perubahan gizi dapat menyebabkan perubahan pada usia menarche. Faktor-
faktor yang ingin diteliti oleh peneliti adalah status gizi, aktivitas fisik,
Genetika (usia menarche ibu) terhadap usia menarche. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah :

1. Apakah ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche yang dialami
oleh siswi SMPN 51 Palembang.

2. Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche yang
dialami oleh siswi SMPN 51 Palembang.

3. Apakah ada hubungan antara genetika (usia menarche ibu) dengan usia
menarche yang dialami oleh siswi SMPN 51 Palembang.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelititian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
status gizi, aktivitas fisik, genetika (usia menarche ibu) dengan usia
menarche siswi SMPN 51 Palembang.

2. Tujuan Khusus

a.Diketahuinya usia menarche yang dialami oleh siswi SMPN 51


Palembang.
4

b. Diketahuinya status gizi siswi di SMPN 51 Palembang.

c. Diketahuinya aktivitas fisik siswi SMPN 51 Palembang.

d. Diketahuinya usia menarche ibu siswi SMPN 51 Palembang.

e. Diketahuinya hubungan antara status gizi dengan usia menarche yang


dialami oleh siswi SMPN 51 Palembang.

f. Diketahuinya hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche yang


dialami oleh siswi SMPN 51 Palembang.

g. Diketahuinya hubungan antara genetika (usia menarche ibu) dengan usia


menarche yang dialami oleh siswi SMPN 51 Palembang.

D. Hipotesis

1. Ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswi di SMPN
51 Palembang

2. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche pada siswi di
SMPN 51 Palembang.

3. Ada hubungan antara genetika (usia menarche ibu) dengan usia menarche
pada siswi di SMPN 51 Palembang.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan dalam menerapkan metode penelitian dan teori
yang telah diperoleh dalam pendidikan. Dan untuk menambah wawasan
tentang adakah hubungan antara status gizi, aktivitas fisik, dan genetika
(usia menarche ibu) dengan usia menarche pada remaja putri di SMPN 51
Palembang.
5

2. Bagi SMPN 51 Palembang


Memberikan informasi mengenai gambaran hubungan antara status gizi,
aktivitas fisik, dan genetika (usia menarche ibu) dengan usia menarche pada
remaja putri di SMPN 51 Palembang.
3. Bagi Jurusan Gizi Poltekkes Palembang
Sebagai informasi untuk menambah tinjauan ilmiah tentang hubungan
antara status gizi, aktivitas fisik, dan genetika (usia menarche ibu) dengan
usia menarche siswi SMPN 51 Palembang.

Anda mungkin juga menyukai