PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
NPM : 2020310060
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas Proposal penelitian yang
berjudul “ Pengaruh Modal Investasi Minimum, Ekspektasi Return dan Kemajuan
Teknologi Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Akuntansi ( Survei Mahasiswa
Akuntansi STIEI Banjarmasin ) ”. Proposal ini disusun untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah metodelogi penelitian semester 5 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia Banjarmasin.
Saya sangat berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk menerima saya berdiskusi tentang penelitian dan
penulisan Proposal ini. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah bersedia bertukar pikiran. Tak jarang mereka juga
membantu mencari bahan referensi. Terima kasih banyak telah membantu saya
menyelesaikan Proposal ini.
Proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Saya berharap pembaca tak
segan memberikan kritik dan saran. Sehingga saya bisa melakukan perbaikan di
masa depan. Agar tidak melakukan kesalahan yang sama kedua kalinya. Tak perlu
panjang-panjang, saya berharap proposal ini memberikan manfaat untuk pembaca.
Selamat membaca!
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara dengan populasi penduduk terbanyak di
dunia dengan jumlah 276,4 juta jiwa lebih. Tentunya dengan jumlah sebanyak itu, banyak permasalahan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Serupa dengan negara-negara berpenduduk besar, sosial ekonomi
merupakan permasalahan utama yang dihadapi. Sulitnya lapangan pekerjaan, rendahnya pendapatan,
kepadatan pemukiman, meningkatnya kejahatan merupakan contoh permasalahan yang dihadapi. Pun
tidak dipungkiri bahwa dengan adanya jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pendapatan rendah
dapat pula menjadi suatu kelebihan tersendiri untuk suatu negara. Perusahaan-perusahaan kapitalis akan
memanfaatkan situasi ini dalam menjalankan roda bisnisnya. Populasi penduduk yang banyak berarti
ketersediaan pekerja juga banyak. Populasi penduduk yang banyak juga berarti bahwa tingkat konsumsi
juga tinggi. Mereka akan berlomba untuk memanfaatkan ketersediaan jumlah pekerja yang banyak
dengan upah minimum serta tingkat konsumsi yang tinggi bagi produk mereka di negara tersebut.
Investasi pun dilakukan perusahaan kapitalis dalam memanfaatkan kondisi tersebut demi meraih
keuntungan besar. Dana besar digelontorkan dalam investasi produksi dan distribusi. Menurut James C.
Van Horn, investasi memiliki pengertian sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan
kekayaan yang ada pada masa sekarang. Hal tersebut ditujukan agar bisa memiliki dan memperoleh
pendapatan yang lebih besar di masa depan. Kegiatan penanaman modal bukanlah hal yang baru dalam
peradaban manusia, karena sudah sejak zaman dahulu masyarakat sudah melakukan berbagai bentuk
investasi. Hanya saja pada zaman dahulu masyarakat melakukan investasi dalam bentuk investasi yang
dilakukan secara langsung seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau
investasi dalam pembuatan perkebunan dan lain sebagainya.
Adanya investasi akan menimbulkan geliat perekonomian ditempat tersebut. Perputaran dana
dalam ekonomi akan menimbulkan dampak dan hubungan positif terhadap pendapatan nasional serta
sosial ekonomi masyarakat pun akan ikut terangkat.
Berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal, pertumbuhan investasi PMDN pada Triwulan I
Tahun 2022 meningkat sebesar 25,1%, dari Rp 108,0 triliun di Triwulan I Tahun 2021 menjadi Rp 135,2
triliun. Investasi sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi menjadi sektor penunjang terbesar
realisasi investasi PMDN. Sedangkan investasi PMA pada Triwulan I Tahun 2022 meningkat 31,8%
dibanding Triwulan I Tahun 2021 dari Rp 111,7 triliun menjadi Rp 147,2 triliun. Realisasi PMA terbesar
untuk periode Januari-Maret 2022 disumbang oleh sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan
Mesin dan Peralatannya. Peningkatan realisasi investasi PMA yang terutama terjadi pada sektor Industri
Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, membuktikan kebijakan Presiden Joko
Widodo yakni melarang ekspor bahan mentah telah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di
Indonesia.
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dengan adanya 183 juta penduduk pada usia produktif,
serta frekuensi perdagangan saham tertinggi di asia tenggara, Indonesia menjadi pasar potensial bagi
masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam investasi perorangan. Indonesia baru mencatat satu juta
investor saham perorangan, angka ini masih dikatakan sangat rendah jika dilihat dari jumlah penduduk
usia produktif tersebut. 8 Dibandingkan dengan negara lain, maka animo masyarakat terbilang masih
cukup rendah yaitu berjumlah 0,15% penduduk Indonesia dibanding dengan Malaysia yang sudah 12,8%
serta Singapura 30% dari jumlah penduduknya. Menurut Lily Widjaja, Executive Director Asosiasi
Perusahaan Efek Indonesia (APEI), saat ini tingkat pengetahuan dan partisipasi masyarakat Indonesia di
pasar modal masih rendah.10 Memang, aktivitas investasi merupakan hal yang relatif baru bagi
masyarakat Indonesia.
Penjelasan di atas merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam
berinvestasi. Masih banyak faktor lainnya yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan
investasi, diantaranya adalah faktor pendidikan. Menurut Antonietta Bonello (2019), faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan dalam investasi disesuaikan dengan kondisi yang ada. Ia menyebutkan
beberapa indikator yang mempengaruhi keputusan berinvestasi, yaitu expectation and performance yang
berisi financial return, expected situation, dan investment performance. Disposition and trading behaviour
yang berisi overconfidence bias, investor type, dan funding resource. Serta financial literacy yang berisi
investment literacy, investment knowledge, companies information, financial management, experience
dan financial advice.
Dari faktor-faktor tersebut selanjutnya akan mendorong minat masyarakat untuk melakukan
investasi. Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman
yang mendorong seseorang untuk memperoleh obyek khusus, aktivitas, pemahaman dan keterampilan
untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Fakta dilapangan memperlihatkan bahwa minimnya edukasi, dan
penipuan investasi bodong mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi. Untuk indikator yang
mengukur minat individu digunakan berdasarkan Lucas dan Brithh (2003) yang terdiri dari: Ketertarikan,
menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang. Keinginan, adanya dorongan untuk
memiliki. Serta Keyakinan, adanya rasa percaya diri terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan.
Pada penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat partisipasi masyarakat
khususnya mahasiswa dalam investasi. Mahasiswa ekonomi sebagai bagian dari masyarakat yang sedang
menimba ilmu pendidikan tinggi diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam berinvestasi.
Potensi dalam ilmu, pengetahuan serta literasi yang dimiliki, menjadi kelebihan mahasiswa ikut andil
dalam memulai investasi. Menurut Widjaja, mahasiswa dapat menjadi potensi besar sebagai investor
pasar modal baru. Semakin banyaknya Universitas yang telah bergabung dalam membentuk galeri
investasi, dengan demikian banyak investor muda baru dari kalangan mahasiswa juga semakin
meningkat, salah satu contohnya telah dibukanya dan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dengan
268 galeri investasi (GI).
Melihat dari beberapa hal yang memperlambat jumlah investor saat ini, keadaan ini erat
hubungannya dengan perilaku manusia dengan objek yang diarahkannya, karena untuk memahami
investor (mahasiswa) dan bagaimana mengembangkan strategi penambahan jumlah investor kedepannya
kita harus memahami apa yang mereka butuhkan (pribadi) faktor pribadi atau individu. Apa yang
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa (sosial), dan apa yang mereka rasakan (psikologis).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut ;
1. Apakah pengaruh investasi minimum berdampak terhadap minat dalam berinvestasi mahasiswa ?
2. Apakah terdapat pengaruh antara variabel return expectation and performance terhadap minat
mahasiswa STIEI Banjarmain dalam melakukan investasi ?
3. Apakah pengaruh perkembangan teknologi di era serba digital minat investasi mahasiswa di pasar
modal ?
4. Apakah pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal ?
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi investasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penanaman
uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Proyek investasi
merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa
ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang. Menurut Todaro
(2000) investasi merupakan sumber daya yang akan digunakan untuk meningkatkan penghasilan
dan konsumsi di masa yang akan datang. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa investasi adalah pemanfaatan uang atau kas saat ini untuk ditanamkan dalam
bentuk barang tertentu atau di suatu perusahaan untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa
depan.
Investasi berdasarkan teori ekonomi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang
tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan dating. Investasi adalah suatu komponen
dari Produk Domestik Bruto. Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential
dan investasi residential. Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga. Suatu pertambahan
pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan
menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan
meminjam uang.
Dalam penelitian Christanti dan Linda Ariany (2011:49) dijelaskan bahwa personal financial
needs menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan investor dalam berinvestasi. Salah satu kandungan
dalam faktor tersebut yang mendukung kajian untuk Return ini adalah pertimbangan investor mengenai
target investasi mereka. Salah satu objek yang mungkin menjadi target investasi para investor tentu saja
adalah keuntungan, yang dalam hal ini bisa berarti capital gain.
Pertumbuhan teknologi dewasa ini mempunyai dampak yang signifikan kepada perkembangan
ekonomi sebuah negara serta mensupport bagian bisnis jadi lebih efektif serta membangun didalam
merealisasikan rekayasa upaya buat menggapai hasil yang maksimum. Bagian pasar modal serta finansial
memang berperan salah satu parameter ekonomi disebuah negara dimana tercatat ribuan perusahaan yang
menjual belikan sahamnya dipasaran sekunder ataupun bursa saham.
2.8. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dengan rumusan masalah dari suatu penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2012:64).
Hipotesis juga bisa diartikan sebagai suatu jawaban atau dugaan sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya melalui serangkaian pengujian. Berdasarkan uraian dari kerangka berfikir diatas, maka
hipotesis yang dapat disimpulkan adalah :
H1 : Ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal .
H2 : Ada pengaruh Ekspectation Return terhadap minat investasi mahasiswa di pasar
modal.
H3 : Ada pengaruh kemajuan teknologi dan pengetahuan terhadap minat investasi
mahasiswa di pasar modal.
Variabel bebas X1
Modal Minimal :
Modal minimal Rp.
100.000,00 yang ditetapkan
BEI untuk memulai investasi
Variabel bebas Y
Minat Investasi Mahasiswa
1. Keinginan mencari tahu
Variabel bebas X2 tentang suatu jenis investasi
2. Mau meluangkan waktu untuk
Kemajuan Teknologi
mempelajari lebih jauh tentang
finansial teknologi (fintech) investasi dengan mengikuti
pelatihan dan seminar tentang
investasi.
3. Mencoba berinvestasi.
Variabel bebas X3
Expectation Return