Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

SALINAN

PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN


NOMOR 09 TAHUN 2002
TENTANG
PENATAAN DAN PENERTIBAN
PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN,

Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan suasana Kota


Pasuruan yang Tertib, Indah, Bersih dan Aman perlu
adanya penataan, pengaturan dan penertiban
Pedagang Kaki Lima (PKL) sesuai dengan situasi dan
kondisi perkembangan yang ada;
b. bahwa keberadaan Pedagang Kaki Lima perlu dibina
agar dapat berkembang menjadi Pedagang yang
tangguh, ulet dan mandiri;
c. bahwa masyarakat di samping mempunyai hak untuk
melakukan kegiatan usaha ekonomi, masyarakat juga
mempunyai kewajiban untuk berperan secara aktif
menjaga, memelihara, menunjang dan mewujudkan
Kota Pasuruan sebagai Kota yang tertib, indah, bersih
dan aman;

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 1


d. bahwa untuk memberikan landasan hukum
sebagaimana dimaksud dalam konsideran huruf a
sampai dengan c di atas, dan dalam upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, perlu
diatur dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun


1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil
Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 46);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1980 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3480);
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1997 tentang Ketentuan Pokok-pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Pasuruan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3241);

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 2


8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3258);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi
Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3529);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3952);
12. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan
Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan
Presiden;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Daerah;
14. Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.04-PW.03
Tahun 1984 tentang Wewenang Penyidik Pegawai
Negeri Sipil;
15. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Pasuruan Nomor 2 Tahun 1988 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah
Kotamadya Daerah Tingkat II Pasuruan (Lembaran

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 3


Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pasuruan Tahun
1988 Nomor 4 Seri C);

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


KOTA PASURUAN,

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN TENTANG


PENATAAN DAN PENERTIBAN PEDAGANG KAKI
LIMA (PKL)

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:


a. Daerah adalah Kota Pasuruan;
b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah
Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;
c. Kepala Daerah adalah Walikota Pasuruan;
d. Lembaga adalah Badan/Dinas/Kantor/Bagian di Lingkungan
Pemerintah Daerah yang diberi wewenang oleh Kepala Daerah untuk
melaksanakan Peraturan Daerah;
e. Pejabat adalah Staf Pemerintah Kota Pasuruan yang tugas pokok
fungsinya melaksanakan susunan program dan petunjuk tehnis
Pembinaan Ketertiban penyelenggaraan Pemerintahan;
f. Pedagang Kaki Lima yang selanjutnya disebut PKL adalah Pedagang
yang melakukan perdagangan non formal dengan menggunakan
lahan terbuka atau tertutup yang menggunakan sebagian fasilitas
umum sebagai tempat kegiatan usahanya baik menggunakan
peralatan bergerak maupun tidak bergerak;

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 4


g. Pedagang Kaki Lima di kawasan tertentu adalah Pedagang yang
melakukan perdagangan non formal dengan menggunakan lahan
terbuka atau tertutup yang menggunakan sebagian fasilitas umum
yang ditentukan/disediakan oleh Pemerintah Daerah sebagai tempat
kegiatan usahanya baik menggunakan peralatan bergerak maupun
tidak bergerak dengan jadwal waktu yang telah ditentukan;
h. Fasilitas Umum adalah Fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah yang dipergunakan untuk kepentingan umum;
i. Jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi Lalu Lintas Umum;
j. Trotoar adalah bagian dari jalan atau kanan kiri jalan yang khusus
yang diperuntukkan bagi pejalan kaki;
k. Jalur Hijau adalah jalur tanah terbuka yang meliputi taman,
lapangan olah raga, taman monumen yang pengelolaannya
dilakukan oleh Pemerintah Daerah;
l. Alun-alun adalah tanah terbuka yang meliputi taman-taman
merupakan tempat indah yang pengelolaannya dilakukan oleh
Pemerintah Daerah;
m. Kawasan adalah batasan-batasan wilayah tertentu sesuai dengan
pemanfaatan wilayah tersebut yang dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan usaha bagi PKL;
n. Jadwal waktu kegiatan adalah batas waktu yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah bagi PKL untuk kegiatan berusaha di
kawasan tertentu;
o. Izin adalah izin yang diberikan/dikeluarkan oleh Kepala Daerah
untuk menempati kawasan tertentu;
p. Pengaturan adalah kegiatan yang mencakup aspek perencanaan,
perumusan dan penentuan kebijaksanaan umum maupun teknis
untuk mencapai tujuan;
q. Pengawasan adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin
agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
r. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam hukum acara pidana untuk mencari
serta mengumpulkan bukti-bukti yang dengan bukti itu membuat
terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya.

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 5


BAB II
KAWASAN

Pasal 2

(1) Kegiatan usaha bagi PKL dapat dilakukan di Daerah.


(2) Kawasan bagi PKL diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala
Daerah.
(3) Kawasan bagi PKL sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus
dilengkapi dengan sarana yang memadai.

BAB III
PENGATURAN

Pasal 3

(1) Setiap kegiatan usaha PKL dilarang:


a. Melakukan kegiatan usahanya di jalan, trotoar, jalur hijau dan
atau fasilitas umum kecuali di kawasan tertentu yang ditetapkan
lebih lanjut oleh Kepala Daerah;
b. Melakukan kegiatan usaha dengan mendirikan tempat usaha
yang bersifat semi permanen dan atau permanen;
c. Melakukan kegiatan usaha yang menimbulkan kerugian dalam
hal ketertiban, keindahan, kebersihan, kesusilaan dan
keamanan;
d. Menempatkan sarana berjualan dan peralatan lainnya di atas
trotoar, Brem di tepi atau ruas jalan;
e. Melakukan kegiatan usaha di perempatan, pertigaan,
persimpangan jalan dan di tepi jalan protokol;
f. Meninggalkan sarana berjualan, sampah dan peralatan lainnya
di kawasan tempat berusaha yang telah ditetapkan;
g. Menggunakan lahan yang melebihi ketentuan yang telah
diizinkan oleh Kepala Daerah;
h. Berpindah tempat dan atau memindahtangankan izin tanpa
sepengetahuan dan seizin Kepala Daerah;
i. Menelantarkan dan atau membiarkan kosong lahan di kawasan
tertentu tanpa kegiatan secara terus menerus selama 1 (satu)
bulan; dan

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 6


j. Menggunakan tempat usaha selain untuk kegiatan berjualan.
(2) Dalam menetapkan kawasan dan perizinan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a sampai dengan d, Kepala Daerah
mempertimbangkan kepentingan umum, sosial, pendidikan,
ekonomi, kebersihan, keindahan, ketertiban, kemanan dan
kenyamann di lingkungan sekitarnya.
(3) Kegiatan usaha PKL harus mampu menjadi daya tarik pariwisata
daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
dan kesejahteraan masyarakat.
(4) Untuk mewujudkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka
harus diatur baik sarana jualan, lokasi jualan, waktu jualan, jenis
jualan, tenda maupun asesoris jualan yang ditetapkan lebih lanjut
oleh Kepala Daerah.

Pasal 4

Jadwal waktu kegiatan usaha bagi PKL di kawasan tertentu akan diatur
lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB IV
PEMBINAAN

Pasal 5

(1) Untuk kepentingan pengembangan usaha PKL, Kepala Daerah atau


pejabat yang ditunjuk berkewajiban melakukan pendataan dan
memberikan pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan secara
berkesinambungan.
(2) Tata cara pembinaan dimaksud pada ayat (1), ditetapkan lebih lanjut
oleh Kepala Daerah.

BAB V
PERIZINAN

Pasal 6

(1) Setiap PKL yang akan melakukan kegiatan usaha di kawasan tertentu
harus mendapat izin Kepala Daerah.

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 7


(2) Syarat-syarat perizinan dan ketentuan lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.
(3) Izin dapat dicabut karena alasan sebagaimana dimaksud dalam pasal
3 ayat (2).

Pasal 7

Setiap PKL yang telah mendapatkan izin sebagaimana dimaksud dalam


pasal 5 ayat (1) dikenakan retribusi sesuai dengan ketentuan Peraturan
Daerah yang berlaku untuk itu.

BAB VI
PENGAWASAN

Pasal 8

(1) Pengawasan terhadap usaha kegiatan PKL dilakukan baik secara


langsung maupun tidak langsung oleh Kepala Daerah atau Pejabat
yang ditunjuk.
(2) Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berkewajiban melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Daerah.

Pasal 9

Pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas pengawasan dapat


meminta masukan kepada komponen masyarakat dan bantuan Instansi-
instansi yang terkait dengan seizin dan sepengetahuan Kepala Daerah.

BAB VII
PENYIDIKAN

Pasal 10

(1) Selain pejabat penyidikan umum yang bertugas menyidik tindak


pidana, pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk
melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalm
undang-undang hukum acara pidana yang berlaku.

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 8


(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah:
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan
atau melaporkan berkenaan dengan adanya Tindak Pidana;
b. Melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian dan
melakukan pemeriksaan;
c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda
pengenal tersangka;
d. Melakukan penyitaan benda atau surat;
e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
f. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa
sebagai tersangka atau saksi;
g. Menghentikan penyidikan;
h. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak pidana menurut hukum yang bertanggung jawab.
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memberitahukan
dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyelidikannya
kepada penuntut umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara
Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

BAB VIII
KETENTUAN PIDANA

Pasal 11

(1) Pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini dan ketentuan


pelaksanaannya atau ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan
dalam Surat Izin diancam dengan Pidana Kurungan paling lama 3
(tiga) bulan dan atau denda paling banyak Rp 5.000.000,- (lima juta
rupiah) dengan atau tidak merampas barang tertentu untuk Daerah,
kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Perundang-undangan.
(2) Di samping ancaman Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk secara khusus berwenang
untuk membongkar paksa tempat usaha kegiatan sebagaimana
dimaksud pasal 3 ayat (1).
(3) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
pelanggaran.

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 9


BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kota Pasuruan.

Disahkan di Pasuruan
Pada tanggal 12 Januari 2002

WALIKOTA PASURUAN
ttd.
AMINUROKHMAN

Diundangkan di Pasuruan Disalin


Pada tanggal 12 Januari 2002 Sesuai dengan aslinya
Mengetahui,
SEKRETARIS DAERAH KOTA
a.n. Sekretaris Daerah Kota
PASURUAN Pasuruan
Asisten Tata Praja
ttd.
u.b.
Ir. Drs. H. HANDOKO LEPDO Kepala Bagian Hukum
PRASTOWO
Pembina Utama Muda ttd.
NIP. 510 040 490
SUDIONO, SH.MHum.
Pembina Tingkat I
NIP. 510100879

LEMBARAN DAERAH KOTA PASURUAN TAHUN 2002


TANGGAL 12 JANUARI NOMOR: 01 SERI: E

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 10


PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN
NOMOR 09 TAHUN 2002
TENTANG
PENATAAN DAN PENERTIBAN
PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

I. UMUM

Bahwa dalam upaya mendukung dan meningkatkan citra Kota


Pasuruan sebagai Kota yang Tertib, Indah, Bersih dan Aman dalam
situasi perekonomian dewasa ini, dengan tetap memperhatikan hak
dan kewajiban masyarakat agar tetap terjaga dan seimbang, maka
Pemerintah Kota Pasuruan perlu mengatur dan membina PKL sebagai
warga masyarakat yang melakukan kegiatan usaha agar menjadi
pedagang yang tangguh, ulet dan mandiri.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas.


Pasal 2
Ayat (1) : Cukup jelas.
Ayat (2) : Cukup jelas.
Ayat (3) : Yang dimaksud dengan sarana yang memadai
meliputi: jalan, listrik, musholla, ponten, air
bersih, tempat sampah, keamanan, dan lain-
lain.
Pasal 3
Ayat (1)
huruf a s.d c : Cukup jelas.
huruf d : Yang dimaksud dengan sarana berjualan
meliputi: rombong, kios, tenda, gerobak, dan
peralatan lainnya.
huruf e s.d h : Cukup jelas.
Juklak Perda PKL ______________________________________________ 11
huruf i : Yang dimaksud dengan pengertian 1 (satu)
bulan secara terus menerus adalah apabila
melebihi jangka waktu tersebut di atas, maka
akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan pasal 11 Peraturan daerah ini.
huruf j : Yang dimaksud dengan pengertian ini adalah
misalnya: untuk kegiatan tidur/bermalam oleh
penjual dan keluarganya.
Ayat (2) : Dalam menetapkan penentuan kawasan dan
perizinan, Kepala Daerah dapat mengadakan
konsultasi lebih dulu dengan DPRD Kota
Pasuruan.
Pasal 4 : Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (1) : Perwujudan dari pembinaan tersebut meliputi
pula aspek-aspek pengaturan, pengendalian
dan pengawasan.
Ayat (2) : Cukup jelas.
Pasal 6 : Cukup jelas.
Pasal 7 : Cukup jelas.
Pasal 8 : Cukup jelas.
Pasal 9 : Yang dimaksud komponen masyarakat adalah
organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
telah syah berdiri dan diakui keberadaannya
oleh masyarakat.
Pasal 10 : Cukup jelas.
Pasal 11 : Cukup jelas.
Pasal 12 : Cukup jelas.

_______

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 12


WALIKOTA PASURUAN

SALINAN

PERATURAN WALIKOTA PASURUAN

NOMOR 13 TAHUN 2007

TENTANG

PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN,

Menimbang : bahwa guna menindak lanjuti Peraturan Daerah Kota


Pasuruan Nomor 09 Tahun 2002 tentang Penataan
dan Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL), perlu
menetapkan Peraturan Walikota tentang Penataan
Kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Pasuruan
.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17


Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota
Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah
Juklak Perda PKL ______________________________________________ 13
dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2000;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2005;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 1982 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Pasuruan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan
Lalu Lintas Jalan;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai
Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2000 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 14


14. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 19
Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah:
15. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 21
Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah:
16. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 22
Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah:
17. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 02
Tahun 2002 Pedoman Tata Cara Pemungutan
Retribusi Daerah:
18. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 09
Tahun 2002 tentang Penataan dan Penertiban
Pedagang Kaki Lima (PKL);
19. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 24
Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Tahun 2002-2012;
20. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 26
Tahun 2002 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
21. Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 05
Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan
Ketentraman dan Kertiban Di Kota Pasuruan;
22. Peraturan Daerah Kota Pasuruan 09 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Pasuruan Tahun 2006-
2010;
23. Peraturan Daerah Kota Pasuruan 09 Tahun
2006 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah.

Memperhatikan : 1. Keputusan Walikota Pasuruan Nomor


300/260/423.012/2005 tentang Badan
Pelaksana Ketertiban Daerah (Bapeltibda)
Kota Pasuruan sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Walikota Pasuruan
Nomor 300 / 137/ 423.012/2006 ;

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 15


2. Keputusan Walikota Pasuruan Nomor 54
Tahun 2001 tentang Perubahan Nama
Jalan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PASURUAN TENTANG


PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA
(PKL).

Pasal 1

(1) Kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah lokasi-lokasi yang


diperuntukkan / diperbolehkan / disediakan oleh Pemerintah Kota
Pasuruan sebagai tempat melakukan kegiatan usaha /
perdagangan non formal.
(2) Kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi :
a. sepanjang jalan Hayam Wuruk sebelah selatan;
b. jalan Kartini samping Kantor BCA;
c. sebagian jalan Dewi Sartika (batas Toko Seribu Satu sampai
dengan depan Kantor Pegadaian);
d. sebagian jalan Belitung (batas samping toko Sumber Baru
sampai perkumpulan Budi Dharma);
e. sebagian Jalan Pahlawan (depan Stadion Untung Suropati);
f. sebagian Jalan Arjuno (mulai depan terminal lama sampai
dengan SDN Kandangsapi IV dan sebelah Barat muai depan
terminal lama sampai batas belakang SMPN 1 Pasuruan); dan
g. Jalan Sukarno-Hatta (Ksatrian Yon Zipur 10 ke barat sampai
Perumahan Kraton Indah).
(3) Penetapan kawasan berjualan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a dan b ditetapkan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
berjualan makanan dan minuman.
(4) Kegiatan usaha/perdagangan Pedagang Kaki Lima (PKL)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai retribusi
persampahan / kebersihan.

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 16


Pasal 2

Di dalam Alun-alun dan jalan sekitarnya ditetapkan sebagai kawasan


berjualan sementara bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) eks Pasar Poncol
sampai dengan selesainya pembangunan Mal Poncol

Pasal 3

(1) Ketentuan waktu berjualan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)


ditetapkan Pukul 15.00 WIB sampai dengan Pukul 06.00 WIB.
(2) Setelah selesai melakukan aktifitasnya, Pedagang Kaki Lima (PKL)
diwajibkan untuk membersihkan lokasi yang ditempatinya seperti
semula.

Pasal 4

(1) Kegiatan usaha / perdagangan yang dilakukan oleh Pedagang Kaki


Lima (PKL) selain di dalam kawasan dan ketentuan waktu yang
ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pasal 2 dan
Pasal 3 adalah pelanggaran.
(2) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan
sanksi sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Daerah Kota
Pasuruan Nomor 09 Tahun 2002 tentang Penataan dan Penertiban
Pedagang Kaki Lima (PKL).

Pasal 5

(1) Menunjuk Dinas Pendapatan Daerah untuk melakukan pendataan


mengenai potensi yang berkaitan dengan Pedagang Kaki Lima
(PKL).
(2) Menunjuk Kantor Polisi Pamong Praja untuk melakukan
pembinaan, pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran
atas Peraturan Walikota ini dan Peraturan Daerah yang terkait.
(3) Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan (2) secara berkala wajib melaporkan hasil pelaksanaan
tugas kepada Walikota.
(4) Kantor Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan koordinasi

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 17


dengan instansi terkait maupun dengan Badan Pelaksana
Ketertiban Daerah.

Pasal 6

Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, maka Keputusan Walikota


Pasuruan Nomor 12 A Tahun 2004 tentang PenetapanTempat
Penampungan Sementara Bagi Para Pedagang Pasar Besar Korban
Kebakaran dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 7

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota
Pasuruan.

Ditetapkan di : Pasuruan
pada tanggal : 10 Agustus 2007

WALIKOTA PASURUAN,

ttd,

AMINUROKHMAN

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 18


Diundangkan di : Pasuruan
pada tanggal : 10 Agustus 2007

SEKRETARIS DAERAH KOTA PASURUAN

ttd

Drs. H. SETIYONO, M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP. 510 062 686

BERITA DAERAH KOTA PASURUAN TAHUN 2007, TANGGAL

10 Agustus NOMOR 08 , SERI E

Disalin
Sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum

ttd.

SUDIONO, SH.M.Hum
Pembina Tingkat I
NIP 510 100 879

By Yudhi Harnendro

Juklak Perda PKL ______________________________________________ 19

Anda mungkin juga menyukai