Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pembimbing :
Kelas 7A,
Disusun oleh :
Penyebab gagal ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis dapat
dibagi dalam 2 kelompok yaitu :
5. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
a) Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Batasi cairan yang masuk
b) Dialysis
- Peritoneal dialysis biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )
- Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui
daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem pernapasan
Adanya bau urea pada bau napas, napas cepat dan dalam/kussmaul (kompensasi
tubuh dari asidosis/alkalosis respiratorik), dispneu
b. Sistem kardiovaskular
Hipertensi, CRT >3 detik, palpitasi jantung, gangguan irama jantung, gangguan
sirkulasi, anemia, JVP meningkat
c. Neurosensori
Penurunan kesadaran terjadi jika telah mengalami hiperkarbic dan sirkulasi
cerebral terganggu, penurunan kognitif dan disorienntasi, kelemahan, malaise.
d. Sistem integumen
Pruritus, pucat, turgor kulit menurun, edema
e. Sistem perkemihan
Penurunan output urine (<400 ml/hari) hingga anuria
f. Sistem endokrin
Gangguan sekresi insulin pada penderita GGK dengan DM
g. Sistem muskuloskeletal
Risiko osteoporosis, ROM terbatas
h. Sistem pencernaan
Stress effect, anoreksia, nausea, muntah, diare
i. Pola aktivitas
Gelisah, cemas, gangguan tidur.
j. Seksualitas
Impotensi, gangguan ereksi dan ejakulasi
3. Patofisiologi
4. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran urin dan retensi
cairan dan natrium.
b. Perubahan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi paru.
c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual
muntah.
d. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2 dan nutrisi ke
jaringan sekunder.
5. Intervensi Keperawatan
N
Diagnosa Keperawatan Tujuan & KH Intervensi Keperawatan
O
1. Kelebihan volume cairan Tujuan: Fluid Management :
b.d penurunan haluran Setelah dilakukan a. Kaji status cairan ; timbang berat
urin dan retensi cairan asuhan keperawatan badan,keseimbangan masukan dan
dan natrium. selama 3x24 jam haluaran, turgor kulit dan adanya
volume cairan edema
seimbang. b. Batasi masukan cairan
Kriteria Hasil: c. Identifikasi sumber potensial cairan
NOC : Fluid Balance d. Jelaskan pada pasien dan keluarga
Terbebas dari rasional pembatasan cairan
edema, efusi, e. Kolaborasi pemberian cairan sesuai
anasarka terapi.
Bunyi nafas
bersih,tidak adanya Hemodialysis therapy
dipsnea 1. Ambil sampel darah dan meninjau
Memilihara tekanan kimia darah (misalnya BUN,
vena sentral, kreatinin, natrium, pottasium,
tekanan kapiler tingkat phospor) sebelum perawatan
paru, output jantung untuk mengevaluasi respon thdp
dan vital sign terapi.
normal. 2. Rekam tanda vital: berat badan,
denyut nadi, pernapasan, dan
tekanan darah untuk mengevaluasi
respon terhadap terapi.
3. Sesuaikan tekanan filtrasi untuk
menghilangkan jumlah yang tepat
dari cairan berlebih di tubuh klien.
4. Bekerja secara kolaboratif dengan
pasien untuk menyesuaikan panjang
dialisis, peraturan diet, keterbatasan
cairan dan obat-obatan untuk
mengatur cairan dan elektrolit
pergeseran antara pengobatan
2 Gangguan nutrisi kurang Setelah dilakukan Nutritional Management
dari kebutuhan tubuh b.d asuhan keperawatan 1. Monitor adanya mual dan muntah
anoreksia mual muntah. selama 3x24 jam nutrisi 2. Monitor adanya kehilangan berat
seimbang dan adekuat. badan dan perubahan status nutrisi.
Kriteria Hasil: 3. Monitor albumin, total protein,
NOC :Nutritional hemoglobin, dan hematocrit level
Status yang menindikasikan status nutrisi
Nafsu makan dan untuk perencanaan treatment
meningkat selanjutnya.
Tidak terjadi 4. Monitor intake nutrisi dan kalori
penurunan BB klien.
Masukan nutrisi 5. Berikan makanan sedikit tapi sering
adekuat 6. Berikan perawatan mulut sering
normal. output
PPNI.2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi
1 Jakarta : DPP PPNI
PPNI.2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Diagnostik.
Edisi 1 Jakarta : DPP PPNI
Doengoes E, M. d. (2014). Rencana Asuhan Keperawatan: Pendoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed. 3. Jakarta: EGC.
Lemone., P. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Beedah Vol. 3. Jakarta: EGC.
Sudoyo. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Purwanto, Hadi. 2016. ModulBahanAjarCetak: KeperawatanMedikalBedah. Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan