Spesifikasi Teknik
Spesifikasi Teknik
Keterangan
Untuk personil selain personil managerial yang ada pada dokumen lelang, penyedia
jasa juga diwajibkan memiliki personil di lapangan dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
Pengalaman
No Jabatan Personil Tingkat pendidikan SKA / SKT (SKA didetilkan kembali)
Kerja (tahun)
(orang)
SKT Pelaksana Lapangan Jaringan Irigasi /
1 Pembantu Teknik 2 D3 Teknik Sipil 3 Pelaksana Saluran Irigasi / Pelaksana
Bangunan Irigasi
D3 Teknik Sipil/Pengairan SKA atau SKT dengan klasifikasi bidang yang
2 Quantity & Quality Control 1 2
sesuai
3 Administrator 1 D3 Teknik Sipil/Pengairan 2 -
D3 Teknik Sipil/Pengairan 2
4 Draftman 1 -
STM Bangunan 5
5 Juru Ukur 1 D3 Teknik Geodesi 3 SKT Juru Ukur
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
SPESIFIKASI TEKNIK
SPESIFIKASI UMUM
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan paket ini dapat dilihat pada album gambar-gambar dan Data
Lelang.
Dalam hal ini Penyedia Jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada
Direksi jauh sebelumnya, sehingga tambahan pembebasan tanah dapat
dilakukan.
Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh
Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri, dan harga
untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga kontrak.
Gambar-gambar yang Dimiliki Penyedia Jasa
(a) Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus terperinci, dan
diserahkan kepada Direksi sebelum tanggal program pelaksanaan atau
dalam waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara
seperti cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.
Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam
pelaksanaan konstruksi juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak
3 (tiga) rangkap.
Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar
yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak,
sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap
“Asbuilt Drawing”.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh
Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila diketemukan hal-
hal yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus
diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja.
Standar
Semua bahan dan mutu untuk pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dari Standard Nasional Indonesia. Bila ada pasal-pasal pekerjaan
yang tidak ada pada SNI, maka disesuaikan dengan standard yang ada.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
tidak dicakup oleh Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan yang
setara.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan
atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan
tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
Program pelaksanaan
Minggu pertama tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi,
Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan Bulanan
dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara
detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang-
kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
b. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan
pekerjaan yang dicapai pada bulan laporan.
c. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan
tanggal permulaan dan penyelesaian.
d. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan.
e. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian Pekerjaan tetap harus
diuraikan sebagai berikut :
– Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton
– Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
– Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan
– Jumlah banyaknya bangunan, dll
Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia Jasa diadakan sesuai dengan
kebutuhan pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud
dari pada rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan,
pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas
permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
Umum
Perlengkapan konstruksi
Bahan pengganti
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau
lebih tempat yang telah ditentukan Direksi.
a. Tempat produksi dan pembuatan
b. Tempat pengapalan
c. Lapangan
Spesifikasi, brosur dan data yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set spesifikasi yang
lengkap, brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapatkan
persetujuan, dan harus disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30
(tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari
Spesifikasi, brosur dan data bangunannya juga tidak meringankan Penyedia
Jasa dari tanggung jawabnya dalam hubungannya dengan Kontrak.
Bench Mark
Tanda dasar untuk Proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan
dengan Saluran Induk seperti terlihat pada Gambar. Ketinggian dari
Benchmark ini adalah didasarkan pada titik tetap utama.
Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar yang
diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum menggunakan
suatu Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting
out pekerjaan, Penyedia Jasa perlu melakukan pengukuran pemeriksaan untuk
kepuasan ia sendiri atas ketelitiannya. Pemberi Tugas tidak akan bertanggung
jawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik
referensinya.
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan
Kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka
tanah, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai kerja Penyedia
Jasa memberitahukan kepada Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan
melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut.
1) Uraian
Penyedia Jasa bekerja sama Direksi dalam pemeriksaan setting out dan dalam
melaksanakan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan
pekerjaan yang diperlukan dalam proses pembayaran.
Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga,
cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan
pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi.
Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas merupakan
beban Kontraktor. Dan biaya tersebut sudah termasuk dalam harga satuan
didalam pekerjaan lain-lain pada daftar volume pekerjaan.
Dasar Pembayaran
Pekerjaan Sementara
Umum
Lapangan kerja
Cara pengelak air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat
persetujuan Direksi kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh
Direksi untuk pekerjaan pengelak air Kontraktor tidak akan menganggu
jalannya air yang dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang
ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan benda dibawah muka air tanah, air tersebut
supaya dipompa dahulu sebelum melakukan penggalian.
Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama
pelaksanaan pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan
lapangan, bahan peledak dan bensin, pemagaran sementara, keamanan dan
pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh Kontraktor atas biaya
Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua
keamanan dan pemeriksaan kesehatan, dan menyerahkan pengaturan dan
organisasi untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Tidak ada pembayaran tambahan dan dalam hal ini semua biaya sudah
termasuk dalam harga kontrak.
Penyedia Jasa harus yakin bila hendak mengeluarkan bahan peledak bahwa
daerah yang akan diledakkan benar-benar kosong dari semua penduduk,
orang jalan kaki atau lalu lintas kendaraan. Penyedia Jasa harus memasang
papan nama pada setiap jalan masuk ke daerah tersebut hingga mencegah
lalu lintas masuk ke daerah tersebut dengan memberikan pengumuman bahwa
daerah itu sudah aman.
Tempat gudang bahan peledak harus disetujui oleh Direksi. Gasolin diatas
tanah dan tangki gas minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkan pada batas
perkampungan atau lebih dekat dari pada 100m ke bangunan yang ada
dilapangan. Penyedia Jasa tidak diperbolehkan menggunakan bahan peledak
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi, dan bertanggung jawab pada saat
pelaksanaan peledakan.
Pencegahan kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang
terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang
diperlukan/peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap
digunakan pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan
yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal,
pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya. Penyedia Jasa akan
memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang
dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh pemberi tugas.
Penyedia Jasa akan berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang
terjadi di lapangan kerja.
Dalam hal ini Kontraktor menyediakan perlengkapan yang mutlak diperlukan
dan tenaga buruh yang dikerjakan dilapangan.
Penyedia Jasa akan menyerahkan hasil dari penyelidikan tanah kepada Direksi
dengan segera untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Pekerjaan penyelidikan tanah tambahan ini akan menjadi pekerjaan tambahan
dalam sebagian pekerjaan cadangan, pada syarat-syarat Kontrak. Semua
biaya untuk keperluan tersebut ditanggung oleh Penyedia Jasa.
UMUM
Pembersihan Lapangan
Pekerjaan Tanah
Luasnya Penggalian
Galian Tanah
1) Uraian
a) Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan
atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau
sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
Kontrak ini.
b) Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku
untuk semua jenis galian yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak,
dan pekerjaan galian dapat berupa :
i) Galian tanah
ii) Galian batu
2) Toleransi Dimensi
a) Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian tidak boleh berbeda
lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan pada setiap titik.
b) Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka
terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup
kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu
tanpa terjadi genangan.
a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum
memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan, gambar detil penampang melintang yang menunjukkan elevasi
tanah asli sebelum operasi pembersihan dan pembongkaran, atau
penggalian dilaksanakan.
d) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut off wall) atau cara lainnya
untuk mengalihkan air di daerah galian harus dirancang sebagaimana
mestinya dan cukup kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak
yang dapat membanjiri tempat kerja dengan cepat, tidak akan terjadi.
e) Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi
galian, dimana kepala mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang
saja, berada di bawah permukaan tanah, maka Penyedia Jasa harus
menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang
tugasnya hanya memantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu
penggalian, peralatan galian cadangan (yang belum dipakai) serta
perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja galian.
5) Jadwal Kerja
b) Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan
dengan pelaksanaan setengah badan jalan sehingga jalan tetap terbuka
untuk lalu lintas pada setiap saat.
c) Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-
operasi pekerjaan lainnya, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu atas jadwal gangguan tersebut dari pihak yang berwenang
dan juga dari Direksi Pekerjaan.
a) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus
menyediakan semua bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan
untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan
drainase sementara, dinding penahan rembesan (cut off wall) dan
cofferdam. Pompa siap pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara
sepanjang waktu untuk menjamin bahwa tak akan terjadi gangguan dalam
pengeringan dengan pompa.
i) Lokasi galian dengan garis dan ketinggian akhir yang melebihi garis
dan ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan Direksi Pekerjaan harus digali lebih lanjut sampai
memenuhi toleransi yang disyaratkan.
ii) Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan, atau lokasi yang mengalami kerusakan atau
menjadi lembek, harus ditimbun kembali dengan bahan timbunan
pilihan atau lapis pondasi agregat sebagaimana yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan.
a) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam
batas-batas dan lingkup proyek bilamana memungkinkan harus digunakan
secara efektif untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.
c) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan
galian yang tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk digunakan sebagai
bahan timbunan, harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa di luar
Daerah irigasi seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
b) Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik
Penyedia Jasa atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, dapat dipergunakan untuk pekerjaan permanen dan dibayar
menurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan yang terdapat
dalam Daftar Penawaran.
Prosedure Penggalian
1)Prosedur Umum
c) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau
pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut
pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut
harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan.
d) Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai
pada garis formasi untuk saluran yang diperkeras, pada tanah dasar
pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan
merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang
terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang
diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang
disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan
bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan dipadatkan.
a) Galian untuk pipa, gorong-gorong atau drainase beton dan galian untuk
pondasi bendung atau struktur lain, harus cukup ukurannya sehingga
memungkinkan pemasangan bahan dengan benar, pengawasan dan
pemadatan penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.
c) Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk pondasi struktur tidak boleh
dilaksanakan sampai sesaat sebelum pondasi akan dicor.
Sebagian besar pekerjaan galian dalam Kontrak tidak akan diukur dan dibayar
menurut Seksi ini. Jenis galian yang secara spesifik tidak dimasukkan untuk
pengukuran dalam Seksi ini adalah :
d) Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang
dibatasi oleh bidang-bidang sebagai berikut :
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut
satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
ini, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh
untuk seluruh pekerjaan termasuk cofferdam, penyokong, pengaku dan
pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diper-lukan dalam melaksanakan
pekerjaan galian sebagaimana diuraikan dalam Seksi ini.
Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan,
termasuk dalam Mata Pembayaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, maka pekerjaan ini akan dibayar menurut Harga Penawaran dalam
lump sum sesuai dengan ketentuan berikut ini; pekerjaan ini mencakup
penyediaan, pembuatan, pemeliharaan dan pembuangan setiap dan semua
cofferdam, penyokong, pengaku, sumuran, penurapan, pengendali air (water
control), dan operasi-operasi lainnya yang diperlukan untuk diterimanya
penyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan dari Pasal ini sampai
suatu kedalaman yang ditentukan.
Timbunan Tanah
1) Uraian
b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini harus dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan
pilihan di atas tanah rawa.
2) Toleransi Dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi
atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan
harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air
permukaan yang bebas.
3) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah
(AASHTO T 88 - Dengan Alat Hidrometer.
90)
SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat
(AASHTO T 89 - Casagrande.
90)
SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
(AASHTO T 90 -
87)
SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk
(AASHTO T 99 - Tanah.
90)
SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk
(AASHTO T180 - Tanah.
90)
SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan
(AASHTO T191- Alat Konus Pasir.
86)
SNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium.
(AASHTO T193 -
81)
AASHTO :
AASHTO T145 - 73 : Classification of Soils and Soil Aggregate
Mixtures for Highway Construction Purpose
AASHTO T258 - 78 : Determining Expansive Soils and Remedial
Actions
4) Pengajuan Kesiapan Kerja
a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari
Spesifikasi ini,
b) harus menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini kepada Direksi
Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan :
5) Jadwal Kerja
a) Penyedia Jasa harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering
segera sebelum dan selama pekerjaan penimbunan dan pemadatan,
Bilamana memungkinkan, air yang berasal dari tempat kerja harus
dibuang ke dalam sistim drainase permanen. Cara menjebak lanau yang
memadai harus disediakan pada sistem pembuangan sementara ke
dalam sistim drainase permanen.
b) Penyedia Jasa harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk
pengendalian kadar air timbunan selama operasi penimbunan dan
pemadatan.
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan
atau lainnya harus secepatnya ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dan
dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang
disyaratkan oleh Spesifikasi ini.
Bahan Timbunan
1) Timbunan Biasa
2) Timbunan Pilihan
1) Pengukuran Timbunan
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak angkut
berapapun yang diperlukan, harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari
masing-masing harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
untuk Mata Pembayaran terdaftar di bawah, dimana harga tersebut harus
sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan,
penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan,
seluruh biaya lain yang perlu atau biasa untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.
Borrow Area
Jika sesuatu bahan yang jelek terdapat ditempat pondasi, Penyedia Jasa harus
memindahkan dan membuangnya ketempat yang disetujui oleh Direksi. Jika
tidak ada ketentuan atau perintah lain dari Direksi, Penyedia Jasa harus
mengisi lubang dalam pondasi tersebut dengan pasangan batu untuk
bangunan, dengan bahan timbunan tanggul untuk tanggul dan dengan bahan
berbutir yang dibenarkan untuk jalan, saluran, pipa, pasangan tegak dan lapis
lindung tebing.
Penyiapan Tanah
SALURAN
Semua pasal yang termasuk di dalam pekerjaan tanah secara umum berlaku
untuk bagian saluran-saluran kecuali apabila kedua pasal bertentangan, maka
bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku.
Tanggul
Tanggul untuk saluran pembawa, saluran pembuang, jalan dan lain-lainnya,
apabila tidak dinyatakan lain harus dibentuk dari tanah hasil galian dari saluran
pembawa atau saluran pembuang itu, bila memungkinkan.
Bila bahan untuk tanggul itu tidak memungkinkan atau kurang bila diambil dari
hasil galian saluran pembawa atau pembuang, maka kekurangan bahan diatas
harus diambil dari tanah pinjaman seperti yang diisyaratkan.
Tanggul untuk saluran dengan ketinggian melebihi muka tanah asli dibuat rapat
air, dan tidak boleh ada tanda-tanda rembesan sesudah diisi dengan debit
maksimum dalam waktu panjang.
Tanggul yang dipakai sebagai jalan inspeksi atau jalan masuk harus dibentuk
seperti yang diuraikan berikut atau dibuat dengan cara lain yang disetujui
Direksi.
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan
tidak boleh dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas.
Peralihan
Pada setiap, perubahan tampang lintang, peralihan harus dibuat pada dasar
dan talud saluran dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan pada arah tegak
atau mendatar tidak lebih dari 1:10.
Dimana perlu pada tempat bangunan atau pada tempat yang diperintahkan,
penyedia jasa harus meninggalkan atau membuat celah-celah pada tanggul,
kemudian membangun kembali seperti semula setelah selesai bangunan
tersebut.
Longsoran di Talud
Jika saluran digali atau tanggul dibuat tidak sesuai dari yang disebutkan,
Penyedia Jasa harus membangunnya kembali seperti ditentukan menurut
petunjuk Direksi.
BANGUNAN
Pekerjaan Pengeringan
Penyedia jasa harus mengatasi permasalahan sumber2 air yang ada di lokasi
pekerjaan dengan melakukan pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan
dengan membuat pengelak, sumuran dan menggunakan pompa air serta
dengan cara yang dapat disetujui oleh direksi.
Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang baik dan
cukup dilapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan pengeringan.
Tanah galian dari bangunan pengairan atau pembuangan harus dibuang di luar
tanggul atau disuatu tempat yang ditentukan oleh Direksi.
Tanah dari galian tersebut dapat digunakan kalau menurut pertimbangan
Direksi dapat dipertanggung jawabkan secara teknis. Penyedia Jasa harus
menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan tanah untuk setiap bagian dari
pekerjaan pada suatu saat, dengan detail lokasi dan program penggalian dari
bangunan dan membuang tanahnya sebagai timbunan.
Penyedia Jasa harus mengajukan usul karena pelaksanaan pekerjaan
selambat-lambatnya 14 hari sebelum tanggal yang dimaksudkannya untuk
dimulai pekerjaan tanah dari tiap-tiap bagian pekerjaan, sebagai
pemberitahuan kepada Direksi. Rencana itu harus berisi keterangan-
keterangan tentang penilaian penyedia jasa terhadap tanah kelebihan yang
harus ditempatkan ditanggul pembuangan terpisah.
BETON
UMUM
1) Uraian
d) Syarat dari SNI diterapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan beton yang
dilaksanakan dalam Kontrak ini, kecuali bila terdapat pertentangan dengan
ketentuan dalam Spesifikasi ini, dalam hal ini ketentuan dalam Spesifikasi
ini yang harus dipakai.
3) Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja
serta hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan sesuai yang disyaratkan
dalam spesifikasi ini.
4) Standar Rujukan
AASHTO :
BAHAN
1) Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen
Portland. Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan
tambahan (aditif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam
campuran tidak boleh digunakan.
2) Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air yang diketahui dapat
diminum dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana timbul keragu-
raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas
tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian
kuat tekan mortar semen + pasir dengan memakai air yang diusulkan
dan dengan memakai air suling atau minum.
4) Sifat-sifat Agregat
Batu untuk beton siklop harus terdiri dari batu yang disetujui mutunya,
keras dan awet serta bebas dari retak dan rongga serta tidak rusak oleh
pengaruh cuaca. Batu harus bersudut runcing, bebas dari kotoran, minyak
dan bahan-bahan lain yang mempengaruhi ikatannya dengan beton.
1) Rancangan Campuran
Proporsi bahan dan berat penakaran harus ditentukan dengan
menggunakan metode yang disyaratkan dalam SNI dan sesuai dengan
batas-batas yang diberikan dalam spesifikasi ini.
2) Campuran Percobaan
Penyedia Jasa harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang
diusulkan dengan membuat dan menguji campuran percobaan, dengan
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang menggunakan jenis instalasi dan
peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.
4) Penyesuaian Campuran
b) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan atau
disetujui, maka harus dilakukan job mix formula (JMF) sesuai
dengan hasil dari pengujian (Laboratorium) sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
5) Penakaran Agregat
6) Pencampuran
a) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat
menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.
PELAKSANAAN PENGECORAN
2) Acuan
b) Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan
dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
3) Pengecoran
5) Konsolidasi
PENGERJAAN AKHIR
1) Pembongkaran Acuan
d) Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar
sebagai beton struktur atau beton tidak bertulang. Bilamana beton
dengan mutu (kekuatan) yang lebih tinggi diperkenankan untuk
digunakan di lokasi untuk mutu (kekuatan) beton yang lebih rendah,
maka volumenya harus diukur sebagai beton dengan mutu
(kekuatan) yang lebih rendah.
3) Dasar Pembayaran
a) Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan
sebagaimana yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga
Kontrak untuk Mata Pembayaran dan menggunakan satuan
pengukuran yang ditunjukkan di bawah dan dalam Daftar Kuantitas.
BETON PRACETAK
A. Referensi SNI
Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk
melaksanakan pedoman ini.
➢ SNI 1969, Cara uji berat jenis penyerapan air agregat kasar
➢ SNI 1970, Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus
➢ SNI 1972, Cara uji slump beton
➢ SNI 1974, Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak
➢ SNI 2417, Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
➢ SNI 4431, Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan
➢ SNI 03-2495, Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
➢ SNI 03-2834, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
➢ SNI 03-4433, SPesifikasi beton siap pakai
➢ SNI 03-4804, Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat
➢ SNI 03-4810, Metode Pembuatan dan perawatan benda uji beton di lapangan
➢ SNI 4817, Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton
➢ SNI 03-6812, Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk
tulangan beton
➢ SNI 03-6817, Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton
➢ SNI 03-6818, Spesifikasi bahan kering bersifat semen, cepat mengeras,
dalam kemasan untuk perbaikan beton
➢ SNI 03-6820, Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran
dengan bahan dasar semen
C. Persyaratan Peralatan
A.1. Umum
Peralatan pencampuran harus direncanakan, dipasang, dioperasikan, dan
sesuai dengan kapasitasnya agar dapat menghasilkan campuran adukan
beton yang homogen, dengan kekentalan yang diperlukan untuk pengecoran
dan pemadatan. Apabila instalasi pencampur (batching plan) digunakan, harus
dilengkapi dengan alat pengukur berat, tepat sesuai dengan rancangan
pencampuran.
A.2. Cetakan Panel Beton Pracetak
Cetakan untuk mencetak panel beton pracetak harus kaku dan terbuat dari
besi dengan tebal (minimum 5 mm) agar tidak terjadi deformasi serta
mempunyai tinggi sesuai dengan tebal panel yang direncanakan. Dinding
cetakan harus dilengkapi dengan penyangga besi yang dilaskan pada dinding
luar cetakan. Tepi cetakan bagian atas harus rata dan memudahkan untuk
meratakan permukaan panel. Bentuk lidah – alur, penirusan, dan bentuk
lainnya harus disesuaikan dengan cetakannya.
e. Perawatan
Perawatan permukaan beton mulai dilakukan segera setelah perapihan
selesai.
i. Kondis dan perawatan selama pengecoran
Panel – panel beton pracetak harus dilindungi dari sinar
matahari langsung, kondisi angin yang dapat mengeringkan
panel selama perawatan, baik di dalam ruangan atau di
bawah atap;
a. Penandaan
Setiap panel beton pracetak harus diberi tanda di sisi panel dengan
label yang jelas menunjukkan :
i. Nomor identitas pekerjaan
ii. Tanggal cetak
iii. Tanda nomor unit secara berurutan seperti yang ditunjukkan pada
gambar pelaksanaan
iv. Semua tanda – tanda lain yang diperlukan dengan
memperhatikan posisi panel yang akan dipasang di lapangan.
c. Pengangkatan Panel
Panel diangkat dari cetakannya menggunakan kait yang ada pada alat
pengangkat (mekanik ataupun manual) melalui titik angkat yang
tersedia.
d. Perbaikan
H.4.1. Cacat Permukaan
Perbaikan kerusakan panel selama produksi dan mobilisasi
harus ditangani kasus per kasus. Kerusakan dalam batas yang
dapat diterima harus diperbaiki. Kerusakan yang berulang-
ulang pada panel akan menyebabkan penghentian operasi
produksi sampai penyebab kerusakan dapat diperbaiki. Lubang
pada permukaan dengan diameter lebih dari 15 mm dan
kedalaman yang lebih dari 6 mm, panel dianggap cacat.
e. Pengangkutan
Setelah pemindahan dan sebelum panel beton pracetak dikirim ke
lokasi pekerjaan, produsen panel beton pracetak harus memeriksa
bentuk, volume dan mutu beton pracetak sesuai dengan spesifikasi
dan gambar yang disyaratkan.
b. Penempatan Panel
J.3.1. Persiapan Penempatan Panel
a. Penempatan panel pracetak di atas lantai kerja harus
diturunkan secara perlahan diatur sehingga tidak terjadi
kontak antara permukaan bidang panel untuk menghindari
rusaknya tepi panel beton;
c. Sambungan (Joint)
J.4.1. Sambungan Memanjang (Longitudinal Joints)
a. Untuk panel yang dipasang secara memanjang,
sambungan memanjang di tengah (longitudinal centre
joint) harus berupa lidah alur (shear key) dan ujungnya
berhubungan dengan sambungan melintang (transverse
joint), atau dengan tie bars, atau kombinasi keduanya.
b. Pada panel yang dipasang secara melintang, sambungan
memanjang hanya terdapat pada sambungan antara
panel – panel dan caping beton yang dicor di tempat.
Sambungan ini dapat diisi dengan bahan penutup
(sealant).
TULANGAN BAJA
Daftar Bengkokan
Penyedia Jasa harus memahami semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bongkaran yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada
penyedia jasa harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan dalam keadaan dingin dengan garis tengah 20mm atau lebih. Besi
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan
disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia SNI, kecuali jika ditentukan lain, atau perintah oleh Direksi.
Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh
menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi.
Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulang baja dengan tepat
pada tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan
bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton.
pengelasan tempel harus dapat persetujuan Direksi terlebih dahulu untuk
menyambung tulangan-tulangan yang saling menyilang dengan sudut tegak lurus,
tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan.
Penggunaan ganjal, alat perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari
Direksi. Perenggang dari beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama
seperti mutu beton yang akan dicor. Perenggang tulangan dari besi beton dan
kawat harus sepadan dengan bahan tulangannya.
Batang utama dari tulangan anyaman yang berdampingan harus disambung
dengan overlap 300mm dan batang melintang dengan overlap 150mm. Penyedia
Jasa tidak boleh mengecor beton menutup tulangan, sebelum Direksi memeriksa
dan menyetujuinya.
Selimut Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan baja harus dipasang sedemikian
rupa, sehingga terdapat selimut/penutup minimum sampai permukaan
penyelesaian beton dengan toleransi sebagai berikut:
2) Dasar Pembayaran
Jumlah baja tulangan yang diterima, yang ditentukan seperti yang
diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Penawaran Kontrak untuk
Mata Pembayaran yang ditunjukkan di bawah ini, dan terdaftar dalam
Daftar Kuantitas, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk pemasokan, pembuatan dan pemasangan bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian dan pekerjaan pelengkap
lain untuk menghasilkan pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
SAMBUNGAN GERAK
Apabila tidak diminta lain, penahan air (Water stops) dibuat dari karet seperti
tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar. Penahanan air diatas
harus didapatkan dari pabrik yang disetujui Direksi dan harus disimpan dan
dipasang sesuai petunjuk dari pabrik. Penahan air diatas harus dicetak sampai
kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang
membentuk sudut dan persilangan, dan harus dibuat untuk keperluan
bangunan-bangunan di bawah air secara menerus atau seperti yang tercantum
di dalam gambar usulan dari penyedia jasa. Untuk menyambung penahan air
di lapangan harus disetujui Direksi lebih dahulu dan semua sambungan harus
rapat.
Ukuran minimum dan bentuk dari penahan air harus seperti daftar tersebut di
bawah ini :
Pada bagian ujung karet penahan air harus mempunyai potongan lingkaran.
Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada
gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas selama
pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk
sedemikian rupa hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya. Pada
pengecoran betonnya harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama
sehingga tidak ada lobang-lobang yang terjadi.
Penyedia Jasa harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap
penahan air yang dikirimkan ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi
harus mengadakan percobaan uji terhadap penahan air tersebut untuk
mendapatkan keyakinan akan mutu barang tersebut.
Pengisi Sambungan
Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi
dan harus disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi
sambungan dan ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di
dalam daftar banyaknya harus dipotong menurut bentuk dan dipasang untuk
mengisi seluruh ruang antara muka beton, kecuali yang terisi dengan penahan
air dan penutup sambungan. Lembaran-lembaran pengisi sambungan
dipasang rapat sehingga sambungan menutupi pada sisi-sisinya untuk
mencegah keluarnya semen. Penyedia Jasa harus menyediakan sertifikat uji
dari pabrik untuk setiap jenis penahan karet yang dikirimkan ke lapangan
pekerjaan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan metode
pengujian standar.
Penutup Sambungan
Penyedia Jasa harus membuat air pada sambungan gerak dan sambungan
kontraksi pada permukaan dari pekerjaan betonnya kecuali bagian bawah dari
pekerjaan beton yang ada penyanggahnya. Alur tersebut harus dibuat lurus
dan berukuran sesuai yang ditunjukkan oleh gambar-gambar. Pemborong
harus menyiapkan permukaan dari alur dan menyiapkan bahan penutup
sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan diatas. Penutup
sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan didalam
daftar banyaknya, kecuali ditentukan lain. Bahan-bahan diatas harus
didapatkan dari pabrik yang telah disetujui oleh Direksi dan digunakan sesuai
petunjuk dari pabrik. Pemasangan penutup sambungan tidak boleh dimulai
sebelum mendapat persetujuan dari Direksi.
3. PASANGAN BATU
Umum
1) Uraian
Bahan
1) Batu
a) Batu yang digunakan harus bersih, keras, tahan lama, bersih dari
campuran besi dan pasir serta mendapat persetujuan Direksi. Batu
tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi
b) Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan
saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
2) Pasir
Kualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu harus sama dengan yang
disyaratkan. Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan
yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
3) Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Porltland Cemet dari
perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah
Indonesia. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
4) Air
Air yang dipakai harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi. Air yang
dipakai untuk membuat adukan haruslah memenuhi bersih dan tidak
mengandung bahan organic yang akan mempengaruhi kualitas beton atau
mortar. Dari spesifikasi ini, air harus diberikan dalam jumlah cukup/sesuai
untuk menghasilkan adukan yang baik. Pada waktu pemakaian, air harus
terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa
saja yang dapat :
5) Drainase Porous
1) Persiapan Pondasi
2) Pemasangan Batu
3) Penempatan Adukan
2) Dasar Pembayaran
PEKERJAAN PERLINDUNGAN
Bronjong kotak dan bersusun harus mempunyai batas pemisah bagian dalam
dengan bahan kawat dan bentuk anyaman sama. Batas pemisah ditempatkan
sedemikian sehingga membentuk matras. Hubungan antara bronjong atau
matras harus terikat erat dengan kawat pada ujung-ujungnya sehingga menjadi
satu kesatuan. Bronjong untuk penahan tanah harus ditempatkan bagian yang
bersinggungan dengan tanah diberi lapisan filter kerikil geotekstil atau lapisan
ijuk.
Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak
kurang dari 2,4. tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama
dengan ukuran 20-30cm. Untuk sloope protection minimal 40cm. Untuk
penahanan gerusan pada bendung dan pengerjaan sungai lainnya. Pekerjaan
lindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil pasir
seperti ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada
maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Ps. Adukan untuk
pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan, untuk bahan dan campuran.
Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2 cm.
Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari
dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 10 cm di bawah tepi atas
dinding atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
Tempat kedudukan pintu , temboknya harus diplester licin penuh dari batas
lengkung depan sampai hilir pada jembatan pelayanan (looplank).
Pertemuan pasangan (plesteran sudut) selebar 8-10 cm untuk bangunan kecil
dan 15 cm untuk bangunan besar sedang pada samping kusen pintu-pintu
sorong, diplester tegak selebar 20 cm plesteran juga dilakukan pada alur skot
balok. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat
kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus. Setelah
pekerjaan plesteran cukup kering kemudian harus dipelihara dengan siraman
air secara rutin.
LINING
Pencetakan Plat
Pencetakan plat beton pra cetak harus dikerjakan ditempat yang sudah dipilih
dengan persetujuan Direksi sebelumnya.
Plat harus dicetak diatas dasaran yang dipersiapkan khusus untuk itu, harus
diperhatikan pencegahan terjadinya perubahan bentuk dari cetakan selama
dan sesudah pengecoran. Disarankan agar lantai dasar benar-benar rata dan
keras.
Bila plat dicetak diatas tanah asli permukannya harus dilapisi dengan plywood
atau dengan bahan lain untuk mendapatkan dasar yang rata dan air semen
yang tidak meresap ke dalam tanah.
Tempat percetakan harus ditutup dengan atap sementara, hingga plat yang
baru dicetak terlindung dari sinar matahari dan hujan. Perlindungan dari
matahari dan hujan tidak boleh di bawah pohon-pohon yang rindang.
Cetakan untuk membuat plat beton dapat berupa unit tunggal atau ganda dan
dapat dibuat dari kayu, plat besi atau bahan lainnya yang sesuai, dengan syarat
cukup kuat, rapat air dan tahan terhadap pengerjaan beton. Bila dipakai
cetakan kayu maka disarankan untuk melapisi bagian dalam dengan plat seng
atau bahan lainnya. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga dapat
dibuka dengan mudah tanpa merusak sisi-sisinya dan sudut-sudut plat.
Membuka cetakan dikerjakan tanpa memukul waktu membuka harus dengan
persetujuan Direksi, meskipun ini tidak akan membebaskan pemborong dari
kewajibannya untuk membuat plat beton yang mutu dan bentuknya memenuhi
standar.
Untuk tiap-tiap pencetakan plat harus ada jumlah cetakan yang cukup. Sesaat
sebelum pengecoran dimulai bagian dalam dari cetakan harus disapu/disemir
dengan minyak cetak yang disetujui Direksi. Pemakaian minyak diesel mineral
atau minyak mesin tidak diperkenankan.
Bila cetakan sudah dibuka, maka sisi dalam terutama sudut-sudutnya harus
dibersihkan kemudian diminyaki lagi untuk percetakan berikutnya.
Beton harus dicor dalam lapis-lapis dan dipadatkan sebaik-baiknya, harus
dijaga agar beton dapat memenuhi ruang cetak seluruhnya. Permukaan
atasnya kemudian digosok sampai halus.
Plat kemudian ditaruh dalam suasana lembab dan dingin dengan ditutup goni
basah atau lainnya sampai cukup keras guna tindakan selanjutnya.
Plat kemudian disimpan di tempat yang teduh dan dirawat lebih lanjut untuk
paling sedikit 7 hari. Pemborong harus menjaga jangan sampai plat-plat itu
terkena oleh tanah atau menjadi kotor atau pecah.
Tumpukan tidak boleh lebih dari sepuluh plat agar yang bagian bawah tidak
rusak. Setelah selesai perawatan, maka plat diangkut ke lokasi pemasangan.
Waktu memuat dan membongkar plat tidak boleh dilemparkan tetapi harus
dilakukan dengan hati-hati. Plat ditimbun di atas tumpukan plat lama atau
memakai ganjal kayu agar tidak kotor sebelum dipasang.
Pemasangan Plat
Lapisan dasar harus dipadatkan, diratakan, dibersihkan dan dibasahi sebelum
plat-plat ditempatkan dalam posisi masing-masing bila permukaan dasarnya
terlalu dalam maka harus diurug terlebih dahulu dengan bahan yang sesuai
dan dipadatkan kembali sampai mendapat persetujuan Direksi.
Ditempat tertentu seperti tertera dalam gambar diperlukan lapisan lapis, ini
harus dikerjakan dengan dipadatkan sesuai dengan gambar atau petunjuk
Direksi.
Bila ternyata diperlukan urugan pada dasar agar plat dapat dipasang sesuai
dengan batas-batas dan ketinggian yang ditetapkan, maka harus diurug
dengan bahan yang disetujui dan dipadatkan dengan alat yang sepadan sambil
dibasahi sampai disetujui Direksi.
Plat harus dipasang demikian hingga batas atas dan bawah menjadi simetris
sambungan harus selebar 2cm dan harus disiar dengan hati-hati dengan spesi
1 PC : 2 Ps secara rata. Tebal siar sama dengan plat.
Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi
standar Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi standar yang sama
sebagai pengganti dapat ditambahkan sesuai dikehendaki oleh Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas haruslah macam
bahan kelas satu. Bila pemborong mengajukan bahan yang berbeda dengan
standar di atas, ia harus menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam
penawarannya.
Pemeriksaan Di Pabrik
Pembangunan Di Pabrik
Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan baja harus dipasang untuk sementara di
tempat pembuatannya untuk diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu diuji
sebelum dikirim.
Pemasangan Bagian-bagian
Setelah selesai dipasang di lokasi, harus diadakan uji coba terhadap semua
perlengkapan, sampai mendapat persetujuan Direksi. Setiap pintu pengatur air
harus digerakkan secara penuh untuk keperluan pengoperasian dengan
menggunakan semua peralatan yang disediakan dan dengan persyaratan-
persyaratan yang sudah ditetapkan kecuali Direksi menentukan lain.
Penyerahan
Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang
akan disetujui bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa, dengan perkiraan satu
minggu, pelaksana diminta tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama
dari bangunannya, dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada staf
pemilik pekerjaan dalam cara yang benar guna pengoperasian dan
pemeliharaan dari bangunan tersebut.
LAMPIRAN SPESIFIKASI
Berikut ini adalah daftar dari B.S dan Standar C.P yang akan disediakan
bersama-sama dengan Standar lain yang disetujui atau memenuhi pasal A.1.3.
Juga perubahan-perubahannya akan disertakan sesuai dengan Buku Tahunan
dari British Standard tahun 1986.
➢ Spesifikasi dan gambar standar pintu pengatur Air dari Direktorat Jenderal
Pengairan PU 1988
➢ Standar Desain Irigasi, Criteria desain Vol KP-01 s/d KP 07, Desember
1986
➢ Standar Desain Irigasi, Album Gambar BI-01 dan BI-02, Desember 1986
Pekerjaan Bouwplank
(a) Patok bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga
tidak mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7cm.
(a) Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 1.00m dan jarak patok satu
dengan patok lainnya maksimal 2,00m.
(b) Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20cm dan
bidang sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata.
(c) Penemuan tinggi bouwplank disesuaikan dengan peil rencana, dan
harus disetujui oleh Direksi.
(d) Pemasangan bouwplank harus siku-siku (900).
Untuk mendapatkan keretakan (garis horisontal) bouwplank yang
maksimal, dapat menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti
waterpass dan theodolith.
Pekerjaan Tanah
(a) Tanah untuk lokasi bangunan harus diratakan lebih dahulu, dan
dibersihkan dari akar-akar pepohonan sampai yang sekecil-kecilnya
harus digali; kemudian dibuang/disingkirkan dari daerah di mana
bangunan tersebut akan dibangun.
(b) Galian tanah untuk pondasi harus cukup lebarnya, sehingga tidak
menyusahkan posisi bekerja bagi para pekerja dalam pekerjaan
pemasangan pondasi.
(c) Urugan kembali lobang pondasi dapat diambilkan dari tanah galian yang
sudah dibersihkan dari kotoran dan akar-akar, urugan ini dilaksanakan
berlapis-lapis setebal 20cm dan disiram air serta dipadatkan.
(d) Tanah sisanya dapat digunakan untuk meratakan halaman atau
diangkut keluar bila ternyata tanah tersebut kelebihan.
(e) Tanah untuk urugan tidak boleh diambil dari halaman pembangunan,
kecuali seizin Direksi.
(f) Kedalaman galian pondasi harus mencapai tanah keras dan sebelum
pondasi dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi.
(g) Tanah keras galian yang mengandung sampah humus tidak dibenarkan
untuk pekerjaan urugan.
Pekerjaan Pasangan
(a) Pondasi dibuat dari pasangan batu kali/belah atau batu gunung dengan
perekat campuran 1 PC : 3 Ps.
(b) Dinding dibuat dari pasangan batu bata kualitas 1 dengan perekat 1 PC
: 4 Ps sebelum dipasang, batu bata direndam air lebih dahulu sampai
jenuh.
(c) Sebelum pondasi batu kali/gunung dipasang, dasar lubang pondasi
harus dilapisi dengan pasir urug dan selanjutnya batu kosong, (sesuai
gambar kerja), lalu dipadatkan.
(d) Sebelum lubang pondasi diurug, pasangan pondasi harus
diplester/diberangkal terlebih dahulu dengan perekat campuran yang
sama.
(e) Pasangan batu bata dari atas slof sampai di atas permukaan lantai
setinggi 20cm harus memakai perekat campuran 1 PC : 2 Ps (tras raam)
dan untuk dinding tembok kamar mandi/WC setinggi 1,5m dari
permukaan lantai.
(f) Pasangan batu bata maksimal setinggi 1,00m dan diakhiri dengan
pasangan bergigi.
(g) Pasangan batu bata diatas kosen pintu jendela yang lebarnya lebih dari
1,00m pemasangan dengan cara batu bata berdiri/rollaag dengan
perekat campuran 1 PC : 3 Ps.
Pekerjaan Plesteran
(a) Pasir pasangan yang akan dipakai untuk plesteran harus disaring
dengan kawat ayakan yang berlobang 4mm.
(b) Untuk pondasi yang lebih tinggi dari permukaan tanah harus diplester
dengan campuran tras raam dan dilicinkan dengan air semen.
(c) Plesteran dengan campuran (1 PC : 2 Ps), selain digunakan butir di atas
juga digunakan pada :
- Pasangan batu yang menggunakan campuran tras raam.
- Semua sudut tembok.
- Sponing-sponing tembok (keliling kozen).
(d) Plesteran dengan campuran 1 PC : 4 Ps digunakan pada pasangan batu
bata yang menggunakanperekat yang sama. Tebal plesteran rata-rata
1,5cm.
(e) Sebelum memulai plesteran, pasangan dinding tembok harus disiram
dengan air lebih dahulu sampai basah betul (jenuh).
(f) Plesteran harus rata dan dengan tegak lurus (tidak bergelombang).
(g) Setelah plesteran cukup kering, lalu diaci dengan campuran PC.
Pekerjaan Lantai/Ubin
Pekerjaan Kayu
1. Kosen
2. Kuda-kuda Gording
3. Rangka Plafond/Eternit
4. Daun Pintu/Jendela
(a) Rangka daun pintu menggunakan kayu kelas I (satu) dengan kualitas
baik, cukup kering.
(b) Kayu yang cacat tidak dibenarkan untuk dipakai.
(c) Ukuran-ukuran sebagai berikut :
➢ Ukuran bingkai : lebar 10cm dan tebal 3,5cm dan khusus untuk
bingkai pintu sebelah bawah, lebar 20cm.
➢ Tebal papan panel 1,2cm.
➢ Tebal papan jalusi 18mm.
(d) Untuk pintu selain pintu KM/WC, menggunakan teakwood luar
dalam/sebelah menyebelah dengan bingkai kayu.
(e) Jendela yang memakai nako harus dilengkapi dengan terali besi dan
sebelum dipasang harus diperlihatkan dahulu pada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan .
(f) Tebal kaca nako adalah 5mm (kaca bening). Semua kaca menggunakan
kaca tebal 5mm.
Pekerjaan Atap
(a) Semua bangunan rumah tinggal dan bangunan balai ulu-ulu bangunan
parkir motor menggunakan atap seng BWG 32 (seng bergelombang).
(b) Pemasangan atap seng harus rapi, dan sebelum dipasang satu
permukaan dicat dengan cat dasar besi dua kali jalan.
(c) Untuk karpus/bubungan atap dan jurai menggunakan seng plat BWG
25/BJLS 0,35mm.
(d) Untuk rumah tinggal penjaga pintu air yang diganti atapnya
menggunakan seng BWG 32, demikian pula seng yang bocor pada
bangunan-bangunan lainnya diganti seperti seng di atas.
Pekerjaan Talang
Pekerjaan Cat
(a) Semua kayu kuda-kuda, gording dan rangka plafon harus di awetkan
dengan terkayu/residu minimal 2x atau sampai rata.
(b) Semua kayu yang kelihatan, termasuk papan jalusi bidang sebelah atas
yang akan dicat, harus dicat dasar. Setelah cat dasar didempul,
kemudian diamplas sampai sisa cat dasar dan dempul terpisah,
kemudian diplamur lalu dicat dasar, sudah dicat dasar diamplas sampai
rata, kemudian dicat warna 3x jalan. Warna kemudian ditentukan oleh
Direksi.
(c) Pengecatan pertama kali harus tipis/agak encer, kemudian kental pada
pengecatan kedua maupun terakhir.
(d) Bahan besi yang akan dicat harus dicat dasar terlebih dahulu dengan
meni besi minimal 2x, diamplas secukupnya kemudian dicat 3x.
(e) Semua dinding tembok baik luar maupun dalam ruangan harus dicat
dengan cat tembok, demikian pula plafond.
(f) Kualitas atau warna cat yang digunakan sebelumnya harus diperlihatkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
(g) Pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan dengan rapi dan rata.
(h) List plafond dicat dengan cat kayu warna putih.
(i) Semua sambungan kayu sebelum dipasang harus dicat dasar terlebih
dahulu.
(a) Semua daun pintu dan jendela harus dipasang dengan engsel kupu-
kupu merek ARCH kuningan. Untuk daun pintu dipasang sebanyak tiga
buah dan daun jendela dipasang dua buah.
(b) Kunci-kunci yang digunakan ialah merek UNION tipe A mengunci 2x
putar.
(c) Sebelum dipasang harus diperlihatkan pada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
(d) Alat-alat gantung harus dikerjakan dengan rapi.
(a) Beton bertulang digunakan untuk sloof, kolom, ring balk, list plank/talang
bangunan-bangunan, sun screen bangunan balai penyuluhan ulu-ulu,
meja dapur menggunakan campuran 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
(b) Ukuran beton bertulang sesuai, dengan gambar kerja ialah : sloof 15 x
20cm, ring balk 15 x 20cm, kolom 15 x 15cm, 20 x 25cm, dan sun screen
10 x 55cm (disesuaikan dengan gambar).
(c) Ukuran besi yang digunakan adalah :
➢ Besi untuk beugel (pembagi) = diameter 6mm
➢ Besi untuk tulang pokok = diameter 12mm
➢ Untuk konstruksi lainnya disesuaikan dengan gambar.
(d) Pelaksanaan beton bertulang harus sesuai dengan peraturan beton
bertulang (PBI-1971).
(e) Untuk campuran beton pengikat angker kosen dan dook adalah 1 PC :
2 Ps : 3 Kr.
(f) Beton kolom dipasang pada setiap sudut tembok dan pada bidang
tembok maksimal 10m2, sedangkan untuk beton ring balk dipasang pada
akhir pasangan tembok/dinding tembok sebelah atas dengan
menggunakan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Sedangkan untuk beton sloof
dipasang di atas semua pasangan pondasi.
Pekerjaan Listrik
1. Prosedur Pelaksanaan
(a) Pemborong wajib membuat gambar rencana instalasi listrik sesuai
dengan persyaratan PLN.
(b) Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan gambar spesifikasi teknis
yang telah disetujui oleh Direksi.
(c) Teknis pelaksanaan harus sesuai dengan persyaratan PLN setempat.
(d) Pekerjaan instalasi listrik dinyatakan baik, setelah disetujui oleh Direksi.
2. Syarat-syarat Material
(a) Semua peralatan listrik yang akan digunakan harus dalam keadaan
baru.
(b) Bila ternyata instalatur memasang material bekas maka pemborong
harus membongkar dan menggantikannya dengan yang baru.
3. Jenis Material
(a) Pemasangan instalasi pada tembok/beton harus ditanam dengan pipa
plastik dengan ukuran 5/6.
(b) Penggunaan kabel dengan memakai NJA 2,5mm dan setiap
peyambungannya dalam dos harus memakai isolasi lasdop.
(c) Penggunaan kabel dari plafond ke fifting (gantungan) harus memakai
kabel snor yang baru.
(d) Sakelar-sakelar seri, tunggal dan stop kontak
(e) Armatur-armatur yang dipakai voltasenya disesuaikan dengan aliran
yang ada.
(f) Di setiap rumah diharuskan memakai dua sekering.
Sanitasi
(a) Semua rumah tinggal penjaga pintu, kloset yang dipakai adalah kloset
jongkok dan kamar mandi yang dipasang adalah bak yang sudah jadi
(Cetakan beton yang ada dipasaran), apabila tidak ada menggunakan
pasangan batu bata campuran tras raam diplester licin dan terakhir
dilicin dengan semen warna.
(b) Pipa pembuangan kotoran dari kloset menggunakan pipa PVC dengan
diameter 10cm dengan ketebalan 5mm.
(c) Pada setiap rumah harus dibuat Septic Tank yang ukurannya sesuai
dengan gambar kerja, juga dibuat peresapannya.
(d) Disamping hal tersebut, juga dibuat sumur dengan pasangan batu
merah kualitas baik (pasangan setengah batu)
(e) Perekat pasangan batu merah ialah campuran trasraam (1:2).
(f) Sekitar sumur (sesuai dengan gambar) harus dipasang lantai floor
dengan campuran 1 PC : 2 Ps, dan bidang bagian dalam dari sumur
harus dilicin dengan air semen.
(g) Ketentuan kedalaman sumur adalah : air yang tetap dalam musim
kemarau setinggi 1,00m dari dasar sumur.
(h) Di bawah teritisan rumah tinggal dan balai ulu-ulu dibuat got (galian
tanah) dan disalurkan ke tempat yang lebih rendah di daerah sekitarnya.